"Ha, ha, ha,"
Tawa lepas Dino di dalam mobil. membuat Ale dan Tio kaget.
"Haduh kalian berdua ini apa memang belum kenal aku." kata Dino sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Ale dan Tio kebingungan "Maksudmu apa Din?"
"Eh kalian kira aku ini bakal diam dan baik terhadap orang yang sudah merebut Claraku. Kalian tau sendirikan sejak SMA aku sudah menghajar berapa lelaki yang sudah mendekati Clara. Tapi apa yang ada Clara semakin membenciku hingga sekarang." ucap Dino.
Akhirnya Ale dan Tio mengerti maksud Dino. Lalu mereka menyusun sebuah rencana licik untuk menjebak Rivan.
Di kampus Clara mengetahui Rivan sekarang dekat dengan Dino dan teman-temannya. Clara takut jika Dino mengerjai Rivan seperti dia mengerjai teman laki-laki Clara yang terdahulu.
"Rivan sekarang kamu berteman dekat dengan Dino dan teman-temannya? Kalian kenal dimana?" tanya Clara penasaran.
"Iya. Dia kemarin menolongku saat ban mobilku kempes. Disitu kita kenal. Lama-lama mereka bertiga asyik orangnya." jawab Rivan.
Clara takut dan memperingatkan Rivan, "Sebaiknya kamu jangan terlalu dekat dengan mereka, aku kenal siapa mereka. Aku tidak mau kamu diperalat mereka."
"Ha, ha. Kamu apa-apaan Ra, mereka baik kok. Aku kan sudah besar. Aku tau berteman dengan siapa. Termasuk kamu. He, he." goda Rivan.
Clara tersipu malu mendengar godaan Rivan walaupun cuma dianggap teman. Tapi di dalam hatinya dia masih tidak tenang dengan apa yang akan dilakukan Dino kepada Rivan. Dia sudah menduga cepat atau lambat Dino pasti cemburu kepada Rivan dan akan memberi pelajaran kepada siapa saja yang mendekati dia.
Rivan semakin hari semakin dekat dengan Dino. Mereka berempat hampir setiap hari jalan bersama, makan bersama dan bermain bersama.
Clara berani mendatangi Dino saat Rivan tidak ada. Dia ingin memperingatkan Dino agar tidak mengerjai Rivan.
"Dino, apa tujuanmu berteman dengan Rivan? Jika karena aku, jauhi Rivan sekarang juga. Kami tidak punya hubungan apa-apa, jadi jangan sampai kamu ...." belum selesai bicara Dino menutup mulut Clara dengan jarinya.
"Ssssstttt Clara sayang aku tidak akan memukulinya, kamu jangan cemas dong. Aku tidak sekasar itu." goda Dino.
Dahinya berkerut tangannya menangkis tangan Dino. "Bagaimana Aku mempercayaimu? Aku sudah lama mengenalmu. Jauhi Rivan!" ancamnya.
"Kalau Aku tidak mau bagaimana? Ha, ha, ha." tawa lepas Dino.
"Apa maumu? Sudah aku bilang sampai kapan pun aku tidak akan pernah menerimamu." ucap Clara sambil menunjuk hati Dino.
"Oke sampai kapan pun aku juga tidak akan berhenti mengganggu laki-laki mana pun yang mendekatimu. Ha, ha, ha." Dino berjalan meninggalkan Clara begitu saja. Dia seperti tak memperdulikan sama sekali ucapan Clara.
Malam ini Dino dan teman-temannya mengajak Rivan jalan keluar. Mereka nongkrong bersama, tertawa lepas sampai lupa waktu dan pulang larut malam. Hampir setiap malam mereka melakukan itu. Rivan sekarang juga mulai jarang menghubungi Kinan. Pesan Kinan pun juga jarang dibalas. Dia telah menikmati pertemanannya dengan Dino.
Karena setiap hari Rivan pulang malam, orangtuanya selalu marah-marah.
"Rivan, dari mana saja kamu? Tengah malam begini selalu baru pulang." tanya Papanya sambil marah-marah.
"Rivan cuma main sama teman-teman Pa. Lagian Rivan sudah besar, Rivan ini laki-laki masak harus dirumah terus." jawab Rivan.
Dia risih setiap pulang ke rumahnya selalu dimarahi orangtuanya. Dia berniat untuk kos di dekat kampus. Tanpa pikir panjang orangtuanya pun menyetujui karena jarak kampus dan rumah lumayan jauh.
