Rencana Makan Malam

Clara dengan tergesa gesa menuruni tangga nafasnya ngos ngosan. “sayang sarapan dulu”

“huh nggak sempet ma udah telat, bang hari ini aku bawa motor sendiri. Nanti ada latihan”

“oke” Clara berpamitan dan melajukan motor sportnya menuju kampus. Sampai di parkiran, ia membuka helmnya. Rambutnya tergerai begitu saja. Banyak mata yang memandangnya kagum, namun ia mengabaikanya dan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kelas. “hy ra lo telat lagi?” sapa Ilham.

“iya nih, ayo cepetan” Clara menarik tangan Ilham untuk mempercepat langkahnya. Sampai di depan kelas ia ragu untuk masuk. Terlihat dosen kemarin yang mengusirnya tengah mengajar. Tanpa ia sadari Ilham telah membuka pintu “maaf pak kami telat”. Mereka mendapat tatapan tajam dari dosen muda yang ada di depannya. Dosen itu menaikkan satu alisnya “bukannya kamu yang telat kemarin?” sambil menatap lurus ke arah Clara.

“iya pak”

“alasan apa kali ini?”

“kesiangan pak”

“Ikut saya” Dosen itu melangkah maju meninggalkan ruang kelas. Ilham dan Clara mengekor dari belakang.

Di depan kelas “selesai jam ini kalian berdua bersihkan halaman sampai bersih. Saya sendiri yang akan mengawasi kalian”.

Clara membelalakkan matanya. Halaman kampus kan luas banget. Siap siap jadi tontonan deh gue. Gumam Clara dalam hati.

“tapi pak….” belum sempat meneruskan ucapannya sudah terpotong. “tidak ada protes”. Dosen itu kembali ke kelas. Clara menghela nafas, “ham lo ngebayangin ga halaman kampus luas banget”.

“udah trima aja”

“kita berasa kaya anak SMA yang lagi telat ga sih?”

“iya gue juga mikir gitu”

Beberapa saat kemudian “Ayo kalian harus memulai hukuman kalian”. Mereka berdua mengikutinya hingga sampai di halaman kampus. Clara dan Ilham mengambil sapu dan memulai hukuman mereka. Keduanya menjadi pusat perhatian para mahasiswa. Ada yang senang karena dapat melihat seorang yang mereka kagumi ada juga yang merasa kasihan. Sial umpat mereka berdua dalam hati. Rayhand memerhatikan mereka dari bangku yang tak jauh dari sana. Beberapa saat kemudian keringat dari dahi Clara bercucuran karna cuaca sedang sangat terik. Clara membuka kemeja yang ia gunakan menampilkan tubuh indahnya terbalut kaos yang sedikit basah karena keringat. Mereka yang sedang memerhatikan pemandangan itu menelan ludahnya susah payah. Ilham yang menyadari itu, langsung mengeluarkan sapu tangan dan menyeka keringat di dahi gadis itu dengan perlahan. Rayhand melihat itu menjadi geram “hey kalian cepat bereskan”.

“iya pak”. Sebenarnya Rayhand tidak tega melihat gadis itu kepanasan tapi apa boleh buat, ia sudah terlanjur menghukumnya. Setelah beberapa jam hukuman mereka selesai. Dengan spontan Clara merebahkan tubuhnya di bawah pohon dengan beralaskan rumput sambil memejamkan matanya. Tiba tiba  merasakan dingin, tapi bukan tangan, melainkan minuman yang Ilham tempelkan pada pipinya. “nih minum”.

Clara bangkit, mendudukan diri menyambar minuman itu. Meneguknya dengan cepat hingga hanya menyisakan setengah. “makasih”.

“ra tadi lo brangkat sama bang Kevin? “

“enggak, gue bawa motor sendiri. Nanti kita kan ada latihan volly”.

“oh iya juga”

“Yaudah yuk sekarang kita ke sana” mereka menuju tempat latihan.

