Belum terlalu jauh Nindi meninggalkan rumah Yuda, terdengar tawa Yuda dan Afifah,
"Sialan, mereka mengerjaiku, awas kau, Afifah, Aku pasti bisa merebut Yuda darimu."
Umpat Nindi dalam hati.
Nindi memang masih sangat mencintai Yuda, namun gaya hidup Nindi yang glamour tentu tak akan sanggup Yuda penuhi dengan keadaan Yuda saat itu, maka ketika ada seorang duda tanpa anak yang mendatangi kedua orang tua Nindi, untuk melamar dirinya, langsung diterima tanpa di pikir ulang, apalagi meminta petunjuk Alloh SWT, hanya karena duda tersebut seorang PNS, yang bekerja di Kantor Kementrian.
Keluarga Nindi sebenarnya keluarga sederhana, bahkan cenderung kekurangan, untuk menyekolahkan Nindi saja, harus bekerja ekstra keras, Nindi pun harus belajar lebih giat agar terus mendapat beasiswa untuk meringankan biaya sekolahnya sampai jenjang perkuliahan.
Usaha Nindi memang tak sia-sia, Ia bisa lulus cepat dengan hasil yang sangat memuaskan, oleh sebab itu Nindi bisa bekerja di perusahaan berskala internasional dengan hitungan gaji dollar. Merasa mempunyai uang banyak, Nindi yang dulu sederhana berubah menjadi Nindi yang fashionable, terbiasa hidup susah tak mengajarinya untuk tetap sederhana, tapi malah merubahnya menjadi manusia haus akan harta.
Nindi yakin hidupnya akan terjamin sejahtera jika menikah dengan seorang PNS. Namun semua tak sesuai yang di harapkan, ternyata sang suami berwatak keras, sering melakukan KDRT, bahkan sering berselingkuh. Kebahagiaan setelah menikah yang dibayangkannya, musnah saat usia pernikahannya baru seumur jagung.
Nindi teringat Yuda, Ia yakin Yuda masih sangat mencintainya, Nindi ingat betapa terpuruknya Yuda saat dulu Ia meninggalkannya, bukti jika cinta Yuda sangat besar untuk dirinya. Maka Nindi mulai mencari informasi tentang Yuda, sayang kabar yang di dapat sangat mengecewakan, Yuda telah menikah. Awalnya Nindi berniat mundur, tapi ketika Nindi mengetahui jika jabatan Yuda dikantornya cukup tinggi, maka obsesi Nindi terhadap Yuda muncul kembali.
Kebetulan saat itu, Nindi mendengar ada lowongan pekerjaan di kantornya Yuda, maka Ia pun langsung melamar kerja, dan yakin pasti di terima. Pucuk di cinta ulam pun tiba, perumpamaan itu yang cocok untuk Nindi saat itu, dirinya diterima kerja di kantor tempat Yuda bekerja, semakin meyakinkan dirinya, jika Yuda adalah jodohnya.
Sayang usaha Nindi tak semulus wajah glowingnya, usaha mendekati Yuda kembali sangatlah sulit, Yuda sering menghindar, bahkan terkesan menjauh, berbagai cara dilakukan Nindi agar menarik perhatian Yuda, termasuk memakai pakaian yang menonjolkan body goalnya, Nindi tahu meskipun cantik, Afifah istri Yuda penampilannya sangat sederhana, menggunakan hijab, sangat tidak menarik menurut Nindi, pastilah lama kelamaan Yuda akan luluh lagi melihat penampilan seksi dirinya.
Nindi sering sengaja mengambil lemburan agar bisa pulang bareng dengan Yuda, namun Yuda tetap bergeming, sampai sebuah proyek luar kota menunjuk Yuda sebagai kepalanya, dan Nindi salah satu anggotanya, betapa bahagia hati Nindi, karena Ia akan bisa melancarkan aksinya dengan bebas untuk memdekati Yuda, jauh dari istri selama berbulan-bulan, kucing mana yang akan menolak di sodori ikan, begitu pikir Nindi.
Namun kenyataan berkata sebaliknya, Yuda mengundurkan diri dari pekerjaannya, menambah daftar kekesalan Nindi terhadap Yuda, karena merasa ditolak mentah-mentah oleh Yuda.
Sikap Yuda yang demikian malah makin membuat Nindi makin terobsesi untuk menaklukan Yuda, makanya Ia nekat datang ke rumah Yuda, yang baru diketahui alamatnya baru-baru ini, setelah mencari info dari HRD. Nindi bertekad akan menaklukan Yuda bagaimana pun caranya, apalagi setelah dipermalukan seperti itu, makin menambah gelora di dadanya.
¤¤FH¤¤
Setelah puas tertawa, pasangan suami istri tersebut meneruskan aktivitas mereka yang tertunda, menyiapkan makan malam.
"Ga jadi makan malam di luar Yang?" Yuda menggoda Afifah.
Afifah hanya senyum di kulum, teringat kebohongannya tadi.
"Mudah-mudahan ga jadi dosa ya, Mas, tadi sampai harus berbohong,"
"Berbohong untuk kebaikan, menjauhkan suami dari serangan mantan yang gatal."
"Tapi kamu hebat Yang, tak sangka kamu berani terhadap Nindi,"
"Habis sebel lihatnya, lihatin, Mas sampe segitunya,"
"Mudah-mudahan kedepannya, Ia tak berbuat nekat lagi."
"Aamiin, semoga Nindi segera taubat."
