3. Menghapus Rekaman Cctv

Brak!!

Mobil itu menabrak pohon seseorang yang sedang mengemudi mobil mercedes berwarna hitam itu banting setir menghindari perempuan yang berusaha menabrakan dirinya. Laki-laki itu mengusap dahinya yang sudah mengeluarkan sedikit darah akibat insiden barusan, dia keluar dari mobil dan menghampiri perempuan yang lagi duduk di aspalan sambil menutup telinganya. Laki-laki itu berlari mendekatinya mau melihat kedaannya.

"Nona, anda baik-baik saja? Kenapa anda berdiri di tengah jalan seperti tadi?" tanyanya menyentuh pundaknya pelan.

"Lepaskan saya! Jauhkan tangan kotormu itu dari tubuhku!" teriak Indira membuat laki-laki itu menjauhinya.

"Baiklah, Nona, saya enggak akan menyentuhmu lagi. Tapi tolong izinkan saya menolong anda, sepertinya anda lagi tidak baik-baik saja," ucapnya lagi.

"Tidak! Pergilah! Pergi dari sini aku tidak mau di tolong sama kamu! Kenapa anda tidak menabrakku saja biar mati sekalian!" teriak Indira mengacak-acak hijabnya.

"Sepetinya dia baru mengalami kejadian buruk." batinnya.

Orang-orang yang melihat kejadian di depan matanya langsung menghampiri keduanya semua orang melihat Indira kasihan, ada juga yang mencibir perempuan itu karena sudah marah-mara sama laki-laki yang mau menolongnya, sebagian dari mereka juga menyalahkan Indira karena perempuan itu sendiri yang sudah menyebabkan laki-laki itu terluka karena harus banting setir untuk menghindarinya.

Indira melihat orang-orang lagi memperhatikannya dia menutup kedua telinganya meminta mereka untuk pergi meninggalkannya. Indira mendorong laki-laki yang lagi berjongkok di depannya sampai terjengkang kebelakang.

"Pergi kalian semua! Pergi!" teriaknya histeris.

"Hu... Sudah di tolong bukannya berterimakasih malah mengusir orang yang mau menolongnya, kenapa enggak biarkan saja dia ketabrak," ujar salah satu ibu menyumpahi Indira ketabrak.

Indira mendongak matanya menatap tajam ibu tadi dia berdiri di hadapan orang itu membuat sih ibu bergidik ngeri melihat tatapan Indira, ibu itu bersingkut mundur sedikit menjauh dari Indira, beliau takut perempuan itu mengamuk.

"Saya tidak meminta dia untuk menolong saya! Saya lebih baik mati! Saya enggak minta dia untuk menolong saya! Kalian orang-orang yang hanya bisa bicara tanpa melihat dan tau apa yang terjadi!" seru Indira melihat semua orang.

"Bu, ibu ini bagaimana sih? Sudah tau ada orang lagi kesusahan malah bicara seperti itu," ujar yang lain menegur si ibu.

"Ya biarkan saja memang perempuan itu yang salah ko," sahutnya tidak mau di salahkan.

"Diammmm! Kalian diamm!" Indira berteriak dia lari meninggalkan semua orang.

"Nona, anda mau kemana!" seru laki-laki itu saat melihat Indira pergi meninggalkannya.

"Ibu, sebelumnya saya minta maaf, sebaiknya kalian bisa bubar. Biarkan ini menjadi urusan saya," ucapnya kemudian.

Laki-laki itu berlari mengejar Indira yang sudah pergi meniggalkannya. Dia terus mencari-cari keberadaan Indira yang sudah tidak telihat lagi, laki-laki itu tidak mau kalau terjadi sesuatu yang buruk sama perempuan itu.

Cetar!!!

Cetar!!!

Bunyi petir saling bersahutan hujan mulai turun membasahi kota jakarta, Indira terlihat lagi berjalan sendirian air mata terus membasahi pipinya dia terus memukul-mukul dadanya sendiri. Indira merasa hidupnya sudah bener-bener hancur dia tidak tau apa yang akan terjadi di dalam hidupnya setelah seseorang yang tidak dikenalinya sudah merenggut kesuciannya.

"Aku benci! Aku benci sama semua ini! Tuhan... Ambil saja nyawaku. Buat apa aku hidup di dunia ini lagi? Dunia ini terlalu kejam buat aku!" Indira menangis meraung-raung di atas jembatan sedangkan di bawanya sebuah sungai dengan air yang mengalir begitu deras.

Sekelebat bayangan kedua orang tuanya melintas di pikirannya tawa kedua orang tuanya yang selalu membuat hatinya menghangat. Ayahnya yang tidak pernah mengeluh setiap kali cape pulang kerja untuk mencukupi kebutuhannya dan sang Ibu yang selalu menyayanginya. Indira tidak bisa membayangkan akan sehancur apa hati mereka setelah mengetahui dirinya sudah tidak perawan lagi.

