Chapter 1 - hari pertama sekolah

"Sepertinya aku terlalu lama membersihkan rumah ya." Andrian melihat jam tangannya yang menampilkan pukul [06:30]. Walaupun Andrian berangkat agak siang namun dia tidak terlalu memedulikannya karena jarak antara rumah dan Sekolah Sihir Jakarta tidak terlalu jauh.

"Ya tidak apa lah, lagi pula jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh." Di saat Andrian sedang santai-santainya berjalan menuju sekolah, tiba-tiba saja sebuah sihir pisau air melesat ke arahnya.

Andrian langsung menghindari pisau itu dan Andrian melihat seorang gadis meluncurkan pisau air ke arahnya. Andrian terus menghindari seluruh pisau air tersebut dan tiba-tiba saja seorang pria menyerangnya dari belakang, untungnya Andrian mempunyai insting yang bagus, jadi dia bisa menghindari serangan orang itu dengan mudah.

Kedua orang itu secara bersamaan menyerang Andrian dan dengan cepat Andrian mengunci pergerakan mereka sebelum mereka bisa menyentuh tubuh Andrian.

"Kalian masih butuh sepuluh tahun untuk bisa mengalahkanku, Andre, Putri." Andrian melepaskan kedua orang itu yang bernama Andre dan Putri itu lalu merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan.

"Ya mungkin kau benar ya Andrian, lagi pula kau itu memiliki insting yang hebat." Ucap Andre. Andre adalah salah satu teman masa kecil Andrian yang tergila-gila dengan kekuatan fisik atau bisa dibilang dia adalah teman Andrian yang memiliki otak otot.

"Seperti yang di harapkan dari Andrian, selalu lolos dari serangan kejutan, mungkin kau akan di benci oleh class Assassin loh." Ucap Putri. Putri juga adalah salah satu teman masa kecil Andrian, dia selalu dekat dengan Andrian bahkan ada yang menyangka kalau mereka adalah adik kakak atau bahkan berpacaran dengan Andrian.

"Ya terserah lah, ngomong-ngomong kalian akan mengambil class apa nanti?" Tanya Andrian kepada mereka berdua sambil melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

"Aku mengambil class one for all." Jawab Putri. Class One For All adalah Class yang di ambil oleh murid yang bisa menjadi tank, Archer, Arkmage, dan Saber.

"Kalau aku tentu saja mengambil class tanker agar bisa melindungi kalian berdua!." Andre menjawab pertanyaan Andrian sambil memamerkan otot-ototnya dan hal itu sudah menjadi hal yang biasa, namun tetap saja membuat Andrian dan Putri sedikit terganggu.

"Bisakah kau hentikan itu setiap menjawab tentang kekuatanmu?" Andrian menatap Andre dengan tatapan datar karena dia sudah bosan melihat Andre berpose seperti itu.

"Ck.. Ck.. Ck.. Kau tidak mengerti ya Andrian, justru jika kita berpose seperti ini maka orang lain tidak akan meremehkanku!" Jawab Andre sambil menunjukkan ototnya lagi, Andrian hanya bisa diam dan membiarkan Andre memamerkan.

"Andre ototmu itu lebih kecil dari Andrian jadi jangan mengatakan hal ngawur seperti itu." Perkataan Putri membuat Andre lusuh seketika seperti orang yang belum makan selama seminggu.

"Seperti yang diharapkan dari putri sang penghancur semangat." Andrian sedikit terkekeh ketika melihat Putri mengejek Andre.

"Apa-apaan dengan sebutan itu." Putri mengembung-kan pipinya sebelah saat mendengar ejekan Andrian.

"Maaf-maaf, lihat, gerbang sekolah sudah kelihatan." Andrian menunjuk ke depan dimana terdapat banyak sekali murid baru dan lama di sekitar gerbang sekolah. Ada juga seorang tentara yang menjaga gerbang sekolah.

