Vita sangat kepikiran dengan uang kuliah, bahkan sebelum berangkat ke kampus dia sudah di labrak sama rentenir yang menagih hutang ibu angkatnya itu, Vita tidak pernah mengeluh sama banyak orang tentang masalahnya dia selalu memendam rasa itu dan berusaha untuk mencari jalan keluar sendiri, sampai pada akhirnya dia berjalan tanpa melihat ke depan, sehingga dia menabrak seorang dosen yang sedang berjalan.
"Maaf-maaf... saya tidak melihat bapak" ucap Vita sambil menundukan kepala
"lagian kalau jalan lihat ke depan, jangan menunduk terus, emang uang kamu jatuh dari tadi kok lihat ke bawa" ucap Bram
"Pak Bram... iya maaf pak, Vita tidak sengaja menjatuhkan uang Vita yang entah di mana" jawab Vita sambil melempar senyum ngeledek
"Kamu ada jam mata kuliah? tumben jam segini ada di kampus" tanya Bram
"Tidak pak, tadi bu Sinta memanggil saya untuk menanyakan uang kampus pak" jawab Vita
"Kebetulan sekali Vita kamu ada di sini, jadi gini hari inikan saya ada jam kuliah jadi saya mau beri kamu tugas untuk menjemput seseorang yah di luar kampus. dengan imbalan saya akan bayar uang spp kamu selama 2 bulan, bagaimana setuju? " tawaran Bram
Mendengar tawaran itu Vita langsung kaget, dan seperti mendapatkan keberuntungan yang tidak terduga-duga
"Setuju pak.... Saya akan menjemput orang itu... Terimakasih pak" ucapan setuju Vita sambil bersalaman dengan Bram tanda kalau dia sepakat dengan penawaran itu, dan tanpa di sadari Vita langsung pergi menjemput orang tanpa tau siapa orang itu, dan dimana dia akan jemput
"Lohh lohh tu anak kok main lari aja sih? emang dia tau jemput siapa dan dimana? " ucap Bram sambil menggelengkan kepalanya
Vita yang tersadar dengan kesalahannya dia langsung berlari kembali ke arah Bram yang sedari tadi berdiri di tempat yang sama dan Vita mulai mulai malu akan tindak borohnya itu.
"Maaf pak.... He he he he he saya harus jemput siapa yahh dan di mana ya pak " ucap Vita sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Kamu itu yah kebiasaan yah Vit, suka gegabah... saya kira kamu langsung tau siapa dan dimananya" goda Bram
"Emang bapak pikir saya dukun apa, yang bisa baca pikiran orang lain, tanpa di tanya dulu" ucap sewot Vita
"Yahh habis kamu main lari lari aja tanpa tunggu perintah selanjutnya" jawab bram sambil menahan tawa melihat tingkah Vita
"Yah udah, ini saya jemput siapa pak dan di mana? " tanya Vita
"Ni alamatnya " jawab Bram sambil ngasih alamt ke Vita
"Lohhh ini bukannya sekolah TK pak?" tanya Vita
"Iya ini sekolah Tk kamu jemput anak di sekolah itu yang bernama Rendy Jonathan Dirgantara " jawab Bram
"Ohhh satu anak pak... hehehehe saya kira semua anak yang ada di sekolah itu saya jemput semua untuk acara ulang tahun bapak hehehehe" canda Vita sambil lari
"VITAAAA kamu berani sama saya yah" teriak Bram saat melihat Vita berlri
"CANDA DOANG PAK, PAK BRAM YANG TERBAIK POKOKNYA" teriak Vita sambil berjalan mundur untuk melihat Bram yang sudah Jauh
Bram hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala saja melihat kelakuan Vita yang selalu seperti itu, yang bisa membuat orang di sekitar dia tersenyum
*******
Vita berangkat menggunakan sepeda roda 2 kesayangannya, karena dia membeli dengan hasil uang kerja dia yang di tabung sedikit demi sedikit. walaupun lelah mengayuh sepeda tapi Vita tidak pernah menyerah dan mengeluh semua dia jalani dengan senang hati dan selalu tersenyum.
"Kayaknya ini deh, sekolah yang di maksud pak Bram" gumam Vita
"Permisi pak apa benar di sekolah ini ada yang bernama Rendy Jonathan Dirgantara?, saya disuruh pak Bramantio untuk menjemput anak itu pak" tanya Vita sama satpam yang ada di depan pintu pagar
"Ohh mbak yang namanya Vita yah" jawab satpam tersebut
"Iya pak saya Vita" saut Vita
"Ada mbak, embak tunggu saja sebentar lagi juga anak-anak keluar kok" jawab satpam yang di balas dengan senyuman sama Vita dan anggukan kepala tanda mengerti
Sekitar 10 menit Vita menunggu di depan pintu gerbang sampai ada yang memanggil dia dari dalam sekolah.
