Putri Yang Dirahasiakan
Awal kisah ini menceritakan kehidupan Odele Naida. Gadis misterius, aneh, dan juga unik yang tinggal disebuah rumah di tengah hutan. Rumah itu terletak di Hutan Terlarang. Hutan yang dipenuhi oleh para monster dan siluman yang sangat berbahaya.
Tidak hanya itu, Odele adalah satu-satunya manusia yang tinggal dan hidup di Hutan Terlarang itu. Walaupun tidak hidup sendirian, tetapi dia ditemani oleh 4 pelayan. Pelayan Hana, Pelayan Cia, Pelayan Eri dan Kepala Pelayan Hebi.
Odele sudah lama tinggal disana. Dia juga tidak merasa aneh tinggal ditengah-tengah Hutan Terlarang. Bisa dibilang Odele adalah gadis polos yang tidak mengenal dunia luar. Tapi bagaimana bisa Odele bertahan hidup di Hutan Terlarang yang dipenuhi oleh para monster. Dan juga dia tidak pernah sekalipun bertemu dengan manusia lain di Hutan itu, lalu dia juga tidak mengalami kesulitan hidup.
Kisah ini dimulai saat siang hari disebuah rumah. Odele dan ketiga pelayannya sedang melakukan kegiatan di halaman depan rumah. Sepanjang hari mereka berada diluar rumah.
Odele : Panas sekali hari ini.
Pelayan Hana : Mau saya buatkan minuman segar, Nona?
Odele : Tidak perlu. Sebentar lagi akan selesai.
Pelayan Cia : Nona Nonaaaaa!! Biar kami saja yang melakukannya.
Pelayan Eri : Benar Nona. Tenaga kami lebih kuat.
Odele : Tidak. Biarkan aku melakukannya
Mereka yang begitu sibuk berada diluar, tidak terasa hari sudah mulai sore. Sinar matahari tenggelam mulai meredup dan berganti malam.
Pelayan Cia : Nona... [ dengan nada lelah agar Odele berhenti bekerja ]
Odele : Aarrrgh!! Baiklah. Kalian saja yang menyelesaikannya.
Pelayan Hana : Tenang saja, Nona. Serahkan pada kami. Kami lebih hebat daripada para petani.
Odele yang mulai kesal dengan para pelayan yang terus menerus menyuruhnya untuk berhenti, akhirnya berhenti juga dan menyerahkan pekerjaan itu kepada para pelayan.Ketika mereka sedang mengobrol, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari arah belakang mereka.
Kepala Pelayan Hebi : KALIAN!!
Odele dan Para Pelayan : Aaaaaaaahhhh!!!! [ Suara teriakan dari Odele dan Para Pelayan ]
Kepala Pelayan Hebi: Apa yang sedang kalian lakukan sampai malam begini?! Dan apa yang kalian lakukan pada Nona Odele !!!
Odele dan Para Pelayan : [ Terdiam ]
Kepala Pelayan Hebi : Kenapa diam saja ? Hana, jawab.
Pelayan Hana : Itu...
Kepala Pelayan Hebi : Bicaralah yang jelas.
Odele : Jangan memarahi mereka, Hebi. Ini semua ulahku. Aku hanya ingin bertani. Jadi jangan marahi mereka.
Kepala Pelayan Hebi : Anda ingin apa ? Bertani ?
Odele : Iya, benar. Aku .. ingin.. bertani.. [ Menjawab dengan ketakutan]
Kepala Pelayan Hebi : Untuk apa anda melakukan itu Nona? Sekarang semuanya masuk, termasuk anda,Nona. Hari sudah mulai gelap. Angin malam cukup dingin dan anda harus menjaga kesehatan anda.
Odele : Baiklah.
Kepala Pelayan Hebi : Tunggu, Kalian bertiga mau kemana ? Bereskan tempat ini dulu, setelah itu masuklah. Aku tunggu.
Para Pelayan : Baik, Nyonya Hebi.
