episode 2

"Eh kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa kamu terpesona melihat pacarmu yang tampan ini? goda Rivan sambil mendekati Kinan.

Kinan mengernyitkan mukanya, "Apaan kamu, ada Tante nih. masih saja berani godain," jawab Kinan sambil tersipu malu.

"Halo Tante gimana kabarnya?" tanya Rivan sambil malu-malu.

"Baik Rivan, kenapa sekarang jarang main ke rumah?" tanya Tante sambil melihat Kinan.

"Kebetulan akhir-akhir ini Rivan sibuk kuliah Tante jadi jarang kesana. Kalau begitu ayo Rivan anterin pulang," ajak Rivan.

"Wah kebetulan sekali ayo-ayo!!" jawab Tante sambil membawa belanjaan.

Diperjalanan mereka bersenda gurau bersama. Tak terasa telah sampai di depan rumah. Dengan semangat Rivan membukakan mobil untuk mereka.

"Biar Rivan bantuin bawa Tante!" Diambillah semua belanjaan.

"Terimakasih ya sayang sudah bantuin," ucap Kinan sambil tersenyum memandangi Rivan.

Rivan memicingkan matanya dan berkata, "Tolong jangan pandangani aku seperti itu, nanti kamu bisa diabetes malah aku yang repot nih."

"Kamu dari dulu selalu jago gombal ya?" jawab Kinan sambil memalingkan muka.

Sesampainya di rumah mereka bergegas untuk segera membuat kue. Kinan sangat cekatan menyiapkan semua peralatan. Rivan selalu memandanginya dengan bangga.

"Mau buat apa yang? Semangatmu sampai bisa menghilangkanku dari pandanganmu," goda Rivan.

"Aku mau buat Korean garlic chesse bread kamu tau kan yang lagi viral itu?" jawab Kinan.

Dia tersenyum, "Oh ya aku tau wah aku tidak sabar untuk mencobanya. Nanti aku bantuin promo ke teman-temanku pasti mereka suka," ucap Rivan sambil menyemangati Kinan.

Rivan juga berperan dalam usahanya, banyak dari teman-teman Rivan yang memesan kue buatan Kinan dan Tantenya selama ini. Dia selalu mendukung Kinan bahkan saat kue jualannya sepi diam-diam dia menyuruh teman-temannya membeli dengan uangnya agar Kinan tidak bersedih.

Tepung, gula, telur, ragi, sudah siap masuk mixer ditambah mentega siap dijadikan adonan roti. Kinan dan Tante Ina sangat menjaga kualitas disetiap kue mereka. Sambil menunggu roti mereka matang, mereka membuat cream chesse, aroma keju membuat Rivan tidak sabar untuk mencicipi.

"Sudah matang apa belum yang? sumpah Aku sudah lapar daritadi," ucap Rivan sambil mendekati Kinan.

"Agak lama sedikit ya soalnya setelah keluar dari oven harus nunggu rotinya dingin, baru dibelah-belah dan dimasukkan cream chessenya. Tak sampai disitu aku juga harus mengoles roti ini dengan olesan bawang, parsley dan teman-teman nya. Jadi aku minta kamu sabar sedikit ya!" jawab Kinan.

"Ya sudah akan menunggumu sampai tua, sampai mati," omongan Rivan sambil melamun.

"Hey ngomong apa kamu yang? Kamu tau tidak setiap omongan kita bisa menjadi do'a loh." teriak Kinan dengan nada tinggi.

"Untung saja Tante Ina masih beli susu kental manis di warung jadi tidak mendengar." bisik Kinan dalam hati.

Tok tok tok,

Tante Ina berjalan ke arah mereka berdua, "Ini susu kental manisnya ayo segera kita lanjutkan lagi." ajak Tante Ina kepada Kinan.

"Nah itu yang Aku tunggu Tan, daritadi Kinan tidak buat-buat rotinya karena sibuk ngelihatin aku terus." goda Rivan sambil melirik Kinan.

"Bohong Tan, daritadi Aku sibuk buat cream nya kok." jawab Kinan sambil mengerucutkan mulutnya.

"Ya sudah sudah ayo kita lanjutkan lagi. Kalian ini lucu sekali!" Tante menenangan Kinan dan Rivan sambil memegang pundak mereka.

