" Sabar ya nak ! mama tidak akan membiarkan Bram direbut sama wanita lain, apapun caranya akan mama lakukan agar dia selalu menjadi milik kamu, Bram itu anak mama, jadi hanya mama yang paling beekuasa atas dia dan cuman mama yang tau apa yang terbaik untuk dia, kamu paham kan Mikha apa yang mama jelaskan barusan "
Dengan tangisan sedih dan terharu lagi-lagi Mikha memeluk mamanya Bram.
" iya ma,, Mikha paham ! terimakasih ya ma, cuman mama yang selalu peduli sama Mikha"
" Sama-sama nak, kamu kan anak mama juga"
Ia mengelus punggung Mikha dengan penuh kasih sayang.
" mama tau kan, sudah hampir dua tahun Mikha bersabar atas perlakuan mas Bram yang cuek terhadap Mikha, dengan harapan suatu hari mas Bram bisa mencintai Mikha ma, jadi Mikha tidak sanggup jika tiba-tiba Mikha harus kehilangan mas Bram "
" iya nak mama mengerti, nah ! mama tau apa yang harus kita lakukan sekarang "
" Apa ma? " Tanya Mikha dengan sedikit bersemangat.
" Hari ini kita akan mengikuti Bram kemana saja selama dua puluh empat jam, kita lihat Bram akan bertemu dengan wanita mana, setelah itu akan mama beresin dia dari kehidupannya Bram "
" Baik ma, Mikha mau siap-siap dulu ya " Dengan bersemangat Mikha pun langsung beranjak dari sana untuk mengganti baju tidur yang masih di pakainya.
Tidak lama kemudian terlihat Bram yang sudah rapi untuk kekantor, Iya memakai celana hitam dengan kemeja biru.
" Ma, Bram mau kekantor dulu " ucap Bram pada mamanya dengan sedikit cuek, di tambah lagi iya sudah menghilangkan kebiasaannya untuk mencium tangan mama ketika mau keluar rumah.
" Sarapan dulu sebelum kekantor " jawab mamanya singkat sambil membaca buku yang ada di tangannya.
" Nanti saja ! " Tanpa menoleh lagi Bram langsung berlalu pergi dari hadapan mamanya.
Kini Bram sudah memasuki Lamborghini mobilnya yang berwarna hitam dan super mewah. Ternyata di balik jendela mama dan Mikha sedang mengintip Bram, mereka menunggu waktu yang tepat untuk keluar dan mengikuti Bram dari belakang.
Pas ketika mobil Bram keluar dari pintu gerbang rumah, mama dan Mikha juga langsung memasuki mobil mereka dengan buru-buru.
" Cepat nak cepat ! nanti kita kehilangan mobilnya Bram "
" Iya ma, biar Mikha saja yang nyetir ya ! "
Selang dua menit setelah mobil Bram keluar dari gerbang rumah, mobil Mikha dan mama juga ikut keluar.
" mah, mas Bram kok nggak kelihatan " tanya Mikha dengan panik.
" wajar nak, kan kamu tau sendiri bagaimana Bram membawa mobilnya, makanya mama malas kalau sewaktu-waktu harus masuk mobil dia, kecepatannya itu selalu membuat mama shok, bisa-bisa mama jadi ikut jantungan seperti almarhum papa "
" jangan ngomong seperti itu ma, terus gimana ini ma kita kehilangan jejak dia "
" ini kan waktu dia kekantor, Bram tidak akan pernah bolos, walaupun perusahaan punya dia tetap saja Bram akan disiplin dan bertanggung jawab atas kewajibannya. "
" Mikha paham ma, jadi kita langsung kekantor aja ya ma, nanti dari sana kita buntuti dia lagi "
Mama dan Mikha langsung menuju kekantor, sampainya mereka disana mobil Bram tidak terlihat di tempat biasanya, tempat parkiran yang dikhususkan untuk mobilnya Bram masih kosong.
" Lho ma, kok mobil mas Bram nggak ada ? "
" Bram mungkin masuk ketempat lain dulu kali ya, apa mungkin mau ketemu wanita itu" jawab mama dengan sedikit penasaran.
" ya ampun benar ! berarti kita susul saja ya ma ? " Jawab Mikha dengan super panik.
"Susul kemana ? kita nggak tau mau nyusul kemana Mikha, yang ada nanti kita semakin hilang jejak dia, karena mama yakin dia pasti akan kembali kesini, dan mama juga sangat yakin nanti pulang dari kantor Bram pasti akan menemui wanita itu lagi, kita tunggu disini saja ya nak, kita ikutin lagi dia nanti dari sini, jadi kita harus stanby biar kita nggak kehilangan jejak dia lagi "
" oh iya ma, Mikha paham " jawab Mikha dengan putus asa sambil menundukkan kepalanya di atas stang mobil.