Indira merasa hidupnya sudah tidak ada artinya lagi. Dia tidak mau kalau orang tuanya menjadi bahan gunjingan para tetangganya setelah semua orang mengetahui dirinya tidak suci lagi, Indira memejamkan matanya dia siap melompat ke bawa.

"Ayah, Ibu, maafkan aku," ucapnya.

Akh!!!!

Bruk!!

satu detik, sepuluh detik sampai beberapa menit dia tidak merasakan apapun Indira mulai membuka matanya dan melihat laki-laki tadi lagi memeluknya. Indira melepaskan pelukannya mendorong agar menjauhinya.

"Kamu? Mau apa kamu disini? Kenapa kamu selalu saja menolong saya! Biarkan saja saya mati. Biarkan saya mati. Aku benci semua ini. Aku benci!" Indira tergugu berbalik badan membelakangi orang itu.

"Terus dengan kamu berusaha bunuh diri kamu pikir masalah akan cepat selesai? Gimana dengan orang tuamu? Apa mereka akan bahagia melihat anaknya meninggal karena bunuh diri? Enggak mereka akan semakin bertambah terluka karena harus kehilangan putrinya!" seru laki-laki itu berusaha membuat Indira mau mengerti.

Indira tidak merespon apa yang di katak lak-laki di belakangnya. Dia terus melangkahkan kakinya dengan air mata yang terus mengalir di wajahnya kalau seandainya hujan tidak turun semua orang pasti bisa melihat seberapa berantakan wajahnya? Hidung merah dan mata sembabnya, mungkin semua orang merasa kasihan padanya. Semakin lama pandangan Indira mulai mengabur kepalanya berputar-putar dia sudah tidak bisa menahan bobot tubuhnya dan langsung ambruk ke bawa, Indira jatuh pingsan di bawah guyuran air hujan yang begitu deras.

"Astaghfirullah, Nona!" teriaknya kaget melihat Indira jatuh tidak sadarkan diri.

******

"Tuan muda, anda sudah melakukan kesalahan besar." ujar Candra asisten pribadi Angkasa.

Candra memang sengaja mencari keberadaan Indira, pelayan yang diminta untuk mengantarkan teh hangat di kamar tuan mudanya tapi sampai saat ini dia belum melihat batang hidung perempuan itu. Candra mencoba untuk menanyakan sama pelayan lain soal keberadaan Indira, tapi mereka semua tidak tau dimana Indira berada, karena takut terjadi sesuatu Candra kembali mendatangi kamar tuan mudanya. Dan betapa terkejutnya dia melihat tuan mudanya tidur di ranjangnya tanpa sehelai benangpun. Candra mengusap wajahnya kasar karena sudah lalai menjaga tuan mudanya.

Candra meninggalkan kamar tuan mudanya dan mengunci pintunya dia mau ke ruang cctv untuk memastikan apa yang sudah terjadi? Candra meminta semua petugas keluar dari ruangan ccvt dan hanya ada dirinya saja yang ada di dalam. Dia tidak mau kalau sampai semua orang tau apa yang sudah terjadi sama tuan mudanya. Candra memfokuskan pandangannya matanya tidak berkedip sedikitpun. di rekaman cctv tersebut sedang berputar saat Indria masuk kedalam tapi anehnya perempuan itu tidak kunjung keluar! Candra mempercepat waktu dimana Indira keluar dengan penampilan yang sedikit berantakan sambil menangis, Candra mengopi rekaman itu dan mengirim ke ponselnya kemudian langsung menghapusnya.

"Perbuatan siapa ini? Siapa yang sudah bermain-main sama tuan muda? Kalau sampai aku tau siapa orang yang sudah menjebak tuan muda habis kau di tanganku." ucap Candra mengepalkan tangannya.

******

"Bodoh! Kenapa kamu melakukan itu di saat saya belum datang? Saya sudah bilang agar kamu menungguku kalau kaya gini semuanya jadi berantakan! Saya gagal untuk mendapatkan Angkasa!" teriak perempuan dengan pakaian kurang bahan.

"Maafkan saya, Nona," ucap orang suruhannya.

"Diam! Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini dan jangan pernah datang kalau saya enggak menyuruhmu datang!" teriaknya marah menyuruh orang suruhannya pergi.

"Lalu siapa yang sudah, Angkasa tiduri? Aku harus mencari taunya." gumamnya pelan.

Akh!!!!

Dia mengacak-acak rambutnya sendiri semua yang sudah dia rencanakan gagal total karena orang suruhannya sama sekali tidak becus melakukan tugasnya.

*******

Bersambung......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!