bab 3

Pernikahan itu berjalan dengan Khidmat, Zevanya baru menyadari bahwa kedua orang tua Aezar tidak dapat hadir karena sedang diluar negeri, namun Aezar berkata untuk tidak mengkhawatirkan apapun.

Sepanjang acara ia terus membayangkan bagaimana sosok suaminya ini, meski suaranya terdengar dingin dan jauh namun pria itu tidak pernah melepaskan genggaman tangannya membuatnya merasa aman.

"Jangan pergi kemanapun, tetap disini.. aku akan menelfon sebentar" bisik pria itu lembut, Zevanya menggigit bibirnya kemudian mengganguk pelan.

Tangan pria itu melepas Zevanya dengan enggan, pergi ke sudut ruangan yang sepi sebelum mengangkat telfonnya yang bergetar tiada henti.

"Bu," jawabnya serak, alisnya mengerut saat teriakan dari ujung sana terdengar.

"Kamu membohongi orang tua mu sendiri?" suara wanita paruh baya bernada tinggi itu terdengar.

"Aku akan menjelaskan setelah kalian pulang" Aezar tetap mempertahankan sikapnya yang tenang dan anggun.

"Aezar Wiguna!! apa kau ingin ibumu kena serangan jantung disini, kau menikah diam-diam tanpa memberitahu kami, kau bahkan sengaja mengirim kami liburan ke luar negeri" wanita itu menjerit histeris, dibelakangnya ada suara pria yang mencoba menenangkannya.

"Kau bersekongkol dengan putramu, kan?" kali ini omelan itu tidak ditujukan untuk Aezar tapi pada suaminya disana.

"Bu, aku tau kau pasti tidak akan mengizinkanku menikahi gadis selain Dara, tapi percayalah Zevanya adalah istri yang terbaik untukku" Aezar sedikit menahan suaranya, dia tahu ibunya bukan orang jahat, hanya saja ia terobsesi menjodohkannya dengan Dara.

"Terbaik apa yang kamu maksud? dia hanya gadis buta dari keluarga yang berantakan"

Aezar menggenggam ponselnya dengan erat, mendengar hinaan ibunya membuatnya merasa marah.

"Aku akan menelfon lagi, selamat menikmati liburanmu bu" dia mematikan ponselnya, lalu berbalik melihat gadis yang masih duduk dengan tenang di kursi, semua orang tampak ingin mendekatinya namun tidak ada yang berani melangkah.

Aezar berjalan menghampiri gadis itu lagi, ia meraih tangan Zevanya sebelum berbicara dengan serius.

"Aku akan pergi beberapa hari karena bisnis, aku harap kamu patuh menunggu ku di rumah baru kita" ucapnya ragu, tidak ia tidak ingin meninggalkan gadis ini tapi ada kekacauan besar yang harus ia selesaikan.

Zevanya mendengarkan dengan tenang, sebelum akhirnya mengangguk dengan patuh.

"Kalau begitu, ayo istirahat. aku tau kamu lelah seharian ini" Aezar mengirimkan kode pada Antoni yang kemudian menginstruksikan para tamu untuk meninggalkan acara, berjalan mengawal tuannya menuju lift ke suite atas.

Zevanya lagi-lagi merasa gelisah, tangan yang digenggam Aezar dari tadi pun sudah banyak mengeluarkan keringat karena gugup, bagaimanapun juga ia hanyalah gadis polos yang belum memikirkan tentang pernikahan

"Tidak usah takut, aku tidak makan manusia" pria itu berbisik pelan membuat wajah Zevanya semakin panas.

"Aku punya penyakit, tanganku selalu berkeringat banyak" gadis itu tersenyum canggung, ia tidak tahu bahwa suaminya ternyum lebar setelah menggodanya.

Beberapa detik kemudian pintu lift terbuka dan Aezar menuntunnya keluar, berjalan beberapa langkah hingga tiba di suite yang Zevanya gunakan berberapa hari ini.

Mengeluarkan kartu akses ia membuka pintu untuk istrinya,

"Terimakasih"

"Aku akan menyiapkan air hangat untukmu, tolong jangan bergerak sampai aku kembali" Aezar hendak ke kamar mandi saat gadis itu memegang lengannya dengan erat.

