HARUS MENIKAH LAGI
Sudah sebulan ini Yuda menganggur, mencari pekerjaan baru ternyata sulit sekali, pengalaman kerja bertahun-tahun ternyata tak memudahkannya cepat mendapat pekerjaan, beruntung masih ada tabungan yang kian hari makin menipis karena terus digunakan, dan seorang istri yang sangat baik hati, tak pernah mengeluh, tapi selalu membesarkan hati bahwa esok akan lebih baik lagi, bahkan membantu berjualan agar tetap mendapat pemasukan.
Bukan keinginan untuk resign dari pekerjaan sebelumnya, kehadiran Nindi, sang mantan pacar 6 bulan yang lalu, hampir mengancam keharmonisan rumah tangga nya. Entah bagaimana caranya, Nindi bisa masuk ke perusahaan yang sama dengan Yuda padahal di tempat kerja nya dulu, Nindi sudah mendapat posisi yang bagus, yang pasti Yuda tahu tujuan Nindi bekerja adalah agar bisa kembali padanya
Waktu masuk ke perusahaan yang sama, Nindi bilang telah bercerai dari suaminya, seorang PNS yang dulu membuat Nindi mencampakan Yuda yang saat itu masih magang di perusahaan ini. Masih teringat jelas saat Nindi bilang kehidupannya lebih terjamin jika dia menerima lamaran seorang PNS, dari pada Yuda yang belum jelas nanti seperti apa. Nindi bercerita jika mantan suaminya seorang yang berwatak keras, tak jarang Nindi sering mendapat pukulan jika bertengkar dan sering berselingkuh, terakhir bahkan mantan suaminya menghamili selingkuhannya.
Saat itu Nindi tiba-tiba muncul saat jam makan siang, dia langsung duduk di meja kantin meminta waktu untuk berbicara, karena selama ini memang Yuda selalu menghindari segala bentuk interaksi dengan Nindi. Nindi meminta maaf karena dulu sudah mencampakan dan mengkhianti Yuda, Nindi sangat menyesal dan merasa telah mendapat balasan dari perbuatannya, Nindi menceritakan kisahnya dengan raut sedih dan mata berkaca-kaca, mungkin mengharapkan simpati dan rasa kasihan dari Yuda. Yuda yang saat itu sangat lapar jadi kehilangan selera makan, bukan karena ikut merasakan kesedihan Nindi, tapi muak dengan sikap Nindi dari dulu yang selalu memaksakan kehendak nya dan terlihat terus berusaha untuk mendekati Yuda.
"Aku sudah memaafkan kamu, semoga kamu dapat mengambil hikmah dari kegagalan pernikahanmu." ?
Yuda sebenarnya malas untuk meladeni cerita Nindi, tapi tak elok juga jika harus meninggalkan nya begitu saja, saat Nindi akan berbicara lagi, telepon genggam Yuda berdering, ternyata dari Afifah, Istri Yuda, buru-buru Yuda mengangkatnya, merasa terselamatkan dengan telepon tersebut bisa meninggalkan Nindi, Yuda mengkode kepada Nindi bermaksud pergi duluan, meskipun tak terbiasa menyisakan makanan, tapi Yuda memilih pergi karena tak ingin berlama-lama duduk dengan Nindi.
Setelahnya banyak alasan yang digunakan Nindi untuk terus berhubungan dengan Yuda, membuat Yuda semakin jengah dan tak nyaman.
Sore itu Yuda pulang sangat lesu sekali, tentu hal itu menarik perhatian istrinya Afifah, selama hampir 2 tahun menikah, tak pernah Yuda selesu saat ini, sebanyak apapun pekerjaannya di kantor.
Setelah menyuguhkan teh hijau hangat untuk suaminya, Afifah mengambil tas kerja Yuda untuk disimpan dikamar. Yuda duduk bersandar di kursi sambil memejamkan mata, terlihat jelas sedang banyak yang dipikirkan. Afifah duduk disamping suaminya, Yuda yang menyadari kehadiran Afifah, merebahkan kepalanya dipangkuan Afifah, kebiasaan Yuda saat ingin dimanja, Afifah memijat kepala Yuda sambil mengelus-elus rambutnya, Yuda selalu merasa nyaman berada dekat Afifah, sikap sederhana Afifah dan kelembutannya selalu membuat Yuda semakin mencintai Istrinya, walaupun menjelang usia pernikahan 2 tahun belum Alloh karuniakan buah hati, tapi tak mengurangi keharmonisan rumah tangga mereka, hitung-hitung pacaran halal, mereka menikah karena perjodohan.