Hebi, memiliki jabatan sebagai Kepala Pelayan untuk melayani Odele. Dia juga biasa dipanggil dengan panggilan Nyonya Hebi. Hebi memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam merawat dan melindungi Odele. Segala kebutuhan hidup Odele, dialah yang memantau semuanya. Hebi memiliki anak buah, yaitu Hana, Cia, dan Eri. Ketiga pelayan itu juga ikut membantu merawat Odele.
Mereka dikumpulkan di ruang tamu.
Kepala Pelayan Hebi : Semuanya duduk.
Para Pelayan : Baik.
Odele : Iya.
Kepala Pelayan Hebi : Minumlah coklat panas ini, Nona. Selagi hangat cocok untuk menghangatkan tubuh anda
Odele : Terima kasih, Hebi.
Kepala Pelayan Hebi : Sekarang jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi ?
Pelayan Cia : Itu.. Nyonya.
Kepala Pelayan Hebi : Baru sehari saja aku tinggal keluar untuk melengkapi kebutuhan Nona Odele. Bisa-bisanya kalian membiarkan majikan melakukan itu dengan tangan sucinya?!
Para Pelayan : MAAFKAN KAMI, NYONYA!!! KAMI PANTAS UNTUK DIHUKUM!!
Odele : Hentikan. Hebi, mereka tidak bersalah. Aku yang bersalah. Kau salahkan aku saja.
Kepala Pelayan Hebi : Bagiamna bisa saya menyalahkan anda, Nona?
Odele : Kau tidak berhak memarahi mereka. Maafkan aku, Hebi. Aku tidak akan mengulanginya lagi.
Kepala Pelayan Hebi : Nona, Saya mohon jangan minta maaf kepada pelayan seperti saya!!
Odele : Aku.. Aku hanya ingin berkebun saja. Aku hanya penasaran bagaimana rasanya jika biji dan benih yang kita miliki lalu kita tanam di halaman depan rumah kita. Bukankah kita akan merasa puas dan senang jika mereka tumbuh dengan baik dan subur?
Kepala Pelayan Hebi : Saya dan mereka telah ditugaskan untuk membantu dan melindungi Nona dari hal apapun itu. Jika Nona membutuhkan sesuatu, atau dalam bahaya sekalipun. Katakan pada kami. Dengan nyawa kami, kami akan melindungi Nona.
Odele: Aku bukan tidak mau menerima bantuan. Tapi aku ingin melakukannya dengan tenagaku sendiri. Aku tidak mau melihat mereka kelelahan. Mereka sudah mengurus rumah sebesar ini sendiri, juga membantu kegiatanku sehari-hari.
Kepala Pelayan Hebi : Jika Nona ingin berkebun, harusnya biarkan mereka bertiga yang bekerja. Mereka adalah pelayan anda. Pekerjaan mereka adalah mengerjakan segala sesuatu yang diperintahkan oleh majikannya. Jadi-..
Odele : AKU TIDAK MAU!! Dan berhentilah mengatakan itu. Aku tahu jika kalian semua adalah pelayan. Tapi... Tapi aku sudah menganggap kalian sebagai keluarga dan temanku. Bagaimana bisa aku melakukan hal itu... Hiks ... [ Odele mulai menangis ]
Pelayan Eri : Nona, jangan menangis. Hiks.
Pelayan Hana : Jika anda menangis. Hiks.
Pelayan Cia : Maka kami bertiga juga ikut menangis. Huaaaa. Nona.
Odele : Huaaaa. Kalian jangan menangis juga. Aku jadi tambah nangis nih.
Kepala Pelayan Hebi : Astaga, kalian semua!! Berhenti. Hari sudah gelap. Sudah saatnya anda tidur, Nona. Tapi sebelum itu...
Odele : [ Menahan tangisan ]
Kepala Pelayan Hebi : Anda harus mandi terlebih dahulu. Lihat badan anda. Begitu kotor dengan tanah.
Odele : Ah, kau benar. Aku tidak sangka akan sekotor ini.
