Masa Lalu Nairi

🍒 Happy Reading 🍒

"Saat memasuki kantor, banyak karyawan yang memandangi Nairi. Mungkin mereka bertanya-tanya "Siapa dia?, kok bisa ada dikantor ini, dan ada perlu apa?. "Tau begini mending mengajaknya ketemuan ditempat lain saja". Batin Nairi.

Dan sampailah Nairi didepan sebuah pintu ruangan. Sepertinya ruangan kusus CEO.

"Nona kita sudah sampai. Ini adalah ruangan Tuan aska, Silahkan masuk nona, Tuan sudah menunggu anda didalam." Ucap pak satpam itu.

"Iya pak, Terima kasih pak." Ucap Nairi.

"Iya sama-sama nona, kalau begitu saya permisi dulu. Lalu pak satpam itu pun berlalu pergi begitu saja.

"Eh kok langsung pergi begitu saja!, Bagaimana ini? masuk tidak ya?" Ucap Nairi sambil memainkan jari-jari tangannya. Sampai sebuah suara dari dalam mengagetkan Nairi.

"Sampai kapan akan berdiri disitu?, Masuklah! lagi pula aku sudah memiliki banyak penjaga diluar." Teriak Aska dari dalam.

"Ah iya-iya." Ucap Nairi. kemudian ia pun mengetuk pintu.

Tok...tok....tok...

"Permisi," Ckleek pintu pun terbuka.

Dan disana terlihat Aska duduk dan masih sibuk dengan berbagai berkas dan laptopny.

"Maaf sudah mengganggu kesibukanmu, karna ada hal penting yang ingin aku bicarakan kepadamu." Ucap Nairi.

"Hem.. duduklah dahulu!, Sebentar lagi kerjaanku akan selesi." Ucap Aska.

Kemudian Aska pun menghubungi sekretarisnya "Halo maya, Tolong bawakan minuman kopi dan beberapa cemilan. Segera antar keruanganku." Ucap Aska yang sedang menghubungi sekretarisnya.

Aska sangat tau, kalau Nairi sangat menyukai kopi. Itu karena saat kemarin Aska bertemu dengan Nairi, Nairi juga memesan minuman kopi. Dan juga orang tuanya sudah bercerita banyak tentang Nairi yang menyukai kopi dari kecil.

Karena ayahnya juga penyuka kopi.

"Terima kasih." Ucap Nairi setelah Maya datang dan memberi ia minum.

"Pak saya permisi dulu," Kata Maya kepada Aska, dan hanya diangguki kepala saja oleh Aska.

"Apa dia kalau di kantor sikapnya seperti itu?, tadi juga kata para karyawan dia yang pendiam dan irit bicara." Batin Nairi.

"Hei Masih lama kah?, Aku hanya punya waktu Sebentar saja," Kata Nairi.

"Akhirnya dah selesai." Ucap Aska kemudian dia mengambil telepon dan menelepon sekretarisnya Maya. "Keruanganku sekarang," Ucap Aska.

Dan tak lama kemudia Maya pun datang.

"Ambil Berkas berkas ini dan Atur jadwal ulang!. Rapatku tunda 3 jam lagi!. Perintah Aska pada Maya.

"Baik Pak." Kata Maya kemudian berlalu pergi keluar.

"Ah iya, Ada apa kamu tiba-tiba datang ke kantorku, Apa kau sudah memikirkan jawabannya?" Ucap Aska.

"Oh iya aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, untuk membatalkan saja rencana pernikahan ini. Karena aku sungguh tidak bisa menikah denganmu, Selain kita tidak saling mengenal, lagi pula kamu tidak tahu tentang ku." Ucap Nairi.

"Kenapa tidak bisa?, Apa kau sudah punya kekasih?. Tanya Aska.

"Bukan begitu, Aku juga belum punya kekasih. Tapi aku sungguh tidak bisa menikah denganmu. Maafkan aku." Kata Nairi.

"Apa karena kau pernah menikah?" Ucap Aska dan itu membuat Nairi terkejut.

"Huaaa...." Bagaimana kau tahu?. Tanya Nairi.

"Bukankah sudah kubilang!, aku sudah bertemu keluargamu, sudah meminta restu ayah ibumu. Aku juga sudah tahu semua tentang pernikahan mu yang dulu.

"Karena Ayahmu sudah menceritakan semuanya." Ucap Aska.

"Lalu, jika kau sudah tahu!, kenapa masih ingin menikahiku?. Ucap Nairi.

"Karena kau berbeda!, Aku mau karena aku sudah memilihmu. Jadi tidak perlu alasan untuk menjelaskan kenapa aku bersikeras untuk menikahimu kan?. Ucap Aska.

"Sebenarnya Aska sudah jatuh cinta sejak Pandangan Pertama. Lalu dia menyuruh Steve, asisten pribadinya untuk mencari tahu semua data-data tentang kehidupan Nairi. Hatinya sudah bergetar Sejak pertama kali melihat Nairi, Setelah sekian lama ia tak pernah merasakan perasaan seperti ini. Apa lagi setelah kepergian kekasihnya yang dulu.

