Permintaan

Kedua orang tua Davin memperhatikan Sevita,dari segi penampilan dan sikap, sedangkan Sevita sendiri menjadi canggung sedari tadi diperhatikan oleh Ibu nya Davin.

"Bu, Davin udah lapar, Ibu sudah menyiapkannya, kan? " tanya Davin basa basi, padahal agar Sevita tidak dberi pertanyaan yang macam macam.

"Ibu sudah menyiapkannya, ayo kita sarapan bersama." titahnya.

"Sevi, kamu tidak perlu malu dengan tante, anggap saja rumah sendiri. " Ucap Ibunya Davin.

"Terimakasih Tante.." jawab Sevita.

"Rara dimana Bu? " katanya pulang.. " tanya Davin.

"Rara masih di Eropa, katanya pulangnya kalau kamu mau menikah." jawab Ibunya.

"uhuk uhuk... suara Sevita sedang batuk.

"Minumlah, kamu tidak apa apa, kan? " tanya Davin.

"Tidak apa apa, aku hanya kesedak saja. " Jawab Sevita bohong.

"Aku kira kamu kaget karena Rara adalah teman kamu. " Ucap Davin asal, agar tidak dicurigai oleh Ibunya jika Sevita berasal dari kampung.

Sedangkan Sevita berusaha tersenyum agar tidak dicurigai oleh Ibunya Davin.

"Di Eropa? " tanya Davin lagi.

"Bukannya Rara sudah mengatakannya kepadamu. " Jawab Ibunya.

"Kenapa Ibu izinin jika Rara pergi ke Eropa. Jangan katakan kepada Davin, kalau Rara mau menemui Arka. " Ucap Davin kesal.

"Sudah lah, sarapan aja dulu, ngobrolnya nanti dilanjutkan lagi. " Titah Ibu nya.

"Davin sudah tidak berselera lagi, temui Davin di tempat biasa setalah selesai sarapan." Titah Davin, lalu dirinya segera pergi di ruang belakang, yang dimana tempat untuk bercerita atau mengadu. Sedangkan Sevita masih menikmati sarapannya.

Sedangkan Davin dengan langkahnya yang cepat segera masuk ke ruangan tersebut dengan perasaan kacau balau. Pasalnya Adik nya maupun mantan kekasih nya sama sama pergi ke Eropa untuk mengejar Arka. Sedangkan Davin takut adiknya akan kecewa, sedangkan Sovia sangat lah licik untuk menyingkirkan lawannya.

"Tante.. Sevi keluar sebentar ya Tante.. Sevi ingin menghirup udara segar didepan rumah." Ucap Sevita.

"Boleh.. kalau begitu tante tinggal dulu ya, karena tante ada perlu dengan Davin. " Jawab Ibu nya Davin.

"Baik,Tante.. silahkan, " ucap Sevita.

Sedangkan Ibu nya Davin segera menemui Davin di ruangan privat. Sedangkan Ayahnya kembali ke ruang kerja nya.

"Apa yang akan kamu jelaskan kepada Ibu, Davin?" dan kamu kenapa membawa wanita yang tidak jelas itu kemari. Apa kamu sudah dibutakan dengan cinta, hah? " Mama rasa dia gadis kampungan. Lihat lah tas nya saja tidak bermerk. " Ucap Ibu nya.

"Ibu tahu apa sih tentang cinta. Bukannya Ibu sudah tahu jika Sovia meninggalkanku. Dan sekarang Sovia bersaing dengan Rara untuk mendapatkan Arka. Kenapa Ibu mengizinkan Rara untuk pergi ke Eropa? " untuk mengambil hatinya Arka?" karena Arka telah gagal menikah dengan seorang wanita yang juga tidak kalah tajirnya." Jawab Davin emosi.

"Apa... " Sovia juga mengejar Arka." Tanya Ibu nya yang tiba tiba shok.

"Itu benar, " sekarang Ibu cepat hubungi Rara untuk segera pulang. Dan jangan pernah berharap mendapatkan cintanya Arka. " Jawab Davin tegas.

"Tidak Davin, Mama percaya sama Rara, kalau Rara pasti berhasil mengambil hatinya Arka. " Ucap Ibu nya.

"Bu, hentikan kekonyolan Ibu itu," titah Davin dengan geram.

Sedangkan Sevita sedang menikmati pagi hari dengan udara yang sangat segar. Tiba tiba ponselnya berbunyi ada seseorang yang menelfon.

Nomor baru? siapa? apa Pak Bos yang keras kepala itu menelfonku, dia kan suka jahil bahkan nyebelin. Gerutu Sevita. Tidak pakai lama Sevita langsung mengangkatnya takut akan kena semburan dari Pak Bos nya.

"Halooo.. ucap Sevita.