Kepala Pelayan Hebi : Kalian bertiga berhenti menangis. Dan persiapkan mandi Nona Odele.
Para Pelayan : Baik, Nyonya.
Kepala Pelayan Hebi : Nona, masih ada yang ingin saya bicarakan dengan anda.
Odele : Ada apa, Hebi ? Apa aku akan dihukum?
Kepala Pelayan Hebi : Tentu saja tidak. Saya tidak akan sanggup menghukum anda, Nona.
Odele : Lalu ada apa ?
Kepala Pelayan Hebi : Jika anda ingin melakukan sesuatu, tulis itu dikertas lalu beritahu kami semua bahwa anda ingin melakukan itu.
Odele : Apa? Jadi..
Kepala Pelayan Hebi : Tentu saja. Anda boleh melakukan apa saja yang anda inginkan. Tidak ada yang melarang anda.
Odele : Kalau begitu, Apa kau besok bisa membantuku untuk berkebun dan bertani, Hebi
Kepala Pelayan Hebi : Tentu saja, Nona. Dengan senang hati. Kami akan mempersiapkan segala kebutuhan anda untuk berkebun dan bertani. Mari, saya antarkan anda ke kamar.
Setelah membicarakan pokok permasalahan dan apa yang diinginkan oleh Odele. Kepala Pelayan Hebi mengantarkan Odele kembali ke kamar. Sembar berjalan mereka masih mengobrol. Hari ini, Kepala Pelayan Hebi pergi keluar untuk berbelanja keperluan Odele selama dirumah, dan juga memberi laporan kepada keluarga Odele yang ada di Kota yaitu kepada Kakaknya.
Odele : Terima kasih, Hebi. Oh ya, bagaimana perjalananmu tadi?
Kepala Pelayan Hebi : Ah, semuanya aman. Tidak ada yang mengganggu saya.
Odele : Baguslah. lalu apa kau bertemu dengan Kakakku?
Kepala Pelayan Hebi : Tuan Muda begitu sibuk jadi saya hanya bertemu dengannya sebentar.
Odele : Hmm sepertinya pekerjaan Kakak semaki banyak.
Kepala Pelayan Hebi : Walaupun Tuan Muda sibuk, tetapi beliau sangat menantikan kabar anda dari saya, Nona.
Odele : Apa? Benarkah? Wah aku jadi semakin ingin bertemu dengan Kakak. [ Senang mendengar Kakaknya merindukan Odele ]
Kepala Pelayan Hebi : Dalam waktu dekat Tuan Muda akan menemui anda setelah pekerjaannya selesai. Tapi anda jangan khawatir, dibanding pekerjaannya, anda adalah sesuatu dan seseorang yang sangat penting dalam hidupnya.
Odele : Tidak. Kau tidak boleh mengatakan hal itu. Pekerjaan juga penting. Jika Kakak tidak bekerja, dia tidak akan dapat uang.
Kepala Pelayan Hebi : Pfft.
Odele : Kau tertawa?
Kepala Pelayan Hebi : Maafkan saya, Nona. Tapi saya sangat senang, anda tumbuh dengan kepribadian yang sangat baik.
Odele : Heheheh~ terima kasih juga atas semua kerja kerasmu yang sudah merawatku sejak kecil, Hebi.
Kepala Pelayan Hebi : Saya tidak akan pernah meninggalkan anda, Nona.
Odele : Tapi... ada yang aneh.
Kepala Pelayan Hebi : Aneh?
Odele : Kenapa kau tidak menua ya ?
Kepala Pelayan Hebi : Ah...
Odele : Cia, Eri, dan Hana juga tidak menua. Apa karena itu?
Kepala Pelayan Hebi : Benar, Nona. Karena itu.
Pelayan Cia : Nona, air hangatnya telah siap.
Pelayan Hana : Kami akan membantu anda melepas pakaiannya.
Pelayan Eri : Jika suhu airnya masih terasa panas, katakan saja pada kami, Nona.