Kegiatan memasak telah selesai, hanya masakan sederhana, yang menjadi lama karena justru Yuda membantu, banyak jeda iklannya. Tak lama adzan maghrib terdengar, Yuda berangkat ke mesjid terdekat, untuk berjamaah di sana, sedang Afifah tetap shalat di dalam kamarnya.
Pasangan suami istri itu melangitkan do'a yang sama, meminta keberkahan dalam rumah tangganya, di jauhkan dari fitnah-fitnah, dan memohon petunjuk tentang pekerjaan untuk Yuda.
¤¤FH¤¤
Yuda dan Afifah sedang dalam perjalanan menuju rumah kedua orangtua Yuda, sebenarnya orangtua mereka belum tahu jika sudah satu bulan ini Yuda menganggur, baik Yuda maupun Afifah tak ingin menambah beban pikiran orangtua mereka. Kedatangan mereka juga untuk silaturahmi karena telah lama tak berkunjung sekaligus meminta saran.
Sekitar dua jam waktu yang dibutuhkan, Orangtua mereka tinggal dipinggiran kota, masih di kota yang sama, sebentar lagi mereka sampai, bahkan rumah Yuda telah terlihat, rumah sederhana khas dengan pekarangan luas dengan pohon mangga dan pepaya di depannya, juga beberapa tanaman bunga yang di rawat ibu mertua Afifah, membuat udara selalu terasa segar.
Setelah memarkirkan motor, mereka menuju pintu sambil mengucapkan salam, tak lama terdengar orang yang menjawab salam, pintu dibuka oleh Ibu Yuda, raut yang selalu terlihat ramah dan tak lepas dari senyuman.
Ibu Sri menyambut mereka dengan hangat, setelah bergantian mencium tangan bu Sri dengan takjim, bu Sri membalasnya dengan pelukan.
Setelah menyimpan bahan makanan yang tadi di bawa, Mereka duduk di ruang tamu yang sekaligus merangkap ruang keluarga.
"Bapak kemana bu? tak kelihatan,"
"Bapak baru pergi ke kebun, mau menanam ubi katanya,"
Pak Rahmat, Bapaknya Yuda adalah pensiunan guru sekolah dasar, untuk mengisi waktu pak Rahmat memilih berkebun, pak Rahmat memiliki beberapa petak kebun yang di tanami pohon pisang, pohon singkong, hasilnya lumayan, bisa untuk kebutuhan sehari-hari, pak Rahmat tak selalu mengandalkan uang pensiunan atau uang kiriman anak-anaknya, uangnya lebih baik disimpan untuk keperluan-keperluan mendadak dan mendesak.
"Kemana saja kalian, kenapa baru datang lagi?"
"Maaf bu, kami agak sibuk," jawab Yuda
"Sibuk bekerja gak akan ada selesainya, kamu harus sayangi juga tubuhmu, berikan hak nya!"
"Yuda sibuk cari kerjaan bu, sudah sebulan Yuda berhenti kerja,"
"Lho kenapa keluar Nak, kamu ada masalah?"
Lalu Yuda menceritakan masalahnya, kebimbangannya jika bekerja merawat orang sakit, juga gangguan Nindi.
Bu Sri menghela nafas,
"Dari dulu memang ibu kurang sreg dengan Nindi, entah kenapa hasil istikhoroh ibu untuk mu dan Nindi dulu tak menunjukan hasil yang baik, Ibu selalu berdoa mudah-mudahan kalian tak berjodo, tak lama kemudian Nindi meninggalkanmu,"
"Kalian harus kuat, perbanyak berdoa, shalat sunah perbanyak lagi, mengaji jangan lupa, entah kenapa sepertinya Nindi akan berbuat yang tidak-tidak terhadap kalian."
"Iya bu, mohon bantuan do'anya."
Sebentar lagi waktu makan siang, Afifah membantu ibu mertuanya memasak untuk makan siang. menjelang dzuhur bapak pulang, bersih-bersih hendak ke mesjid. sepuluh menit menjelang adzan bapak sudah berangkat, karena memang pak Rahmat yang biasanya adzan di mesjid, melihat bapaknya berangkat, Yuda pun menyusul.
Setelah makan siang, bapak mengajak Yuda mengobrol, Yuda pun menceritakan masalahnya, pak Rahmat adalah sosok pengayom dan selalu bisa memberikan nasihat yang dibutuhkan anak-anaknya.
Pak Rahmat terdiam sejenak, "Bagaimana jika lihat dalam beberapa hari ke depan, jika Nindi masih mengganggu, maka terima lah tawaran kerja tersebut." saran pak Rahmat memberi nasihat.
BERSAMBUNG
Garut, 12 okt 2020
Jangan lupa kritik dan sarannya, bantu juga vote dan like tulisan ini.
Selamat Membaca
Terima Kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Risma Mutmainah
salfok sama titimangsanya Teh🤭 Salam kenal dari aku yang orang garut juga, tapi aku tak tau jalanan di daerah Garut🤣
2021-09-13
0
Cut Nyak Dien
lihat dulu
2021-03-30
0
Yadi
dalam kisah nyata, apabila seseorang memperbanyak doa, shalat dan terutama membaca alquran untuk memohon perlindungan dr fitnah fitnah dunia, insya Allah akan terhindar.. dan salah satunya suami istri saling percaya, saling terbuka dan saling cerita agar para pelakor atau pebinor tdk ada kesempatan. Hindari berduaan atau diajak bertemu berduaan saja krn takutnya ada hal hal yg tdk kita inginkan terjadi
2021-01-28
9