Setelah berdiskusi dengan istrinya, Afifah, dilanjut sholat istikhoroh mengharap yang terbaik, pagi ini Yuda berangkat dengan kemantapan hati, semoga pekerjaan ini terbaik untuk nya, segala pertimbangan sudah Yuda pikirkan, jika pekerjaannya nanti beresiko untuk kesehatannya, tentulah Yuda akan menolak.
Empat puluh menit waktu yang diperlukan Yuda agar sampai ditempat tujuan, itu jika mengendarai sepeda motor karena bisa mencari jalan alternatif. Salah satu perumaha elit di kota nya, ketika akan masuk harus melapor dan memperlihatkan ktp nya d pos penjagaan, Yuda pun mencari rumah yang dituju, sampailah Yuda di rumah yang layak di sebut istana, sangat megah, terdiri dari dua lantai, dengan taman yang tertata apik di depannya.
Yuda memencet bel, tak lama datang penjaga rumah membukakan pagar dan bertanya maksud kedatangannya, Yuda menjawab hendak menemui bu Lina untuk interview pekerjaan, penjaga mempersilahkan Yuda masuk dan mengarahkan ke sebuah ruangan seukuran kamar yang terletak di samping rumah utama, yang jika diperhatikan seperti ruang cctv mini yang memperlihatkan aktivitas di dalam rumah dan jalan depan rumah, Yuda di suruh menunggu di kursi yang disediakan dengan sebuah meja di depannya.
Di dalam ruangan itu ada 1 pekerja yang sibuk memperhatikan cctv, "Kenapa harus diperhatikan sedetail itu, ada apakah di dalam rumah?" Yuda membatin dalam hati nya. Merasa diperhatikan, petugas cctv tersebut menoleh ke arah Yuda dan tersenyum,
"Mau ngelamar jadi perawat tuan Andi ya mas?" tanyanya ramah
"Iya mas," jawab Yuda singkat
Yuda baru tahu jika pasien yang akan di rawat bernama tuan Andi.
Yuda agak sedikit merasa gugup, selama ini belum pernah dia melakukan interview kerja, dulu Yuda bisa magang diperusahaan sebelumnya atas rekomendasi dari dosen pembimbingnya sehingga masuk tanpa test apapun, karena kinerjanya yang bagus, perusahaan langsung mengontrak Yuda menjadi pekerja tetap, terbukti Yuda bisa bertahan hampir 7 tahun bekerja dengan prestasi yang terus meningkat, sebelum akhirnya harus resign.
Tak lama datang bu Lina dengan sebuah map ditangannya, sepertinya bu Lina seorang kepala pegawai di rumah ini, nampak usianya seperti menjelang 60 tahun, meski begitu orangnya terlihat cekatan dan tegas.
Setelah berjabat tangan, bu Lina mempersilahkan Yuda kembali duduk dan basa-basi sedikit sebelum memulai interview. Yuda menyerahkan surat lamaran kerjanya untuk dibaca bu Lina. Terlihat bu Lina membaca berkas lamaran Yuda,
"Sebelum memutuskan bekerja disini, ada baiknya pak Yuda membaca dulu berkas-berkas tentang tuan kami yang harus di rawat," ucap bu Lina sambil menyodorkan map yang tadi dibawanya.
Yuda membuka map tersebut, di halaman depan nampak poto seorang pria dewasa menjelang usia 40 tahun yang masih tampak gagah, ANDI PRAWIRA namanya tercetak dengan huruf tebal, halaman kedua profil singkat tentang Andi berisi biodata singkat, ternyata Andi adalah seorang pengusaha muda dibidang kuliner, memiliki banyak cabang restoran mewah yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
Ayah nya Andi, tuan Prawira ternyata direktur utama di perusahaan tempat Yuda bekerja sebelumnya, hal ini cukup mengejutkan bagi Yuda, sempat Yuda mendengar kabar jika anak bos nya tidak mau meneruskan bisnis ayahnya, lebih memilih mengembangkan hobinya. Andi lumpuh sejak kecelakaan 3 tahun yang lalu, pada hari dimana seharusnya Dia berbahagia.
"Saya jelaskan secara singkat ya pak Yuda, 3 tahun yang lalu tuan Andi mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju hotel tempat berlangsung acara pernikahannya, akibat kecelakaan tersebut tuan Andi menjadi lumpuh, menurut dokter sebetulnya tuan Andi bisa sembuh, tapi karena tekanan psikis akibat gagal menikah, sempat mengalami koma selama beberapa minggu, tuan Andi enggan melakukan pengobatan, hal itu tentu berdampak pada perubahan sikap tuan Andi, dari yang dulunya hangat, menjadi pendiam, kasar, dan sensitif, tak terhitung berapa banyak perawat yang sudah mencoba merawat tuan Andi, tapi selalu mengundurkan diri. Jadi apa bapa sanggup dengan pekerjaan ini?" papar bu Lina
Yuda berfikir sejenak, kemudian mengajukan pertanyaan, "Apa tuan Andi mempunyai penyakit menular?"
"Oh tidak, secara fisik tuan Andi sehat, kami selalu memeriksakan kesehatan tuan Andi secara rutin dengan Dokter pribadinya, hanya saja tuan Andi tidak mau therapi, dan menolak keras untuk sekedar berkonsultasi dengan Psikiater,"
"Jika pak Yuda menerima pekerjaan ini, selain gaji yang dijanjikan sesuai dengan iklan di medsos, pak Yuda juga akan mendapat bonus bulanan,"
"Pak Yuda juga harus bersedia tinggal disini, karena tenaga pak Yuda dibutuhkan 24 jam jika terjadi sesuatu dengan tuan Andi, karena pak Yuda sudah menikah, pak Yuda bisa menggunakan paviliun sebelah sama bersama dengan istri." sambil menunjuk sebuah rumah di samping kanan rumah utama.
Yuda melirik paviliun yang dimaksud bu Lina, sangat nyaman untuk ditempati, hanya saja Yuda harus berunding dulu dengan Afifah.
"Mungkin saya belum bisa memutuskan sekarang bu, saya harus berunding dulu dengan istri, jika harus pindah kesini,"
"Silahkan pak Yuda, hubungi kami jika sudah ada keputusan,"
Yuda menjawab dengan anggukan kepala.
"Untuk sementara itu dulu, jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan terkait pekerjaan bisa menghubungi nomor yang kemarin,"
"Silahkan bawa berkas tentang tuan Andi untuk dipelajari di rumah, kami meminta kerjasama pak Yuda untuk tidak menyebarluaskan informasi tentang tuan Andi saat ini, wawancara ini sudah direkam jika ada hal-hal yang merugikan kami, kami bisa menuntut pak Yuda."
"Selamat siang." pungkas bu Lina sambil menjabat tangan Yuda.
BERSAMBUNG
Garut, 05 oktober 2020
Selamat membaca, mudah-mudahan banyak yang suka, masih tahap belajar, mohon kritik dan sarannya. Terima Kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Neni Bunda Alif
kura" yg nikah lg yuda nya apa afifah nya ...ya....
2022-05-19
0
kusgrisela
aku mampir thot
2022-03-17
0
Risyifatih Alhafiz
ini cerita yuda sama afifah apa ada yang sebelumnya, kalau ada tolong apa judulnya???terimakasih
2021-12-23
0