Odele : Terima kasih banyak semuanya. Hebi, aku mandi dulu ya.
Kepela Pelayan Hebi : Selamat menikmati air hangat yang disiapkan oleh mereka, Nona.
Kepala Pelayan Hebi keluar dan menutup pintu kamar mandi. Dari luar terdengar suara Odele menyentuh air hangat itu.
Pelayan Cia : Bagaimana airnya, Nona?
Pelayan Hana : Apa cocok dengan anda ?
Pelayan Eri : Atau kepanasan? Jika masih panas, akan kami masukan air dingin sedikit lagi.
Odele : Tidak perlu. Ini sudah sangat pas untuk kulitku. Ah~~ Enaknya. terima kasih semuanya.
Para Pelayan : Sama-sama, Nona. Kalau begitu kita akan membuat anda jadi lebih nyaman lagi.
Odele : Tidak, tunggu. Kyaaaaa...!!
Kepala Pelayan Hebi : Bagaimana mandi anda, Nona?
Odele : PERFECT!~
Kepala Pelayan Hebi : Hahaha~ Syukurlah jika anda menikmatinya.
Odele : Terima kasih sudah bekerja keras hari ini, Hebi. Dan maaf sudah membuat kau khawatir atas ulahku hari ini.
Kepala Pelayan Hebi : Majikan kami satu ini sangat menyukai "Terima kasih" dan "Maaf" , ya. Tapi terima kasih sudah mengatakan itu, Nona.
Odele : Hebi, apa kau tidak tidur? Ini kan sudah malam.
Kepala Pelayan Hebi : Saya akan tidur setelah semua kondisi rumah aman, Nona.
Odele : Kau tidak perlu melakukan itu juga tidak apa. Lagi pula selama puluhan tahun, rumah ini tidak pernah ada pencuri atau orang luar masuk.
Kepala Pelayan Hebi : Itu karena kami berempat berusaha menjaga keamanan rumah ini, Nona. Agar anda juga terasa nyaman dan aman jika berada di dalam rumah.
Odele : Heheh~ Aku sangat menyukaimu, Hebi. [ Mulai mengantuk ]
Kepala Pelayan Hebi : Saya juga menyukai, Nona Odele.
Odele : Hm... Selamat... Tidur.. Heb.. zzzzz [ sudah tertidur ]
Kepala Pelayan Hebi : Selama malam dan selamat tidur, Nona. [ Sambil menyelimuti Odele ]
Kepala Pelayan Hebi menata rapi selimut Odele, mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur. Menata tirai kamar yang tertutup. Lalu pergi keluar dan menutup pintunya.
Kepala Pelayan Hebi : Kenapa kalian ada di depan kamar Nona Odele?
Pelayan Hana : Kami hanya ingin bertemu Nona Odele
Pelayan Eri : Sebelum tidur, kami juga ingin mengucapkan itu.
Pelayan Cia : "Selamat malam dan selamat tidur, Nona Odele". Kami juga ingin melakukannya!
Kepala Pelayan Hebi : Kalian bisa melakukannya besok malam. Ayo pergi dari sini. Jangan mengganggu Nona Odele yang sudah tidur.
Para Pelayan : Baik, Nyonya.
Kepala Pelayan Hebi : Kalian sudah memeriksa kondisi rumah ?
Para Pelayan : Sudah, Nyonya.
Kepala Pelayan Hebi : Dapur?
Pelayan Hana : Dapur sudah aman.
Kepala Pelayan Hebi : Ruang tamu, halaman depan, dan sekitar luar rumah ?
Pelayan Eri : Aman terkendali.
Kepala Pelayan Hebi : Halaman belakang, loteng, dan persediaan makanan?
Pelayan Cia : Semuanya aman. Kami sudah memeriksanya dua kali, Nyonya.
Kepala Pelayan Hebi : Jendela dan pintu sudah terkunci ?
Para Pelayan : Sudah, Nyonya.
Kepala Pelayan Hebi : Bagus. Karena semua sudah dilakukan sekarang kita keruang bawah tanah.