Berbeda dari sekolah yang lain, sekolah sihir yang ada di seluruh Indonesia di jaga oleh tentara sedangkan sekolah biasa dijaga oleh polisi, hal ini untuk mencegah adanya penyusup yang masuk ke dalam sekolah dan melakukan yang tidak-tidak, penjagaan juga tidak hanya di gerbang sekolah namun di beberapa tempat juga seperti ruangan yang jarang dipakai atau di tempat yang sepi.

"Akhirnya sampai juga, oi Andrian berdoa lah agar sekelas dengan kita berdua." Ucap Andre yang masuk ke dalam sekolah dan menuju papan pengumuman untuk melihat pembagian kelas.

"Justru seharusnya kau yang berdoa Andre, bukannya nilai akademikmu itu pas-pasan?" Tanya Andrian sambil meremehkan Andre dan membuat Putri menahan tawanya karena Andre selalu tidak sadar kalau nilai pelajarannya belum pernah menyamai Andrian.

"Pfft kau dengar itu Andre? Harusnya kau yang sadar diri hahahahah" Putri tertawa terbahak-bahak sambil memukul-mukul punggung Andre dengan pelan.

"Hmm... kurasa itu tidak sepenuhnya benar karena aku telah belajar habis-habisan sebelum ujian untuk mengalahkanmu Andrian!" Andre menunjuk Andrian dan terlihat meremehkannya, Andrian yang mendengar itu mulai tertarik karena nanti akan ada sebuah tes akademik saat di hari pertama sekolah.

"Hoh... kalau begitu begini saja, kalau kau lebih unggul dalam satu pelajaran dariku maka aku akan mentraktirmu, bagaimana?".

"Heh boleh saja, kalau begitu, kalau aku tidak mengungguli nilaimu maka aku bersedia menjadi samsak tinjumu." Mereka berdua pun berjabat tangan setelah melakukan perjanjian namun Andrian merasa aneh dengan apa yang dijanjikan Andre.

"Aku lebih senang jika kau mentraktirku makanan."

"Jangan katakan itu seolah kau itu seorang 'masokis' Andre." Ucap Putri dengan muka datarnya.

"Kupikir siapa yang bersenang-senang di sini, ternyata kalian bertiga ya." Andrian, Andre, dan Putri langsung menengok ke arah orang yang baru saja menghampiri mereka.

"Firdaus? Sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu sebagai calon guardian pancasila?" Andrian yang pertama kali menyapa orang yang bernama Firdaus itu. Dia adalah murid yang memiliki kekuatan Milend yang sangat kuat bahkan sampai masuk peringkat 2 murid terkuat di Asia. Di seragam sekolah khususnya terdapat lambang ASEAN dan bendera Indonesia.

"Ya seperti biasa, mengurus beberapa dokumen dan berlatih, hanya itu keseharianku, lalu kalian bertiga sendiri bagaimana?"

"Seperti yang kau lihat, kita sedang menunggu untuk di panggil menuju aula sekolah." Yang menjawab pertanyaan Firdaus hannyalah Andrian sedangkan Putri dan Andre terlihat kesal.

"Sepertinya aku belum di maafkan sepenuhnya ya." Saat Firdaus mengatakan itu pandangan Andrian menjadi tajam dan mengepalkan kedua tangannya.

"Asal kau tahu kalau aku juga belum memaafkanmu Firdaus, jangan harap kita bertiga bisa memaafkanmu setelah kejadian di hari itu." Ucap Andrian dengan tatapan penuh dengan hawa membunuh. Firdaus langsung tersenyum meremehkan setelah mendengar perkataan Andrian.

"Ya lagi pula aku tidak memerlukan ampunan dari manusia lemah seperti kalian dan juga waktu itu aku sedang melakukan percobaan dengan sihir baruku jadi aku tidak menduga akan hal yang seperti itu." Andrian langsung mengepalkan tangannya hingga urat-urat di tangannya menonjol.