Di sisi lain ternyata benar kalau Bram memang menuju ke tempat kosnya Maria, tanpa di ketahui Maria kalau itu adalah mobilnya Bram, dengan asyiknya Bram memperhatikan Maria dari dalam mobilnya .
Bram memperhatikan Maria dari dalam mobil yang di parkirnya di sebrang jalan, wajahnya yang sangar efek dari emosian karena perdebatan dirumah, langsung membuatnya Merona kembali saat setelah menatap Maria dari jauh.
Terlihat Maria sudah cantik dengan baju kembangnya yang berwarna putih sampai lutut dan bercorak bunga warna pink. Dia keluar tanpa melihat kiri kanan, karena matanya sedang fokus menatap handphone yang ada di tangannya.
" Maria, kapan aku bisa membawa kamu untuk tinggal bersamaku " ucap Bram dari balik kaca mobilnya, dengan kedua tangannya yang masih memegang stang mobil.
Tiba-tiba terlihat seorang gojek dengan motor besar datang ketempat kost Maria, mungkin Maria sudah memesannya, laki-laki yang memakai baju hijau dengan kombinasi hitam berhenti tepat didepan Maria yang sudah menunggu sejak tadi.
" kita berangkat sekarang " Tanya laki-laki itu pada Maria dengan wajah tersenyum sambil membuka helmnya.
" iya sekarang " jawab Maria singkat.
" ternyata cowok itu tampan juga, apa sengaja Maria memesan gojek yang tampan untuk mengantarkannya " Bram bergumam dengan suara kecil karena perasaan yang sudah sangat cemburu.
" Ah tidak bisa kubiarkan " Bram langsung turun dari mobil menghampiri mereka.
Maria yang sudah siap untuk dibonceng sama gojek itu langsung dihentikan oleh Bram.
" Tunggu Maria, biar aku saja yang mengantarmu " Ucap Bram tegas sambil menarik lengannya Maria.
"Mas, kok kamu disini ngapain? " Tanya Maria heran.
Pria tampan yang berprofesi sebagai gojek itupun sangat terkejut ketika melihat tingkahnya Bram, yang menarik Maria untuk turun dari boncengannya, pria itu pun langsung turun dari motor ninjanya dan dengan berani menghampiri Bram.
" Sorry mas, kamu tidak berhak mengambil pelangganku seenaknya seperti itu" ucap pria itu pada Bram.
" Berapa bayaran kamu " Tanya Bram yang terlihat sedikit sombong padahal mungkin karena lagi kesal saja akibat kecemburuannya .
" Aturannya saya kerja dulu baru dibayar, tidak sembarang menerima uang dari orang lain , saya bukan seorang pengemis " ucap pria itu dengan lantang.
Bram langsung mengambil beberapa lembar uang ratusan ribu dari dompetnya, dia memasukkan uang tersebut kedalam kantong baju pria itu sambil menepuk-nepuk bahunya.
" Bagus aku suka gaya kamu, pertahankan ! " seketika Bram beranjak pergi dari hadapan pria itu sambil menggenggam tangannya Maria dengan kuat, dan membawanya kemobil yang di sebrang jalan.
Pria Tadi sangat tercengang melihat mobil yang di pakai oleh Bram, walaupun sedikit merasa minder dia tetap berlari mengejar Bram.
kelihatannya pria itu bukan hanya sekedar gojek tapi juga menyimpan perasaan terhadap Maria.
" Sorry mas, ini uangnya aku tidak butuh " dia langsung menggemakan uang itu di telapak tangannya Bram.
" Ayo Maria, kamu lebih dulu menjadi pelangganku jadi dia tidak berhak mengambil kamu secara paksa dariku " ucap pria itu sambil menarik tangannya Maria.
" sudah lah aku tidak ingin melihat kalian berdebat, lebih baik aku pergi sendiri " ucap Maria sambil melepaskan tangannya dari genggaman gojek itu.
Bram tidak mau melepaskan Maria, dia langsung menarik tangan Maria lagi, dengan tangan yang satunya sudah memegang kerah baju pria gojek itu.
" Dengarkan aku baik-baik, jangan pernah datang atau mendekati Maria lagi " Tegas Bram sambil melepaskan tarikan tangannya dari baju pria itu.
" kamu tidak berhak melarang ku ! memangnya kamu siapanya Maria ? " ucap Pria itu lagi dengan percaya diri.
Sedangkan Maria hanya pasrah mendengar pertengkaran mereka, dengan posisi tangannya yang masih depegangi oleh Bram.
lalu Bram menarik Maria kedalam pelukannya .
" Dia istriku ! " Ucap Bram dengan tegas .
" hah apa? apa aku tidak salah dengar " Tanya pria itu dengan wajah yang sangat terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Dewi Dewi Ahmat
ap maria itu adlh elena ya ya,,??jdi pnasran ni..
2021-07-15
0
Lia Mekar Sari
wauuuu,,, jd semangat nich,,,,,,
2020-11-14
2
Mamah Riyad
lanjut
2020-10-24
1