NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Dokter Nisa

Liontin Biru Annisa Salsabila

Ustadz Ramadhan dan Ustadzah Fatimah pasangan suami istri pemilik sebuah pesantren khusus anak-anak tidak mampu agar tetap bisa bersekolah, mereka memiliki banyak anak asuh di pesantren tetapi mereka belum memiliki keturunan dari darah daging mereka berdua.

Selain belajar Ilmu agama dan umum, anak-anak pesantren juga dibekali ilmu beladiri.

Mereka memiliki usaha Restoran berada berhadapan dengan pesantren, dan satu lagi berada di Puncak yang di kelola oleh adik Umi Fatimah yaitu Om Fathurrahman dan biasa dipanggil Om Fathur.

Di puncak selain Restoran om Fathur juga mengelola penginapan.

Seperti biasa setiap pagi Ustadz Ramadhan akan pergi ke Masjid di Samping pesantren untuk mengumandangkan azan Subuh.

Ketika pintu pagar pesantren terbuka, Ustadz Ramadhan terkejut, ia melihat sebuah keranjang berwarna pink, terdapat seorang bayi mungil yang sangat cantik, kulit putih bersih, bulu mata lentik, alis tebal bergaris dan rambut subur hitam pekat, tertidur pulas dengan senyuman dalam balutan selimut tebal berwarna putih, sungguh ciptaan Tuhan yang sempurna.

"Masya Allah" ucap Ustadz Ramadhan, ia berusaha mencari-cari, melihat ke setiap sudut halaman dan jalan berharap dapat menemukan seseorang, tapi tidak ada siapa-siapa di sana.

Segera ustadz Ramadhan menggendong bayi mungil dan membawa ke rumah menemui istrinya.

"Assalamualaikum Umi." ustadz Ramadhan segera membuka pintu dan menuju kamar, untuk membaringkan bayi ke atas tempat tidur mereka.

"Kenapa Abi balik lagi?" tanya istrinya ketika

keluar dari dapur.

"Masya Allah Abi, bayi siapa ini?" umi kaget melihat seorang bayi mungil dan cantik tertidur pulas di atas tempat tidur mereka.

"Abi menemukannya di depan pagar Pesantren." jawab ustadz Ramadhan, Ustazah Fatimah membuka selimut yang menutupi tubuh bayi mungil itu, ia melihat sebuah liontin bermata biru terlalu besar di leher seorang bayi, itu adalah liontin wanita dewasa.

"Abi, ini pasti milik ibu kandungnya." Ustazah Fatimah menyentuh Liontin dan melihat ke arah Abi.

"Kita akan mengurus dan membesarkan bayi ini secara hukum, ketika sudah waktunya kita akan memberitahu kebenarannya, mungkin ia ingin mencari orang tua kandungnya" Ustadz Ramadhan berlalu meninggalkan istrinya menuju ke Masjid karena azan Subuh sudah berkumandang.

"Assalamualaikum." Abimenutup pintu kamar dan berjalan menuju Masjid.

"Waalaikumsalam." jawab umi tanpa melihat kepergian Abi, Umi Fatimah menatap lekat pada bayi cantik yang sedang tertidur pulas.

"Kenapa mereka membuang kamu? sungguh bayi yang sangat cantik." Umi mengusap dan menciumnya.

15 tahun pernikahan mereka dan Tuhan belum menitipkan janin pada rahim Fatimah tapi hari ini Tuhan telah berikan seorang bayi perempuan yang sangat cantik dan sehat, Fatimah sangat Bahagia hingga ia meneteskan air mata.

"Umi akan menjadi ibumu, Umi akan merawat dan mencintai kamu seperti anak Umi sendiri." Fatimah menggendong dan mencium bayi dengan penuh kasih sayang.

***

Sejak hari itu bayi mungil nan cantik di beri nama Annisa Salsabila, sah secara hukum putri dari ustadz Ramadhan dan Ustazah Fatimah.

Nisa dibesarkan dalam keluarga Islami, mendapatkan cinta kasih dari kedua orangtuanya dan saudara- saudara di pesantren, bayi cantik dan cerdas tumbuh dengan prestasi yang membanggakan, lemari kaca telah dipenuhi dengan mendali emas dari berbagai cabang olahraga, bela diri dan olimpiade sains.

Dengan kecerdasan dimiliki oleh Annisa ia dapat menyelesaikan sekolah dengan cepat dan mendapatkan beasiswa.

Ketika Annisa mendapatkan gelar Dokter terbaik dan bisa langsung bekerja di rumah Sakit ternama, Abi dan ummi menghadiahkan

Berkas kepemilikan Gedung dan Bangunan atas nama Annisa Salsabila.

***

Annisa Salsabila, seorang Muslimah taat Agama, ia telah hapal 30 juz Al-Qur'an ketika duduk di sekolah menengah dengan kecerdasan luar biasa, memiliki kemampuan bela diri.

Lulusan terbaik dengan Nilai Sempurna dari Universitas terkemuka di luar Negeri, tentu saja jadi kebanggaan orang tuanya.

Annisa tidak pernah membantah, ia anak yang penurut dan baik.

Ada banyak orang kaya menginginkan Annisa menjadi Dokter pribadi mereka tapi Annisa menolak karena ia ingin membantu orang-orang yang kurang mampu, ketika ia mendapatkan libur di Rumah Sakit ia akan tetap bekerja melayani masyarakat dengan membuka praktik berobat gratis bagi orang kurang mampu.

Bersama beberapa rekan perawat mereka menghabiskan waktu weekend dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis.

Masyarakat di sekitar Pesantren sangat mengenal Dokter Nisa, seorang Dokter cantik berjilbab menutupi dada, selalu tersenyum ramah kepada semua orang yang ia temui.

Jika ada orang yang tidak mempunyai uang untuk membayar berobat, maka Annisa akan mendapatkan bayaran berbagai macam seperti sayuran, bunga, buah, makanan dan lainnya.

Sebenarnya Annisa tidak meminta itu semua tapi mereka memberi dengan sukarela, dan akan sedih jika Annisa menolaknya.

Seorang Dokter, dengan orang tua memiliki usaha restoran dan penginapan bahkan mampu membiayai banyak anak asuh di pesantren tentu saja ia tidak kekurangan apapun.

Annisa juga sering mendapatkan pernyataan cinta dari pasien, bahkan pernah anak laki-laki berusia 10 tahun mengatakan bahwa ia mencintai Dokter Nisa karena Nisa mengobati dan merawatnya dengan penuh kasih sayang, tapi belum ada satu pria pun yang dapat menaklukkan hati sang Dokter Cantik.

Bahkan ada pasangan suami istri yang sengaja melamar Annisa untuk jadi menantu mereka, tentu saja Annisa dapat menolak tanpa harus melukai.

***

Mohon Dukungan nya dengan selalu meninggal like, komentar dan Vote.

Terimakasih telah membaca novel saya.

Love You Readers

Kemesraan

Annisa Salsabila mengendarai mobil BMW berwarna putih melaju dengan kecepatan sedang, menerobos keramaian kota menuju rumahnya. Nisa memasukkan mobilnya ke dalam garasi mobil miliknya, ia keluar dari mobil berjalan menuju pintu utama.

"Assalamualaikum" Nisa mengetuk pintu dan membukanya perlahan.

"Waalaikumsalam salam, Umi menjawab salam dan Nisa segera menemui umi untuk mencium tangan dan Umi mencium kening Nisa.

"Abi mana Mi? tanya Nisa karena ia tidak melihat Abi

"Abi di ruang kerja, kamu segera bersihkan diri, setelah itu kita makan malam" perintah Umi kepada Nisa

"Iya mi" Nisa berlalu menuju kamarnya di lantai atas. Umi segera menemui Abi di ruang kerja. Dilihatnya Abi sedang fokus menatap layar komputer dan sesekali mengecek ponselnya.

"Assalamualaikum Bi" umi berjalan mendekati Abi dan memeluknya dari belakang, meletakkan tangannya di atas bahu Abi, mendekatkan kepalanya dengan kepala Abi, sehingga telinga mereka berdua bersentuhan.

"Waalaikumsalam Istriku yang cantik" Abi tersenyum dan mencium pipi istrinya.

"Abi sekarang waktunya makan malam, Nisa pasti sudah menunggu di meja makan." Umi menutup layar komputer Abi dan menarik mesra tangan suaminya.