"Yang kalo mas resign dari kantor boleh ga?" Akhirnya Yuda berbicara setelah keduanya terdiam cukup lama.
"Nindi berulah lagi ya Mas?"
Yuda hanya mengangguk lesu, Yuda tak pernah menyembunyikan apapun dari Afifah, termasuk tentang Nindi yang bekerja di perusahaan yang sama, juga tentang ulah-ulah Nindi agar bisa dekat dengan Yuda, termasuk dengan mendekati Afifah.
"Kantor mengadakan proyek luar kota selama 2 bulan, Mas ditunjuk sebagai kepalanya, dan salah satu anggota nya adalah Nindi." terang Yuda
Afifah tentu hafal, jika proyek luar kota, berarti Yuda akan berada di kota yang di tunjuk selama 2 bulan, dan Afifah mengerti bisa saja ini dijadikan jalan untuk merebut suaminya.
"Mas belum memberikan persetujuan, mas ragu, mas takut, mas sangat tahu Nindi, dia akan berbuat nekat biar tujuannya tercapai, Insya Alloh mas kuat iman, tapi untuk terus menerus terhindar dari jebakan Nindi, mas takut tak selalu beruntung. Maukah Sayang kita berjuang dari awal, dari kekurangan seandainya mas lama dapat pekerjaan baru?" Papar Yuda panjang lebar.
"Mas sudah istikhoroh beberapa kali, dan hati mas sudah mantap ingin resign, tinggal persetujuan Sayang."
"Jika itu keputusan Mas, Fifah setuju saja, Insya Alloh rezeki selalu ada untuk kita, selama kita terus berusaha."
Jawaban Afifah membuat tenang hati Yuda, besok dia akan langsung mengajukan surat pengunduran dirinya, dan langsung menyebar surat lamaran kerja kebeberapa kantor, Yuda berharap semoga tak lama dirinya menganggur.
Namun ternyata harapan kadang tak sesuai kenyataan, pekerjaan masih belum di dapat, hampir sebulan ini dirinya kesana kemari menyebar surat lamaran, dan menghubungi teman-temannya mungkin di kantor mereka sedang membuka lowongan pekerjaan, untuk memulai usaha, tak terpikirkan usaha apa, bahkan sebelum lulus kuliahpun, Yuda telah terbiasa bekerja.
Beruntung Afifah tak pernah mengeluh, menurutnya jarang-jarang bisa berduaan sepanjang hari, selama ini suaminya sibuk bekerja bahkan pernah sampai beberapa minggu berpisah, mungkin saja ini jalan agar mereka segera mendapat momongan.
Pagi itu iseng Yuda membuka akun media sosialnya, telah lama aplikasi biru miliknya tak pernah dibuka, iseng Yuda melakukan pencarian lowongan kerja, ternyata banyak iklan lowongan kerja yang diiklankan secara online, dicoba satu persatu nomor kontak yang tersedia, ternyata rata-rata hanya sebagai sales, padahal di iklan pekerjaannya sangat menjanjikan dengan gaji yang lumayan besar.
Perhatiannya teralih pada lowongan kerja merawat orang sakit, tetapi gaji yang di janjikan lumayan besar, hampir setara gajinya terdahulu, ragu untuk menghubungi, tetapi rasa penasaran mengalahkan keraguannya, lalu dihubungi nomor yang tertera di iklan tersebut, panggilannya langsung mendapat respon, dikatakan jika serius, Yuda harus mengantarkan lamaran resmi secara langsung, karena langsung di interview hari itu juga, alamat yang harus didatangi ternyata salah satu perumahan elit di kota itu, setelah berunding dengan istrinya, akhirnya Yuda berencana besok untuk mendatangi rumah tersebut, berharap pekerjaan itu jawaban atas doa-doanya selama ini, sekiranya pekerjaanya beresiko tertular penyakit, maka Yuda pun akan mundur.
BERSAMBUNG
Bertemu lagi nih di cerita barunya, semoga banyak yang baca dan suka, jangan ragu untuk memberikan kritik dan saran yang membangun, ditunggu yaaa
Selamat Membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Bunga Joempa Al-asywaq
semoga seru
2023-08-22
0
maulana ya_manna
mampir thor
2022-07-18
0
Rini Pamungkaswati
mampir baca tulisan bagus
2021-12-09
0