" Maria, apa kamu tidak sadar, kita sudah melakukan hubungan itu tanpa pengaman "
" Maksudnya mas"
"oh iya aku lupa, kamu kan dari kampung, pantas lah kalau kamu sepolos itu "
"mas jangan mengejekku, tolong mas jelaskan pengaman yang bagaimana "
" ha ha, Maria,, Maria ! " dengan menatapku lucu, mas Bram langsung duduk didepan ku untuk menjelaskannya.
" Maria, pengaman itu bentuknya semacam karet plastik tapi lebih kuat, ukurannya pas kalau di pake di itu nya mas, jadi benda itu di pakaikan pada laki-laki setiap kali mereka berhubungan seperti yang kita lakukan tadi malam itu, tujuannya biar kamu nggak hamil " jelasnya dengan santai, padahal aku sudah syok parah mendengarnya.
" Ya ampun! gimana dong mas kalau memang Maria hamil? "
" karena itu lah makanya kamu harus berjanji satu hal dengan ku "
" iya mas aku janji "
" jika kamu hamil, berjanjilah dan bersumpah lah, kalau kamu tidak akan menggugurkan kandungan itu, dan rawat iya dengan baik-baik "
" hahh ! apa mas, kenapa harus seperti itu." aku bertanya dengan penuh kebingungan, aneh bukan ? biasanya kalau aku nonton di film-film, jika hamil karena hubungan terlarang pasti yang lakinya nyuruh gugurin, apa dia mau menikahi ku, ah nggak mungkin.
" Maria, kenapa malah bengong, kamu tidak mau berjanji dan bersumpah dengan mas? "
" eum, iya mas, aku janji dan bersumpah tidak akan menggugurkan kandungan itu "
" hehe, terimakasih ya sayang, dan jangan ada pertanyaan lagi, pokoknya kamu turuti saja permintaan ku"
Dia langsung mencium keningku dengan penuh rasa sayang, nyata aku bisa merasakan kasih sayangnya itu.
...
" Seperti itulah kejadiannya Santi, Dan aku pun langsung pulang kemari " Dengan polosnya Maria menceritakan semuanya pada Santi, teman satu kamar kosnya, bahkan sangat detil hingga membuat Santi merasa geli dan marah.
" Ya Tuhan Maria iihh ampun deh, geli aku dengarnya , kamu ini gimana sih, berapa kali aku meminta dan memohon sama kamu, agar kamu mengurungkan niat untuk menjual diri, kamu sadar kan Maria kalau perbuatan kamu itu sudah sangat berdausa, aku yakin,, suatu hari kamu pasti akan sangat menyesal sudah melakukan hal itu"
" Aku minta maaf Santi, aku terpaksa banget, kan kamu tau sendiri kalau ayah ku itu lagi butuh biaya, sedangkan gajiku tidak cukup untuk mengobati ayah, maafkan aku santi, tolong jangan jijik sama aku ya?" Maria langsung memeluk Santi sambil menangis, ia sangat takut, jika santi tidak mau lagi berteman dengannya.
"Iya Maria tidak kok aku tidak jijik,, ya sudah jangan menangis lagi, eh ngomong-ngomong, kenapa laki-laki itu melarang kamu untuk menggugurkan kandungannya"
" Tidak tau juga, pikiranku sekarang lagi kacau banget dan campur aduk, benar-benar tidak bisa mikir apa-apa "
" Harus di pikirin lah Maria, sebelum semuanya terlambat, eummm kalau menurut aku sihh "
" apa san, cepat ngomong "
" pasti nanti laki-laki itu ingin menjual bayi kamu, sekarang banyak lho kasus seperti itu, dan harganya sangat fantastis, lumayan kan untuk mengembalikan uang seratus juta yang dia kasih sama kamu tadi "
" hah ! apa ? nggak mungkin, kamu jangan ngaco deh San, masa dia tega sama anaknya, ah lupain aja, lagian aku kan belum hamil, dan gak mungkin aku hamil cuman karena semalam saja, " Maria mengelus perutnya, dengan keyakinan kalau hanya melakukan semalam saja, mana mungkin ia bisa langsung hamil.
