Musim 1 : Si Pendek, Sakit?

Terlihat Bilmar sedang duduk di atas meja dekat jendela sambil memainkan gitar, mengiringi Dion yang tengah menyanyikan sebuah tembang lagu yang sempat dipopulerkan oleh band Smash. Sesekali netra pekat miliknya melirik ke bangku kosong tidak berpenghuni. Ada wanita yang kemarin ia kerjai dan sekarang tidak masuk.

"Si pendek sakit?" terka nya. "Bodo amat lah ..." sambungnya dengan wajah nyeleneh.

Bilmar tetap memainakan gitarnya, dan Dion terus saja bernyanyi dengan suara sumbang. Kelas terdengar sangat bising, karena si Ketua Kelas sedang tidak masuk hari ini, ia tidak bisa mentertibkan teman-temannya yang menjadi biang keributan. Semua murid terasa bebas untuk melakukan apa saja, ditambah lagi hari ini Guru tidak bisa masuk untuk mengajar, dan sudah dipastikan bagaimana suasana kelas hari ini. Sangat kacau!

"Kasian deh si Alika, kemarin dia pulang dengan rok robek loh. Sampai sidi-nya kelihatan." ucap Meli sambil menulis.

"Ah, masa, kok lo tau?"

Bilmar menghentikan permainan gitarnya ketika mendengar Meli dan Nias membicarakan Alika di meja mereka. Tepat disamping Bilmar. Mendengar nama Alika disebut, membuat daun telinga Bilmar seketika bergerak-gerak.

"Diem dulu deh, suara lo jelek, begoo!" Bilmar membekap mulut Dion yang sedang serius menyanyi.

Dion merasa aneh, sudah tahu jelek kenapa ia terus dibiarkan menyanyi dan lelaki itu pun tetap mengiringi suaranya dengan alunan gitar.

Lalu, siapakah yang bodoh?

Dion hanya memainkan mata, ada hal apa, mengapa seketika mulutnya di tutup. Lantas Bilmar membawa arah mata Dion kepada Meli dan Nias. Mereka berdua pun hening seksama untuk mendengarkan berita tentang Alika.

"Kemarin kan gue lagi nunggu dijemput bokap di parkiran. Gue lihat dia nangis sambil pegangin roknya. Gue tanya kenapa, dia bilang ada yang ngolesin lem dirok nya, terus nggak lama gue liat, roknya bolong besar! Kayaknya dia sengaja narik dari kursi."

"Terus abis itu, dia pulangnya gimana? Bukannya dia ngangkot ya?" timpal Nias.

"Enggak, Yas, gue lihat Alika naik motornya Indra."

Dion yang ikut mendengar ucapan Meli pun langsung menatap tajam bola mata Bilmar. Dua lelaki itu terkejut dan hening sesaat.

"Bil, gimana nih? Kasian Alika." bisik Dion dengan wajah bersalah.

Bilmar pun jadi salah tingkah. Ia fikir Alika tidak akan secengeng itu.

"Nangis lagi, Bil, katanya. Gue enggak tega lihat cewek nangis. Apalagi Alika, cewek yang dianggap berani disekolah, malah berhasil ditangisin, parah lo begoo!" decak Dion.

"Lo yang dongoo, Nyet!" pekik Bilmar. Ia pun menyerahkan gitarnya kepada Dion, beranjak bangkit untuk turun dari meja dan memutar langkah menuju ke luar kelas. Jantungnya berdetak cepat, jauh didalam lubuk hatinya, ia merasa bersalah kepada Alika.

"Apa dia juga nggak masuk karena kejadian kemarin ya?" Bilmar bertanya-tanya sambil menatap lapangan basket yang luas. Dimana dua hari yang lalu ia bertengkar dengan Alika di sana.

Bilmar melipat kedua tangannya didada, lalu menghembuskan napasnya yang terlihat porak-parik. Merenung sebentar di bangku taman seraya berfikir.

"Ah, bodo amat deh. Ngapain juga gue capek-capek mikirin? Rasain tuh, emang enak rok lo bolong, hahaha. Kalau aja kemarin lo ga otak-atik nilai gue, kan nasib lo enggak bakal kaya gini, Al." gumamnya. Rasa bersalah yang sejak tadi muncul, lalu ditepis mentah-mentah dengan emosi di hatinya yang masih membara.

"Gue benci sama lo! Susah banget sih ngalahin lo di kelas! Kalau begini terus, gue akan susah dapetin beasiswa di London!" decak Bilmar semakin kesal. Beberapa kali ia menendang kerikil ke arah lapangan untuk mengeluarkan unek-uneknya.