Clara juga merasakan perubahan Rivan setelah dekat dengan Dino. Clara berkali-kali memperingatkan Rivan agar menjauhi Dino dan teman-temannya tapi percuma. Rivan tetap tidak mendengarnya.
Hari ini Rivan berencana menemui Kinan. Rasanya sudah beberapa Minggu ini dia jauh dari Kinan. Dia ingin meminta maaf juga karena sering tidak perhatian kepada kekasihnya itu.
"Halo sayang gimana kabarmu, kangen banget lihat senyum manismu." goda Rivan setelah sampai di rumah Kinan.
"Kamu kemana saja, kenapa susah sekali dihubungi?" jawab ketus Kinan.
"Maafin Aku ya yang, akhir-akhir ini tugasku banyak."
"Kamu bohong, aku mengenalmu Rivan. Ada yang kamu sembunyikan dariku. Kamu kemana saja? Apa sudah ada penggantiku?"
"Kamu cemburu ya yang? Eh makin cantik kalau lagi gini." goda Rivan dengan mencubit hidung pacarnya itu.
Rivan memegang tangan Kinan sambil menenangkannya, "Gak ada wanita lain selain Kamu, percayalah aku tidak akan menikah dengan wanita lain selain k**amu**."
"Kalau kita tidak berjodoh apa kamu akan tetap tidak akan menikah dengan wanita lain?" tanya Kinan.
"Ya aku tidak akan menikah." jawab Rivan dengan yakin.
"Sayang aku akhir-akhir ini cuma sering nongkrong dengan teman-teman lelakiku. Yah memang sampai malam jadi pagi aku sering buru-buru berangkat kuliah jadi tidak sempat membalas pesanmu, lagian mereka satu kampus denganku. Mereka baik kok." Rivan menjelaskan agar Kinan lebih tenang.
Sambil memandangi Rivan, "Kamu harus berhati-hati dalam memilih teman. Mana ada teman baik pulang selalu larut malam?"
"Iya, kamu kayak tidak kenal aku saja yang. Oh iya sekarang aku kos sendiri dekat kampus biar tidak kejauhan. Kapan-kapan aku ajak kamu kesana." ucap Rivan.
Kinan hanya mengangguk. Tak terasa hari sudah malam. Rivan pamit pulang. Kinan berpesan agar langsung pulang dan tidur. Tapi Dino dan teman-temannya mengajak Rivan keluar malam lagi.
Dino curiga "Darimana saja kamu Van? Baru datang."
"Maaf tadi masih main di rumah pacarku." jawab Rivan.
Dino berusaha menahan amarahnya "Maksudmu Clara?"
"Ha, ha. Bukanlah aku dan Clara cuma berteman. Pacarku itu dulunya teman SMA ku." ucap Rivan.
Walaupun Rivan sudah menjelaskan bahwa dia tidak mempunyai hubungan lebih dengan Clara tetap saja Dino membenci nya. Semakin lama Dino tidak tahan ingin menghancurkan Rivan. Dia mempunyai rencana buruk.
"Lihat apa? Asyik banget sampai diam semua begitu?" tanya Rivan keheranan saat mereka berkumpul di kos-kosan.
Dilihatnya laptop mereka dan yang benar mereka melihat film dewasa sontak Rivan kaget "Woi apaan ternyata kalian hobi nonton film kayak gini?"
"Sudahlah Van sini deh ikutan nonton, gak usah malu-malu berteman sama kita-kita nih santai saja. Lagian wajarkan laki-laki normal suka beginian. Kayak kamu gak pernah lakuin saja dengan pacarmu." sindir Dino.
"Lakuin apa Woi, cium dia saja aku belum pernah." jawab Rivan.
Dino langsung mempunyai ide untuk menghancurkan Rivan. "Dia terlalu polos atau bodoh?" tanya dalam hati Dino.
"Belum pernah ciuman, belum pernah hubungan juga? Ah rugi kamu Van. Berarti dia tidak cinta sama kamu" ucap Dino sambil mempengaruhi Rivan.
"Maksudmu apa? Aku memang tidak pernah menuntutnya seperti itu." Dengan emosi Rivan memandangi Dino.
"Ha, ha, ha hari gini masih ada pacaran model begini. Cinta itu dibuktikan dari itu bro." Dino berusaha mempengaruhi Rivan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽
kompor mulai. temen gk bagus gini jgan di ikuti😣😣😣
2021-10-26
0
🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃
salah pergaulan nih
2021-07-22
0
Athaya
duh Revan salah pergaulan 🙄🙄
2021-05-31
0