"Cih dasar ********, kalau saja kita memiliki bukti kuat kau harusnya menginap di penjara saat ini." Firdaus hanya bisa tersenyum sinis dan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Andrian....." Putri langsung memeluk Andrian dari belakang dan memenangkan dirinya.

"Tidak apa putri, lagi pula ini hanya urusan keluargaku dan keluarga si ******** itu." Andrian memegang kedua tangan Putri dan melepaskan pelukannya.

"Kalau begitu sebaiknya kita pergi ke aula." Andrian bergegas ke aula dengan pandangan yang kosong."

"Tunggu Andrian, apa kau tidak ingin melihat pembagian kelas?" Andre dan Putri menyusul Andrian.

"Itu bisa dilakukan nanti kan? Sebaiknya kita ke aula dulu saja." Pandangan Andrian masih kosong sejak berbicara dengan firdaus, jika di ibaratkan Firdaus mengingatkan Andrian hal yang benar-benar tragis.

***

Setelah sampai di aula Andrian mencari kursi yang kosong, Andrian melihat tiga kursi kosong yang berada di depan, mereka bertiga pun duduk di kursi itu dan setelah beberapa menit mereka duduk bel sekolah berbunyi dan aula yang awalnya berisik seperti pasar menjadi hening. Di panggung yang ada di aula terdapat seorang laki-laki yang terlihat sudah menua dan memakai pakaian yang rapi.

"Selamat pagi calon siswa-siswi sekolah sihir Jakarta, nama saya adalah Suroto Wijayanto, saya adalah kepala sekolah sihir Jakarta." Suroto mulai berpidato selama dua jam, yang dibahas oleh Suroto saat berpidato adalah fasilitas , jadwal, dan peraturan yang berlaku di sekolah sihir.

Suroto menjelaskan fasilitas yang berupa peralatan olahraga, gym, tempat latihan khusus sihir, asrama, komputer dengan spesifikasi yang dibilang sangat bagus bahkan sering dipakai oleh Gamers, dilengkapi dengan WIFI dengan kecepatan internet sebesar 100GB per-detik untuk mengerjakan tugas sekaligus menghilangkan penat siswa siswi, setelah itu kantin, kolam renang dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan murid.

Setelah menjelaskan fasilitas, Suroto mulai menjelaskan jadwal pelatihan, jadwal pelatihan akan diberikan oleh guru wali kelas dan juga terdapat latihan khusus sesuai class masing-masing dan di hari Sabtu dan minggu sekolah diliburkan tetapi seluruh siswa dilarang untuk keluar lingkungan sekolah kecuali di keadaan tertentu.

Setelah menjelaskan jadwal pelatihan Suroto mulai menjelaskan peraturan yang mutlak saat berada di lingkungan sekolah sihir Jakarta.

Pertama tidak boleh menggunakan sihir di luar jam pelatihan kecuali sihir penyembuhan dan yang tidak melukai murid, kedua seluruh murid sekolah sihir Jakarta diwajibkan untuk menyelesaikan masalah pribadi dengan damai atau dengan latih tanding di arena yang sudah ditentukan, ketiga seluruh murid dilarang untuk keluar lingkungan sekolah kecuali di saat keadaan tertentu dan saat libur panjang.

Ketiga peraturan itu wajib di ikuti seluruh murid di sekolah sihir Jakarta, bila ada yang melanggar maka akan diberi sanksi yang setimpal.

"Kalau begitu sampai di sini saya menjelaskan tentang sekolah sihir Jakarta, apa ada yang ingin ditanyakan?" Suroto menunggu beberapa menit tetapi tidak ada yang mengangkat tangannya untuk menanyakan sesuatu.

"Kalau tidak ada yang ingin bertanya saya sudahi dulu, setelah ini kalian akan dipandu oleh ketua OSIS." Suroto pun keluar dari panggung dan digantikan oleh ketua OSIS.

"Nama saya adalah Tiara Alistrasi, saya adalah ketua OSIS di sekolah sihir Jakarta." Alistrasi mulai menyuruh seluruh siswa baru untuk berbaris sesuai dengan kelas masing-masing.