Tanpa membantah Abi mengikutinya.

Nisa telah duduk di kursi, sebelum sampai ruang makan ia sempat ingin masuk ke ruang kerja Abinya, tapi ia batalkan karena tidak mau mengganggu kemesraan Abi dan Ummi.

Meja makan telah tertata rapi dengan menu sederhana dan secukupnya, Umi hanya memasak 1 jenis lauk pauk dan 1 jenis Sayuran dengan jumlah yang tidak banyak, karena mereka tidak mau ada sisa makanan dan tidak boleh menyisakan makanan.

Lebih baik kurang dari pada lebih. Setelah membaca doa mereka makan bersama, tidak ada yang boleh berbicara ketika makan, uang terdengar hanya suara dari peralatan makan, mereka selalu menyelesaikan makan bersama. Setelah membaca doa selesai makan barulah boleh berbicara atau bertanya.

"Abi ke ruang kerja duluan, assalamualaikum" Abi beranjak meninggalkan ruang makan berjalan menuju ruang kerjanya.

"Waalaikumsalam" jawab Nisa dan Ummi.

"Umi, Abi banyak kerjaan?" Nisa merapikan meja makan membersihkan peralatan makan.

"Sepertinya Abi sedang menyelesaikan sesuatu." Umi memperhatikan punggung. suaminya yang telah masuk keruang kerja.

"Maksud Umi?" Nisa mengeringkan tangannya.

"Tadi ketika Umi mengajak Abi makan malam, Abi terlihat khawatir" Umi menepuk pundak Nisa dan meninggalkan Nisa menuju kamarnya.

Nisa hanya terdiam memikirkan apa yang sedang terjadi. Ia tidak ingin menggangu Abi yang sedang bekerja, tapi ia ingin membantu Abinya jika ada masalah. Nisa berjalan cepat menyusul Umi,

"Umi, jika umi sudah tahu apa masalah yang dihadapi Abi, tolong beritahu Nisa, Nisa Mohon" Nisa memegang tangan Umi dengan wajah memelas.

"Iya sayang" umi mengusap pipi lembut Nisa.

"Istirahat lah, kamu pasti lelah" lanjut Umi.

Nisa hanya mengangguk tersenyum kepada Umi dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Nisa membersihkan diri, melaksanakan sholat Isya dan membaca Alquran. Ia duduk di kursi santai pinggir balkon, membuka ponselnya, ada beberapa pesan dan panggilan.

Ia membalas pesan satu persatu, dan meminta maaf karena ia selalu menggunakan mode silent ketika di Rumah Sakit dan tidak punya waktu untuk membuka ponselnya, bahkan kadang ia lupa membawa ponsel ketika bekerja.

Setelah membalas semua pesan, Nisa mematikan ponselnya, mematikan lampu, hanya tertinggal lampu tidur, ia rebahkan tubuhnya, membaca doa dan memejamkan mata, segera tidur agar bisa terbangun untuk sholat tahajud, membaca Alquran hingga waktu subuh tiba.

Umi Fatimah duduk di atas tempat tidur membaca Alquran untuk menunggu suaminya, selesai membaca ia melihat jam, hari telah larut tetapi suaminya belum kembali ke kamar.

Umi khawatir, segera ia menuju ruang kerja, perlahan ia membuka pintu, dan melihat Abi yang masih berkutat dengan layar komputer.

"Assalamualaikum Abi" Umi berdiri di depan pintu.

"Waalaikumsalam" Abi melihat jam dan mematikan komputer beranjak dari kursinya memeluk dan mencium kening istrinya.

" Astaqfirullah, Maafkan Abi, Urusan Dunia telah membuat Abi melupakan bidadari surga Abi" ia menggandeng mesra tangan istrinya, mematikan lampu, meninggal ruang kerja dan berjalan menuju kamar mereka.

Umi duduk di tepi ranjang, Abi mencium kening istrinya dan membersihkan diri di kamar mandi. Wajah bersih berseri dan tetap terlihat tampan meskipun ia sudah tak muda lagi keluar dari kamar mandi dan duduk di samping istrinya.

"Abi sudah sholat?" tanya Umi memegang tangan suaminya.

"Alhamdulillah sudah, Abi Sholat di ruang kerja, mari kita tidur, hari sudah sangat larut, masih ada waktu 2 jam untuk kita tidur dan bangun melaksanakan tahajud.

Umi tersenyum, Abi merentangkan tangan kanannya sebagai bantal istrinya, dan tangan kirinya memeluk tubuh istrinya dan mengecup keningnya.

Mereka selalu tidur seperti itu, sangat mesra, Abi selalu meneladani sikap Rasulullah, mesra dan romantis dengan istrinya, bersikap lembut penuh kasih sayang dan cinta.

****

Azan Subuh telah berkumandang, Abi telah berada di Masjid dekat pesantren bersama santri pesantren dan warga sekitar masjid. Mereka selalu sholat berjamaah.

Nisa dan Umi sholat di kamar mereka. Selesai sholat Nisa dan Umi bersama mempersiapkan sarapan. Mereka selalu mandi pagi sebelum subuh.

Secara kesehatan dan Sunnah nabi, mandi pagi dan sore sebelum pukul 5. Mereka tidak memiliki Art, mereka selalu bekerja bersama-sama saling membantu, Rumah sederhana tidak butuh banyak waktu untuk merapikan dan membersihkannya.

Rumah dengan 2 lantai hanya memiliki 3 kamar dan ruangan-ruangan yang berukuran minimalis, terdiri atas ruang tamu, ruang makan menyatu dengan dapur, ruang kerja Abi dan ruang keluarga, memiliki perkarangan yang luas dengan taman dan perkebunan hidrolik, di sebelah rumah adalah pesantren mereka yang juga sangat hijau dan sejuk dengan pepohonan dan taman bunga yang indah yang di urus oleh santri dan santriwati bersama para pekerja dan pengajar.

Pesantren mereka telah banyak meluluskan santri dan santriwati, dan telah hidup mandiri.

Ada yang telah sukses dan menjadi donatur pesantren, bahkan ada yang berada dan menetap di luar Negeri.

Kadang mereka mengunjungi pesantren tempat mereka di besarkan dan bersekolah.

Melepaskan rindu dengan adik-adik, pengajar, pekerja dan tentu saja Umi dan Abi orang yang paling berjasa atas kesuksesan mereka.

Mereka tetap menjadi keluarga di manapun berada, hubungan kekeluargaan pesantren tetap terjalin.

****

Tepat pukul 7 mereka bertiga sarapan bersama, selesai sarapan melanjutkan kegiatan masing-masing, Nisa dan Umi merapikan Meja makan dan membersihkan peralatan makan.

Abi bersiap menuju pesantren dan restoran yang akan selalu ditemani Umi. Nisa bersiap berangkat ke Rumah Sakit, sebelum berangkat Nisa berkeliling pesantren untuk melihat adik-adiknya dan menyapa para pengajar dan pekerja.

Nisa pamit pada Abi dan Ummi, Mobil BMW putih dan bersih telah melesat membelah jalanan kota menuju Rumah Sakit Medika. Sesampai di RSM Nisa memarkirkan mobilnya, ia segera menuju ruangannya, sholat Dhuha, mengecek data pasien kunjungan di bangsal rumah sakit.

Nisa segera berkeliling ditemani 2 orang perawat, Nisa adalah Dokter yang selalu datang lebih pagi dari dokter lainnya,, sehingga perawat yang piket bersama dengan Nisa selalu datang pagi.

Nisa tidak akan menunggu, jika perawat belum datang maka dia akan berkeliling sendiri.

Ia tahu pasien selalu menunggu kedatangan Dokter dan perawat, mereka ingin bertanya tentang kesehatan mereka setiap hari dan ingin segera pulang, tidak ada pasien yang betah tinggal di bangsal rumah sakit.

Selain khawatir dengan biaya yang terus bertambah, tentu aroma obat-obatan Rumah Sakit yang sangat tidak nyaman dan membosankan.

Thanks for reading 😊

terimakasih atas dukungannya 🤗

Love you all

Stevent Lu Alexander

Stevent Lu adalah seorang Bos Mafia penguasa perindustrian, perdagangan internasional, perhotelan dan bisnis terselubung lainnya.

