kini kegadisan ku hilang lah sudah, aku hanya bisa menatapnya, yang tertidur pulas di sampingku. Iya, aku menangis, menangis sejadi-jadinya tanpa suara, hanya air mataku yang bercucuran deras.
ku hayati, andaikan yang tertidur di sampingku adalah suamiku, sungguh aku merasa bahagia. Tapi nyatanya bukan, dia hanya laki-laki yang tidak aku kenali, yang menganggap ku sebagai pelampiasan nafsunya saja.
Ah, ya sudahlah ini memang pilihanku, sengaja aku menyuruh temanku Rendi, untuk mencari pemuda kaya sebagai pelanggan pertamaku, dan akupun menentukan tarif yang lumayan besar.
Terpaksa aku menjual kegadisan ku seratus juta, angka seratus juta ini, mungkin sudah lebih dari cukup untuk mengobati penyakit ayah di kampung. jika mengingat kesembuhan ayah, sedikitpun aku tidak menyesalinya, Aku tidak menyesal telah mengorbankan kegadisanku.
" Hei, kenapa kamu menangis" Tanya Bram yang baru bangun dari tidur di sampingku.
"Tidak ada, sekarang tugasku sudah selesai, aku mau pamit" jawab ku dengan nada penyesalan.
" Oh iya, itu ceknya sudah aku siapkan di atas meja, seperti perjanjiannya seratus juta kan" tanya Bram sangat lembut.
" Iya" akupun menangis lagi, kesedihan ku tidak bisa ku bendung, perasaan aneh ini terlintas lagi, sekilas aku merasa kalau Bram itu adalah suamiku.
Sungguh kebahagiaan yang hakiki, jika sepagi ini aku terbangun dengan seorang suami yang ada di sampingku. dia menyapaku dengan lembut dan penuh kasih sayang, dan kasur ini menjadi saksi indah untuk kisah cinta kami.
nyatanya tidak, aku hanya wanita hina dan murahan, wanita yang tidak memiliki harga diri lagi, harga diriku sudah sirna dengan angka seratus juta. mungkin juga bisa dikatakan sebagai wanita bejat, karena perbuatanku ini sudah merusak rumah tangga orang.
" Maria ? "
" Iya "
" kamu terlihat termenung, kenapa? menyesalkah "
" tidak, untuk apa aku menyesal ini pilihanku"
" mata kamu menunjukkan kalau kamu itu tidak jujur, jujurlah tidak apa-apa, " tanyanya dengan lembut.
" Boleh aku memeluk mas untuk terakhir kali "
" Iya, silahkan " Dia langsung memberikan pelukannya untukku, terasa sangat hangat.
Aku memeluknya dengan erat sambil ku menangis, mungkin karena sikapnya yang lembut, dia terlihat seperti pria baik-baik dan penuh kasih sayang.
" Sudah lah Maria jangan di tangisi, mungkin kamu menganggap perbuatan mu ini salah, tapi niat memberi pengobatan untuk orang tua mu itu benar"
" apa, mas tau kalau aku butuh biaya ini untuk mengobati orang tua ku"
" Iya, Rendi asisten pribadiku menceritakan semuanya"
" Ah si Rendi itu ember banget mulutnya, itukan urusan pribadiku ! oh ya mas, aku sangat menyesal sebagai sesama wanita, rasanya aku telah menyakiti perasaan istrinya mas"
" Itu juga urusan pribadiku, kamu tidak perlu membahasnya Maria ! " jawab Mas Bram dan langsung melepaskan pelukannya dariku.
kini dia bersikap serius dan membuatku menjadi sedikit tegang, dibalik ketampanan dan kelembutannya, ternyata mas Bram bisa sangar juga.
" Iya mas maaf , aku tau mas dan istri mas memang mau bercerai, makanya aku mau memilih mas sebagai pelangganku "
" iya kah, jika hubungan ku dan istriku baik-baik saja, apa kamu masih tetap mau menjual diri pada ku " Tanya mas Bram dengan sedikit menggodaku dan tersenyum manis.
" Tidak mas, aku tidak ingin menjadi alasan rusaknya rumah tangga orang"
kini wajahnya mas Bram tidak sangar lagi, sebenarnya aku benar-benar terpesona dengan ketampanan dan kelembutannya, tapi aku sadar diri, aku hanya wanita panggilan, aku bagaikan aib bagi mas Bram, aib yang harus ia tutupi dari kehidupannya.