Beberapa kandidat yang akan dipilih mengikuti tes beasiswa untuk melanjutkan perkuliahan di London, hanya diberikan kepada dua orang siswa saja yang bisa menduduki kursi juara umum dari seluruh kelas.

Di sekolah ini, juara umum dari semua kelas diraih oleh Alika Sarasafi dari kelas 12 IPA 1 dan Althaf kelas 12 IPA 4, sedangkan Bilmar hanya menjadi tiga besar di kelasnya. Sangat mustahil baginya bisa mengalahkan mereka berdua.

"Papamu akan pulang dari London minggu depan, ia ingin tahu bagaimana progres nilai kamu di sini. Jangan kecewakan Papamu, Nak."

Lagi-lagi ia terbayang dengan permintaan orang tuanya. Harus bisa mendapatkan beasiswa itu bagaimana pun caranya. Sebenarnya tanpa beasiswa pun Bilmar bisa dengan mudah berkuliah di sana. Tapi sang Papa menantang, jika ia bisa mendapatkan beasiswa di sana. Maka setelah lulus ia bisa langsung memegang seluruh aset dan saham perusahaan keluarga mereka, dan bagi mahasiswa yang bisa masuk kesana dengan beasiswa, maka kurun waktu perkuliahan dapat disingkat hanya dalam waktu tiga tahun saja.

Volla!!

Itulah yang bilmar inginkan, bisa kuliah dalam waktu cepat dan bisa menjadi lelaki berhasil yang diinginkan oleh Mama dan Papanya.

Deg.

Bilmar menghela napas kaget serta mengelus dadanya mana kala ia melihat Indra sudah berada tepat di belakang tubuhnya yang, entah sejak kapan.

"Turun dari langit, Lo?" ejek Bilmar kepada Indra yang masih mematung menatap dirinya dengan tatapan dingin, kesal dan curiga. Bilmar pun tak kalah sengit membalas tatapan Indra.

"Ada urusan sama gue?" tanya Bilmar lagi dengan wajah cenayang. Sepertinya ia bisa menangkap pandangan Indra, kalau lelaki itu tidak menyukainya.

"Lo kan yang ngerjain Alika kemarin?"

Gelak tawa Bilmar seketika muncul di antara mereka.

"Si pendek? Ngapain lo ribet-ribet introgasi gue? Dia pacar lo, emang? Ck!" Bilmar terus saja tertawa.

"Ngaku lo, kalau emang lo cowok, akuin kesalahan lo!" Indra tetap memaksa, ia yakin Bilmar pasti yang sudah mengerjai Alika.

"Yang bilang gue cewek emang siapa? Nggak jelas lo lama-lama!" jawab Bilmar, ia pun melangkah pergi, tak lupa tangan jahilnya begitu saja menghentak bahu Indra, sehingga membuat pemuda itu sedikit terhuyung.

"Heh! Banci!" Indra tidak begitu saja mengalah, ia makin menantang Bilmar dalam makiannya

Apa katanya? Bilmar dibilang banci?

Bilmar menoleh, menghampiri Indra dengan wajah yang sudah berubah dingin. Pangkal dagu di naikan meninggi. Ia melangkah cepat lalu menarik kerah baju seragam Indra. Wajah Indra mendongak, karena ia masih kalah tinggi dengan Bilmar.

"Lo bilang apa tadi? Gue banci? Ada juga lo, Nyet! Mana ada cowok demen kumpul di perpustakaan, di ruang PMR ama banyak cewek, ck!" Bilmar terus saja menghina dan mengumpat Indra.

Padahal sejatinya Indra selalu rajin ke perpustakaan dan keruang PMR hanya karena ingin berdua dengan Alika. Tapi banyak mata memandang yang salah mengartikan dirinya. Tentu Indra adalah pemuda tulen sungguhan.

"Udah deh lo ngaku aja, lo kan yang ngerjain Alika? Salah dia apa sih sama lo?" Indra mengembalikan duduk awal persoalan. Tidak masalah jika dirinya dipukul oleh Bilmar sekarang, yang penting lelaki itu mau untuk jujur.

"LO CURIGA SAMA GUE? ATAS DASAR APA?" sentak Bilmar dengan suara keras. Indra sekilas memejam kedua matanya, bulu kuduknya terasa meremang, belum lagi lehernya seperti terikat, karena Bilmar masih merengkuh kerah bajunya tanpa mau melepaskan. Kalau boleh jujur, Indra sedikit takut dengan perangai Bilmar yang sepertinya sudah berubah menjadi setan.

