Ibu Untuk Putraku
Matahari pagi sudah menyapa penduduk bumi dengan sinarnya yang begitu hangat, sehingga banyak umat yang masih enggan untuk beranjak dari tempat berbaringnya. Begitupun dengan Ramma yang masih terlelap karena dekapan selimut yang lembut dan tempat tidur yang nyaman miliknya. Sehingga dia tidak sadar jika jam sudah menunjukan pukul 7 pagi yang tandanya dia harus benar-benar bangun untuk tugas dia hari ini, tapi memang kemarin dia baru bisa tidur jam 2 dinihari, dikarenakan tugas kantor yang menumpuk di tambah Rendy yang rewel tidak mau tidur entah dikarenakan apa.
TOK...TOK...TOK.... (suara pintu diketuk)
“Papiiii...papi.... bangun..... Lendy tidak mau telat ke sekolah dikalenakan papi telat bangun yahh” ucap Rendy dengan nada anak kecilnya
Rendy memang masih berumur 4 tahun dan kini duduk di bangku taman kanak-kanak, banyak sekali orang yang suka dengan tingkah laku Rendy yang sangat menggemaskan, bahkan di usianya yang masih kecil dia sudah sangat lancar berbicara dan juga sangat lancar untuk protes sama papi dan semua asisten rumah tangga yang ada di rumah.
CEKLEKKKKK (suara pintu di buka)
“Iya sayang.. maaf papi telat bangun.. yah udah Rendy dimandiin mbak tina dulu yah” ucap Ramma
“Tidak mau papi.... Lendy hanya mau papi yang mandiin, tidak mau yang lain” jawab Rendy dengan mulut manyun dan juga kedua tangan yang dilipat ke depan
“Yahh sudah iya... ayo buruan sini papi mandiin, biar tidak telat berangkat sekolahnya” jawab Ramma yang selalu luluh dengan perlakuan Rendy yang sangat menggemaskan
Setelah selesai mengurusi Rendy mulai dari mandiin, memakaikan baju, semua dilakukan Ramma sendiri dikarenakan Rendy sangat susah untuk di atur oleh orang lain, dan juga sudah banyak sekali asisten rumah tangga yang keluar masuk dikarenakan tidak betah dengan ulah usil Rendy. Kini waktunya Ramma untuk mempersiapkan dirinya sendiri karena harus mengantar Rendy ke sekolah dan setelah itu dia harus pergi ke kantor.
“Mbak Tina..mbak Tina itu makanannya di buat kaya pesawat dong, kalau tidak aku tidak mau makan, bial nanti mbak Tina dimalahin papi aku kalena aku belum makan” ucap Rendy
“Aden jangan gitu yahh... yah udah ni pesawatnya....ayo di buka mulutnya aden..Aaaakk” ucap mbak Tina
“Udahlah aku tidak jadi makan, males makanan mbak Tina tidak enak... nanti lendy mau jajan aja di sekolah” ucap Rendy pada mbak Tina yang tidak sengaja di dengar oleh Ramma
“Rendy sayang..ayo makan yahh, kalau tidak makan nanti Rendy sakit, kalau sakit mau Rendy di suntik sama dokter Bimmo” ucap Ramma yang mencoba menakut-nakuti Rendy
“Iya..iya lendy makan, aku tidak mau di suntik doktel Bimmo” ucap lucu Rendy yang langsung membuat Ramma tersenyum
“Yah udah buruan makan dan setelah itu kita berangkat” jawab Ramma
“Iya iya papi, belisik ahh papi mah” celetuk Rendy, yang membuat Ramma makin tersenyum
Pada saat Rendy makan makanannya, Ramma pun juga sedang menghabiskan 1 cangkir kopi hitam pahit kesukaannya dan juga 1 lembar roti yang dilapisi slai kopi, dan setelah sudah selesai semuanya, kini Ramma mengantarkan Rendy untuk ke sekolahnya dan setelah itu Ramma berangkat ke kantor untuk bekerja.
Setelah sampai di kantor seperti biasa Ramma langsung di sambut oleh penjaga yang ada di kantor, dan semua mata langsung menunduk saat Ramma berjalan di loby kantor. Banyak sekali pegawai perempuan yang menaruh hati pada boss nya itu, tapi sayangnya boss nya itu sudah punnya pacar seorang model yang sangat terkenal dan kecantikannya tidak bisa di saingi oleh wanita manapun jadi para pegawai tersebut hanya bisa memendam rasa pada diri mereka sendiri dan sesekali mereka saling curhat karena selalu terpesona dengan ketampanan bossnya yang semakin hari terlihat semakin tampan.
