Cinta Untuk Dokter Nisa
Ustadz Ramadhan dan Ustadzah Fatimah pasangan suami istri pemilik sebuah pesantren khusus anak-anak tidak mampu agar tetap bisa bersekolah, mereka memiliki banyak anak asuh di pesantren tetapi mereka belum memiliki keturunan dari darah daging mereka berdua.
Selain belajar Ilmu agama dan umum, anak-anak pesantren juga dibekali ilmu beladiri.
Mereka memiliki usaha Restoran berada berhadapan dengan pesantren, dan satu lagi berada di Puncak yang di kelola oleh adik Umi Fatimah yaitu Om Fathurrahman dan biasa dipanggil Om Fathur.
Di puncak selain Restoran om Fathur juga mengelola penginapan.
Seperti biasa setiap pagi Ustadz Ramadhan akan pergi ke Masjid di Samping pesantren untuk mengumandangkan azan Subuh.
Ketika pintu pagar pesantren terbuka, Ustadz Ramadhan terkejut, ia melihat sebuah keranjang berwarna pink, terdapat seorang bayi mungil yang sangat cantik, kulit putih bersih, bulu mata lentik, alis tebal bergaris dan rambut subur hitam pekat, tertidur pulas dengan senyuman dalam balutan selimut tebal berwarna putih, sungguh ciptaan Tuhan yang sempurna.
"Masya Allah" ucap Ustadz Ramadhan, ia berusaha mencari-cari, melihat ke setiap sudut halaman dan jalan berharap dapat menemukan seseorang, tapi tidak ada siapa-siapa di sana.
Segera ustadz Ramadhan menggendong bayi mungil dan membawa ke rumah menemui istrinya.
"Assalamualaikum Umi." ustadz Ramadhan segera membuka pintu dan menuju kamar, untuk membaringkan bayi ke atas tempat tidur mereka.
"Kenapa Abi balik lagi?" tanya istrinya ketika
keluar dari dapur.
"Masya Allah Abi, bayi siapa ini?" umi kaget melihat seorang bayi mungil dan cantik tertidur pulas di atas tempat tidur mereka.
"Abi menemukannya di depan pagar Pesantren." jawab ustadz Ramadhan, Ustazah Fatimah membuka selimut yang menutupi tubuh bayi mungil itu, ia melihat sebuah liontin bermata biru terlalu besar di leher seorang bayi, itu adalah liontin wanita dewasa.
"Abi, ini pasti milik ibu kandungnya." Ustazah Fatimah menyentuh Liontin dan melihat ke arah Abi.
"Kita akan mengurus dan membesarkan bayi ini secara hukum, ketika sudah waktunya kita akan memberitahu kebenarannya, mungkin ia ingin mencari orang tua kandungnya" Ustadz Ramadhan berlalu meninggalkan istrinya menuju ke Masjid karena azan Subuh sudah berkumandang.
"Assalamualaikum." Abimenutup pintu kamar dan berjalan menuju Masjid.
"Waalaikumsalam." jawab umi tanpa melihat kepergian Abi, Umi Fatimah menatap lekat pada bayi cantik yang sedang tertidur pulas.
"Kenapa mereka membuang kamu? sungguh bayi yang sangat cantik." Umi mengusap dan menciumnya.
15 tahun pernikahan mereka dan Tuhan belum menitipkan janin pada rahim Fatimah tapi hari ini Tuhan telah berikan seorang bayi perempuan yang sangat cantik dan sehat, Fatimah sangat Bahagia hingga ia meneteskan air mata.
"Umi akan menjadi ibumu, Umi akan merawat dan mencintai kamu seperti anak Umi sendiri." Fatimah menggendong dan mencium bayi dengan penuh kasih sayang.
***
Sejak hari itu bayi mungil nan cantik di beri nama Annisa Salsabila, sah secara hukum putri dari ustadz Ramadhan dan Ustazah Fatimah.
Nisa dibesarkan dalam keluarga Islami, mendapatkan cinta kasih dari kedua orangtuanya dan saudara- saudara di pesantren, bayi cantik dan cerdas tumbuh dengan prestasi yang membanggakan, lemari kaca telah dipenuhi dengan mendali emas dari berbagai cabang olahraga, bela diri dan olimpiade sains.
Dengan kecerdasan dimiliki oleh Annisa ia dapat menyelesaikan sekolah dengan cepat dan mendapatkan beasiswa.
Ketika Annisa mendapatkan gelar Dokter terbaik dan bisa langsung bekerja di rumah Sakit ternama, Abi dan ummi menghadiahkan
Berkas kepemilikan Gedung dan Bangunan atas nama Annisa Salsabila.
***
Annisa Salsabila, seorang Muslimah taat Agama, ia telah hapal 30 juz Al-Qur'an ketika duduk di sekolah menengah dengan kecerdasan luar biasa, memiliki kemampuan bela diri.
Lulusan terbaik dengan Nilai Sempurna dari Universitas terkemuka di luar Negeri, tentu saja jadi kebanggaan orang tuanya.
Annisa tidak pernah membantah, ia anak yang penurut dan baik.
Ada banyak orang kaya menginginkan Annisa menjadi Dokter pribadi mereka tapi Annisa menolak karena ia ingin membantu orang-orang yang kurang mampu, ketika ia mendapatkan libur di Rumah Sakit ia akan tetap bekerja melayani masyarakat dengan membuka praktik berobat gratis bagi orang kurang mampu.
Bersama beberapa rekan perawat mereka menghabiskan waktu weekend dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis.
Masyarakat di sekitar Pesantren sangat mengenal Dokter Nisa, seorang Dokter cantik berjilbab menutupi dada, selalu tersenyum ramah kepada semua orang yang ia temui.
Jika ada orang yang tidak mempunyai uang untuk membayar berobat, maka Annisa akan mendapatkan bayaran berbagai macam seperti sayuran, bunga, buah, makanan dan lainnya.
Sebenarnya Annisa tidak meminta itu semua tapi mereka memberi dengan sukarela, dan akan sedih jika Annisa menolaknya.
Seorang Dokter, dengan orang tua memiliki usaha restoran dan penginapan bahkan mampu membiayai banyak anak asuh di pesantren tentu saja ia tidak kekurangan apapun.
Annisa juga sering mendapatkan pernyataan cinta dari pasien, bahkan pernah anak laki-laki berusia 10 tahun mengatakan bahwa ia mencintai Dokter Nisa karena Nisa mengobati dan merawatnya dengan penuh kasih sayang, tapi belum ada satu pria pun yang dapat menaklukkan hati sang Dokter Cantik.
Bahkan ada pasangan suami istri yang sengaja melamar Annisa untuk jadi menantu mereka, tentu saja Annisa dapat menolak tanpa harus melukai.
***
Mohon Dukungan nya dengan selalu meninggal like, komentar dan Vote.
Terimakasih telah membaca novel saya.
Love You Readers
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Prafti Handayani
Baca ulang aq /Smile/
2024-07-01
0
Widi khanza
Serius.. dulu pernh baca sekali , suka bgt sm karakter Anisa... salihah, cerdas pinter beladiri tp ttp lembut..
dr kmaren nyariin aplikasi nya , lupa . cuma inget judul aja
2024-04-03
0
Nia Istiana
baca lagi ke 4 kali nyaaa/Drool//Drool/semoga tak ada revisi /Facepalm/
2024-01-11
0