Di kediaman seto mereka telah melangsungkan acara makan malam. “anak anak kita ada acara makan malam besok. Kalian harus ikut ya”
“acara makan malamnya dimana yah?” Tanya Syifa antusias.
“di restoran XX, kita makan malam sama keluarga sahabat Ayah. Mereka yang telah menolong Ayah ketika merintis bisnis dulu”. Bunda menjelaskan.
“ya kita berdua ikut aja” jawab Rayhand dengan tetap fokus dengan makanannya.
Pagi sudah tiba gadis cantik itu masih tetap dalam tidurnya yang nyenyak. Ia baru tidur subuh tadi setelah sholat. “sayang hari ini ada kuliah pagi tidak?” suara mama sambil menggedor pintu dengan kuat. Namun Clara tidak peduli. Mama menjadi geram masuk dan menarik selimut anaknya. “bangun sayang mama siram ni kalo ga bangun. Kamu ga sholat ya tadi ”.
“ma Clara tadi baru tidur abis sholat. Tolong pengertian dikit lah ma 10 menit lagi”.
“salah sendiri, jam tidur kamu berantakan. Bangun, kalo ga bangun mama bener bener siram ni”.
“iya iya”.
Clara menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia memakai baju seperti biasa dan bergegas untuk sarapan. Ia menuruni tangga dengan langkah malas, karena masih mengantuk.
Duduk di samping Kevin yang sedang memakan sarapannya. Clara menaruh kepalanya di atas meja. Mereka semua geleng geleng kepala dengan tingkah laku gadis ini. “sayang ayo sarapan jangan tidur lagi”.
“iya pa aku gak tidur kok”.
“dek cepet, nanti aku tinggal”
“aku naik motor, nanti soalnya aku ada latihan”
“yaudah kakak duluan” mengecup kening Clara dan berpamitan kepada kedua orangtuanya.
“sayang cepet sarapan nanti kamu telat”.
“iya ma”
“kalo gitu papa berangkat dulu ya”
Mama dan Clara mencium tangan papa. “hati hati pa”.
“sayang nati jangan lupa ya kita ada acara makan malam”.
“hm ma aku ga ikut aja deh. Males”
“pokoknya harus ikut mama udah beli baju untuk kamu”.
“ makan malam doang pake beli baju segala”
Gumam Clara.
“iya udah deh iya, kalo gitu aku berangkat dulu”
“hati hati sayang”
“oke” Clara menaiki motornya menuju kampus.
Sampai di sana Ia menuju ruang musik,teman temannya telah menunggu.
“hy ayo kita mulai”
“Clara lo ga ada kelas?” tanya Dion
“au ah males gue”
“ya ga papa dia kan udah pinter” jawab Brian
“ngejek lu ya?”
“enggak kita gak ngejek, emang kenyataannya gitu kan lo pinter”
“Bisa aja lo bim”
“ayok mulai” Clara, Dion, Brian dan Bima memulai latihannya. Jika biasanya perempuan menjadi vokalis, kali ini beda Dion sebagai vokalis, Brian memegang gitar bass, Bima keyboards dan Clara memegang Drum. Terkejut bukan? Tapi itulah kenyataannya. Mereka latihan sangat serius, Membawakan beberapa lagu. Rayhand yang sedari tadi mengajar tidak melihat Clara. Ia befikir mungkin gadis itu terlambat. Namun sampai mata kuliahnya selesai belum juga muncul. Ada rasa khawatir di hatinya. Apa mungkin dia sakit. Rayhand memutuskan untuk pergi ke kantin dengan Dewa yang juga dosen muda sekaligus temannya di kampus ini.
“udah selesai gue ke kantin dulu ya”.
“Ok ra” baru saja ingin melangkah pergi Clara di kejutkan oleh Kevin yang sedang mengobrol dengan teman temannya. “mati deh gue kalo sampe abang tau”. Ia kembali lagi ke dalam. “lo kok balik lagi”
“minjem jaket”
“kenapa lo sakit?” tanya mereka khawatir.
“em… Iya nih tiba tiba meriang”
“kita ke ruang kesehatan ya? “
“nggak usah cuma butuh jaket gue ga papa”
“yakin?“ Dion yang hendak memegang kening Clara segera di tepis.
“mana jaket?”
“nih”
“thanks gue pinjem dulu, bye ”
Clara pergi, mereka yang penasaran mengikuti dari belakang. “oh ada Abangnya, pantesan”. Clara memakai jaketnya untuk menghindari Abangnya. Sampai ia di kantin duduk dan memesan makanan. Ketiga sahabatnya menghampiri,” Ra kenapa tadi ga masuk kelas?”. Tanya Dinda
“gue tadi latihan di ruang musik”
“kok lo bolos?”