"Bisa aja kan lo balas dendam, karena kemarin Alika udah mukul lo!" jawab Indra, entah keberanian dari mana ia mulai mendorong Bilmar untuk menjauh darinya. Bilmar yang masih kaget dengan penuturan Indra, begitu saja terhuyung. Padahal dorongan Indra tidak begitu terasa. Tapi ia lebih terganggu dengan penuturan Indra barusan.

"Oh karena itu, bagus deh berarti dia belum tau kalau gue yang udah nyuruh Dion untuk ngerjain Alika! Dasar cowok ****! Lo kalo mau jadi pahlawan cewek, sini berguru dulu sama gue!" gumam Bilmar menatap Indra dengan tawa sarkas.

Indra pun aneh melihat Bilmar yang malah tertawa, padahal ia sudah memasang ancang-ancang untuk menyiapkan pukulan, jikalau Bilmar dengan gerakan mendadak memukul dirinya.

"Udah deh, gue nggak biasa lawan anak teka! Gue kasian ama emak lo nanti dirumah, kalau lihat boneka santet nya rusak di pukul orang, Ck!"

Apa katanya, Indra yang tampannya seperti artis telenovela, dikatakan mirip boneka santet?

Indra mengeraskan rahangnya dan mengepal kedua tangannya dengan kuat, ketika menatap kepergian Bilmar begitu saja dari hadapannya.

"Brengsekk! Akan gue bales kelakuan lo demi Alika!"

*****

Padahal aku udah buat detail, dan sedikit prolog di bab awal. Tentang dua musim yang akan aku jelaskan di novel ini. Tapi kenapa kalian masih ada yang nanya guyss🤪😂. Aku enggak akan jelasin lagi mau menceritakan apa di season tiga ini, kalau kalian masih bingung, tanpa harus komen dulu. Mending baca di bab awal, ada NOTES DI ATAS BAB AWAL, Kata-katanya padahal udah aku bold, biar kalian ngerti gitu hehehe.

