Rayhan kembali ke rumahnya dengan perasaan kesal ,kembali teringat kata kata Rayyan."Apa aku bahagia? sialan kau Rayyan beraninya mengataiku.
"Shitt" umpat Rayhan sambil meninju dinding kamarnya.
Rayhan tinggal sendiri di kediamannya hanya di temani para pelayan dan Pak Eko sang kepala pelayan.
Di kantor, Rayhan di temani Arsen Asisten pribadinya dan Tiara sekertaris sekaligus sepupu dari mendiang ibunya.
Rayyan dan Rayhan memang saudara kembar tapi di besarkan Ibu yang berbeda . Rayhan di besarkan oleh istri pertama Papa Andre sedangkan Rayyan di besarkan istri keduanya yang tak lain adalah ibu kandung Rayyan dan Rayhan.
****
Hari ini rapat direksi untuk menentukan CEO di perusahaan Papa Andre sedang berlangsung tanpa di hadiri Rayyan.
Rayhan menyunggingkan senyumannya saat dirinya di sah kan menjadi CEO . Dan kini dirinya menjabat CEO di dua perusahaan.
"Apa kau yakin mampu mengatasinya?" Papa Andre masih menghawatirkan putranya.
"Papa tidak percaya padaku?" Rayhan bertanya sarkas.
"Bukan begitu nak nanti kamu sakit karena terlalu lelah"
"Sejak kapan Papa memperhatikanku?apa sekarang aku berharga?"
"Sejak dulu kau sangat berharga Nak."
"Jika aku berharga kenapa kau membiarkan ibuku tiada?, kau dan istrimu merencanakannya bukan? kalian menyesalinya?" Rayhan menatap tajam papanya.
"Kau salah paham Nak,Ibumu terkena kanker rahim sehingga ibumu tidak bisa memberikan keturunan , Mamamu selalu membantunya therapy selama belasan tahun ini Nak" Papa andre berkaca-kaca.
"Cihh ,kalian pandai berakting" Rayhan bangkit kemudian berlalu meninggalkan Papanya.
***
flash back
"Mas menikahlah lagi aku bukan perempuan sempurna untukmu" Anita berkata sambil mengusap air matanya .
"Itu tidak akan terjadi" Andre menggenggam tangan istrinya.
"Aku bahagia bersamamu dan aku akan merawatmu hingga sembuh, kita keluar negri untuk berobat kau jangan membantah"
Anita hanya bisa menunduk,hasil test yang keluar pagi tadi membuatnya enggan hidup. Walaupun masih dalam stadium awal .
Apalagi Ibu mertuanya tak henti menginginkan cucu membuat Anita semakin frustasi.
Tin tin tin
Suara klakson mobil mengejutkan Anita dan Andre. Mereka segera keluar kamar dan mendapati Mama Dian sudah di ruang tamu.
"Ceraikan istrimu! percuma menikah jika tidak bisa melahirkan keturunan!"
Aninta hanya bisa menangis mendengar perkataan mertuanya.
"Itu tidak akan terjadi ma, aku sangat mencintai Anita." dengan tegas Andre menolak permintaan ibunya.
"Dasar kau anak durhaka, jika kau tidak memiliki anak lalu siapa yang akan meneruskan perusahaan" Mama Dian sangat marah mendengar ucapan putra satu satunya itu.
"Mas Andre akan menikah lagi dan segera memberimu cucu"ucap Anita sambil menahan tangisnya.
"Nah kau cukup tau diri prempuan Jal*ng! ini memang salahku mengijinkan putraku menikahi wanita sepertimu"Mama Dian tak henti menghina Anita.
"Diamlah ma! kenapa mama selalu ikut campur urusan Rumah tangga ku belum puaskah mama menghina menantu mama?" Andre menaikkan suaranya.
"Kau keterlaluan beraninya kau meneriaki ibu mu.!"
"Sudahlah Mas " Anita menggelengkan kepalanya saat Andre hendak membalas ucapan Ibunya.
"Besok kau temui calon istrimu Mama sudah menyiapkannya. Yang jelas keturunan dan tentunya bukan perempuan pengangguran sepertimu.." Mama Dian berkata kemudian dengan cepat meninggalakan Rumah Andre.
"Kau harus menikah Mas dan kita akan menemui calon istrimu bersama, aku sudah menyiapkan hatiku" Anita memaksakan senyumannya.
"Aku tidak mau"
"Harus mau" kata Anita sambil memeluk suaminya.
"Tidak mau"
"Kalau Mas tidak mau lebih baik kita pisah" Anita melepaskan pelukannya.
"Kau ini kenapa.? aku tidak mau membagi cintaku"
"Anggap saja ini bentuk pengorbanan cinta untukku Mas"
""Akan aku pikirkan" Ucap Andre mengalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments