Bukan Wanita Sempurna
Novel pertama ( proses revisi ) maaf jika masih banyak kekurangannya!
*
*
*
*
*
Di sebuah kamar sempit yang jendelanya sedikit terbuka terdengar suara tangisan lirih. Terlihat Ibu Kinan yang terbujur lemah ditemani seorang wanita di sampingnya.
Sebelum hembusan napas terakhir itu, Ibu Kinan berpesan "I-ina adikku A-ku minta tolong untuk yang terakhir kalinya."
"Apa itu Kak? Aku pasti menolongmu," kata wanita itu sambil menangis tersedu-sedu.
"Aku titip Anakku Kinan kepadamu, rawatlah dia!" pesan Ibu Kinan dengan memegangi dadanya yang terasa sesak susah sekali untuk bernapas.
"Iya Kak, aku akan merawatnya dan mengganggapnya sebagai Anakku." jawabnya sambil mengusap air mata yang sudah membanjiri pipinya.
Tak lama kemudian Ibu Kinan meninggal. Kinan yang saat itu masih di sekolah mengambil ijazahnya berlari dengan senang masuk rumah.
"Ibu aku pulang, lihatlah aku membawa kabar baik. Aku mendapat nilai terbaik di sekolah," teriak Kinan dari depan pintu menuju ke kamar Ibunya.
Matanya membulat ketika dia melihat Tantenya menangis tersedu-sedu disamping Ibunya yang sedang memejamkan matanya.
"Tante, mengapa Tante menangis?" tanya Kinan yang keheranan.
"Ibu ... Ibu bangunlah lihat aku membawa kabar baik Bu! Lihat nilaiku.. Lihatlah Bu!" dengan semangat Kinan membangunkan Ibunya.
"Kinan, yang sabar ya Nak! Ibumu sudah meninggal," ucap Tante Ina sambil memeluk Kinan.
Matanya mulai berkaca-kaca, "Tidak Tante bahkan Ibu bahkan belum melihat hasil nilaiku," jawab Kinan sambil menggelengkan kepalanya.
Sambil memeluk Kinan yang sedang menangis Tante Ina berkata, "Ibumu berpesan menitipkanmu kepada Tante. Jadi mulai sekarang Kinan tinggal bersama Tante dirumah Tante ya!"
Dia menyapu air mata yang terus membanjiri pipinya, "Iya Tante terimakasih" jawab Kinan sambil memeluk Tantenya.
...****************...
Kinan dan Tantenya sekarang tinggal bersama di sebuah rumah petak sederhana, karena selama ini Kinan dan Ibunya hanya tinggal dirumah kontrakan. Ayahnya sudah meninggal sejak Kinan berusia 8 tahun karena kecelakaan.
Kinan gadis yang sangat rajin, dia mempunyai semangat juang yang tinggi dalam meraih impian nya dimasa depan. Wajahnya yang cantik dan kepintarannya membuat teman laki-laki sekelas nya banyak menyukainya. Tapi Kinan hanya menaruh hati kepada Rivan.
Menurutnya Rivan adalah laki-laki tampan yang tulus mencintainya. Rivan memang anak orang kaya tapi dia tidak pernah menyombongkan kekayaan orang tuanya. Dia selalu membantu Kinan dalam hal apapun.
Tak lama kemudian Rivan menemui Kinan "Sayang bersabarlah, aku tau ini berat bagimu tapi aku yakin kamu pasti bisa melalui ini semua," ucap Rivan sambil memegang tangan Kinan.
"Terimakasih sayang, kamu selalu ada saat aku membutuhkanmu," jawab Kinan sambil menghapus air matanya.
Rivan dan Kinan sudah berpacaran sejak kelas satu SMA. Mereka sering belajar dan berdiskusi bersama. Mereka bersepakat untuk terus bersemangat dalam meraih impian mereka.
Rivan yang memang dari keluarga kaya memilih untuk meneruskan belajar di bangku kuliah. Sedangkan Kinan karena tidak ingin merepotkan Tantenya, dia mempunyai impian memiliki toko kue sendiri.
Tante Ina adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki selama ini. Dia baru setahun ini diceraikan suaminya dengan alasan tidak dapat memberikan keturunan. Tante Ina yang tinggal sebatang kara senang sekali dengan adanya Kinan hidupnya tidak terasa sepi.