Ia adalah pria dambaan semua wanita, dengan kesempurnaan Fisik dan harta yang melimpah, pria tampan ini selalu berpikir ia tidak akan jatuh cinta dan tidak akan ada wanita di dunia ini yang bisa membuatnya jatuh cinta, karena ia tidak membutuhkan seorang wanita untuk di jadikan kekasih apalagi istri.

Tidak ada wanita yang berani mendekatinya, tatapan tajam matanya dapat membunuh orang yang berada dekat atau jauh darinya.

Ia tidak pernah memberikan kesempatan kepada wanita untuk mendekati apalagi membuatnya jatuh cinta.

Ia tidak tersentuh bagaimana bongkahan es di kutub Utara. Ia memiliki assisten pribadi, Jhonny yang harus selalu siap sedia 24 jam. Tidak ada karyawan wanita yang boleh masuk ke ruangannya, jika ada keperluan mereka hanya boleh menghubungi Jhonny.

Stevent memimpin perusahaan dengan sangat kejam, tidak ada yang boleh melakukan kesalahan, bila itu terjadi akan langsung dipecat.

Dengan penghasilan yang fantastis ada banyak orang yang berharap bisa bekerja di perusahaan Stevent.

Selain itu perusahaan memberikan banyak jaminan yang menguntungkan bagi karyawan tetap dan telah mengabdi sangat lama.

Gaji mereka tidak akan tersentuh, karena semua kebutuhan kehidupan di tanggung oleh perusahaan, namun untuk mendapatkan itu semua, karyawan harus memberikan kontribusi Nyata untuk perusahaan, dan akan mendapatkan bonus tambahan.

***

Alexander adalah Ayah Stevent Lu, yang telah pensiun dari mengurus semua perusahaan nya dan kini hanya menikmati kekayaannya bersama istri tercintanya Veronika dengan melakukan perjalanan ke berbagai negara, mereka juga memiliki seorang putri bernama Viona Alexander, ia masih kuliah di universitas khusus orang kaya.

Alexander dan Veronika sangat berharap Stevent segera menikah dan memberikan mereka cucu, tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan, tidak ada yang bisa memaksa Stevent, tidak ada yang bisa mengatur Stevent, Baginya semua sesuai keinginannya, tidak ada yang bisa merubah keputusannya, tidak ada yang bisa menyakitinya, Keangkuhan dan kesombongan luar biasa dalam diri Stevent.

***

Viona Alexander adalah gadis yang cuek, ia tidak menyukai kehidupan glamor para orang kaya di kampus, sehingga ia tidak memiliki teman dekat, ia lebih suka menyendiri di perpustakaan.

Ketika teman cewek yang mendekatinya, mereka pasti hanya ingin bertanya tentang kakaknya, dan itu sangat membosankan,, ia akan langsung menolak dengan kasar.

Sehingga tidak ada lagi yang berani mendekati Viona, ditambah lagi ia memiliki bodyguard tersembunyi orang kakaknya.

Viona tumbuh dengan kekurangan kasih sayang, ia tinggal bersama kakaknya, semua kebutuhan di penuhi oleh para pelayan.

Stevent hanya memberikan uang sebanyak - banyaknya kepada adiknya dan melarang adiknya bertikah seperti wanita genit, ia melarang Viona memakai pakaian seksi, bahkan Viona lebih sering menggunakan kaos dan celana jeans, karena tidak terbiasa menggunakan rok atau dress, efek dari larangan kakaknya.

Stevent juga melarang Viona pacaran, ia sendiri yang akan memilih calon suami untuk Viona jika sudah waktunya.

Viona benar-benar menuruti Kakaknya, ia tak berani membantah tapi ia senang dan menikmati larangan itu karena ia tahu itu semua untuk kebaikannya.

Kakaknya penuh perhitungan dan teliti, Tidak akan ada yang terlewatkan. "Sempurna" itulah kata yang tepat untuk menggambarkan tentang kakaknya.

***

Nayla, putri semata wayang yang manja adalah salah satu perempuan yang punya kesempatan bisa dekat - dekat dengan Stevent, karena ia Putri dari rekan bisnis Stevent, tapi Nayla selalu mendapatkan penolakan dan tidak pernah dianggap ada oleh Stevent.