“Ya ampun... pak Ramma itu kok selalu buat hatiku cenat-cenut yahh” ucap pegawai A
“Coba saja kalau dia belum punya pacar, aku mau kok daftar jadi calon kandidat pacar pak Ramma” ucap pegawi B
Masih banyak sekali yang terus berbicara memuji ketampanan Ramma, tapi mereka hanya berani di belakang Ramma saja, kalau di depan Ramma mereka bisa-bisa diam 1000 bahasa bahkan mereka takut untuk membuka mulut mereka. Ramma memang terkenal sangat dingin dan janrang sekali berbicara untuk hal-hal yang tidak penting saat di kantor, jadi para pegawaipun hanya berani berbicara saat ada hal yang sangat penting saja, terkadang mereka hanya di ijinkan ngomong sama bu Mila, yang selaku seketarsi Ramma dan bu Mila yang akan menyampaikan semuanya sama Ramma.
Bu Mila adalah orang kepercayaan Ramma, karena bu Mila dulu juga menjadi orang kepercayaan mendiang papa Ramma. Bu Mila kira-kira berumur kurang lebih 30 tahun, dia juga sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, bu Mila orangnya sangat baik, bahkan dia mampu menggantikan urusan kantor saat Ramma tidak ada atau sedang keluar kota untuk urusan bisnis.
“Mil saya mau keluar kantor sebentar mau bertemu sama seseorang” ucap Ramma
“Baik pak” jawab Mila
Ramma pergi ke sebuah rumah makan yang tidak jauh dari kantornya, untuk bertemu dengan seseorang dan inginmembicarakan tentang bisnis. Saat Ramma sampai ternyata orang yang sudah janjian dengan dia sudah terlebih dahulu sampai, akhirnya Ramma langsung datang masuk ke rumah makan tersebut.
“Selamat pagi menjelang siang pak Andi” ucap ramma sambil menjabat tangan pak andi rekan bisnisnya
“Selamat pagi menjelang siang juga pak ramma, silahkan duduk” jawab pak Andi dan langsung mempersilahkan untuk duduk
“Pak Ramma mau pesan apa ? silahkan.. memang saya sengaja belum pesan apa-apa, saya ingin menunggu pak Ramma datang terlebih dahulu” ucap pak andi lagi dan hanya di balas dengan senyuman sama ramma
“ Pelayan!! ” ucap ramma sambil sedikit mengeraskan suaranya
Dan tak lama akhirnya satu pelayan perempuan datang dan menyerahkan menu rumah makan itu kepada Ramma dan Andi, tanpa melihat ke arah Ramma dan Andi pelayan itu hanya tertunduk dan menyuguhkan senyum kecilnya saja tanpa mengeluarkan kata-kata.
“Saya mau menu yang ini satu, dan minumnya satu cangkir kopi hitam pahit satu yah, dan pak andi mau pesan apa?” ucap Ramma
“Iya saya makannya sama saja yah mbak dan minumnya saya kopi hitam manis” ucap Andi
“Baik bapak-bapak mohon di tunggu sebentar yah” ucap pelayan tersebut
Setelah mendapatkan pesanannya
Mereka langsung makan bersama, dan langsung membahas bisnis yang akan mereka sepakati bersama-sama, di sela-sela berbicara bisnis Ramma tidak bisa berhenti untuk minum kopi pahit yang dia pesan tadi, karena kopi itu rasanya benar-benar enak dan berbeda dengan kopi yang biasa dia minum di rumah.
“baik, terimakasih atas kerja samanya hari ini. Semoga kita bisa menjadi rekan bisnis yang bisa sukses dalam bidang ini” ucap pak Andi
“Iya baik pak Andi sama-sama” ucap ramma
“Saya permisi terlebih dahulu, ini semua sudah saya bayar tadi. Jadi pak Ramma tidak perlu membayarnya lagi” ucap andi yang di balas dengan anggukan mengerti dan senyuman ala Ramma
Sebelum Ramma pergi meninggalkan rumah makan tersebut, dia ingin sekali membawa pulang kopi yang dia minum tadi, jadi dia langsung memanggil pelayan yang sudah melayani mereka tadi untuk bertanya siapa yang sudah membuat kopi itu tadi. Dan ternyata pelayan itu sendiri yang membuatkan kopi untuk dia, jadi ramma ingin membeli lagi kopi iu tapi di bawah pulang dan dengan catatan kalau dia yang harus membuatnya sendiri seperti tadi.
(Enak juga kopi buatan perempuan itu) kata ramma dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Mimi Sanah
hadir LG Thor , sy baca novel 2 x ini Thor 🙂
2023-02-05
0
Megandaru
buatnya pakai cinta
2021-11-09
0
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
dr kopi turun ke hati kayaknya😀😀awal yg menarik bikin penasaran😅😅
2021-10-11
0