Ada sebuah rumah di dalam Hutan Terlarang pasti akan membuat semua orang terkejut dan itu akan menjadi suatu hal yang sulit dipercaya. Lalu bagaimana jika penghuni rumah itu bukanlah manusia biasa? Ya, benar. Penghuni dari rumah itu bukanlah manusia biasa. Dimulai dari Kepala Pelayan hingga ketiga pelayan. Mereka bukanlah manusia biasa. Tidak, justru bukan manusia. Melainkan seorang elf.
Elf adalah makhluk hidup yang punya telinga runcing dan suka tinggal di tempat tersembunyi.Mereka memiliki kekuatan hebat seperti sihir. Mereka menggunakan sihirnya untuk mengubuh wujudnya menjadi manusia pada umumnya. Lalu apakah Odele tahu bahwa dia hidup bukan dengan manusia? Tentu saja. Dia sangat mengetahui hal itu. Odele juga tidak merasa aneh dan takut dengan mereka berempat.
Cia, Hana, dan juga Eri merupakan satu bagian. Mereka bertiga adalah potongan tubuh dari Kepala Pelayan Hebi. Hebi memotong dirinya sendiri menjadi tiga bagian. Mereka bertiga juga merupakan Elf, dan memiliki kekuatan.
Setelah Odele tidur dan memastiak semua kondisi rumah aman tanpa adanya gangguan. Mereka berempat pergi keruang bawah tanah yang berada tepat di bawah rumah. Lalu apakah Odele mengetahui hal ini ? Tentu saja tidak. Odele tidak mengetahui hal ini. Odele juga tidak tahu bahwa ada ruang bawah tanah di dalam rumahnya. Mereka melakukan ini hanya setelah Odele telah tertidur pulas.
Lalu apa yang mereka berempat lakukan di ruang bawah tanah ? Hal pertama adalah mereka mengubah wujud mereka ke wujud asli. Di dalam ruangan itu terdapat meja besar dan tempat duduk. Sama seperti dengan ruangan rapat. Lalu mereka duduk di tempat duduk sesuai dengan nama mereka. Kemudian dimulailah "Operasi Laporan Kegiatan Odele"
Kepala Pelayan Hebi : Kita akan mulai pertemuan ini. Selama aku pergi, bagaimana kondisi rumah ?
Pelayan Hana : Selama anda berada diluar rumah, kondisi rumah sangat aman dan terkendali. Cuaca pada saat itu juga sangat mendukung. Walaupun terik matahari sedikit panas jika terkena kulit, tapi dengan sihir saya "Pengatur Cuaca" semuanya aman untuk kulit Nona Odele.
Kepala Pelayan Hebi : Bagus. Lanjutkan pekerjaanmu. Lalu bagaimana dengan makanan dan persediaan makanan?
Pelayan Cia : Mulai dari sarapan, makan siang, camilan pagi dan camilan siang.Nona Odele memaksan semua makanan bahkan Nona Odele dua porsi sekaligus. Pencernaan makanan Nona Odele juga baik,tidak ada keanehan pada tubuhnya. Persediaan makanan masih cukup untuk 5 bulan kedepan. Hanya saja...
Kepala Pelayan Hebi : Hanya saja?
Pelayan Cia : Hanya saja bahan untuk membuat camilan mulai menipis. Saya rasa anda harus pergi keluar untuk membelinya lagi.
Kepala Pelayan Hebi : Hmm. Baiklah. Kau tulis semua bahan yang habis setelah itu berikan kepadaku.
Pelayan Cia : Baik, Nyonya.
Kepala Pelayan Hebi : Selanjutnya, apa yang sebenarnya terjadi hari ini? Kenapa dan bagaimana bisa Nona Odele berkebun dan bertani? Apalagi seluruh badannya sangat kotor dipenuhi tanah seperti itu?