Nayla pernah di permalukan Stevent, seperti Stevent telah bosan dengan sifat agresif Nayla yang tidak tahu malu, selalu menempel pada Stevent setiap ada kesempatan, hingga ia nekad naik ke atas panggung ketika pertemuan bisnis pada sebuah kafe ia mengumumkan bahwa ia adalah tunangan Stevent karena mereka telah dijodohkan.

Tentu saja itu membuat Stevent terkejut dan marah, tidak ada yang boleh bertindak tanpa perintah dan persetujuannya.

Ia melihat Nayla tersenyum bahagia ke arahnya, dengan senyuman Devils Stevent naik ke atas panggung mengambil mikrophone.

Ia menjelaskan semua perkataan Nayla adalah bohong, tak sampai disana, Stevent benar - benar menghina dan merendahkan Nayla, ia katakan bagaimana Nayla berusaha merayunya dengan naik keranjang Stevent yang tentu saja ditolak.

Stevent telah menghancurkan hati dan pertahanan Nayla. Setelah puas membuat wanita itu hancur tak bersisa Stevent keluar meninggalkan pesta di ikuti para bodyguard dan asistennya.

***

Sakit hati Nayla yang telah di permalukan Stevent di depan Umum membuat Nayla sangat membenci Stevent, ia akan menghancurkan orang-orang terdekat Stevent, ia akan membalas rasa sakit yang diberikan Stevent dengan banyak kehancuran untuk Stevent.

Nayla begitu murka. Nayla memiliki saudara kembar, Nathan yang juga seorang pembisnis di dunia Kesehatan, ia pemilik dan pemimpin beberapa Rumah Sakit besar, yang di jadikan ladang bisnis dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, Nathan sangat menyayangi adik kembarnya, ia selalu siap Membantu Nayla.

Sejak hari putrinya dipermalukan di depan umum, Tuan Nero Aguero Ayah Nayla memutuskan hubungan bisnis dengan Stevent, ia menganggap Stevent adalah saingan, musuh dalam dunia bisnis.

Namun Stevent yang keras kepala dan berhati dingin tidak perduli dengan ancaman itu.

Baginya itulah bumbu sedap dalam dunia bisnis, apalagi bisnis dunia hitam akan ada banyak musuh terselubung yang siap menghancurkan, baik dari dalam maupun luar.

Oleh karena itu Stevent tidak punya rasa kepercayaan penuh terhadap orang-orang di dekatnya. Ia selalu waspada dengan siapa saja. Bahkan Jhonny yang seumur hidupnya menghabiskan waktu bersama Stevent akan tetap ia curigai.

***

Jhonny, assisten pribadi Stevent, tinggal bersama dengan Stevent sejak ia menjadi asisten pribadi, ia selalu berada di samping Stevent sepanjang waktu, di jam tidur dan ketika ke toilet saja Jhonny tidak ikut 🤭

Jhonny adalah pria sebatang kara, bertemu dengan Stevent ketika masih SMA, ketika SMA Jhonny sekolah dengan beasiswa.

Namun Jhonny tidak bisa lagi melanjutkan kuliah karena ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Stevent datang kepada Jhonny dan menawarkan untuk membayar biaya kuliah dan kebutuhan hidup serta tempat tinggal Jhonny, dengan syarat jurusan kuliah yang di ambil sesuai keinginan stevent dan menyerahkan hidup Jhonny sepenuhnya kepada Stevent.

Tanpa berpikir panjang Jhonny langsung menyetujuinya. Jhonny mendapatkan apartemen dekat dengan kampus, setiap bulan Stevent mengirim uang untuk kebutuhan sehari-hari Jhonny, dan tidak perlu memikirkan biaya kampus.

Tidak ada yang berani mengganggu atau menghina Jhonny di kampus, karena Stevent telah mengumumkan Jhonny adalah orangnya, walaupun mereka tahu bahwa Jhonny adalah orang miskin yang diambil Stevent dari jalanan dan mendapatkan perlindungan dari Stevent, tidak ada yang tahu apa tujuan Stevent, tidak ada yang berani bertanya.

Thanks for reading 😊

Dukung terus Author yang baru belajar menulis ini 🤗 mohon maaf apabila banyak kesalahan ketikan ☺️

Mohon dukungannya, tinggalkan Like, Komentar dan Vote, terima kasih.

Love you all ❤️

👇

*penampakan Stevent (gambaran 🤭 Author)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!