Andrian, Andre dan Putri yang belum mengetahui kelas mereka karena belum sempat melihatnya di papan pengumuman pergi menanyakan kelas mereka ke salah satu anggota osis yang memegang data siswa dan ternyata mereka bertiga akan masuk ke kelas yang sama.

Beberapa osis menjadi pemandu mereka untuk melihat-lihat lingkungan sekolah mulai dari tempat olahraga dan gym, setelah itu ke Lab Fisika, Kimia, dan Biologi, pemandu menjelaskan kalau ketiga lab itu hanya digunakan oleh beberapa murid yang ingin bereksperimen dan entah mengapa banyak murid yang terlihat lega saat mendengar itu.

Setelah melihat-lihat lab, pemandu mulai memandu siswa baru ke tempat latihan yang terlihat cukup luas, di sana terdapat lapangan terbuka dan beberapa GOR yang berjajar, selanjutnya adalah kelas yang akan siswa baru tempati.

Setelah melihat-lihat kelas pemandu menuju ke asrama siswa baru, asrama yang ditempati sesuai dengan kelas mereka masing-masing dan di setiap Asrama terdapat beberapa fasilitas khusus untuk berlatih seperti dojo dan tempat khusus untuk bermeditasi.

"Andrian Purwira!" Panggil seorang OSIS.

"Apa kau memanggilku?" Tanya Andrian sambil menghampiri anggota OSIS itu.

"Ini kunci kamarmu, di sana sudah ada barang-barangmu dan jangan sampai lupa kalau kau sekamar dengan murid lain." Andrian menerima kunci dari anggota OSIS itu.

"Kalau begitu saya pamit dulu." Anggota OSIS itu meninggalkan Andrian dan murid lainnya sedangkan Andrian pergi Ke kamarnya, setelah tiba di depan kamarnya, pintu kamar terlihat terbuka sedikit, Andrian pun membuka kamarnya dan melihat ada seorang lelaki berpenampilan simpel sedang meminum teh.

"Anu, apa kau teman sekamarku?" Tanya Andrian, lelaki itu terlihat baru sadar dengan kedatangan Andrian lalu menghampirinya.

"Perkenalkan, namaku Febrian Haryo, panggil saja Febri, kategori kekuatan sihirku adalah Unique magic yaitu Alchemist."

"Namaku Andrian Purwira kategori kekuatanku adalah elemen yaitu api, ya walaupun aku pengguna sihir element kekuatan sihir sangat kecil." Andrian mengatakan hal itu sembari terkekeh tapi Febrian terlihat tidak memedulikannya dan menjabat tangan Andrian.

"Ya jangan terlalu merendahkan diri, Apa kau ingin meminum segelas teh?" Febrian menyiapkan satu cangkir lalu mengisinya dengan teh yang masih panas.

"Terima kasih Febri." Andrian duduk di kursi lalu meminum Teh yang ada di cangkir tersebut.

"Andrian, apa kau masuk ke sekolah ini bersama temanmu?" Tanya Febri.

"Aku kesini dengan kedua temanku, yang satu class tanker dan yang satu class one for all, ngomong-ngomong class mu apa Febri?" Febri seperti tidak terlalu terkejut mendengarnya dan hanya meminum teh-nya dan mulai menjawab pertanyaan Andrian.

"Aku memilih class Saber, awalnya aku ingin memilih class one for all tapi sepertinya pelatihan khusus yang di berikan akan sangat sulit." Jawab Febrian yang sedang menghirup aroma teh.

"Sebaiknya kita bersiap-siap untuk besok." Andrian mulai menyiapkan seragam sekolah sihir Jakarta dan buku pelajaran yang akan dipelajari besok, Febrian pun melakukan hal yang sama, setelah mereka mempersiapkan semua keperluan untuk besok mereka berdua langsung tidur di kasur masing-masing.

