#Bertemu lagi

Hingga pukul sepuluh malam Rayyan pamit pulang dengan menggendong Alisya yang sudah tertidur.

"Jangan lupa, besok kalau liburan lagi kita bermain" Sedikit berteriak meledek Rayyan yang terlihat sangat kesal. Bagaiman tidak , selama bermain tak satu kemenangan di dapat.

"Aku akan membalasnya dengan kemenangan berturut-turut" teriak Rayyan.

"Hahhahahhaha aku akan menunggumu anak kota" Senyum Ardi belum menyurut hingga mobil Rayyan menghilang di kegelapan malam.

"Ayah kenapa dengan Mas Rayyan? Ayah tidak macam-macam kan" selidik Neina.

"Rayyan kalah bermain catur hahaha" Ayah Ardi masih dengan tawanya, masuk ke dalam kamar tanpa mempedulikan Neina yang melotot.

"Cie, jatuh cinta sama duda, beli satu gratis satu." Adam meledek kakaknya sambil berlari masuk kamar takut dengan tatapan sangar kakak nya.

Neina tersenyum sendiri di dalam kamarnya sambil mengingat kejadian di pantai membuatnya berguling guling di kasur sambil tertawa sesekali menghentakkan kakinya sambil menutup wajahnya yang merona."Apa Daddy menyukai Kak Neina?"

Rayyan mengerutkan keningnya , "kau ini masih kecil jangan sok tau. Tidurlah,nanti sampai di Bandara Daddy akan membangunkanmu". Rayan menepuk nepuk kepala putrinya.

Hari ini Rayyan kembali ke kota J***** untuk meneruskan aktivitasnya setelah lima hari berada di pulau L .

Sampai di kota J***** Rayyan memulai aktifitasnya seperti biasa ,mengantarkan Alisya ke sekolah dan rutinitasnya sebagai dokter dan dosen di sebuah kampus miliknya.

"Nak apa kau bisa ke kantor Papa sebentar?" suara Papanya terdengar dari sebrang.

"Ada apa pah? apa ada hal penting?"

"Sangat penting Nak"

"Baiklah tiga puluh menit aku sampai Pa"

Senyum sosok laki laki paruh baya itu mengembang saat dua anak kembarnya setuju untuk bertemu.

Kedua anak kembarnnya yang bermusuhan dan itu semua karena dirinya. Seandainya dia tidak egois mungkin sekarang anaknya akan hidup damai.

Segala upaya telah di lakukan untuk meluruskan kesalah pahaman itu namun tidak membuahkan hasil.

Rayhan sosok yang sangat membenci Ibu kandungan dan saudaranya itu sangat sulit untuk berdamai,sedangkan Rayyan sosok yang sabar tapi karena Rayhan sangat menyebalkan, dan selalu mengungkit masa lalu yang menyudutkan Ibunya membuat Rayyan enggan bertemu dengan Rayhan. Setiap bertemu kata- kata pedas Rayhan untuk sang Ibu membuat darahnya mendidih. Rayhan si keras kepala dan egois.

Tiba di parkiran perusahaan Papanya Rayyan mengerenyitkan dahinya saat melihat mobil sport berwarna merah terpakir tepat di depannya. Dari mobil itu keluar sosok yang membuat mata Rayyan berapi api.

Ya itulah Sosok mennyebalkan, siapa lagi kalau bukan Rayhan. Dengan kacamata hitamnya Rayhan keluar dari mobilnya.

"Shitt" umpat Rayyan memukul kemudi mobilnya.

"Untuk apa baj*ngan itu di sini, pasti ini ulah Papa untuk mempertemukanku dengannya" Rayyan tak henti mengumpat. Sebenarnya Rayyan hendak kembali tapi urung di lakukan karena dia tidak ingin mengecewakan Papanya.

Para karyawan mulai berbisik melihat kedatangan calon penerus perusahaan tempat mereka bekerja. Tidak sedikit para wanita menjerit tertahan ketika melihat wajah tampan Rayhan apalagi setelah itu kemunculan Rayyan membuat mereka semakin histeris.

"Assalamualaikum" Rayyan menatap sosok yang sedang duduk menaikkan kakinya di atas meja. Sementara di meja kerja Papanya tersenyum menyambut.

" waalaikumussalam"

"Duduklah Nak"

Rayyan menatap Rayhan yang sedari tadi menggoyangkan sepatunya di atas meja.

"Tidak perlu Papa aku di sini saja. Ada apa memanggilku?"

"Rayhan turunkan kakimu bersikap sopanlah di depan Papa" Papa Andere menatap kesal putranya itu.

"Aku lebih tua darinya, Papa tidak perlu menatapku seperti itu hanya untuk membela anak kesayanganmu" Rayhan tersenyum sinis.

"Rayhan" Andre menaikan suaranya.

"Cihhhh , beda lima menit saja bangga" Rayyan bedecih. Ingin sekali memukul kepala saudara kembarnya itu.

Rayhan melotot ke arah Rayyan. Saat hendak menimpali perkataan saudaranya Papa Andre sudah memotong .

" Duduklah mari kita bicara baik baik" Papa Andre menstabilkan emosinya sambil menarik bahu Rayyan untuk duduk.

Papa Andre melotot ke arah Rayhan kemudian Rayhan mengerti tatapan Papanya, ia menurunkan kakinya.

"Begini Nak besok rapat direksi untuk menentukan siapa di antara kalian yang akan menjadi CEO, karena Papa sudah tua waktunya beristirahat" Papa Andre menatap kedua putranya.

"Serahkan saja semuanya pada Tuan sombong ini Pa, aku yakin dia sangat menginginkannya" Rayyan menimpali.

"Dengan senang hati, tapi apa kau yakin hanya dengan hotel dan Kampus yang kamu miliki saat ini mampu menghidupimu,?"Rayhan tersenyum mengejek.

"Aku rasa semua ini cukup untukku dan Alisya kau tidak perlu mencemaskan aku.Dan aku bukanlah dirimu yang egois hanya mengukur kekuasanmu yang tiada henti kau kejar. Aku sangat bahagia dengan profesiku saat ini " Rayyan menyunggingkan senyum mengejek.

"Haha walau tanpa perusahaan ini aku sangatlah kaya, kau tau aku adalah pengusaha muda dan sukses." ucap Rayhan menyombongkan diri.

"Apa kau bisa membeli cinta? apa kau bahagia?"

Rayhan menatap dengan berapi api ingin sekali dia mencekik saudaranya itu.

Terpopuler

Comments

Susi Suparyati Ucik

Susi Suparyati Ucik

sipp

2020-11-29

1

Umi Yan

Umi Yan

Lanjut thor, ditunggu lagi up terbarunya😊

Maaf, ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih😊👍

Semangat dan sukses selalu utk authornya😊👍💪🙏

2020-10-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!