🕰️ Lokasi: Kabin di lereng pegunungan. Udara dingin menusuk. Salju mengubur jalur menuju kabin. Di dalam, perapian menyala, namun tubuh dingin sang penulis membekukan suasana.
Bayu (Petugas Polisi)
O’Brian, kami temukan Ibu Lestari tewas pagi ini.
Bayu (Petugas Polisi)
Tanpa luka terbuka. Tak ada jejak lain di salju. Pintu terkunci dari dalam.
O'Brian (Detektif)
Apakah kau bilang...
O'Brian (Detektif)
Tidak ada jejak sama sekali selain milik korban?
Bayu (Petugas Polisi)
Benar. Salju mulai turun pukul 9 malam semalam.
Bayu (Petugas Polisi)
Tidak ada yang bisa mencapai kabin setelah itu. Seolah dia mati sendiri.
O'Brian (Detektif)
Tidak ada yang mati sambil menulis kalimat seperti ini…
📜 “Aku tahu kau akan datang malam ini.”
(Sambil membaca tulisan di kertas di pangkuan jenazah.)
💭 [O’Brian berdiri di samping tubuh Lestari. Ruangan tenang. Perapian menghangatkan sisi tubuh yang telah dingin. Bau kayu terbakar bercampur aroma tinta.]
O'Brian (Detektif)
Jika ini bunuh diri, mengapa ia menulis tentang orang lain?
O'Brian (Detektif)
Jika ini pembunuhan, pelakunya pasti masuk sebelum salju... atau… ada jalan lain.
Bayu (Petugas Polisi)
Kami punya tiga nama, yang terakhir berhubungan dengannya
Bayu (Petugas Polisi)
Dewi – Editor pribadinya.
Bayu (Petugas Polisi)
Bayu – Teknisi kabin.
Bayu (Petugas Polisi)
Anton – Saudara tirinya.
O'Brian (Detektif)
Mulai dari Dewi. Apa dia punya akses dan waktu?
Bayu (Petugas Polisi)
Bisa jadi... Dia tahu jadwal Lestari.
Bayu (Petugas Polisi)
Tapi saksi bilang dia masih di kota saat badai turun.
O'Brian (Detektif)
Hm… Bayu?
Bayu (Petugas Polisi)
Dia punya kunci cadangan. Pernah masuk ke kabin tiga hari lalu.
O'Brian (Detektif)
Kalau dia datang sebelum badai dan sembunyi, itu berarti dia sangat nekat… Tapi kenapa?
Bayu (Petugas Polisi)
Belum ketemu motif kuatnya.
Bayu (Petugas Polisi)
Tapi dia punya catatan kriminal
💭 [O’Brian melangkah ke rak buku besar di sudut ruangan. Tangannya menyentuh sisi kanan rak, pelan-pelan mengusap kayu tua yang tampak sedikit lebih bersih dari sekitarnya.]
O'Brian (Detektif)
Menarik… Kenapa sisi rak ini tidak berdebu seperti bagian lainnya?
🌨️ Salju terus turun di luar kabin. Angin menderu-deru, menggetarkan kaca jendela tua. Sementara itu, di dalam, keheningan menegangkan menyelimuti ruangan.
Bayu (Petugas Polisi)
Kau menemukan sesuatu di rak buku itu?
O'Brian mengetuk sisi kanan rak.
O'Brian (Detektif)
Dengar ini... berongga.
O'Brian (Detektif)
Dan lihat bagian bawah rak ini: tidak berdebu.
O'Brian (Detektif)
Ada yang menyentuhnya baru-baru ini.
Bayu (Petugas Polisi)
Kau curiga ada ruang rahasia?
O'Brian (Detektif)
Aku tidak mencurigai. Aku yakin.
💭 [Dengan dorongan lembut, rak bergeser. Di baliknya, sebuah lorong sempit terbuka—cukup untuk satu orang menyelinap masuk. Udara dari lorong itu dingin dan berbau tanah lembap.]
Bayu (Petugas Polisi)
Jadi pelaku bisa saja masuk tanpa meninggalkan jejak salju?
O'Brian (Detektif)
Tepat. Ini bukan bunuh diri. Ini pembunuhan.
O'Brian (Detektif)
Dan si pembunuh tahu kabin ini luar dalam.
O'Brian (Detektif)
Baik coba kita analisa lagi
O'Brian (Detektif)
Pertama Dewi – sang editor.
O'Brian (Detektif)
Dewi sering bertengkar dengan Lestari soal naskah dan royalti.
O'Brian (Detektif)
Ia tahu jadwal Lestari dan mengeluh pada rekan kerja tentang ingin “membungkamnya selamanya”.