***

Di pagi hari Andrian dan Febrian telah siap untuk pergi ke kelas, mereka berdua turun ke ruang makan yang ada di asrama dan di sana sudah banyak murid yang sudah sarapan.

"Selamat pagi." Andrian menyapa semua murid yang ada di sana, beberapa di antara mereka ada yang menyapa balik dan ada juga yang fokus dengan sarapannya.

Andrian dan Febri mulai mengambil lauk pauk dan nasi secukupnya, di sana juga terdapat roti dan selai tapi hanya beberapa orang yang sarapan dengan roti, dan di saat Andrian sedang sarapan terlihat Putri dan Andre menuju ruang makan.

"Yo Andrian, tidak aku sangka kalau kita akan sekelas." Andrian hanya bisa tersenyum lega karena mereka bertiga bisa satu kelas kembali.

"Kupikir kelas kita akan terpisah." Andre mulai mengambil makanan dan duduk di sebelah Andrian.

"Tunggu Andre, harusnya aku yang duduk di sebelah Andrian!" Putri langsung menarik-narik kerah baju Andre dan mencoba untuk membuatnya berdiri.

"Ba-baiklah Putri aku akan pindah jadi berhentilah menarik kerah bajuku!" Andre langsung pindah setelah baju kerahnya di tarik terus dan Putri langsung duduk di samping Andrian dan memakan sarapannya dengan tenang, sedangkan Andrian hanya bisa terkekeh melihat kelakuan Putri.

***

Setelah seluruh murid yang ada di sana selesai sarapan mereka semua langsung menuju kelas mereka dengan berlari membawa senjata latihan yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah, kenapa mereka berlari sambil membawa senjata? Karena mereka sedang di uji oleh kakak kelas mereka!

"Ada apa adik kelas?! Pergerakan kalian terlalu lambat!" Ucap seorang murid kelas 12 yang menggunakan great sword (pedang besar), murid itu mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga ke arah beberapa murid dan membuat beberapa orang terluka karena hantaman yang sangat keras sampai hampir tidak ada yang bisa menahannya.

Beruntungnya Andrian dan beberapa murid lainnya masih bisa bertahan dari serangan itu, selanjutnya di depan mereka sudah ada beberapa kakak kelas yang menghalangi jalan menuju kelas, Andrian mempercepat larinya dan langsung menusuk perut siswa itu dengan sangat cepat sampai-sampai tidak ada yang melihat pergerakannya.

Selanjutnya Andrian berlari secara zig-zag lalu mengayunkan pedangnya ke arah tangan dan membuat pedang yang digenggam oleh siswa itu terpental lalu Andrian memukul leher bagian belakang siswa itu dengan sangat keras sampai pingsan setelah itu Andrian membuat pingsan orang yang mencegat mereka lagi.

"Semuanya cepat bergegas sebelum bel sekolah berbunyi!" Teriak Andrian yang sudah mengalahkan semua siswa yang sudah mencegatnya, mereka semua langsung berlari ke dalam kelas dengan kecepatan maksimal mereka dan beruntungnya mereka memasuki kelas tepat saat bel berbunyi.

"Hah.. Hah... Hah... Sepertinya kita berhasil masuk kelas tepat waktu, untung saja tadi tidak ada kakak kelas yang memiliki class archer." Ucap seorang siswi yang terlihat lelah karena harus berhadapan dengan kakak kelas, apalagi latihan dadakan ini tidak diperbolehkan untuk memakai sihir apa-pun bentuknya kecuali untuk Class Arkmage.

"Selamat karena telah melewati ujian sesi pertama, selanjutnya kalian akan di uji secara akademik." Tiba-tiba seorang guru masuk ke kelas, para murid yang ada di sana langsung terkejut dengan kedatangan guru itu.

"Tadi diserang habis-habisan dan sekarang kita harus berpikir habis-habisan?" Ucap seorang siswa yang memakai penutup mata khusus.

