OMaria Istri Rasa Simpanan
"sebentar, aku lagi di kamar mandi"
aku langsung keluar membukakan pintu dengan rambut basah dan handuk kecil yang hanya menutupi sebagian badanku.
pria tampan itu yang dari tadi sudah berdiri menungguku didepan pintu,
dia tidak bisa membuang pandangannya untuk tidak menatapku, ya..mungkin karna tubuhku terlihat sangat berbeda dengan Mikha yang sekarang menjadi istrinya karena pernikahan paksa.
" sudah selesai belum mandinya?"
"sudah mas, mas Bram kan?"
" iya, sudah berapa kali kamu melayani pelanggan"
tatapan tajamnya dengan wajah yang begitu tampan membuat pipiku tambah memerah, kedua tanganku dari tadi mencoba menarik handuk untuk menutupi dadaku yang hampir semuanya terlihat, hotel ini memang mmenyediakan handuk yang agak kecil hingga membuat dada ku yang ukurannya agak sedikit besar hampir terlihat semuanya,
bagaimana tidak, jika aku menariknya keatas maka bawahan ku yang akan nampak.
" baru kali ini mas "
" kenapa memutuskan untuk menjadi wanita panggilan"
" butuh biaya untuk hidup "
"yakin baru kali ini kamu ngelayanin orang"
"iya mas, ini baru pertama kali"
" berarti kamu masih perawan donk"
"iya mas"
memang agak sedikit merasa ragu dan takut melakukannya karena ini pertama kali, takut terasa sakit, awalnya terpaksa, tapi setelah melihat Bram aku jadi ingin merasakannya juga.
"yakin perawan, jika nanti setelah aku mencobanya kamu tidak perawan maka aku tidak akan memberi bayaran sepeserpun, bagaimana"
"siap mas"
Bram langsung menghampiriku dan membelai rambutku yang masih basah dan menciumnya, aku tau gairahnya untuk menikmati tubuhku semakin memuncak, walaupun tubuhnya datar tapi istrinya sangat cantik, entah adakah alasan lain lagi hingga mas Bram ingin memuaskan nafsunya padaku.
" kamu siap melayaniku dengan senang hati"
dia membisikkannya dengan lembut di telingaku, tarikan nafasnya mulai terasa terengah-engah dipipiku membuat dadaku semakin terasa sesak .
"iya mas,, ku akan melayani mas dengan senang hati"
kedua tangannya langsung menarik pinggang ku hingga dadaku berdempetan dengan dadanya, tatapan matanya yang berjarak satu jengkal dari mataku seakan menantangku untuk ikut menikmatinya juga.
" bagaimana bisa kamu mendapatkan bibirmu yang mungil dan seseksi ini, tidak memakai lipstik pun terlihat begitu pink dan merona"
Bram langsung mengulum penuh semua bibirku, ternyata bibirnya juga terasa manis dan sangat lembut mungkin dia bukan perokok, aku begitu menikmatinya hingga nafasku tidak bisa diatur, dadaku naik turun mengimbangi nafasku yang makin memburu.
Tempelan bibirnya semakin kencang dengan ujung lidahnya yang mulai menjulur dan dimasukkannya kedalam mulut ku, terasa bergerak-gerak lembut sambil terus menghisap lidahku seakan sedang menikmati permen manis yang sangat lengket.
akupun mulai tak tertahankan, langsung saja tanganku meraih pundaknya dan semakin memainkan lidahku, kali ini aku yang memimpin permainannya.
" mas, i love you"
kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku, dan akupun mengulum kencang bibirnya dengan penuh nafsu , jujur aku begitu menikmatinya seakan tidak mau lepas untuk terus merasakan bibir dan lidahnya yang basah.
saat lidah kami masih beradu dengan penuh gairah, tiba-tiba dia menarik handuk yang menutupi tubuhku hingga terlepas, tau kan bagaimana sekarang keadaannya,, aahh ya sudahlah aku tidak peduli semuanya terpangpang jelas lagian aku juga sangat menikmatinya.
kini dia menghentikan ciumannya dan mulai memperhatikan lekukan tubuhku, aku menyadarinya kalau tubuhku memang sangat indah, dadaku yang masih sangat kencang dan bulat penuh, pinggang ku yang kecil membuatnya semakin bergairah, kedua tangan Bram mulai meraba-rabanya dengan lembut, kini dia mencium tubuhku satu persatu, pas ciumannya sampai di leher dengan kedua tangannya masih meremas lembut kedua tonjolan itu membuatku merasakan sensasi yang sangat berbeda, tubuhku terasa geli dan menggeliat.
" duh mas !"
"kenapa sayang, ke enakan ya?"
"heu eu mas..."
dia melanjutkan ciumannya di liherku dengan sedikit menjilat-jilat dan menghisapnya,
kini ciuman bibirnya yang lembut semakin turun kebawah leher ku.
"bagaimana bisa kamu mendapatkan bentuk yang sesempurna ini, keduanya terlihat sangat indah"
Bram mulai menghisap ujungnya yang menjuntai satu persatu sambil bergantian, tubuhku semakin menggeliat dan tidak tertahankan lagi, dia begitu menikmatinya, hisapannya semakin bernafsu membuat nafas dan suaranya semakin terengah-engah, aku benar-benar sudah tidak berdaya dibuatnya, kedua kaki ku sudah tidak sanggup untuk berdiri lagi.
"duhh mas"
Rasanya benar-benar tidak tahan lagi, seakan-akan tubuhku ingin merasakan sensasi yang lebih besar dari ini, tubuhku yang dari tadi sudah menggeliat tidak sabar ingin merasakan ketangguhannya mas Bram, hisapan lidahnya membuat ku kejang-kejang dadaku terasa membengkak dan semakin besar dengan kedua ujungnya yang ssemakin menjuntai membuat mas Bram tidak ingin melepaskannya.
"Bentar ya sayang baru kali ini mas merasakan kenikmatan yang begitu besar"
dia masih melanjutkan permainan mulut dan lidahnya di kedua tonjolanku itu dengan sesekali meremas-remasnya dan menghisapnya, karna sudah tidak tahan lagi, aku sendiri yang akan membukakan jas nya, dengan nafasku yang terasa semakin berat aku mulai menarik kancingnya perlahan, dibalik bajunya itu ternyata Bram memiliki tubuh yang kekar, ahh benar-benar tidak sabar aku ingin merasakan ketangguhannya.
akupun mulai membukakan resleting celana panjangnya supaya penampilannya sama denganku, terlihat di balik celana pendeknya ada yang mulai mengeras siap untuk bertempur.
"mas,, ini besar sekali" aku mengelusnya perlahan.
"iya sayang bukakan saja, memang dari tadi dia ingin keluar"
tanpa ragu aku melucuti celana pendeknya, dan wahhh... benar-benar pemandangan yang baru pertama kali kulihat, dia benar-benar gagah dan terlihat tangguh, panjang dengan kulit yang agak pink dan besar, mendorongku ingin merasakannya seperti makan eskrim potongan yang di jual mang-mang pinggir jalan yang harganya dua ribuan cepek itu.
"kenapa bengong, jangan ragu.. kamu boleh melakukan apa saja padanya"
tanpa rasa sungkan dia langsung menyodorkannya padaku, ya... langsung saja kupraktekan keahlianku waktu lagi makan eskrim, kupegang eskrimnya dengan tangan ku secara lembut dan perlahan, kujilati ujungnya dengan lidahku sambil sesekali aku mengulumnya dengan penuh dan menghisapnya dengan perlahan, kujilati lagi dan lagi hingga ke pangkalnya yang terasa lebih lembek dari batangnya yang mengeras.
Bram terdengar mulai mengerang dengan nafasnya yang tersengal-sengal, kedua matanya tertutup sambil menikmati caraku menikmati eskrimnya, akupun semakin buas dibuatnya jilatanku semakin tajam dan kuhisap dengan kuat ujung eskrimnya lagi.
"hhuh.. sini sayang"
Bram menarik nafas panjang dia sudah tidak sabaran lagi, langsung saja dia mengangkatku menuju ketempat tidur, aku dibaringkannya perlahan.
" sungguh pemandangan yang indah" katanya.
kulihat ia dan bawahnya berdiri tegak didepanku seakan sudah siap untuk bertempur, langsung saja iya menindi#ku perlahan.
"mas... pelan ya?"
"iya sayang jangan takut tidak akan sakit, nikmati saja ya"
"heu eum mas"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
mampirrrrrrr thor
2022-09-10
1
Sulati Cus
hareudang
2022-09-09
0
imafe
awal baca langsung basah aja nih
2021-10-23
0