BAB 5

Rendy mengerjakan PR di kamarnya. Setelah selesai, dia membereskan buku bukunya. Tiba tiba, matanya tertuju pada foto dirinya dan Acha yang dia bingkai dan di pajang di meja belajarnya. Rendy mengambil foto itu dan menatapnya. Bibirnya tersenyum kecil sambil mengusap usap wajah Acha di foto itu

"Gue tau, lo cuma anggap gue sahabat Cha. Tapi gue juga gak bisa buat buang perasaan gue ke lo. Gue sayang sama lo. Gue gak berharap lo bales cinta gue. Gue cuma pengen selalu ada disamping lo, sampe lo nemuin kebahagian lo, walaupun bukan sama gue". Rendy berjalan ke arah meja nakasnya dan membuka lacinya. Dia mengambil beberapa album yang isinya foto foto dirinya dan Acha sejak mereka kecil. Rendy melihat lihat foto itu sambil mengenang masa masa indah yang banyak ia lalui dengan Acha.

Acha dan Rendy saling kenal saat mereka duduk di bangku SD. Rendy dulu adalah murid yang pendiam dan tidak mudah bergaul. Sementara Acha, sejak dulu adalah anak yang ceria, mudah bergaul, dan baik hati. Saat hari pertama sekolah, Acha dan Rendy duduk satu bangku. Seiring berjalannya hari, Rendy merasa nyaman berteman dengan Acha. Kedekatan mereka terus berlanjut hingga mereka lulus SD. Karena tidak ingin berpisah dengan Acha, Rendy meminta pada orangtuanya untuk masuk ke SMP yang sama dengan Acha. Mereka akhirnya satu sekolah lagi di SMP. Disinilah, Rendy merasakan perasaan yang lain pada Acha. Namun Rendy tidak berani mengungkapkannya hingga kini mereka duduk di bangku SMA. Dia lebih memilih mencintai Acha dalam diam.

Sementara malam itu dirumah Acha. Mama, Papa dan Dika sedang makan malam bersama.

"Kakak kamu mana Dik?" Tanya Papa pada Dika

"Gak tau. Tadi aku udah ajakin makan. Tapi katanya nanti aja"

"Coba biar Mama yang panggil dia" Bu Delia menuju ke kamar Acha. Setelah sampai di depan pintu kamar Acha, Bu Delia mengetuk pintu kamar Acha "Cha"

"Masuk aja Ma" Jawab Acha dari dalam kamar. Bu Delia membuka pintu kamar Acha dan masuk. Terlihat Acha sedang tiduran di ranjangnya dengan selimut menutupi seluruh badannya. Bu Delia mendekati Acha

"Cha, kamu kenapa?" tanya Bu Delia khawatir

"Perut Acha sakit banget Ma. Mual juga" Jawab Acha dengan suara parau

"Kamu salah makan apa gimana? Mau ke dokter aja?"

"Nanti aja Ma. Aku mau istirahat aja"

"Yaudah, Mama buatin kamu teh hangat ya." Bu Delia keluar dari kamar Acha untuk membuat teh hangat.

Saat Bu Delia pergi, Acha ingin ke kamar mandi. Dia mencoba bangun perlahan lahan sambil memegangi perutnya. Saat dia hendak berdiri, tiba tiba pandangannya kabur, tubuhnya lemas, dan dia jatuh pingsan ke lantai.

Dika dan Papa yang berada di ruang makan, mendengar suara dari kamar Acha. Mereka langsung berlari ke kamar Acha dan langsung panik melihat Acha yang sudah pingsan di lantai.

"Astagfirullah, Kak Acha" Dika langsung menghampiri Acha dan membalikan tubuh Acha. Terlihat wajah Acha dengan mata terpejam dan bibir pucat pasi

"Ayo Dika, kita bawa kakak kamu naik ke tempat tidur" perintah Papa. Dika langsung menggendong Acha dan meletakkannya di tempat tidur.

"Kenapa ini?" Bu Delia setengah berlari dari arah dapur "Ya Alloh Acha, kenapa ini?" Bu Delia panik saat melihat kondisi Acha

"Kak Acha pingsan Ma"

"Kita bawa Acha kerumah sakit aja. Sebentar Papa cari taksi dulu" Papa keluar rumah dan mencari taksi untuk membawa Acha kerumah sakit.

