" Belum saatnya di mengetahui jati dirinya "
Ucap ayah Luna dan di jawab oleh anggukan ibu Luna .
Pagi pun tiba , Luna pun bangun dan berjalan lunglai menuju kamar mandi . Setelah mandi , Luna segera bersiap dan turun ke bawah . Di bawah , ayah dan ibu Luna telah menunggunya .
" makanlah sarapanmu " .
Ucap ibu Luna sembari meletakkan segelas susu di depan Luna .
Luna mengangguk dan segera memakan roti tawar dengan selai coklat dan meminum susu .
Luna memasang sepatunya dan berpamitan pada ayah dan ibunya .
" Aku pergi dulu yaa ayahh..ibuu "
" Hati - hati di jalan "
Ucap ayah dan ibu Luna bersamaan .
Luna segera melangkahkan kakinya menuju sekolah . Dalam perjalanan , ia bertemu dengan Rio yang baru saja menyebrang . Langsung saja Luna memanggilnya Rio .
" Kak Rio!! , barengan yuk..! "
Teriak Luna yang sedikit membuat orang - orang meliriknya .
Luna tak menggubrisnya dan langsung berlari ke arah Rio . Rio yang mendengar teriakkan Luna langsung menoleh dan mendapati Luna sedang berlari ke arahnya .
" Sudah kubilang , jangan panggil aku kakak , kau ingin dapat masalah ? "
Ucap Rio dengan wajah sedikit khawatir sembari melirik sekitar .
Luna yang sadar akan kesalahannya menunjukkan raut wajah terkejut dan langsung membekap mulutnya .
Rio yang melihat itu tertawa kecil dan kembali menghadap ke depan .
" Seharusnya kau melakukan itu dari tadi "
Luna hanya menatap Rio dan melepaskan tangannya dari mulutnya . Mereka berdua pun pergi bersamaan menuju sekolah .
Saat mereka sudah jauh , seorang pria dengan pakaian serba hitam telah mengawasi mereka dari tadi .
" Aku akan merebutmu dan menguasai istana "
Ucap pria itu dengan smirk dan segera pergi dari sana .
Rio dan Luna pun sampai di gerbang sekolah . Mereka segera masuk ke dalam gedung sekolah . Siswi - siswi yang melihat Luna bersama Rio merasa iri dan menatap sinis ke arah Luna .
Rio dengan sengaja merangkul Luna dan menunjukkan senyum manisnya . Siswi - siswi yang melihat itu histeris dan langsung mengatakan bahwa Rio tampan .
Luna terkesiap dan melihat Rio dengan wajah penuh tanda tanya . Rio hanya mengedipkan sebelah matanya dan melanjutkan perjalanan .
Tiba lah mereka di depan pintu kelas . Luna langsung melepaskan rangkulan Rio dan segera duduk di kursi dengan perasaan campur aduk . Antara takut dan deg - deg an .
Ia takut karena dia pasti akan jadi incaran murid perempuan di sekolah . Tapi masalah deg - deg an , dia sendiri tak tahu kenapa .
Benar saja , murid perempuan di kelasnya menghampiri Luna .
" Hey , kau ini menggoda Rio ya ? "
" Kenapa Rio merangkulmu ? "
" Memangnya kau siapanya Rio hah?! "
Ribuan pertanyaan di ajukan oleh mereka .
Luna kebingungan dan tepat saat itu juga Rio datang .
" Jangan ganggu pacarku " .
Ucap Rio santai dan langsung duduk disamping Luna dan mengedipkan sebelah matanya lagi .
Luna yang mendengar itu terkejut dan tambah terkejut lagi karena Rio langsung merangkulnya .
Murid perempuan yang sedari tadi berdiri di samping Luna langsung pergi dengan wajah malu dan kecewa .
Sedangkan Luna langsung melepaskan rangkulan Rio dan bertanya
" Apa yang kakak...eh , Rio . Apa yang kau lakukan ? "
" Aku hanya berusaha melindungi mu "
Jawab Rio .
" Tapi itu berlebihan "
Ucap Luna dengan sedikit kesal .
'' Yang penting kau selamat dari semua pertanyaan itu kan ? "
Jawab Rio lagi pantang kalah .
Luna hanya memutar bola matanya dan merebahkan kepalanya di atas meja . 5 menit kemudian , sebuah pengumuman terdengar
" Kepada semua murid mohon tidak keluar dari sekolah selama jam kosong . Sesudah bel istirahat berbunyi , kalian boleh pulang " .