"Kenapa?" Zevanya bertanya dengan linglung, "Kau takut aku cukup bodoh dan jatuh karena aku buta?"

"Apa maksudmu?"

"Kau bersikap seolah aku bisa menghancurkan apa saja jika aku bergerak" protes Zevanya, Aezar menatapnya heran yang ia takutkan adalah sebaliknya, Zevanya akan terluka jika menabrak sesuatu, ada apa dengan cara berfikir istrinya ini?

"Ya, kau mungkin menghancurkan sesuatu yang berharga" ujar Aezar,

"Ka**ki cantikmu, misalnya" tambahnya dalam hati.

"Maaf jika merepotkanmu, aku akan diam kalau begitu" Zevanya menggaruk tengkuknya, apa aku benar-benar tidak berguna? desahnya.

"Hmm.. kau harus diam dan jangan bergerak jika tidak ada orang disampingmu, mengerti?" Aezar mengetuk kening istrinya, sebelum berbalik dengan senyum tipis.

Aezar menyiapkan piyama Zevanya sebelum pergi keluar sementara Zevanya langsung tidur nyenyak setelah mandi, ia bahkan lupa bahwa malam itu adalah malam pertama pernikahannya, Aezar tidak terlihat diruangan, entah kemana lelaki misterius itu pergi kali ini, karena ia baru kembali pukul 3 pagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Zevanya diantar ke sebuah villa mewah di pinggiran kota, sementara Aezar akan pergi sore hari setelah membereskan beberapa dokumen.

Sepanjang perjalanan mereka hanya sibuk dengan fikiran masing-masing, Aezar bergulat dengan ipadnya sedangkan Zevanya memilih mendengarkan lagu di radio dengan earphonenya, semenjak kecelakaan itu ia punya hobi mendengarkan radio.

Kehilangan penglihatan membuatnya lebih banyak menggunakan telinganya untuk memahami sesuatu, Aezar melirik gadis yang duduk dengan tenang di sebelahnya, matanya yang kosong, bibirnya yang tipis dan poni rambutnya yang sedikit berantakan menjadi sebuah pemandangan indah.

Bagaimana ia bisa seberuntung ini memiliki Zevanya disisinya.

"Baiklah kau harus menyimpan ini, karena kita sudah sampai" Aezar mencopot earphone Zevanya kemudian meletakannya di tas.

Antoni membuka pintu mobil dengan segera, sementara Aezar membantu Zevanya turun.

"Atas perintah Pak Aezar kami telah merenovasi kamar bawah" suara wanita sopan terdengar, Aezar mengangguk dan membawa Zevanya ke sebuah kamar di sebelah kanan ruang tv.

"Kamar utama ada di atas, tapi karena terlalu bahaya kita akan pakai kamar tamu sementara, kau tidak keberatan kan?" tanya Aezar.

Zevanya meraba dinding dingin dan tiba di sebuah ranjang besar "Aku bisa menjaga diriku sendiri, kau tidak perlu khawatir" katanya kemudian.

"Nyonya terlihat sangat cantik, dimasa depan aku akan melayani nyonya dengan baik" suara wanita itu terdengar lagi, Zevanya hanya tersenyum ramah.

"Aku harap tidak merepotkanmu"

"Tentu tidak, aku akan kedapur menyiapkan makan siang" ujarnya sebelum akhirnya berbalik meninggalkan mereka berdua.

Aezar duduk di sofa sambil memperhatikan Zevanya yang asyik demgan ranjang barunya "kau boleh berlarian disini" katanya, melihat Zevanya mulai terbiasa di sampingnya membuat suasana hati Aezar membaik.

Zevanya terkekeh, pria itu pasti sedang berusaha meledeknya "Aku bukan anak kecil"

"Disini tidak ada barang mahal, ada pegangan di setiap sisi dinding.. kamu bisa berjalan-jalan, tapi jangan naik tangga" tambah pria itu, ia memang susah mempersiapkan segala yang dibutuhkan Zevanya disini.

"Kenapa kau baik sekali?" tanya Zevanya penasaran, sejujurnya ia tidak mengharapkan suaminya begitu baik, bagaimanapun pernikahan ini hanyalah kesepakatan bisnis.

"Karena kau istriku" jawab pria itu santai.