Pelayan Eri : Sebenarnya kami sudah melakukan sebisa kami. Kami sudah melarang dan membantu Nona Odele. Hanya saja Nona Odele tidak ingin menerima bantuan dari kami. Karena perbuatan kami itu juga Nona Odele menjadi kesal kepada kami bertiga.
Pelayan Hana : Itu benar. Kami jadi sedih karena Nona Odele menjadi marah dan kesal kepada kami.
Pelayan Cia : Kami juga tidak suka melihat badan Nona menjadi kotor. Tangan putihnya berubah menjadi hitam karena tanah. KAMI JUGA INGIN MEMBANTU!
Pelayan Eri : Itu benar. Kami juga ingin membantu Nona Odele!!
Kepala Pelayan Hebi : Sudah hentikan. Karena ini permintaan dari Nona Odele, kita akan ikut membantunya dan mempersiapkan semua keperluannya dalam berkebun.
Para Pelayan : Baik, Nyonya. Akan kami siapkan semuanya. [ Suara senang ]
Kepala Pelayan Hebi : Sepertinya sudah tiba saatnya bagi Nona Odele untuk keluar dari rumah ini.
Para Pelayan : APA MAKSUD ANDA NYONYA ? NONA ODELE TIDAK PERLU PERGI KELUAR!!
Kepala Pelayan Hebi : Usia Nona Odele saat ini adalah usia remaja. Dan di dunia manusia, usia remaja merupakan usia bermain, bergaul, berteman, dan..
Para Pelayan : Dan?
Kepala Pelayan Hebi : Aku tidak sanggup mengatakannya!!
Pelayan Cia : Dan berpacaran? Apa itu maksud anda?
Kepala Pelayan Hebi dan Pelayan lainnya : HEI!! JAGA UCAPANMU ITU!! NONA ODELE TIDAK BOLEH BERPACARAN! BAHKAN TIDAK BOLEH DIMILIKI PRIA MANA PUN!!
Pelayan Hana : Tapi kira-kira usia Nona Odele saat ini berapa ya ?
Pelayan Eri : Kau benar. Kira-kira berapa ya ?
Pelayan Cia : Menurut peraturan usia di dunia manusia.. usia remaja itu usia berapa ya?
Kepala Pelayan Hebi : Dasar kalian ini! Usia majikan kalian saja tidak tahu!!
Pelayan Hana : Apa anda sendiri tahu usia Nona Odele, Nyonya?
Kepala Pelayan Hebi : Tentu saja... Itu sekitar.. Uhm.. Sebentar...
Salah satu kelemahan para elf adalah mereka tidak mengenal angka usia. Mereka memiliki usia lebih lama daripada manusia. 100, 200, 300, bahkan ada juga yang mencapai ribuan tahun. Karena hidup mereka yang bisa bertahun-tahun lamanya membuat mereka melupakan usia itu. Dan itu juga yang membuat mereka lupa dengan usia Odele saat ini.
Kepala Pelayan Hebi : Setidaknya Nona Odele harus memiliki interaksi dengan manusia seperti dirinya. Dia harus berteman, mengenal manusia lain selain keluarganya. Bertemu dan bertegur sapa dengan manusia lain.
Pelayan Hana : Tega sekali anda.
Pelayan Cia : Membiarkan Nona Odele
Pelayan Eri : Bertemu dan memiliki hubungan dengan manusia selain keluarganya.
Para Pelayan : KAMI TIDAK RELA!!
Kepala Pelayan Hebi : Lalu kalian pikir aku juga rela ?
Para Pelayan :KAMI ADALAH PENGGEMAR SEJATI NONA ODELE. MENCINTAINYA DENGAN TULUS.
Kepala Pelayan Hebi : Iya, aku juga tahu. Kita kembali ke topik utama. Jadi hanya ini saja kegiatan Nona Odele hari ini?
Pelayan Hana : Benar, Nyonya. Untuk hari ini temanya hanya berkebun saja.
Kepala Pelayan Hebi : Lalu kebun Nona Odele sudah berapa persen ?