" Bagus lah Maria jika kamu menghargai rumah tangga orang, boleh aku minta sesuatu"
" Apa itu mas "
" jangan mau jadi wanita panggilan untuk laki-laki lain, aku siap untuk selalu membayar kamu "
Ya Tuhan ! mendengar itu aku benar-benar merasa hina, aku merasa seperti mobil rental saja, tapi apa boleh buat, apa yang harus aku sesali, memang seperti itu, aku hanya wanita bayaran yang sudah tidak ada martabatnya lagi.
" Maria, kenapa bengong kamu tidak mau "
" Tidak mas, cukup ini yang pertama dan terakhir kalinya, aku memang tidak berniat menjual diri, ini terpaksa ku lakukan hanya demi ayah "
" Iya Maria aku percaya, sebenarnya kamu memang wanita baik-baik, teruslah menjaga diri seperti itu " perlahan mas Bram mendekatiku lagi, dia menyentuh rambutku yang masih terurai.
" Iya mas " aku merasa deg-degan lalu menunduk, karena posisinya sekarang agak berbeda, rasanya mas Bram ingin melakukan sesuatu padaku.
" Maria ?" mas Bram mengangkat dagu ku, tatapannya sungguh mempesona, tidak bisa ku pungkiri aku memang tertarik padanya.
" Iya mas "
" Maafkan mas " Dia langsung mencium bibir ku dengan penuh nafsunya.
ya, aku pun ikut menikmatinya, kapan lagi coba, namanya juga ini yang terakhir.
" Maria " Dengan pelan dia mencoba merebahkan kembali tubuhku.
" Mas, jangan lagi mas "
" Tidak Maria, aku mohon jangan kamu tolak "
kini badanku sudah terlentang lagi, memang aku juga sangat bernafsu melihat mas Bram, tapi rasanya ingin menolak. bagiku, jika aku melakukannya sekali lagi, itu semata-mata bukan lagi untuk biaya pengobatan ayah, toh dia kan sudah melunasiku tadi malam.
" Tidak mas, aku tidak bisa "
Kini mas Bram tepat dihadapan ku dan memegang kedua tangan ku, aku benar-benar sudah tidak berdaya, mas Bram langsung mencium bibir ku lagi.
" Maafkan aku Maria, aku benar-benar tidak bisa menahan diri melihatmu, aku ingin melakukannya lagi seperti tadi malam, aku mohon Maria jangan menolak ku."
" heu eum mas, yasudah sini " aku pun kembali terbuai dengan cumbuannya, rasanya sangat nikmat andai dia benar-benar suami ku.
" Terimakasih Maria, kamu memang sangat cantik "
Dan setelah itu kami pun melakukannya lagi, walaupun dengan rasa bersalah, karena untuk kali ini semata-mata didasari dengan nafsu kami berdua.
" Maria, yakin kamu bisa melupakan mas setelah ini "
" Tidak tau mas, tapi harus " aku memeluknya dengan erat, rasanya aku tidak ingin melepaskannya, aku ingin menjadi miliknya.
" kalau tidak bisa jangan kamu lupakan, mas usahain untuk selalu punya waktu untuk kamu "
" Tidak mas, maaf ! aku tidak mau mendapatkan masalah dengan istri mas, jadi aku harus cepat-cepat menghilang dari kehidupan mas"
" kamu yakin, tapi jika mas masih ingin bertemu dengan kamu gimana donk "
" maaf mas, cukup ini yang terakhir kali kita bertemu, tolong mas mengerti, dan tolong mas hapus jejak ku dari kehidupan mas, jangan ada yang tau tentang kita, selain aku, Rendi dan kamu mas, bahkan seekor nyamuk pun tidak boleh tau, mas harus berjanji sama aku"
" Baiklah Maria, mas berjanji, tapi kamu juga harus berjanji satu hal sama mas"
" Berjanji apa mas " Tanyaku dengan sangat penasaran."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
anggrymom
maria plin plan😂😂😂 tp pas adegan semi udh blng i lov u, tp udh dijebol nyesel... hihi
2021-07-16
0
Tiara A$
pas pertama ga di skip eeh pas mau jebol gawang nya malah di skip cape deeh
2021-02-12
2
Nur Zihane
aduh matep matep
2021-01-31
2