Zevanya tidak tahu alasan mengapa ia merasa pipinya memanas, apakah karena pria itu memanggilnya istri dengan begitu akrab, apakah mereka sebenarnya saling kenal? tapi ia sama sekali tidak ingat punya teman bernama aezar.

"Apa kau mengenalku sebelumnya?" tanyanya lagi.

"Hmm.. kau cukup terkenal" Aezar menyeringai, kalau saja wanita itu bisa melihatnya sekarang, apakah dia masih mengingat atau melupakannya.

.

.

.

Minta vote nya dong.. maaciww

Terpopuler

Comments

Yusni Ali

Yusni Ali

Mungkin kah Aezar teman lamanya.

2023-03-01

0

Wahyunii

Wahyunii

dasar penguntit😚😚

2022-02-27

0

Yenita

Yenita

lanjut thor

2022-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19 ( flashback)
20 bab 20
21 bab 21
22 VISUAL
23 bab 22
24 bab 23
25 bab 24
26 bab 25
27 bab 26
28 bab 27
29 bab 28
30 bab 29
31 bab 30
32 bab 31
33 bab 32
34 bab 33
35 bab 34
36 VISUAL TUAN MUDA AEZAR WIGUNA
37 Bab 35
38 bab 36
39 bab 37
40 bab 38
41 bab 39
42 bab 40
43 Bab 41
44 bab 42
45 bab 43
46 bab 44
47 bab 45
48 bab 46
49 bab 47
50 bab 48
51 bab 49
52 bab 50
53 bab 51
54 bab 52
55 bab 53
56 bab 54
57 bab 55
58 bab 56
59 bab 57
60 bab 58
61 bab 59
62 bab 60
63 bab 61
64 bab 62
65 bab 63
66 bab 64
67 bab 65
68 bab 66
69 bab 67
70 bab 68
71 bab 69
72 bab 70
73 bab 71
74 bab 72
75 bab 73
76 bab 74
77 bab 75
78 bab 76
79 bab 77
80 bab 78
81 bab 79
82 bab 80
83 bab 81
84 bab 82
85 bab 83
86 bab 84
87 bab 85
88 bab 86
89 bab 87
90 bab 88
91 bab 89
92 bab 90
93 bab 91
94 bab 92
95 bab 93
96 bab 94
97 bab 95
98 bab 96
99 bab 97
100 bab 98
101 bab 99
102 bab 100
103 PENGUMUMAN SEASONS 2 DAN EXTRA PART.
104 EXPART 1- Kado Pernikahan
Episodes

Updated 104 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19 ( flashback)
20
bab 20
21
bab 21
22
VISUAL
23
bab 22
24
bab 23
25
bab 24
26
bab 25
27
bab 26
28
bab 27
29
bab 28
30
bab 29
31
bab 30
32
bab 31
33
bab 32
34
bab 33
35
bab 34
36
VISUAL TUAN MUDA AEZAR WIGUNA
37
Bab 35
38
bab 36
39
bab 37
40
bab 38
41
bab 39
42
bab 40
43
Bab 41
44
bab 42
45
bab 43
46
bab 44
47
bab 45
48
bab 46
49
bab 47
50
bab 48
51
bab 49
52
bab 50
53
bab 51
54
bab 52
55
bab 53
56
bab 54
57
bab 55
58
bab 56
59
bab 57
60
bab 58
61
bab 59
62
bab 60
63
bab 61
64
bab 62
65
bab 63
66
bab 64
67
bab 65
68
bab 66
69
bab 67
70
bab 68
71
bab 69
72
bab 70
73
bab 71
74
bab 72
75
bab 73
76
bab 74
77
bab 75
78
bab 76
79
bab 77
80
bab 78
81
bab 79
82
bab 80
83
bab 81
84
bab 82
85
bab 83
86
bab 84
87
bab 85
88
bab 86
89
bab 87
90
bab 88
91
bab 89
92
bab 90
93
bab 91
94
bab 92
95
bab 93
96
bab 94
97
bab 95
98
bab 96
99
bab 97
100
bab 98
101
bab 99
102
bab 100
103
PENGUMUMAN SEASONS 2 DAN EXTRA PART.
104
EXPART 1- Kado Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!