Sementara Bu Delia menangis sambil mengusap usap wajah Acha. Dika mengambil tas besar Acha dan memasukkan beberapa baju dan berkas berkas Acha. Berjaga jaga jika Acha harus di rawat dirumah sakit.

Lima belas menit kemudian, Papa datang bersama taksi yang dipesannya. Dika langsung menggendong Acha yang masih pingsan dan Bu Delia membawa tas Acha yang sudah disiapkan oleh Dika. Saat Acha dimasukkan ke dalam taksi, seseorang memperhatikan mereka. Wajahnya cemas sambil menerka nerka apa yang terjadi.

Pagi harinya, seperti biasa Rendy menjemput Acha. Dia membunyikan klakson motornya. Namun sudah beberapa kali, Acha belum juga muncul. Tak lama kemudian, terlihat Dika keluar dari rumah

"Kak Rendy" Sapa Dika

"Pagi Dik. Achanya mana? Belom rapi ya?"

"Kak Acha masuk rumah sakit semalem Kak"

"Apa?" Rendy panik "Kok bisa?"

"Semalem Kak Acha pingsan. Ternyata, sakit maghnya udah kronis"

Rendy tertegun sejenak "Acha di rawat di rumah sakit mana?"

"Di rumah sakit Sejahtera Kak"

"Ok, makasih banyak ya Dik". Rendy langsung pergi.

Sementara jarak beberapa meter dari mereka, ada seorang laki laki yang menguping pembicaraan mereka. Laki laki itu menunjukkan raut wajah yang tak kalah khawatir dari Rendy.

Setelah pulang sekolah, Rendy langsung menuju ke rumah sakit Sejahtera. Rendy menuju meja suster "Permisi Sus. Pasien atas nama Tasya Almira dirawat dimana ya?"

"Sebentar saya cek dulu ya" Suster mengecek data pasien di komputer "Atas nama Nona Tasya Almira, dirawat di lantai lima ruang Mawar"

"Baik, makasih ya Sus". Rendy langsung menuju lift.

Sesampainya di lantai lima, Rendy mencari ruang mawar. Ternyata ruangan itu ada diujung koridor. Rendy langsung membuka pintu kamar. Terlihat Bu Delia sedang duduk disebuah sofa kecil.

"Assalamualaikum Tante" Sapa Rendy

Bu Delia menoleh "Waalaikumsalam. Eh Rendy, sini masuk Nak".

Rendy masuk dan menutup pelan pintu kamar. Setelah itu dia menghampiri Bu Delia dan mencium tangannya.

"Gimana keadaan Acha Tante?"

"Dia lagi tidur. Masih belom mau makan. Katanya mual kalo makan"

Rendy melihat wajah letih Bu Delia "Tante, kalo boleh, biar Rendy aja yang jagain Acha. Tante pulang dan istirahat" pinta Rendy

"Emang gapapa? Nanti kamu dicariin Bunda kamu loh"

"Gapapa kok Tante. Aku tadi udah bilang sama Bunda mau jagain Acha"

"Beneran gapapa?"

"Gapapa Tante" jawab Rendy sambil tersenyum.

"Yaudah, kalo gitu Tante pulang dulu ya. Nanti sore, Tante balik lagi. Kalo ada apa apa, hubungin Tante ya"

"Iya Tante. Tante tenang aja. Aku pasti jagain Acha kok"

Bu Delia tersenyum dan mengelus pundak Acha "Titip Acha ya". Bu Delia pergi keluar kamar.

Rendy mendekati ranjang Acha. Dia melihat wajah Acha yang masih pucat

"Lo bandel banget sih Cha. Kan udah gue bilang jangan sering makan pedes." ucap Rendy pelan. Dia tidak ingin mengganggu tidur Acha. Rendy memilih duduk di sofa kecil sambil memainkan handphonenya sambil menunggu Acha bangun.

Terpopuler

Comments

_Sebx_

_Sebx_

ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!

2025-07-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!