Pelayan Cia : Nona Odele baru mau membuat lahan kebunnya dulu, Nyonya ?
Kepala Pelayan Hebi : Maksudnya bagaimana?
Pelayan Hana : Nona Odele baru mulai mencangkul tanah
Kepala Pelayan Hebi : Tunggu, maksud kalian. Nona Odele baru memulai berkebun ?
Pelayan Eri : Benar, Nyonya. Dan untuk benihnya. Kami sudah ada beberapa benih buah, sayuran, dan bunga.
Kepala Pelayan Hebi : Tapi darimana Nona Odele bisa mempunyai ide untuk berkebun? Apa kalian yang mengajari dan memberitahunya?
Pelayan Eri : Tidak. Bukan kami. Sepertinya Tuan Muda yang memberitahu.
Pelayan Hana : Benar. Tuan Muda yang memberitahu cara berkebun. Saat itu saya ada disitu.
Pelayan Cia : Bukankah bagus jika Nona Odele belajar berkebun? Setidaknya dia juga butuh pelajaran bertahan hidup.
Kepala Pelayan Hebi : Kau benar. Walaupun itu tidak berguna selama ada kita disampingnya. Kita biarkan saja Nona Odele berkebun.
Para Pelayan : Baik, Nyonya. [ Teriakan senang ]
Kepala Pelayan Hebi : Aku akan menyiapkan benih-benih lainnya. Setelah Nona Odele selesai berkebun, beri sihir pada kebun itu agar mereka bisa tumbuh lebih cepat dan Nona Odele jadi lebih senang.
Para Pelayan : Siap laksanakan!
Kepala Pelayan Hebi : Lalu, Bagaimana dengan para monster? Apa mereka membuat ulah lagi? apa para monster itu berusaha masuk kerumah?
Pelayan Eri : Tidak, Nyonya. Mereka berada diluar halaman.
Pelayan Hana : Walaupun begitu, saya merasakan rasa keinginan mereka untuk bisa masuk ke dalam rumah.
Pelayan Cia : Tapi tenang saja, Nyonya. Kami akan menghalangi para monster untuk masuk dan merusak kebun Nona Odele.
Kepala Pelayan Hebi : Baguslah. Sekarang aku hanya perlu melaporkannya kepada Tuan Muda, Tuan Besar, dan Nyonya Besar.
Pelayan Cia : Kapan anda akan pergi ?
Kepala Pelayan Hebi : Aku akan pergi setelah kalian menyiapkan kebutuhan yang harus dibeli.
Para Pelayan : Baik, Nyonya. Akan kami selesaikan.
Sejak kecil Odele hanya berteman dengan Kepala Pelayan dan ketiga pelayan itu. Hubungan diantara mereka menjadi sangat kuat hingga membuat adanya perasaan memiliki diluar nalar. Selain diberi tugas untuk melindungi dan merawat Odele. Dan hanya sebagai Kepala Pelayan dan Pelayan, tetapi Odele sudah menganggap mereka sebagai keluarganya.
Kepala Pelayan Hebi bertugas untuk memberi laporan setiap hari kepada Tuan Muda yaitu Kakak Odele. Semua keluarga bahkan pelayan menyayangi Odele. Rasa sayang itu menjadi kuat dan menakutkan hingga muncul rasa keserakahan untuk memiliki Odele.
Mereka tidak rela jika Odele keluar dari Hutan Terlarang dan berbaur dengan manusia lainnya. Akan tiba saatnya Odele pergi dari rumah itu dan bertemu dengan manusia lainnya. Lalu bagaimana dengan keluarga Odele? Mereka kemana? Dan kenapa menyuruh Kepala Pelayan dan pelayan untuk merawat Odele? Apakah Odele seorang anak haram? Atau anak yang tidak diinginkan? Semua masih menjadi teka-teki. Semua masih menjadi misteri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
eva purwita
HM menRik
2020-12-26
0
eva purwita
indah
2020-12-26
0
alien
wahhh, penasaran sama keluarga odelle
2020-12-25
0