"Bagaimana keputusanmu?" Tanya Aska.

"Entahlah aku masih bingung, ini terlalu mendadak bagiku, Bahkan aku baru mengenalmu." Ucap Nairi.

"Aku sudah memberimu waktu 2 hari!. Sekarang kau harus memberi jawaban atas pertanyaanku!" Ucap Aska.

"Oh Tuan kau ini!, Mana ada orang melamar sepertimu!. Apa kau tidak pernah punya kekasih?, Bagaimana bisa mengajak orang menikah seperti mengajak orang Bergelut. Apalagi sambil mengancam, kau itu pria teraneh yang pernah kutemui." Ucap Nairi dengan kesal.

"Ya ya," Aku memang pria yang tidak waras, atau gila. Terserah apa katamu, yang penting Sekarang jawab! apa keputusanmu." Ucap Aska.

"Huuuh.." ( Menghela nafas ) Baiklah ucap nairi.

"Baiklah apa!" Tanya Aska.

"Kau ini cerewet sekali, Baiklah baiklah aku akan menikah denganmu. Tapi ada syaratnya, kau tidak boleh memaksa aku untuk melakukan hubungan suami istri, sampai aku benar-benar bisa menerimamu Oke!" Ucap Nairi.

"Oke tidak masalah, baiklah Deal ya!, kita menikah minggu depan.

"Iya cerewet sekali." Ucap Nairi dengan kesal.

"Oh ya, ngomong-ngomong Kenapa kamu bisa berpisah dengan suamimu yang dulu?, bukankah kau dan dia saling mencintai?. Tanya Aska.

"Itu bukan urusanmu!, Jangan tanya-tanya lagi, kau membuatku sedih lagi. Aku sudah berusaha mengobati luka hatiku!. Apa Kau ingin luka itu menganga Kembali?. Aska pun menggeleng.

"Jadi jangan tanyakan apapun tentang kegagalan pernikahanku!, Oke." Atau kita batalkan saja pernikahan kita." Ucap Nairi. Baiklah aku permisi dulu, aku akan berbicara dengan bosku. Nanti aku hubungi kau kembali." Ucap Nairi berpamitan dengan Aska.

Setelah itu, Nairi pergi dari kantor itu dan pulang kembali ke tempat kerjanya. Sedangkan Aska, dia masih memikirkan apa yang terjadi pada Nairi, sehingga dia enggan untuk bercerita tentang masa lalunya.

"Apa begitu menyakitkan, Bukankah mereka saling mencintai." Guman Aska.

Kemudian Aska menelpon Steve : Cari tahu tentang Nairi lagi, sampai sedetail-detailnya!, Kenapa dia berpisah dari suaminya." Perintah Aska.

"Baiklah Tuan." Jawab Steve.

Dua hari kemudian.....

"Tuan ini berkas data-data tentang perceraian nona Nairi.

Nona Nairi menikah di usia 17 tahun. Mantan suaminya bernama Yogi Pradana, beda Desa. Memang di desa itu sudah menjadi tradisi menikahkan anak-anak mereka di usia dini. Sebenarnya nona Nairi dan Yogi menikah karena perjodohan antar orang tua. Mereka tidak saling mencintai, bahkan tidak saling mengenal.

"Dulu Nona Nairi ingin menolak Perjodohan itu, tapi apa daya dia adalah gadis yang penurut. Nona tidak ingin jadi anak yang durhaka, membangkang pada orang tua. Dari kecil Nona Nairi memang berbeda dari anak-anak lainnya, Di saat anak-anak lain bermain-main, taoi nona malah mengerjakan pekerjaan rumah, membantu ibunya. Nona sangat menyayangi ayah dan ibunya. Terutama ayahnya yang selalu membelanya, bukan karena pilih kasih, tapi memang ibunya mendidik Nairi sangat keras. Dulu sering Nairi kena pukul kalau dia nakal, ataupun salah. Memang seperti itu ibunya.

Ia tahu, kalau ibunya sangat menyayanginya. Ibunya tidak ingin Nairi tumbuh menjadi gadis yang manja. Bahkan Perjodohan itu pun sudah diatur oleh kedua orang tuanya, itulah yang terbaik katanya. Karena dulu kedua orang tuanya selalu di hasut oleh Yogi, karena setiap hari Yogi selalu datang ke rumahnya, berpura-pura membantu keluarganya.

Dan pernikahan itu pun terjadi. Dari awal Nairi memang sudah punya firasat buruk tentang Yogi, begitupun ayahnya. Tapi dia tidak berani berbuat apa-apa, Apalagi melihat kesehatan ibunya yang semakin menurun, akhirnya Nairi pun menyetujui pernikahan itu.

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

👍👍👍👍👍👍

2021-09-09

0

Dhina ♑

Dhina ♑

nasib tragis Nairi

2021-09-09

0

Dhina ♑

Dhina ♑

berbagai berkas dan laptopnya

2021-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!