Clara selesai latihan kemudian berpamitan kepada teman temannya untuk pulang. Sampai di rumah ia melempar semua barang barangnya ke sembarang tempat lalu merebahkan dirinya ke ranjang hingga terlelap dalam kondisi belum membersihkan diri. Pukul 5 sore gadis itu belum juga bangun Ia tak menghiraukan mamanya yang sedari tadi membangunkan “sayang ayo bangun udah mau magrib ini”.
“bentar lagi ma”.
“kita harus siap siap buat acara nanti malem”. “aku ga ikut deh mam alergiku kumat”.
Mama memerhatikan seluruh tubuh anaknya.
“jangan banyak alasan udah sembuh tu. Mau ga mau kamu harus ikut. Tuh baju kamu ada di meja.”
Dengan terpaksa Clara beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Ia merendamkan diri di bathup dengan rileks sambil mendengarkan musik. Selesai, ia mengambil air wudhu dan sholat karena adzan magrib sudah berkumandang sejak tadi. Clara mengambil Paper bagnya “iu… Serius Mama mau aku peke ini. Ga banget”.
Mengembalikan lagi ke tempatnya.
Sudah pukul 6 lewat 15 menit, gadis itu memutuskan untuk memakai baju yang biasa ia gunakan untuk ke kampus. Berjalan menuruni tangga dan duduk di sofa ruang tengah untuk menunggu keluarganya. “Ya ampun ni anak. Mama kan udah siapin baju, kenapa kamu pakai itu sayang. Sengaja mau bikin malu ya. Mau di taro di mana muka Mama kamu dateng pakai pakaian kayak gini”.
“Ma, Mama nyuruh aku pake dress. Ga nyaman ma. Aku ga suka”
“udah lah ma biarin aja lagi. Kan cuman makan malem.”
“kamu juga Kevin selalu belain adik kamu”.
“ganti sekarang”.
“gak…”
“ganti gak.. Kalo ga ganti nanti Mama tarik semua fasilitas kamu termasuk PS dan Motor kamu."
“ok Mama menang” Clara langsung menurut daripada ia harus hidup tanpa barang barang kesayangannya.
Setelah beberapa saat gadis itu keluar dengan dress berwarna peach selutut dengan kalung dan anting yang pas untuknya, dipadukan dengan hills yang tidak terlalu tinggi. Riasan make up tipis dan rambut tergerai. Satu kata untuknya “sempurna”. Mereka yang melihat kedatangan Clara melongo “ekm… Jadi ga ni kalo ga jadi aku mau pergi sendiri sama temen temen”
“oh jadi ayo berangkat.” Papa yang tersadar dari lamunannya.
“Kita satu mobil aja biar kalian ga kabur kaburan”.
“papa curiga aja” sahut Kevin
“iya ni papa” Clara mendukung kakaknya.
Mereka memasuki mobil dan melaju menuju restoran.
Dalam perjalanan mereka saling mengobrol
“Ma tadi adek bolos” Clara melotot pada Kevin.kevin hanya cengengesan.
“Dasar ember” gumam Clara yang masih bisa di dengar.
“Clara apa bener yang Kakakmu bilang? ”.
“sebenernya Clara ga bolos pa, cuman Clara latihan band dan memutuskan untuk tidak ikut satu mata kuliah”.
“itu sama aja sayang”. Jawab mama dengan nada geram.
“ya ampun ma dulu mama ngidam apa punya anak kaya gini?” tanya papa.
“entahlah pa mungkin karna dulu mama sangat di manaja waktu tau mama hamil bayi perempuan”.
“Clara sekali lagi kamu ulangi kamu ga mama kasih uang jajan”.
“terserah mama aku tinggal minta oma, opa, Kakek sama Nenek”.
“Itu senjata kamu.” karna mama yakin apapun yang di minta Clara pasti di turuti oleh mereka, karna Clara cucu perempuan satu satunya.
Mereka telah sampai di restoran. Memarkirkan mobil dan memasuki ruang VIP. Mereka melihat empat orang sudah menunggu. Mereka takjub melihat kecantikan Clara tak terkecuali Rayhand yang sampai tak mengedipkan matanya. Begitu juga syifa melongo tak percaya orang yang selama ini ia idolakan adalah anak dari sahabat Ayahnya. Ya Papa Clara adalah sahabat dari Ayah Rayhand mereka sudah kenal lama. Mereka sering bertemu tapi ini pertama kalinya mereka mengajak anak anaknya.