“Gue males Ham, gue butuh hiburan”
“Alasan klasik”
“sirik aja lo Dim”
“jaket siapa tuh?”
“jaket Dion tadi gue minjem soalnya takut ketahuan ama Abang gue”.
“pesanan gue dateng tuh, kalian melongo aja ga mau pesen?”
“eh iya Din pesenin kita juga samain”
“ok”
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada dua pasang mata yang memerhatikan. “oh jadi dia bolos di jam saya” gumam Reyhand dalam hati. “Rey kok dari tadi gue lihat lo perhatiin Clara”.
“gak gue heran aja sama tu anak. Masa tiap jam gue selalu telat dan hari ini bolos”.
“jangan heran bukan jam lo aja tapi semuanya. Di mata kuliah gue aja cuman masuk beberapa kali. Tapi dia pinter loh dan...."
"Dan apa?"
"Cantik." jawab Dewa sambil tersenyum.
“apa orang tuanya ga marah ya?"
“sebenernya sih orang tuanya over protective dulu aja dia sama kakaknya pernah sampai di kawal body guard. Tapi entah kenapa sekarang udah enggak”.
“dia punya kakak?”
“iya, juga kuliah di sini. Ini kan kampus orang tuanya”.
Rayhand membelalakkan matanya
“serius lo?”
Dewa hanya mengangguk.
Mereka masih terus memerhatikan.
Kevin datang bersama teman temannya bergabung dengan Clara. “kita gabung ya”
“duduk aja bang”.
Kevin menatap Clara tajam mereka semua hanya memerhatikan dengan malas, seakan sudah tau apa yang akan terjadi. “Udah di bilangin jangan makan pedes dek, ngeyel amat jadi orang”.
“ini ga pedes bang”
“bener ya kalo Alergi kamu kambuh berarti kamu boong”.
Rayhan memerhatikan kevin yang sangat perhatian dengan Clara.
“Dewa cowok itu siapa?”
“oh dia Kevin kakaknya Clara, dia sangat over protective sama adiknya. Karna Clara cucu perempuan satu satunya di keluarga Anderson jadi sangat dijaga dengan baik”.
Rayhand hanya diam dan terus memperhatikan.
Benar saja ruam merah nampak di pipi dan beberapa bagian tubuh Clara.
“tuh kan bener” kevin mengejeknya. Mereka semua tertawa. “kak gatel”
“stop jangan di garuk, di usap lembut kayak gini biar ga lecet. Kalo sampe lecet sedikit aku bisa di amuk.” Kevin mengusap ruam pada pipi Clara dengan lembut. “kak aku mau eskrim ”
“kumat deh manjanya” celoteh Dimas
“yaudah nanti kita beli. Nih Minum dulu obatnya”.
“kok bawa obat ini?”
“buat jaga jaga kamu kan suka cari gara gara”
Clara mendengus kesal dan meminum obatnya.
“jaket siapa nih tadi kayak aku ngeliat keluar dari ruang musik?”
"iya vin tadi kita juga liat" sahut teman teman Kevin yang sedang diam memerhatikan kecantikan Clara sejak tadi.
Clara panik.
“sukurin lo ra“ Ilham mengejek
“emm…...tadi…”
“kamu bolos?“
“tadi ada latihan jadi terpaksa”
Clara terlihat salah tingkah pun berlalu pergi. Karna dia tau kakanya pasti akan mengomel dan itu lama. Kevin terkenal dingin tapi jika dengan adiknya itu tidak berlaku. “Dek kembali” Clara tidak menggubris dan tetap pergi.
“Gadis Nakal tapi menarik” gumam Rayhand yang melihat tingkah gadis itu. Clara munuju kamar mandi mengganti bajunya dan pergi ke lapangan basket.”wajah loe kenapa Ra? Vano cemas. “oh ini cuma ruam aja karna makan pedes, nanti juga sembuh. Yaudah yuk latihan”. Mereka berlatih, Clara paling banyak memasukkan bola ke dalam ring. Memang permainannya selalu memukau. Rayhand yang sedang lewat menghentikan kakinya memperhatikan gadis yang tengah asik mendrible bola. Wajahnya sedikit memerah sangat terlihat jelas di kulitnya yang putih. keringat yang membasahi bajunya dan rambutnya yang sedikit berantakan membuatnya tampak mengagumkan. Banyak orang yang sedang menyemangatinya dari kursi penonton. Namun ia tetap fokus. “aku menyukaimu” gumam Rayhand.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
CuwinNya Julyano
sukaaaaaaaa
2020-12-03
0