Bau semerbak keju, bawang putih dan parsley pun tercium tajam. Tanda roti yang mereka buat sudah matang. Kinan mengeluarkan loyang itu dengan sangat hati-hati. Satu persatu dipindahkan roti tersebut.

"Luar biasa ini enak sekali, setelah aku makan roti ini apakah aku akan jadi seperti oppa-oppa Korea?" goda Rivan.

"Haduuh tidak begitu juga. Tapi aku ada ide bagaimana kalau kamu promosikan roti ini seperti itu?"

"Oke siapa takut, Aku akan bilang seperti itu kepada semua teman-temanku." jawab Rivan dengan sangat yakin.

"Kalian ini ada-ada saja. Mana ada setelah makan roti ini orang bisa berubah jadi oppa-oppa dan eonny-eonny Korea. Pokoknya Tante gak tanggung jawab ya kalau mereka marah." ucap Tante sambil mengangkat kedua tangannya.

"Tenang saja Tante ada Rivan. Sudah siap difoto belum ini rotinya? Yakin deh besok bakal penuh dengan orderan. Akan ku manfaatkan jurus s3 marketingku. Ha, ha, ha." goda Rivan.

"Kamu kan baru lulus SMA sama seperti Kinan bagaimana bisa sudah lulus s3 marketing?" tanya Tante Ina sambil memandang keheranan.

"Tante belum tau ya dia juga punya jurus s3 pergombalan juga loh."

"Ha, ha, Tante jadi bingung sendiri dengan kalian. Ya sudah Tante mau istirahat dulu. Kalian lanjutkan mengobrolnya." Tante Ina pergi meninggalkan mereka berdua, berjalan menuju kamarnya.

Setelah selesai membuat roti. Kinan dan Rivan berbincang-bincang di depan rumah.

Sambil memandangi wajah Kinan yang kelelahan Rivan berkata "Semoga kelak impianmu terwujud ya sayang. Menjadi bos dan mempunyai anak buah banyak. Sehingga Kamu gak perlu capek-capek seperti ini. Melihatmu kelelahan seperti ini setiap hari ingin rasanya aku selalu membantumu. Tapi kita sekarang jarang bertemu, aku sibuk dengan kuliahku, kamu sibuk dengan bisnis ini."

"Aamiin terimakasih do'anya sayang. Aku yakin kok suatu saat nanti aku akan memiliki toko kue yang besar." jawab Kinan dengan yakin.

"Lalu bagaimana dengan kuliahmu yang? Teman-teman barumu pasti bertambah banyak?"

"Ya disana aku bertemu dengan teman-teman baru, tapi aku hampa tanpa dirimu. Biasanya di sekolah dulu kita kan bersama-sama." jawab Rivan sambil menatap mata Kinan.

"Gombal lagi. Pasti disana teman-teman wanitamu lebih cantik dari aku. Aku boleh kasih pesan gak sama kamu?" tanya Kinan.

"Pasti pesan itu berisi jangan melirik teman wanitamu! Jangan membuka kesempatan untuk mereka! Iya kan?" jawab Rivan sambil mencubit hidung Kinan.

Kinan menggelengkan kepala " Kalau itu aku percaya kamu pasti akan setia, pesan aku hanya berhati-hatilah dalam memilih teman. Aku gak mau kamu hancur seperti Yuda temen sekelas kita yang pendiam itu, gara-gara berteman dengan Gery jadi ikut-ikutan sering bolos sekolah dan dikeluarkan dari sekolah."

"Ya pastilah apa aku perlu juri untuk menyeleksi siapa saja yang bisa berteman dengan ku. Ha,ha, ha." goda Rivan. "Ya sudah kamu pasti lelah sekali, aku mau pamit pulang ya. Aku akan sering main kesini kok." Dia memegang tangan Kinan.

"Ya hati-hati, kalau sampai rumah jangan lupa telepon aku ya!"

Terpopuler

Comments

❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽

❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽

semangat kaka😙😙

2021-10-26

0

🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃

🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃

masih nyimak

2021-07-21

0

V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷

V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷

Wow Rotinya Menggiurkan Thor

2020-12-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!