Hari pernikahan pun tiba dengan proses yang sangat cepat bahkan Mira merasa tak banyak berbuat apapun, hari itu mereka telah resmi menjadi suami Istri. Mira merasakan bahwa hidupnya akan sangat berbeda dari rutinitas biasanya. Mira merasakan bahwa akan sulit baginya menyembunyikan perasaannya. Dulu mereka tidak tinggal bersama dan jarang bertemu, sehingga Mira bisa menyimpan rapat perasaan terpendam nya untuk Edward.
Bang Patrick tidak hadir ke pernikahan kami sebab ia tak mampu merestui pernikahan ini. Mira baru tahu bahwa selama ini Bang Patrick memiliki perasaan kepadanya. Bang Patrick ingin menjalin hubungan dengan ku kali ini dan berniat mengungkapkan perasaan kepada Mira. Bahkan ia meminta bantuan dari Violet untuk mendekat Mira dengan nya. Namun rencana itu harus gagal akibat Edward yang telah lebih dahulu mendapatkan Mira atas kecelakaan yang dilihat oleh para keluarga.
Mira kemudian pergi ke rumah Edward. Edward memang memiliki rumah besar miliknya yang sudah ia bangun untuk tinggal bersama wanita itu. Dada Mira terus sesak ketika mengingat Lily dan keberadaan wanita itu yang mendominasi hati Edward meski ia telah meninggal.
Apa karena masih cinta, Edward tak mampu melupakan Lily dan terus hidup seperti ini?
"Apa yang kau pikirkan, manis?" Tanya Edward yang telah membereskan koper Mira.
"Tak ada" Ujar Mira Berbohong.
"Sekarang, bisakah kita jujur?" Tanya Mira kepada Edward.
"Ada apa?"
"Mengapa kau mau menikahi ku?" Tanya Mira tegas.
"Bukankah sudah kubilang? Aku tak bisa menodai kehormatan mu"
"Lalu mengapa kau menyentuh ku?" Tanya Mira kesal.
"Itu kesalahan" Jawab Edward.
Mira merasakan amarah memenuhi nya dan berteriak "Brengsek!!". Mira terkejut bahwa dirinya bisa mengatai Edward yang ia cintai dengan kata seperti itu, namun saat ini Edward memang brengsek!!
"Oh Mir, jangan jahat begitu! Aku tahu kau suka pernikahan ini"
Mira terkejut dan ingin sekali memukul si brengsek ini. Mira menahan amarahnya dan berkata
"Dimana nya aku menyukai hal ini?"
"Kau menyukai ku bukan? Makanya kau menyatakan perasaan mu Waktu itu?" Tanya Edward.
Bukkkk........Mira melempar tas tangannya yang sejak tadi ia pegang. Tas itu mengenai tepat di wajahnya. Mira sangat marah. Edward baru kali itu melihat Mira semarah itu kepadanya.
"Jangan pernah mengungkit pengakuan ku waktu itu, jika kau tidak tahu bagaimana perasaan ku!!! Hidup saja terus sebagai brengsek!! Dasar Sialan!!!"
Mira menangis dan berlari keluar kamar mereka. Mira masuk ke ruang baca yang sudah di tunjukkan Edward sebelumnya. Mira mengunci dirinya di ruangan itu dan tertidur sambil menangis di atas sofa di ruangan itu. Perasaan nya untuk orang itu tak seharusnya direndahkan begitu seolah hal itu adalah sesuatu yang ringan. Cinta nya.....Cinta nya kepada Edward bukanlah hal yang ringan. Cinta yang ia pendam dan ia pupuk hari demi hari, tahun demi tahun sambil berharap sang pujaan hati nya akan membalas nya. Bukanlah hal mudah.
Mira selalu merahasiakan perasaan nya rapat - rapat bahkan dari Violet sahabat nya. Perasaannya yang telah ia pendam itu, telah ia beranikan untuk ia ungkapkan kepada Edward dengan harapan bahwa Edward akan sedikit saja menghargai perasaan nya. Ia tidak mengharapkan bahwa Edward akan mengolok dan menertawakan perasaan nya waktu itu. Hal itu akan selalu menjadi hal kelam bagi hidup Mira.
**********
Paginya.....