" Dimana kamu!" suara pria membentak membuat Sevita kaget dibuatnya dan tanpa memastikan suara siapa yang dia dengar.

"Aku di didepan rumah Pak Bos, dan aku sedang menikmati udara yang sangat segar. Pak Bos sudah belum mengobrol dengan Ibu tercintanya. Aku cape menjadi kekasih palsumu, cepatlah ayo kita pulang. " Jawab Sevita jujur.

Sedangkan Pria diseberang telfon sangat geram mendengar jawaban dari Sevita. Lalu tanpa pamit langsung mematikan panggilannya. Sevita pun kaget dibuatnya.

Ini orang nelfon sadis banget lah, tapi... sepertinya tadi bukan suara Pak Bos deh.. batin Sevita baru menyadarinya.

Sedangkan Pria yang jauh diseberang telfon kini tersenyum puas ketika mendengar Sevita, dan ditambah lagi sudah menemukan lokasi Sevita berada.

Sevita, kamu mau pergi kemanapun aku akan mengejarmu. Lihatlah nanti, kamu akan segera menjadi milikku kembali. Gumam Pria yang berada diseberang telfon.

Sevita masih mengecek nomor yang barusan menelponnya. Sevita mengingat ingat kode nomor telfon.

"Apa......!!!!!! Arka..... " ucap Sevita berteriak.Sedangkan Sevita berteriak tidak menyadari jika Davin sudah berada dibelakangnya.

"Berisik!" Kamu kenapa memanggil nama Arka, hah! " ucap Davin mengagetkan.

"Arka... " memang tadi aku memanggil nama Arka? " tanya Sevita pura pura tidak merasa.

"Tadi kamu memanggil nama Arka, seperti sedang kesal dengan pemilik nama Arka. " Ucap Davin cemberut.

"Ooooh iya aku lupa, aku barusan buka media sosial, terus ada nama Arka temanku dikampung sedang mengunggah video yang sangat konyol. Jadi aku kaget saja dan tanpa sadar aku memanggil namanya. " Jawab Sevita bohong.

"Kirain Arka siapa, " ucap Davin datar, padahal Davin sudah bisa menebaknya.

Iya memang benar Arka yang kamu maksud. Maafkan aku, suatu saat kamu akan mengetahui siapa aku yang sebenarnya. Tapi biarlah kamu mengetahuinya sendiri. Batin Sevita.

"Ayo masuk, aku akan membicarakan pernikahan kita bersama Ayah dan Ibuku" Ucap Davin.

"Apa...! " pernikahan? aku tidak mau. " Jawab Sevita ketus.

"Apa perlu aku tidurin kamu, baru kita bisa menikah." Ucap Davin menakut nakuti.

Sedangkan Sevita bingung anatara perasaannya yang tiba tiba tidak karuan.

Aku mau nya menikah hanya seumur hidup, bukan sandiwara seperti ini tanpa ada ikatan yang pasti. Aku punya perasaan dan juga orang tua. Apa jadinya jika Ayah dan Ibu mengetahui pernikahanku ini, sedangkan aku saja kabur dari pernikahanku bersama Arka. Dan sekarang aku harus menikah dengan orang yang tidak aku kenal. Batin Sevita sedih.

"Kamu tidak perlu cemas dengan pernikahan kita, karena ini cuman sandiwara. Setelah itu kamu berhak pergi jika kamu ingin pergi." Ucap Davin.

"Kamu kira pernikahan itu gampang dibuat sandiwara. Aku tidak mau, kalau pacar sandiwara aku tidak masalah. Kamu tahu... aku mempunyai seorang Ibu dan Ayah. Jika menikah tanpa restu dari nya maka aku sama saja anak durhaka." Jawab Sevita dan membuat Davin teringat kalau Sevita juga pastinya mempunyai orang tua. Dan Pernikahan tidak boleh dibuat seenaknya sendiri.

"Baik lah, aku akan menemui orang tua kamu. Berikan aku alamat orang tua kamu, maka aku akan segera menemuinya. " Ucap Davin.

"Akan aku fikir terlebih dahulu, jadi biarkan fikiranKu tenang dulu, baru aku memberi keputusan. "Jawab Sevita.

"Baik lah, ayo sekarang intinya kita basa basi didepan orang tuaku. " Pinta Davin.

Sevita mengangguk tanpa bersuara. Keduanya masuk kembali kerumah, dan menemui Orang tua Davin.

Aku benar benar tidak sanggup. Jika Arka kembali dan menemukanku. Maka tamat lah hidupku. Gumam Sevita.

Terpopuler

Comments

susy sulistyaningati

susy sulistyaningati

ternyata Sovia & maknya Davin sama2 matre..😄😄

2021-04-07

0

Yudiawati

Yudiawati

buang ajah no hp lama ganti yg baru non

2021-02-28

1

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Lanjut

2020-12-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!