Oke deh, buat kalian yang udah ngerti. Happy waiting next episode ya❤️

Kasian nih bakal jadi bulan-bulanan nya Bilmar🤭

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

bilmar koq tega sih 🙄

2023-10-11

9

Nur rikha

Nur rikha

thor visualnya dong boneka santetnya indra

2021-05-19

0

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

jahat amat sih bilmard.... setelah jd suami juga egoisny luar biasa😝😝😝😝

2021-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 Musim 1 : Kejarlah Cita-Citamu
2 Musim 1 : Sakit, Kan?
3 Musim 1 : Tolongin Aku, Bil!
4 Musim 1 : Si Pendek, Sakit?
5 Musim 1 : Al, Bilmar Sakit!
6 Musim 1 : Di sini dulu ya, Al!
7 Musim 1: Jatuh Cinta, Kah?
8 Musim 1 : Kamu Cemburu, Kan?
9 Musim 1 : Kebaikan Alika
10 Musim 1 : Jungkir Balik Dunia Alika
11 Musim 1 : Aku tunggu di Parkiran
12 Musim 1 : Aku Suka Kamu
13 Musim 1 : Kamu Resmi Jadi Pacar Aku, Al!
14 Musim 1 : Tahu kan, kalau kamu itu milik ku?
15 Musim 1 : Harus Menerima Apa Adanya, Kan?
16 Musim 1 : Karena Cinta, Ia lupakan rasa sakit
17 Musim 1 : Tega
18 Musim 1 : Aku Melepaskanmu
19 Musim 1 : Aku Tidak Mau!
20 Musim 1 : TIDAK SAH
21 Musim 1 : Hanya Buat Kamu
22 Musim 1 : Cinta Tidak Harus Memiliki
23 Musim 1 : Bagaikan Langit dan Bumi.
24 Musim 1 : Telepati Batin Mulai Tercipta
25 Musim 1 : Tidak Akan Tega
26 Musim 1 : Tidak Bisa Seperti Dulu
27 Musim 1 : Aku Tunggu Perjuangan Kamu
28 Musim 1 : Bilmar Hanya Milik Kannya
29 Musim 1 : Hatiku Mekar Kembali.
30 Musim 1 : Kemarahan
31 Musim 1 : Ketahuan
32 Musim 1 : Nama Baik Tercoreng
33 Musim 1 : Kalian Itu Saudara Sepupu!
34 Musim 1 : Akhirnya Aku Bisa Cium Kamu
35 Musim 1 : Bilmar Resah.
36 Musim 1 : Gadis Yang Menjijikan.
37 Musim 1 : Menyentuh Binara.
38 Musim 1 : I LOVE BILMAR
39 Musim 1 : Selamanya di Bawah Kaki Kami!
40 Musim 1 : Raja Sedang Jatuh Cinta.
41 Musim 1 : Janji Alika dan Bilmar.
42 Musim 1 : Selamat Ya SayangKu.
43 Musim 1 : Alika Syok
44 Musim 1 : Pra Perpisahan
45 Musim 1 : Pergilah, Bil!
46 Musim 1 : Aku Merindukanmu
47 Musim 1 : Kasihanilah Aku.
48 Musim 1 : Hal Yang Tidak Terduga.
49 Musim 1 : Kelahiran dan Kematian
50 Musim 1 : Perjalanan Hidup Bilmar.
51 Musim 1 : Kehidupan Alika (1)
52 Musim 1 : Kehidupan Alika (2)
53 Musim 2 : Papa Akan Hukum Mama.
54 Musim 2 : Pertemuan
55 Musim 2 : Merahasiakan
56 Musim 2 : Papa Rock and Roll
57 Musim 2 : Bermalam di Semak-semak?
58 Musim 2 : Pahala Kamu Sudah Banyak.
59 Musim 2 : REPORT dan DELETED!
60 Musim 2 : Maafkan Mama, Pah.
61 Musim 2 : Kecurigaan.
62 Musim 2 : Mama Membohongi Papa
63 Musim 2 : Satu Sama
64 Musim 2 : Kemanakah Kamu Yang Dulu?
65 Musim 2 : Bantu Apa?
66 Musim 2 : Kau Cinta Gila Ku!
67 Musim 2 : Sayap Pelindungku.
68 Musim 2 : Mahligai Cinta
69 Musim 2 : Kamandanu dan Kumbara
70 Musim 2 : Akan Merindu
71 Musim 2 : Jengkolid Acid.
72 Musim 2 : Tidak Tahan!
73 Musim 2 : Kamu Kenapa, Mah?
74 Musim 2 : Rasa Cintaku Masih Sama.
75 Musim 2 : Warna Kesukaan Suami Saya.
76 Musim 2 : Tidak Ada Yang Bisa, Kecuali Aku!
77 Musim 2 : Pembalasan Satu.
78 Musim 2 : Pembalasan Dua Sekaligus
79 Musim 2 : Ada Apa Dengan Kamu, Al?
80 Musim 2 : Menuju Puncak Kebahagiaan.
81 Musim 2 : Tidak Mungkin, Kan?
82 Musim 2 : Alika dan Zain.
83 Musim 2 : Apa yang telah kamu lakukan?
84 Musim 2 : Suamiku atau Lelaki itu?
85 Musim 2 : Tidak Terkalahkan.
86 Musim 2 : Awas Kamu, Pah!
87 Musim 2 : Pokoknya Cari!
88 Musim 2 : Gara-Gara Nasgor
89 Sudah Update story Ammar dan Ganaya
90 Musim 2 : Ammar Syok.
91 Musim 2 : Apakah, Mama faham?
92 Musim 2 : Mau Enggak Kita Temenan?
93 Assalammualaikum Sayang-sayang
94 Musim 2 : Dunia Khayal.
95 Musim 2 : Saling Menggenggam.
96 Musim 2 : Ampun, Mah.