O'Brian (Detektif)
Kedua Bayu
O'Brian (Detektif)
Bayu baru beberapa hari sebelumnya memperbaiki pemanas air di kabin. Ia memiliki kunci cadangan dan tahu titik-titik buta di rumah itu. Ia juga memiliki catatan kriminal.
O'Brian (Detektif)
Terakhir Anton
O'Brian (Detektif)
Pernah terlibat sengketa warisan dengan Lestari.
O'Brian (Detektif)
Tinggal di vila lama... yang terkoneksi lewat lorong bawah tanah ke kabin ini!
Bayu (Petugas Polisi)
Kau menyiratkan... Anton masuk lewat lorong itu?
O'Brian (Detektif)
Bukan cuma itu. Lihat perapian itu. Kayu yang terbakar tidak penuh.
O'Brian (Detektif)
Ada bara lama… artinya perapian dimatikan sebentar, lalu dinyalakan ulang.
O'Brian (Detektif)
Mungkin untuk menyembunyikan waktu kematian.
💭 [O’Brian menatap jam antik di dinding. Jarumnya berhenti di pukul 11:07 malam.]
O'Brian (Detektif)
Korban menulis catatan “Aku tahu kau akan datang malam ini.”
O'Brian (Detektif)
Artinya dia sudah tahu siapa pelakunya.
O'Brian (Detektif)
Kemungkinan, itu seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang tahu dia sendirian, dan tahu cara masuk tanpa diketahui…
Bayu (Petugas Polisi)
Tapi tak ada bukti kuat untuk Anton... belum.
O'Brian (Detektif)
Beri aku waktu. Aku akan buktikan: Anton masuk ke sini tanpa jejak.
O'Brian (Detektif)
Dan Lestari tahu itu adalah dia… sebelum mati.
🌨️ Badai salju mulai mereda. Tapi suasana di dalam kabin memanas. O’Brian memeriksa lorong rahasia dengan senter kecilnya. Udara dingin dan lembap menyengat hidung, aroma jamur dan tanah tua menggantung berat.
Bayu (Petugas Polisi)
Lorong ini… ke mana arahnya?
O'Brian (Detektif)
Keluar ke belakang vila tua milik Anton.
O'Brian (Detektif)
Ini bukan jalan darurat biasa, ini dibuat sejak lama, hanya orang tertentu yang tahu.
💭 [Mereka tiba di ujung lorong, di balik rak kayu di ruang bawah vila Anton. Di sana, debu tampak terganggu. Ada jejak sepatu samar.]
Bayu (Petugas Polisi)
Kita tidak bisa tuduh dia hanya karena lorong ini…
O'Brian mengamhil sesuatu diujung pintu keluar lorong
O'Brian (Detektif)
Kecuali... ini.
💥 [Sebuah manik-manik kecil dari gelang khas Lestari. Ada noda darah kering di sisinya.]
O'Brian (Detektif)
Lestari selalu mengenakan gelang kayu itu.
O'Brian (Detektif)
Tapi saat ditemukan, gelangnya hilang satu butir.
O'Brian (Detektif)
Dan ini... terselip di dekat rak belakang rumah Anton.
Bayu (Petugas Polisi)
Dia membunuh lalu kabur lewat lorong ini...
O'Brian (Detektif)
Dan pura-pura datang pagi harinya bersama kami.
O'Brian (Detektif)
Tapi Lestari sempat menuliskan pesan: “Aku tahu kau akan datang malam ini.”
Dia tahu Anton belum bisa memaafkan masa lalu.
📂 Hipotesis O’Brian:
✔ Anton masuk kabin lewat lorong rahasia sekitar pukul 11 malam.
✔ Ia mematikan perapian agar suhu turun—menyesatkan waktu kematian.
✔ Lestari sempat berkonfrontasi—mungkin minta damai. Tapi Anton gelap mata.
✔ Ia memukul kepala Lestari dengan benda tumpul—kemungkinan vas batu di pojok ruangan.
✔ Sebelum tewas, Lestari menjatuhkan manik dari gelang sebagai isyarat terakhir.
Bayu (Petugas Polisi)
Dan sekarang… dia berpikir badai menutup semua jejak.
O'Brian (Detektif)
Tapi lupa satu hal: kebenaran tidak bisa dikubur di bawah salju.
🌫️ [Beberapa jam kemudian, Anton dibawa ke kantor polisi. Ia terdiam saat manik-manik itu ditunjukkan. Tak berkata sepatah pun.]
Bayu (Petugas Polisi)
Kau selalu tahu caranya memecahkan teka-teki, O’Brian.
O'Brian (Detektif)
Kebenaran selalu meninggalkan jejak. Kita hanya perlu tahu di mana mencarinya.
Comments