Clara mengganti bajunya menggunakan kaos dan celana pendek. Rambutnya di ikat ke atas menampilkan leher jenjangnya. Semua orang yang melihatnya memberikan tatapan kagum. Terlebih lagi saat ia memainkan bola volly dengan lihainya. Keringat yang membasahi tubuh dan rambut yang sedikit berantakan. Entah kenapa itu membuatnya semakin menarik. Selesai latihan ia berpamitan pulang. “ra tunggu..” llham mengatur nafasnya yang hampir habis karena berlari. “gue nebeng lo ya, motor gue lagi di service. Anterin gue ke bengkel”.

“nih lo yang bawa” Clara melemparkan kunci motornya pada Ilham. Rayhand yang sedang di parkiran terpesona melihat gadis yang sedang berinteraksi dengan seorang lelaki. Ia kemudian masuk ke dalam mobilnya setelah mereka meninggalkan parkiran. Tanpa sadar Rayhand mengikuti keduanya hingga sampai di sebuah bengkel. “Ham gue duluan ya”.

“ok thanks ya.. Ati ati”.

Clara melajukan motornya dan Rayhand tetap mengikuti. Sampai Clara masuk ke dalam mansion megah. “oh dia tinggal di sini”

Rayhand pergi, ia tersenyum puas karna telah mengetahui tempat tinggal Clara.

Clara yang telah sampai merebahkan dirinya di sofa hingga tertidur. Saking pulasnya Clara tak menyadari Kevin telah pulang dengan membawa teman temannya Rio, David dan Andre. Mereka melihatnya kagum dengan gadis itu, pasalnya dalam keadaan apapun tetap cantik. “his….. Anak ini tidur di mana mana”. Kevin yang tak mau mengganggu tidur nyenyak adiknya, mengangkat dan memindahkannya ke kamar dengan hati hati. "Ayo kita kerjakan sekarang" . Mereka berempat mengerjakan tugas dengan serius. Mama yang baru datang dari luar menyapa. “kalian sudah lama”.

“baru kok tante” ketiganya beranjak dan menyalami Mama.

Melihat ketiga pemuda yang sopan itu Mama tersenyum ramah.

“Tante ke dalam dulu ya”

“iya tan”

Beberapa saat kemudian Mama datang membawa pizza, kentang goreng, cake, minuman dan beberapa camilan. Mereka semua melongo terkecuali Kevin.

“Gausah repot repot tan”

“kalian tamu tante, ini ga repot sama sekali. Tante malah senang. Anggap saja rumah sendiri”.

“makasih tan”.

Mama tersenyum

“Kevin adik kamu belum pulang?”

“noh lagi tidur di kamarnya, aku tadi yang pindahin. masa tadi dia tidur di sini belum mandi, belum ganti baju. Parahnya lagi mam masih pake sepatu sama tas”. Kevin mengadu

Mama menghela nafas mendengar aduan Kevin mengenai tingkah adiknya.

Clara yang telah terbangun dari tidurnya bergegas mandi, mengganti baju, dan sholat. Selesai dengan kegiatannya, perutnya merasa lapar karena dari tadi belum makan. Ia melangkah menuruni tangga menuju dapur tanpa memperdulikan orang orang yang tengah memperhatikannya. Mama langsung menyusulnya. “tante tinggal dulu ya”.

“Iya tan”.

“sayang kamu baru bangun? “

“iya mam” jawabnya sambil menyantap kue coklat kesukaannya.

“udah sholat”

“udah mam”

“sayang mama mau ngomong”

“ngomong aja kali mam”

“besok kita ada acara makan malam sama sahabat papa. kamu ikut ya? ”

“Abang kut gak?”

“ikut katanya”

“yaudah aku ikut”

“mam yang kayak gini ada lagi gak?” sambil menunjuk piring kue yang telah kosong.

“di kulkas, masih banyak” mama mencubit pipi putrinya gemas.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!