Rumah Tante Ina tidak jauh dari kontrakan Kinan. Kinan setiap hari membantu Tante Ina membuat kue dan menitipkannya di warung-warung dan kantin-kantin sekolah. Tante Ina sangat pandai membuat kue, dan Kinan pun tak kalah pandai. Ide kreatif Kinan dalam membuat topping yang cantik juga berpengaruh besar dalam penjualan kue Tante Ina.
Kinan sangat kreatif dia selalu mencari tau kue-kue apa yang sedang diminati konsumen saat ini. Tante Ina sangat senang dengan adanya Kinan dirumahnya mereka mudah untuk berdiskusi kue apa saja yang dibuat besok.
"Tante tau tidak di media sosial sedang ramai Korean garlic chesse bread," ucap Kinan dengan bersemangat.
"Susah sekali namanya, pasti buatnya susah? Tante hanya punya alat kue ini saja," tanya Tante Ina sambil melihat peralatan kuenya.
Sambil memegang tangan Tante Ina, "Tante tenang saja, kita pasti bisa membuatnya. Resepnya mudah kok. Kita cuma membutuhkan mixer dan oven ini saja."
"Wah kalau begitu, besok kita harus coba buat. Pagi-pagi sekali kita harus segera belanja bahan kue Korea itu haa..haa.. Tante susah menyebutkan namanya," ajak Tante Ina sambil bersemangat.
"Baik Tante sekarang kita harus lakukan segera tidur, supaya sebelum matahari muncul kita bisa menyelesaikan donat-donat ini," ucap Kinan.
...****************...
"Kriiingg...kriiingg..."
Alarm Kinan berbunyi tanda pukul tiga pagi. Kinan bangun terlebih dulu. Mereka mulai membuat adonan donat, membiarkan adonan donat itu sampai mengembang dan menggorengnya.
"Akhirnya Kita selesai menggorengnya, saatnya
memberi topping," ucap Kinan sambil bertepuk tangan. Dia terlihat begitu bersemangat sekali. Tak pernah terlihat mengeluh dengan keadaan walaupun tanpa orangtuanya.
"Pastinya ini adalah waktu kesukaanmu, Tante tak sepandai kamu dalam membuat dan menghiasi topping donat ini," ucap Tante Ina sambil mengendus napas.
"Tante ... kalau bukan karena ajaran Tante mungkin Kinan juga tidak bisa membuat kue-kue yang lezat. Dia memegangi pundak Tante Ina dan memeluknya.
Setelah itu mereka segera menyelesaikan tugas masing-masing. Kinan menghias donat dengan glaze-glaze yang berwarna-warni tidak lupa pula diberinya lukisan bunga-bunga cantik diatas glaze itu yang membuat pembeli selalu meminati donat yang mereka buat.
Tante Ina membantu menaruh donat-donat cantik itu dikotak dan mereka siap untuk mengantarkan donat-donat itu di warung-warung dan kantin-kantin sekolah.
"Wah ini donat yang ditunggu-tunggu, donatnya empuk topping nya cantik dan manis mirip seperti yang buat," goda pemilik warung sambil melirik Kinan yang tersipu malu.
"Terimakasih ya Bu sudah membolehkan kita menitipkan donat disini," ucap Tante Ina.
"Sama-sama, aku juga senang banyak pembeli kesini membeli donat kalian," jawab pemilik warung.
Mereka berdua tidak hanya pandai membuat donat tapi kue-kue lainnya juga. Tetapi karena sekarang permintaan donat lagi naik mereka lebih fokus membuat donat.
Ina bersemangat sekali dalam membantu Tante Ina. Dia mempunyai tekad kuat dan yakin bisa membuatkan toko kue untuk Tantenya.
Setelah mengantarkan donat selesai mereka ke toko bahan kue membeli bahan Korean garlic chesse bread .
"Aku tidak sabar untuk segera mencoba membuat nya. Semoga laku keras di pasaran ya Tante," ucap Kinan dengan bersemangat.
"Tante yakin pasti kita bisa dan laris, karena disini belum ada pembuatnya selain kita," jawab Tante Ina.
Diperjalanan pulang tidak sengaja mereka berdua bertemu Rivan. Kebetulan Rivan waktu itu membawa mobil.
Tin tin tin
Rivan membuka pintu mobilnya dan menghampiri Kinan. Kinan terpesona dengan Rivan yang tampan sekali waktu itu.
Dukung terus author dengan like, coment, dan votenya!😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽
mampir ya kk
2021-10-22
0
Siti Fatimah
kayak karakter Kinan di crazy rich husband yg punya toko kue tapi bangkrut
2021-06-29
0
Imas Tuti
masih nyimak.....baru mampir....
2021-06-28
0