"MAMIIII VITAAAAA" teriak anak kecil dari dalam sekolah yang membuat Vita membulatkan matanya karena kaget dengan sebutan anak kecil yang dia temui waktu itu
"Rendy.... ini kamu sayang, jadi pak Bram nyuruh kakak buat jemput kamu, Rendy Jonathan Dirgantara " ucap Vita pada rendy yang lagi meluk dia
"Papi di mana mami Vita, papi tidak ikut yahh" tanya Rendi
"Kamu sebut apa tadi Rendi... mami...kamu tidak salah sebutkan sayang" tanya Vita pada Rendy
"Tidak.... kakak Vita mau kan jadi mami Lendy, mami Lendy sudah meninggal saat Lendy di lahilkan kak, Lendy pingin punya mami kayak kakak Vita yang baik" ucap Rendy sambil memasang wajah sendi dan cemberut
"Iya ayo pulang sama mami sayang.... " kata Vita sambil berdiri dan menggandeng tangan Rendy
Rendy yang mendengar itu langsung seneng dan tersenyum lagi, Vita memang tipe orang yang tidak tegaan dengan orang lain, apalagi Vita sangat menyayangi anak kecil jadi dia tidak bisa melihat Rendy cemberut dan sedih seperti tadi.
"Maaf yahh Rendy jadi harus baik sepeda jelek kaya gini" ucap Vita
"Tidak apa-apa mami... Lendy yakin pasti mami akan jagain lendy kan bial Lendy tidak jatoh" ucap Rendy
"Iya dong pastinya " jawab Vita yang sudah menaikkan tubuh Rendi di boncengan belakang dan juga dia mengikat tubuh Rendi dengan syal yang dia bawa
Rendy sangat senang di bonceng naik sepeda sama Vita, karena ini baru pertama kali Rendy naik sepeda apalagi dengan mami barunya itu pikir Rendy. Vita juga selalu mengigatkan Rendy untuk terus membuka kakinya agar tidak terjepit saat di bonceng. Vita dan randi bernyanyi bersama, bercerita bersama di atas sepeda, sehingga Vita tidak merasakan lelah saat membonceng Rendy sampai di depan rumahnya padahal jarak sekolag Rendy ke rumah kisaran 30 menit saat menggunakan kendaraan bermotor, tapi kalau dengan mengayuh sepeda itu bisa memakan waktu yang lebih lama. tapi Vita sangat bahagia saat berada di dekat Rendy, dan sepertinya semua masalah yang dia hadapi itu sudah hilang begitu saja. Vita langsung menurunkan Rendy dan menyuruhnya untuk segera masuk ke rumah, tapi Rendy tidak mau, yang dia inginkan Vita juga menemani Rendy di rumahnya sekarang.
"Kenapa sayang tidak mau masuk"tanya Vita
"Rendy masuk kalau mami juga masuk" ucap rendy yang sedih saat melihat Vita akan pergi
Vita yang tidak sampai hati pergi meninggalkan Rendy yang lagi sedih akhirnya mengalah dan mau masuk ke rumah Rendy sebentar
"Siang aden... loh ini aden membawa siapa" tanya mbak Tina
"Ini mami balu lendy mbak Tina, gimana cantik kan" jawab Rendy yang membuat kaget semua orang yang mendengarnya
"Maaf mbak, saya vita, jujur saya tidak ada maksud apa-apa, tapi saya juga tidak tau kenapa rendy selalu memanggil saya dengan sebutan mami" jawab polos Vita
"Mbak tina, hali ini lebdy mau di ulusin sama mami Vita aja, dan Lendy mau makan makanan yang di buat mami Vita" celetuk rendy yang hanya di balas dengan senyuman gemas sama mbak Tina, karena tidak seperti biasanya Rendy jadi anak yang penurut seperti hari ini
Rendy sangat nurut dengan apa yang Vita suruh, mulai dari ganti baju, makan dan mandi. Rendy tidak membanta Vita sama sekali bahkan saat sama papinya saja rendi masih suka malas-malasan tidak mau langsung pergi saat di suruh.
Vita dan Rendy menghabiskan hari dengan bermain dan bersenang-senang, mulai dari main bola, berenang, sampai Vita mengajarkan Rendy untuk bermain piano. akhirnya Rendy meminta Vita untuk menemani dia tidur dan tak lupa rendy selalu minta di bacakan buku cerita untuk pengantar tidurnya, saat melihat Rendy yang sudah pulas tidur, kini Vita sendiri juga mengantuk karena seharian bermain sama Rendy yang membuatnya sangat lelah tapi Vita bahagia dengan hal itu dan akhirnya Vita ketiduran sambil memeluk Rendy dan Rendy juga langsung memeluk Vita saat dia tahu Vita tidur sambil memeluk tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Erha Print
ceroboh
2023-03-01
0
Rinjani
kuliah di bayarin ma Dosen Bram laa di suruh jemput Rendy anak gemoy apa lagi main2 apa Ramma marah nantinyaa ma vita
2022-05-30
0
Kadek Eni
👍👍😀👍👍👍👍
2021-12-24
0