Anak hilang jam 23.00. Ibunya panik dan langsung laporan.
Bayu (Petugas Polisi)
Kondisi: Tidak ada bekas perlawanan. Jendela dan pintu terkunci.
Bayu (Petugas Polisi)
Tapi... ada sesuatu.
O'Brian (Detektif)
Sesuatu?
Bayu (Petugas Polisi)
Sepotong tisu, ditulis dengan tangan kecil:
Bayu (Petugas Polisi)
"Aku hanya ingin bermain, tapi ternyata mereka tak suka suara peluit..."
O'Brian (Detektif)
...Menarik. Tidak terdengar seperti catatan minta tolong. Lebih seperti kode.
📍 [O’Brian tiba di lokasi, hujan gerimis membasahi halaman rumah Reno. Di dalam, suasana sunyi, hanya suara detik jam di ruang tamu.]
Dewi (Ibu Reno)
Saya... saya hanya tertidur sebentar, Pak. Bangun-bangun jam sebelas, Reno nggak ada.
O'Brian (Detektif)
Ada siapa saja di rumah saat itu?
Dewi (Ibu Reno)
Cuma saya dan Om Denny, adik ipar saya. Tapi dia katanya tidur di lantai atas sepulang kerja.
Bayu (Petugas Polisi)
Dan satu tetangga, Pak Arif, beberapa kali cekcok kecil soal Reno berisik.
Bayu (Petugas Polisi)
Dan ada satu pengasuh paruh waktu, Mbak Wina. Tapi hari itu nggak masuk.
O'Brian (Detektif)
Tiga orang. Mari kita mulai dengan Om Denny.
📍 [20.41 WIB – Interview singkat dengan Om Denny, di ruang tengah. Angin dari ventilasi membuat lampu gantung berayun pelan.]
O'Brian (Detektif)
Jam berapa Anda pulang?
Denny (Om Reno)
Jam 7 malam. Langsung ke atas, tidur. Capek kerja malam.
O'Brian (Detektif)
Reno sering main peluit?
Denny (Om Reno)
Sering banget. Kadang bikin telinga pengang.
O’Brian (dalam hati):
📌 Terlihat kesal. Tapi terlalu capek untuk merencanakan penculikan?
📍 [21.03 WIB – Di teras rumah Pak Arif. Kucingnya melintasi pagar saat O’Brian datang.]
O'Brian (Detektif)
Anda sempat ribut dengan Reno?
Pak Arif (Tetangga)
Biasa aja. Dia suka main di halaman dekat rumah saya.
Pak Arif (Tetangga)
Peluitnya nyaring. Saya cuma negur.
O'Brian (Detektif)
Ada saksi?
Pak Arif (Tetangga)
Tetangga depan. Saya nggak kemana-mana malam itu.
📍 [21.21 WIB – Wina diinterogasi via video call. Di latar belakang terlihat rumah tua, temaram.]
Wina
Saya nggak ke rumah itu malam itu, Pak. Tapi siang sempat mampir. Reno kasih saya gambar dinosaurus.
O'Brian (Detektif)
Reno pernah menulis kode atau teka-teki untukmu?
Wina
Iya... kadang dia nulis “kode misi rahasia”.
Wina
Kami suka main detektif-detektifan. Dia suka pakai kata-kata aneh buat nyembunyiin maksud.
O'Brian (Detektif)
Itu kunci semuanya...
📍 [21.45 WIB – Ruang tamu. Hujan reda. O’Brian duduk menatap tisu kecil itu lagi.]
Bayu (Petugas Polisi)
Menurut lo, siapa pelakunya? Denny? Arif?
O'Brian (Detektif)
Tidak, Bayu.
Bayu (Petugas Polisi)
Lho? Tapi mereka punya motif.
O'Brian (Detektif)
Benar.
O'Brian (Detektif)
Tapi coba perhatikan tulisan Reno. Ia tidak bilang “dia”... tapi “mereka”.
O'Brian (Detektif)
Artinya: lebih dari satu orang yang tak suka suara peluit.
Bayu (Petugas Polisi)
Oke...
O'Brian (Detektif)
Hanya Wina yang pernah menyebut soal keluarga barunya di rumah lama
O'Brian (Detektif)
Yang katanya tidak suka anak-anak berisik.
O'Brian (Detektif)
Dan hanya Wina yang paham gaya Reno bicara dalam bentuk kode.
Bayu (Petugas Polisi)
Jadi dia yang nyulik?
O'Brian (Detektif)
Tidak.
O'Brian (Detektif)
Dia mengajak. Reno percaya diajak “bermain”
O'Brian (Detektif)
Pesan di tisu itu bukan teriakan minta tolong, tapi kode permainan.
O'Brian (Detektif)
“Peluit” mungkin adalah metafora.
O'Brian (Detektif)
Dan rumah itu? Rumah kosong milik saudara Wina. Tempat aman dan sepi.
O'Brian (Detektif)
Reno mungkin hanya mengira ini bagian dari permainan.
📍 [22.10 WIB – Polisi menemukan Reno di rumah kosong yang disebutkan. Ia selamat. Sedikit bingung tapi sehat.]
Wina
Saya... saya cuma ingin menghiburnya sebentar.
Wina
Dia sering sedih sejak ayahnya meninggal.
Wina
Saya nggak bermaksud membuat panik...
O'Brian (Detektif)
Saya tahu.
O'Brian (Detektif)
Tapi dalam ketidakjelasan, kadang sebuah tisu kecil bisa menyelamatkan segalanya.
“Kadang, petunjuk terbesar tak terletak pada jejak kaki, tapi pada secarik tisu yang diabaikan. Yang jeli membaca, mampu menyelamatkan dunia kecil dari kehancuran.”
Comments