“seto kenalin ini anak aku Kevin sama Clara. Clara, Kevin ini om Seto sama istrinya tante Rina”. Mereka bersalaman dengan sopan dan tersenyum ramah.
“giliran aku nih Rayhan sama Syifa”
“kalo kita sih udah kenal anak kamu tinggal Kevin sama Clara yang belum. Gih kenalan”.
Mereka saling berkenalan. Rayhand merasa heran dengan gadis ini karna seperti tidak mengenalinya “kanapa dia seperti tidak mengenaliku. Bagaimana dia bersikap seperti seorang yang tidak pernah dia temui. Tidak mungkin, satu kampus bahkan sangat mengetahui siapa aku. Banyak mahasiswa yang mengagumiku. Kenapa dia tidak?” Rayhand sibuk dengan pikirannya sendiri. Mereka melanjutkan makan sambil mengobrol dengan santai. “Bagaimana Rayhand di kampus? Apa ada kamu betah? Apa ada suatu masalah?”
“tidak ada masalah om. Rayhand sangat betah dan nyaman."
"Baguslah kalo kamu betah."
“kak terimakasih ya kemarin sudah menolongku.”
“sama-sama, lain kali jangan sendirian ya daerah itu rawan”.
“baik kak” sambil tersenyum ramah.
“Trimakasi ya sayang sudah menolong anak tante. Jika tidak entah apa yang terjadi”
Mereka yang sedang bingung angkat bicara. Dan mama menceritakan semuanya.
“Maaf ma aku lalai menjaga syifa”.
"Sudah yang lalu biarlah belalu. Sekarang syifa kan baik baik aja karna Clara”.
Flash Back
Kemarin saat pulang basket Clara memarkirkan motornya di sebuah mini market untuk membeli minum. Ketika ia selesai ingin melanjutkan perjalanannya ia mendengar teriakan seorang gadis. Spontan ia mencari sumber suara tersebut. Didapatinya seorang gadis yang tengah diganggu oleh 4 pria berbadan besar. “berhenti” kata Clara menatap mereka tajam dengan wajah dinginnya. Suasana di sana terasa mencekam 4 pria itu sebenarnya ketakutan tapi tetap melanjutkan aksinya. “hy gadis cantik”.
“jangan main main sini maju”
“mau satu satu atau….”
“brisik langsung saja berempat”
Preman itu menyerang Clara, dengan mudah di kalahkan olehnya. Para preman itu langsung kabur setelah mendapat luka karna pukulan dan tendangan Clara. Syifa yang melihat itu sangat terkagum olehnya sampai ia melamun. “kamu ga papa?”
Syifa memeluk Clara, selain ia sangat mengidolakannya ia juga takut atas kejadian ini. “aku takut kak”
“Jangan takut kakak antar kamu pulang”
Clara sampai di rumah Syifa “trimakasi kak, kakak ga mampir dulu. Ayo makan”.
“lain kali ya kakak udah di tunggu soalnya”
“Baik kak hati hati”
“Wuuu aku meluk kak clara” girang syifa.
Flash back of
Makan malam telah usai mereka berpamitan pulang. “Ini kan ponsel Clara ah aku kembalikan saja. Tapi sebelum itu aku harus tau nomornya”,sambil menyeringai. Rayhand menyalin nomor Clara di ponselnya. Clara yang hendak membuka mobil dikejutkan oleh Rayhand “Ra ini ponselmu”.
“trimakasih”
“hati hati ya”
“ya bapak juga” Clara masuk ke dalam mobil dan Rayhand masih mematung. “Bapak? , brarti dia mengenaliku. Tapi kenapa sikapnya tadi seolah tidak kenal”.
“kak ayo pulang”
Rayhand langsung pergi menuju mobil setelah mendengar panggilan adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Rasain tuh ,Narsis amat,sok kepedean..Kamu di mata Clara gak ada apa-apa nya..😂😂
2024-04-22
0
Dahlia Anwar
padahal bagus cerita nya kenapa dikit yang like n komen ,, smngt thor
2021-10-05
1