97 Musim 2 : Ingat Papa dan Anak-anak, Mah!
98 Musim 2 : Selamat Hari Pernikahan
99 Musim 2 : Aku Akan Tetap Memilih Kamu
100 Cerita Gratis.
101 Gratis Lagi part 2.
102 cerita baru cerita gratis
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Musim 1 : Kejarlah Cita-Citamu
2
Musim 1 : Sakit, Kan?
3
Musim 1 : Tolongin Aku, Bil!
4
Musim 1 : Si Pendek, Sakit?
5
Musim 1 : Al, Bilmar Sakit!
6
Musim 1 : Di sini dulu ya, Al!
7
Musim 1: Jatuh Cinta, Kah?
8
Musim 1 : Kamu Cemburu, Kan?
9
Musim 1 : Kebaikan Alika
10
Musim 1 : Jungkir Balik Dunia Alika
11
Musim 1 : Aku tunggu di Parkiran
12
Musim 1 : Aku Suka Kamu
13
Musim 1 : Kamu Resmi Jadi Pacar Aku, Al!
14
Musim 1 : Tahu kan, kalau kamu itu milik ku?
15
Musim 1 : Harus Menerima Apa Adanya, Kan?
16
Musim 1 : Karena Cinta, Ia lupakan rasa sakit
17
Musim 1 : Tega
18
Musim 1 : Aku Melepaskanmu
19
Musim 1 : Aku Tidak Mau!
20
Musim 1 : TIDAK SAH
21
Musim 1 : Hanya Buat Kamu
22
Musim 1 : Cinta Tidak Harus Memiliki
23
Musim 1 : Bagaikan Langit dan Bumi.
24
Musim 1 : Telepati Batin Mulai Tercipta
25
Musim 1 : Tidak Akan Tega
26
Musim 1 : Tidak Bisa Seperti Dulu
27
Musim 1 : Aku Tunggu Perjuangan Kamu
28
Musim 1 : Bilmar Hanya Milik Kannya
29
Musim 1 : Hatiku Mekar Kembali.
30
Musim 1 : Kemarahan
31
Musim 1 : Ketahuan
32
Musim 1 : Nama Baik Tercoreng
33
Musim 1 : Kalian Itu Saudara Sepupu!
34
Musim 1 : Akhirnya Aku Bisa Cium Kamu
35
Musim 1 : Bilmar Resah.
36
Musim 1 : Gadis Yang Menjijikan.
37
Musim 1 : Menyentuh Binara.
38
Musim 1 : I LOVE BILMAR
39
Musim 1 : Selamanya di Bawah Kaki Kami!
40
Musim 1 : Raja Sedang Jatuh Cinta.
41
Musim 1 : Janji Alika dan Bilmar.
42
Musim 1 : Selamat Ya SayangKu.
43
Musim 1 : Alika Syok
44
Musim 1 : Pra Perpisahan
45
Musim 1 : Pergilah, Bil!
46
Musim 1 : Aku Merindukanmu
47
Musim 1 : Kasihanilah Aku.
48
Musim 1 : Hal Yang Tidak Terduga.
49
Musim 1 : Kelahiran dan Kematian
50
Musim 1 : Perjalanan Hidup Bilmar.
51
Musim 1 : Kehidupan Alika (1)
52
Musim 1 : Kehidupan Alika (2)
53
Musim 2 : Papa Akan Hukum Mama.
54
Musim 2 : Pertemuan
55
Musim 2 : Merahasiakan
56
Musim 2 : Papa Rock and Roll
57
Musim 2 : Bermalam di Semak-semak?
58
Musim 2 : Pahala Kamu Sudah Banyak.
59
Musim 2 : REPORT dan DELETED!
60
Musim 2 : Maafkan Mama, Pah.
61
Musim 2 : Kecurigaan.
62
Musim 2 : Mama Membohongi Papa
63
Musim 2 : Satu Sama
64
Musim 2 : Kemanakah Kamu Yang Dulu?
65
Musim 2 : Bantu Apa?
66
Musim 2 : Kau Cinta Gila Ku!
67
Musim 2 : Sayap Pelindungku.
68
Musim 2 : Mahligai Cinta
69
Musim 2 : Kamandanu dan Kumbara
70
Musim 2 : Akan Merindu
71
Musim 2 : Jengkolid Acid.
72
Musim 2 : Tidak Tahan!
73
Musim 2 : Kamu Kenapa, Mah?
74
Musim 2 : Rasa Cintaku Masih Sama.
75
Musim 2 : Warna Kesukaan Suami Saya.
76
Musim 2 : Tidak Ada Yang Bisa, Kecuali Aku!
77
Musim 2 : Pembalasan Satu.
78
Musim 2 : Pembalasan Dua Sekaligus
79
Musim 2 : Ada Apa Dengan Kamu, Al?
80
Musim 2 : Menuju Puncak Kebahagiaan.
81
Musim 2 : Tidak Mungkin, Kan?
82
Musim 2 : Alika dan Zain.
83
Musim 2 : Apa yang telah kamu lakukan?
84
Musim 2 : Suamiku atau Lelaki itu?
85
Musim 2 : Tidak Terkalahkan.
86
Musim 2 : Awas Kamu, Pah!
87
Musim 2 : Pokoknya Cari!
88
Musim 2 : Gara-Gara Nasgor
89
Sudah Update story Ammar dan Ganaya
90
Musim 2 : Ammar Syok.
91
Musim 2 : Apakah, Mama faham?
92
Musim 2 : Mau Enggak Kita Temenan?
93
Assalammualaikum Sayang-sayang
94
Musim 2 : Dunia Khayal.
95
Musim 2 : Saling Menggenggam.
96
Musim 2 : Ampun, Mah.
97
Musim 2 : Ingat Papa dan Anak-anak, Mah!
98
Musim 2 : Selamat Hari Pernikahan
99
Musim 2 : Aku Akan Tetap Memilih Kamu
100
Cerita Gratis.
101
Gratis Lagi part 2.
102
cerita baru cerita gratis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!