Seluruh pelayan di rumah ribut berkeliling dan terlihat tidak tidur semalaman, ketika melihat Mira mereka langsung bersujud di hadapan Mira. Mereka berkata jika tak mampu menemukan Mira mereka akan dipecat semua. Mira pun marah dan menemui Edward yang sedang makan di ruang makan.
"Apa kau gila?!! Kau merepotkan pelayan dan bersikap seperti orang gila!!" Teriak Mira.
"Dari mana saja kau?" Tanya Edward dingin.
"Aku tidak dari mana - mana"
Brak.... Edward memukul meja makan.
"Sialan kau! Jika tidak kemana - mana mengapa kau tidak ada di rumah?!!"
"Aku di ruang baca dan tertidur disana!! Aku lelah berhadapan dengan mu dan ingin tidur!!! Kenapa?!!" Teriak Mira.
Plakkkk..... Edward memukul pipi Mira sedikit untuk menyadarkan Mira. Edward menatap Mira tajam. "Apa kau tahu betapa kalut nya aku semalaman mencarimu?"
"Mengapa kau perduli? Bisa pergi kemana aku dari Sini? Bahkan aku tak mengenal daerah sini dengan baik?!! Kau selalu saja membuatku lelah!! Aku ingin tidur di kamar!! Jadi jangan berani - berani mengganggu ku kali ini!!" Mira pergi dengan amarahnya menuju kamar.
Edward begitu kalut semalaman sebab ia takut bahwa istri yang baru setengah hari ia nikahi itu telah lari dengan orang lain, seperti mantan istrinya dulu. Edward tidak tahu mengapa ia begitu emosional terhadap wanita yang lebih mudah darinya itu. Edward tahu bahwa jarak umur mereka membuat Mira segan kepadanya dan bahkan Mira terlihat kekanak - kanakan di depan nya. Padahal Edward tahu bahwa Mira sangat dewasa bahkan lebih dewasa dari adiknya Violet. Tapi ketika mereka bersama Mira selalu bersikap kekanak-kanakan dan tidak mau mengalah terhadap percakapan mereka.
Mira melempar bantal nya. Pipinya terasa sedikit sakit meski tidak kuat tamparan di wajahnya tetap saja terasa sakit. Mira tahu pasti bahwa Edward tak pernah memikirkan nya dengan seharusnya sebab hati pria itu telah beku bahkan mati.
Apakah kami seharusnya tak harus bertemu satu sama lain? Apakah cinta ku ini hal yang salah? Mengapa tak ada hal yang berjalan baik di antara kami?
Mira ingin membantu Edward keluar dari masa lalu nya dan memulai hidup baru dengan penuh kebahagiaan. Mira berharap bahwa Edward bisa menerima dirinya dengan seharusnya. Namun Mira tahu pasti bahwa di hati Edward keberadaan Lily tak bisa tergantikan. Cinta.... setidaknya Edward pernah mempercayai hal itu sekali seumur hidupnya.
Tok....tok...tok...
Pelayan meminta izin masuk untuk mengantar kan sarapan dan membantu Mira berbenah diri,sebab gaun pengantin Mira masih melekat di tubuhnya. Pelayan mengatakan bahwa Edward yang menyuruh untuk mengantar kan makanan pagi ke kamar untuk Mira. Mira terharu kepada perhatian yang semu. Perhatian yang Edward berikan kepadanya adalah sebuah kepalsuan yang nyata. Hanya sebuah kewajiban nya sebagai suami bukan sebagai lelaki yang mencintai wanita nya.
Oh, Edward bagaimana aku bisa tidak menyukai mu? Tolong berikan aku cara untuk melupakan nya karena kini otakku telah terinstall hanya memikirkan mu selalu.
Mengapa pernikahan ini harus terjadi? Pikir Mira dalam hati. Para pelayan bercerita bahwa Edward semalam tidak tidur dengan mondar - mandir keliling rumah, namun melihat ruang baca yang redup lampunya, Edward tak memikirkan Mira akan berada disana. Dan juga Ruang baca itu kedap suara dari luar sehingga Mira tak mendengar keributan diluar.
*Sepertinya kami butuh waktu untuk memperbaiki komunikasi kami....
-bersambung*-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Perjuangan cinta Tuan Muda
kasihan patrick
2021-07-14
0
Little Peony
Like like like
2021-06-03
1
Nurliah Kisarani Lia
next thor...menarik...
2021-04-20
2