"Berhentilah mengeluh dan cepat duduk di bangku kalian!" Semua murid yang ada di sana langsung mencari tempat duduk mereka dan setelah mereka duduk di bangku guru itu mulai membagikan sebuah kertas ujian.

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

Hi kak salken dariku 🤗

2020-07-26

0

Septiano Personnes Estimata

Septiano Personnes Estimata

Ceritanya bagus, tapi kelimatnya kepanjangan. Mudah2x an di chapter berikutnya lebih bagus.

2020-06-09

3

Handa Kalambe

Handa Kalambe

cerita y bagus, hanya saja tolong kalimat2 dlm cerita y tdk kaku sehingga pembaca enak dlm membaca dan langsung masuk dlm cerita, klw kalimat masih sprt d chapter 1 sy merasa sprt membaca novel2 semasa SD dulu.
#justmemberiuntukouthor

2020-02-22

11

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - hari pertama sekolah
3 chapter 2 - pelatihan
4 Chapter 3 - Firasat Buruk
5 Chapter 4 - sebuah diskusi
6 Chapter 5 - berlatih kembali
7 Chapter 6 - Terror
8 chapter 7 - Rintangan
9 chapter 8 - Ujian terakhir dan kembali sekolah
10 Chapter 9 - Event dan pengakuan
11 chapter 10 - Persiapan Event
12 chapter 11 - Kemampuan Baru
13 chapter 12 - babak penyelisihan
14 chapter 13 - Penyerangan
15 chapter 14 - Mengamati Pertandingan
16 chapter 15 - Pertarungan yang epic
17 chapter 16 - babak final
18 chapter 17 - Penentuan Pertandingan
19 Chapter 18 - Istirahat
20 chapter 19 - Kencan
21 Chapter 20 - Persiapan Event Utama
22 Chapter 21 - Potensi masing-masing
23 Chapter 22 - Berangkat!
24 Chapter 23 - Orang Sunda?
25 chapter 24 - Pesta Sebelum Event
26 Chapter 25 - Dimulainya Event Utama
27 Chapter 26 - Sebuah Kejutan
28 Chapter 27 - Pembantaian
29 Chapter 28 - Bunuh atau Dibunuh
30 Chapter 29 - Penuh Dengan Kejutan
31 Chapter 30 - Garuda VS Cerberus
32 Chapter 31 - Menjelaskan Semua Hal
33 Chapter 32 - Bergabung Dengan Polisi?
34 Chapter 33 - Operasi Pertama
35 Chapter 34 - Kerusuhan
36 Chapter 35 - Mengenal Geng Half Mask
37 Chapter 36 - Teori
38 Chapter 37 - Adik Angkat?
39 chapter 38 - tujuan dan menuju ruang bawah tanah
40 Chapter 39 - Senjata Tradisional Dan Lahirnya The Seeker
41 Chapter 40 - Persiapan Perang
42 Chapter 41 - Mulainya Perang
43 Chapter 42 - Pertarungan antar dua gadis dan bantuan
44 Chapter 43 - Waktu
45 Chapter 44 - Semakin dekat
46 Chapter 45 - Ajakan Dan Android
47 Chapter 46 - Kalah Kuat
48 Chapter 47 - Kemarahan Garuda
49 Chapter 48 - Kalah Atau Menang
50 Chapter 49 - Memulihkan Diri
51 Chapter 50 - Memulihkan Diri 2
52 Chapter 51 - Beristirahat Itu Sangat Penting
53 Chapter 52 - Menerima Kenyataan?
54 Chapter 53 - Masa Lalu Dan Nostalgia
55 Chapter 54 - Liburan
56 Chapter 55 - Mengajak Bergabung
57 Chapter 56 - Anggota Baru
58 Chapter 57 - Sebuah Rencana
59 Chapter 58 - Kerja Sama?
60 Chapter 59 - Penyelidikan Rahasia
61 Chapter 60 - Melatih Kekuatan Sihir