" Maaf ni ya Maria, sebelumnya kamu harus janji dulu, kalau kamu itu gak akan tersinggung "
" Iya janji san, bilang aja "
"gini lho Maria, tadi malam kalian kan, ehem-ehemnya itu belum nikah, jadi jelaslah anak yang kamu kandung itu nantinya bakalan jadi anak haram, Dan laki-laki itu juga kan gak pernah bilang, kalau dia itu mau menikahi kamu, kalau memang dia mau anaknya pasti dia nikahi kamu dulu, biar dia bisa memiliki anaknya itu sah secara hukum"
" Trus dia maunya gimana " Tanya Maria dengan wajah yang putus asa.
" Gak tau juga sih tepatnya dia maunya gimana, eeumm atau mungkin.."
" mungkin apa San? ngomong saja gak papa jangan di tahan-tahan"
" Dia kan punya istri tuh si Mikha, mungkin anak itu mau di kasih sama dia, kalau bukan seperti itu dia pasti akan menikahi kamu dulu, ini jelas-jelas dia tidak butuh sama kamu, dia hanya menginginkan anaknya saja " Santi menjelaskannya lagi dengan nada yang lebih menyakinkan.
" Tidak akan pernah aku kasih, Dia anakku karna aku yang mengandungnya , akan aku rawat dia dengan baik walaupun harus sendirian " jawab Maria dengan sangat kesal.
" Ya itu sih terserah sama kamu Maria "
" pasti donk ini anakku, yasudah san, aku mau mandi dulu ya" Maria pun berlalu pergi dan langsung menuju ke kamar mandinya.
Sedangkan Bram, ia baru sampai juga kerumahnya, tepat jam enam pagi, ketika Matahari masih berjuang menampakkan diri untuk memancarkan cahayanya.
Bram pun langsung menghentikan mobilnya di depan rumah, Mikha istrinya Bram dengan sigap ia keluar untuk membukakan pintu, karena ia memang sudah tidak sabar menunggu Bram pulang dari tadi malam.
"Mas,, kok baru pulang, tadi malam kemana saja, kamu tidak macam-macam kan di belakang ku?" Tanya Mikha dengan sangat penasaran, sambil menghampiri Bram yang sedang menutup pintu mobilnya.
" Eum ya !"
" Mas, pertanyaan aku kok nggak kamu jawab sih, kamu kemana aja tidak pulang, tadi malam aku nunggu kamu lho semalaman, mau tidur pun aku nggak bisa karena ke ingat kamu terus, mas! "
jelas Mikha lagi sama Bram sambil menarik-narik manja lengannya Bram.
" Siapa suruh kamu nggak tidur, dan siapa suruh kamu menungguku semalaman "
Jawaban Bram sangat cuek dan menarik lengan Mikha dengan begitu kasarnya, Bram langsung berjalan meninggalkan Mikha.
" Mas,, mas ! jangan seperti itu donk, kamu nggak boleh cuek lagi seperti itu sama aku " Mengejar Bram dan berusaha meraih kembali lengannya Bram.
Dengan marahnya Bram langsung berbalik badan, dan ia menunjuk kasar ke wajah Mikha dengan telunjuknya.
" Hei Mikha, dengarkan aku baik-baik, jangan pernah menyentuh ku , walaupun itu hanya bajuku saja, sedikitpun kamu tidak boleh dekat-dekat denganku lagi, jaga jarak,, paham!" sambil melonggarkan dasinya.
Mikha langsung merebahkan tubuhnya kelantai, dengan posisi jongkok sambil menangis, dan memegang kedua kakinya Bram lalu mendekapnya.
" Mas aku mohon mas, jangan seperti itu lagi sama aku, aku mohon,, aku punya berita bagus untuk kamu mas, berita yang akan membuat kamu senang "
" lepaskan ! apa kamu tuli, jangan pernah menyentuhku lagi " Bram menarik paksa kakinya, hingga membuat Mikha terjatuh ke lantai "
"Auw sakit ! " Teriak Mikha.
Ibunya Bram yang baru turun dari tangga, ia merasa sangat marah melihat kelakuan anaknya terhadap Mikha.
" Bram ! hentikan menyakiti Mikha, dia lagi mengandung anak kamu, jangan sampai cucu ibu kenapa-kenapa " Teriaknya dari tangga.
" Apa,,?" jawab Bram dengan sangat terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
anak siapa tuhhhh...disentuh aja ga,
2022-09-10
0
Pie Buah
maria bego bgt seh, kaya gitu gok diceritain sama orang lain...aib kok di umbar sendiri
2021-04-25
2
Nur Zihane
ada apa
2021-01-31
1