Sorak sorai murid terdengar dari seluruh penjuru sekolah . Seisi kelas langsung berhamburan . Ada yang ke kantin , ke perpustakaan dan ada juga yang tetap di kelas .
Rio mengajak Luna ke kantin untuk mengisi perut . Tapi Luna menolaknya karena masing kenyang .
Rio pun pergi sendirian ke kantin . Luna masih merebahkan kepalanya di atas meja . Sesaat kemudian seorang murid laki - laki menghampiri Luna dan duduk di sampingnya . Luna yang merasa ada orang di sampingnya menoleh dan menegakkan kepalanya .
" Hai , kau Luna kan ? "
Ucap laki - laki itu dan mengulurkan tangannya pada Luna .
" Kau siapa ? . Dan darimana kau tau namaku ? "
Tanya Luna dengan tatapan heran .
" Apa kau tidak lapar , aku temani ke kantin ya "
Ucap laki - laki itu sembari menarik Luna .
Rio yang sedang menyantap makanannya merasa sesuatu terjadi pada Luna . Ia menyudahi makanannya dan segera ke kelas .
Luna yang melihat gerak - gerik aneh dari laki - laki itu berusaha melepaskan tangannya . Tapi ia tak bisa karena genggaman laki - laki itu terlalu kuat .
Luna tetap berusaha melepaskan tangannya . Tapi nihil , iya hanya mendapatkan sakit di tangannya karena laki - laki itu menguatkan genggamannya .
Luna mencari cara lain agar laki - laki itu melepaskan tangannya . Luna hanya mempunyai ide gila dengan menggigit tangan laki - laki itu .
Laki - laki itu mengerang kesakitan dan segera melepaskan tangan Luna . Sedangkan Luna langsung melarikan diri dari sana . Luna langsung menuju kantin mencari Rio .
Ia pun melihat Rio dari kejauhan dan langsung berlari ke arahnya . Di sisi lain , Rio juga melihat Luna berlari ke arahnya . Luna pun sampai di hadapan Rio dengan ngos - ngosan .
Rio pun menyuruh Luna menjelaskan apa yang terjadi . Setelah Luna mengkondisikan nafasnya , ia menceritakan apa yang terjadi kepada Rio .
Rio yang mendengar itu langsung menanyakan orang tersebut .
Luna langsung menyeret Rio ke kelas . Saat mereka sudah tiba , laki - laki itu sudah menghilang .
" Tadi dia masih di sini.. "
Ucap Luna kebingungan . Rio pun berkata
" Bagaimana ciri - ciri laki - laki itu ? "
Rio bertanya seperti itu karena ia takut kalau laki - laki itu adalah Pangeran Zeir .
" Aku tidak memperhatikannya karena sibuk melepaskan tanganku " .
Luna menunjukkan tangannya yang merah pada Rio karena genggaman laki - laki itu .
Rio langsung menarik Luna menuju UKS .
" Hei..jangan menarikku teruss.. "
Tapi Rio hanya mengabaikan Luna dan terus berjalan .
Luna hanya dapat mengikuti kemauan Rio .
Setelah mereka sampai di UKS , Rio langsung mendudukkan Luna di atas ranjang dan segera mengambil obat .
Luna yang dirinya diangkat begitu saja hanya bisa diam dengan pipinya yang sekarang memerah .
Luna terus menatap Rio yang sedang mencari obat dan perban .
Setelah ketemu , Obat itu langsung di oleskan Rio ke tangan Luna lalu melilitkan perban . Saat sudah selesai , Rio mendapati Luna yang sedang menatapnya .Rio pun tersenyum pada Luna dan menyadarkan lamunannya .
" Lukamu sudah ku obati . Lain kali berhati - hatilah jika ada orang aneh itu lagi " .
" Oh..ya , makasihh "
Ucap Luna pada Rio yang sedang membereskan obat yang sudah di pakai tadi . Rio yang sudah berjalan menuju pintu luar menghentikan langkahnya karena Luna tidak ada di sampingnya .
" Kau ingin istirahat di sini ? "
" Ah , tidak . Aku ikut denganmu . "
Mereka berdua pun keluar UKS dan kembali ke kelas . Sedangkan laki - laki yang berurusan dengan Luna tadi memperhatikan mereka dari balik dinding UKS .
" Sekeras apa pun usahamu untuk menjauhiku , aku akan tetap merebut hak ku ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Luna Sani
krennn 👍👍
2020-10-17
3