Sementara di suatu rumah, ada seorang laki laki yang sedang memandangi rumah seseorang yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Dia memandangi rumah itu dengan tatapan dalam, seolah sedang menunggu seseorang muncul dari sana
"Danan, kamu ngapain malem malem masih diluar?" Tiba tiba Bu Muna datang dari dalam rumah menghampiri sang anak
"Lagi ngadem aja Bu" jawab Danan
Bu Muna ikut duduk disamping Danan "Gimana tentang kerjaan kamu? Nyaman?"
"Alhamdulillah nyaman Bu. Doain terus ya, supaya segala sesuatu yang Danan kerjain lancar"
"Tanpa kamu minta, Ibu pasti doain kamu. Apalagi kamu anak Ibu satu satunya. Sejak Ayah kamu meninggal, cuma kamu yang Ibu punya"
Danan tersenyum sambil memegang tangan sang Ibu "Makasih ya Bu. Danan janji, akan selalu jagain dan bahagiain Ibu"
"Aamiin, tapi kamu juga harus inget, jangan lupa cepet cepet kasih Ibu mantu" ucap Bu Muna menggoda sang Anak
"Kalo soal itu, aku belom kepikiran Bu. Aku juga baru mulai kerja. Aku masih mau bahagiain Ibu"
"Ya kan bisa sambil bahagiain Istri juga Nak"
"Udahlah Bu, gak usah bahas itu sekarang ya. Doain aja, supaya nanti Danan bisa dapet Istri yang baik dan pastinya juga sayang sama Ibu"
Bu Muna tersenyum mendengar ucapan Danan. Sejak Ayahnya meninggal saat Danan SMA, Danan memang memiliki cita cita untuk selalu menjaga dan membahagiakan Ibunya. Danan tidak pernah mau berpacaran. Walaupun sebenarnya, ada seorang gadis yang sudah lama ia cintai. Tapi Danan belum mau mengungkapkannya, karena merasa belum menemukan saat yang tepat. Dia hanya bisa melihat gadis itu dari kejauhan sambil berdoa kelak ia akan berjodoh dengannya.
Pagi pun tiba. Setelah sarapan dan berpamitan dengan orangtuanya, seperti biasa Acha menghampiri Rendy yang sudah menjemputnya
"Gimana kaki lo? Masih sakit?"
"Udah engga kok. Aman"
"Yaudah ayo buruan naik"
Acha naik ke motor Rendy dan mereka berangkat ke sekolah. Saat di perjalanan, Acha teringat janji Rendy kemarin untuk makan bakso
"Ren, pulang sekolah nanti, kita makan bakso yuk. Kan kemaren gak jadi"
"Siap, gue yang bakal traktir nanti" jawab Rendy
"Wiih, tumben. Lo lagi gak ulang tahun kan sekarang?"
"Engga. Ini sebagai permintaan maaf gue aja"
"Maaf? Emang lo ada salah apa?"
"Ya itu, kemaren gue gak bisa jagain lo, sampe kaki lo kram. Harusnya gue gak nurutin lo buat pemanasan sebentar aja"
"Apa sih lo. Lebay banget." jawab Acha sambil menepuk pelan pundak Rendy
Mereka pun sampai di Sekolah. Mereka langsung bergegas ke kelas untuk persiapan upacara di Lapangan Sekolah. Di kelas, terlihat Naya sudah datang
"Tumben lo dateng duluan Nay" Ucap Acha
"Iya nih, tadi gue ngerjain PR dulu. Gue lupa. Hehehe" jawab Naya
"Kebiasaan lo. Namanya aja PR, pekerjaan rumah. Harusnya di rumah dong ngerjainnya, kalo di Sekolah, namanya PS, pekerjaan sekolah" Ucap Rendy dengan nada mengejek
"Yee, orang gue lupa. kan kalo lupa gak inget" Naya membela diri
"Makanya belajar Nay. Sebentar lagi kan kita ujian. Tuh contoh Acha. Udah pinter, rajin lagi"
"hmm, tau deh kalo Acha mah dipuji terus. Tinggal tunggu kalian jadian aja gue mah" Naya menggoda Rendy yang membuat Rendy jadi salah tingkah
"Udah ah, lo tuh kebiasaan deh Nay. Udah gue bilang, Rendy ini sahabat gue. Sahabat terbaik. Paham lo?" ucap Acha sambil menarik pelan ujung rambu Naya
Naya tertawa " Ya kan bisa sahabat jadi Cinta Cha" ucap Naya yang membuat Acha melotot ke arahnya. Naya semakin tertawa puas melihat mereka berdua.
"Yaudah ayo cepetan ke lapangan yuk. Entar di hukum loh kalo telat" Rendy berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
Mereka bertiga akhirnya pergi ke lapangan sekolah. Terlihat disana sudah ramai dengan para siswa dan guru yang bersiap siap untuk upacara bendera. Mereka pun masuk ke barisan kelas mereka dan mulai mengikuti upacara dengan khidmat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Kieran
Jangan-jangan aku udah terjebak obsession sama tokoh di cerita ini😍
2025-07-10
1