62 Chapter 61 - Lucifer Dan Lustifa
63 Chapter 62 - Sebuah Peringatan
64 Chapter 63 - Penculikan Saat Kencan
65 Chapter 64 - Pembangkitan Leviathan
66 Chapter 65 - Datangnya Pasukan Iblis
67 Chapter 66 - Paimon
68 Chapter 67 - Masa Lalu Zeis
69 Chapter 68 - Mencari Mesin Portal
70 Chapter 69 - Mencari Solusi
71 Hiatus Sementara
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - hari pertama sekolah
3
chapter 2 - pelatihan
4
Chapter 3 - Firasat Buruk
5
Chapter 4 - sebuah diskusi
6
Chapter 5 - berlatih kembali
7
Chapter 6 - Terror
8
chapter 7 - Rintangan
9
chapter 8 - Ujian terakhir dan kembali sekolah
10
Chapter 9 - Event dan pengakuan
11
chapter 10 - Persiapan Event
12
chapter 11 - Kemampuan Baru
13
chapter 12 - babak penyelisihan
14
chapter 13 - Penyerangan
15
chapter 14 - Mengamati Pertandingan
16
chapter 15 - Pertarungan yang epic
17
chapter 16 - babak final
18
chapter 17 - Penentuan Pertandingan
19
Chapter 18 - Istirahat
20
chapter 19 - Kencan
21
Chapter 20 - Persiapan Event Utama
22
Chapter 21 - Potensi masing-masing
23
Chapter 22 - Berangkat!
24
Chapter 23 - Orang Sunda?
25
chapter 24 - Pesta Sebelum Event
26
Chapter 25 - Dimulainya Event Utama
27
Chapter 26 - Sebuah Kejutan
28
Chapter 27 - Pembantaian
29
Chapter 28 - Bunuh atau Dibunuh
30
Chapter 29 - Penuh Dengan Kejutan
31
Chapter 30 - Garuda VS Cerberus
32
Chapter 31 - Menjelaskan Semua Hal
33
Chapter 32 - Bergabung Dengan Polisi?
34
Chapter 33 - Operasi Pertama
35
Chapter 34 - Kerusuhan
36
Chapter 35 - Mengenal Geng Half Mask
37
Chapter 36 - Teori
38
Chapter 37 - Adik Angkat?
39
chapter 38 - tujuan dan menuju ruang bawah tanah
40
Chapter 39 - Senjata Tradisional Dan Lahirnya The Seeker
41
Chapter 40 - Persiapan Perang
42
Chapter 41 - Mulainya Perang
43
Chapter 42 - Pertarungan antar dua gadis dan bantuan
44
Chapter 43 - Waktu
45
Chapter 44 - Semakin dekat
46
Chapter 45 - Ajakan Dan Android
47
Chapter 46 - Kalah Kuat
48
Chapter 47 - Kemarahan Garuda
49
Chapter 48 - Kalah Atau Menang
50
Chapter 49 - Memulihkan Diri
51
Chapter 50 - Memulihkan Diri 2
52
Chapter 51 - Beristirahat Itu Sangat Penting
53
Chapter 52 - Menerima Kenyataan?
54
Chapter 53 - Masa Lalu Dan Nostalgia
55
Chapter 54 - Liburan
56
Chapter 55 - Mengajak Bergabung
57
Chapter 56 - Anggota Baru
58
Chapter 57 - Sebuah Rencana
59
Chapter 58 - Kerja Sama?
60
Chapter 59 - Penyelidikan Rahasia
61
Chapter 60 - Melatih Kekuatan Sihir
62
Chapter 61 - Lucifer Dan Lustifa
63
Chapter 62 - Sebuah Peringatan
64
Chapter 63 - Penculikan Saat Kencan
65
Chapter 64 - Pembangkitan Leviathan
66
Chapter 65 - Datangnya Pasukan Iblis
67
Chapter 66 - Paimon
68
Chapter 67 - Masa Lalu Zeis
69
Chapter 68 - Mencari Mesin Portal
70
Chapter 69 - Mencari Solusi
71
Hiatus Sementara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!