2. Harus Menikah

Di gedung Perusahaan Joanda Group.

Meri yang saat ini dipercaya Tian untuk mengendalikan perusahaan milik Ayah Mona, tengah melakukan pertemuan dengan beberapa staf perusahaan untuk memulai kepengurusan yang baru.

Setelah Agus membekam di penjara dengan selisih satu tahun dari putrinya, yaitu Aura, Perusahaan Joanda Group kembali mulai stabil dan kian berkembang pesat. Atas kendali Meri dan Subastian, semua lancar terkendali.

“Apa kau mau makan siang dulu?” tawar Tian saat pertemuan sudah usai.

Meri menyampirkan tas di lengan kiri sambil menggeleng. “Tidak. Kau kan tahu hari ini kelulusan Mona, aku tidak boleh pulang terlambat,” ujar Meri. Sepertinya Tian memang tak ingat akan hal itu.

“Aku lupa.” Tian terkekeh dengan kedua tangan membereskan berkas-berkas dari sisa pertemuan hari ini.

Meri sudah selesai. “Aku pergi dulu,” pamit Meri.

“Hati-hati... kalau jatuh, kau bangunlah sendiri.” Sontak Meri yang sudah berada di ambang pintu menoleh dengan dua picingan mata yang di kelilingi kulit keriput. Sementara Tian hanya tertawa.

Berpindah dari perusahaan, keluarga Hutomo akhirnya sampai juga di dalam rumah. Kelima orang tersebut langsung berpencar menuju tempat masing-masing. Hutomo langsung masuk ke kamar, karena harus ganti baju dan bergegas pergi lagi untuk menemui rekan kerjanya. Santi, dia memilih pergi ke dapur untuk mengambil minuman, dan Mona membuntutinya di belakang.

“Kau juga mau minum, sayang?” tanya Santi. Mona mengangguk dan langsung meraih satu botol minuman dingin.

Sementara Arga dan Radit, mereka terlihat tengah duduk di atas sofa dengan kedua kaki terangkat di atas meja. Hanya Arga, kalau Radit duduk sambil bersenderan pada dinding sofa.

“Hei kak,” Radit menyikut lengan kakaknya.

Arga menoleh. “Hemmm.... ada apa?”

“Apa Kak Arga jadi menikahi Kak Mona?” pertanyaan Radit sontak membuat Arga menurunkan kedua kakinya, lalu duduk tertegak.

Radit yang merasa risih, langsung membuang muka. “Kenapa menatapku begitu? Aku kan cuma bertanya.” Kedua tangannya sudah terlipat di depan dada.

“Memangnya kenapa, kalau aku jadi menikahi Mona?” Arga menatap Radit. Di balik bibirnya, tersimpan sebuah tawa yang Arga tahan supaya tak terlepas karena melihat betapa lucunya wajah Radit yang merengut.

“Kalian sedang ngobrol apa? Sepertinya sangat serius?” Mona ikut nimbruk dengan duduk di samping Radit.

Radit sudah hendak membuka mulut, tapi dengan cepat langsung di tangkup dengan telapak tangan Arga. “Tidak apa-apa. Hanya obrolan biasa.”

“Isht, Aw!” jerit Arga ketika telapak tangannya digigit oleh Radit. “Kau itu apa-apaan sih!” hardik Arga sambil mengibas-ngibas telapak tangannya yang terasa sakit.

Sementara Mona dan Radit, mereka justru tertawa terbahak-bahak.

“Sudah, sudah. Kalian pergilah mandi!” perintah Santi sambil berlalu masuk ke dalam kamar.

Radit yang sudah merasa ada sebuah ancaman dari kakaknya, langsung menjulurkan lidah, kemudian berlari cepat menyusul ibunya dan masuk ke dalam kamarnya sendiri.

“Eh!”

Mona hendak ikut berdiri, tapi lengannya langsung di tarik oleh Arga hingga terjatuh di atas pangkuannya.

“Apa sih, Kak?!” keluh Mona sambil menggerak-kerakkan badannya supaya terlepas dari dekapan lengan Arga.

“Diamlah... duduk sebentar denganku,” pinta Arga. Kedua lengannya masih dengan erat mendekap tubuh mungil Mona.

“Ya sudah, awas! Biar aku duduk sendiri.” Masih mencoba melepaskan diri.

“Diam!” Hardik Arga penuh penekanan. Mona yang awalnya masih usil, seketika berdecak dan diam.

Keduanya diam. lama-kelamaan, karena pelukannya terasa hangat, bibir Mona mulai mengembang. Arga yang terlihat memejamkan mata dengan dagu mendarat di ujung kepala Mona, begitu menikmati suasana ini.

Tiga tahun sudah gadis mungil ini menemani kesehariannya, dari yang membuat bibir tersenyum sampai dengan membuat Arga mengelus dada karena tingkahnya yang terkadang di luar kendali.

Itulah Mona, gadis yang sampai kapan pun akan berwatak demikian. Arga tak keberatan. Itu sudah resikonya karena mencintai gadis yang terkadang membuat kepalanya terasa mau meledak. Arga tetap mencintai Mona sampai detik ini, dan semoga saja apa yang sedang di rencanakan berjalan semestinya.

“Hei, kemarilah!” Hutomo memanggil istrinya yang sedang menggulung rambut dengan handuk.

“Apa?!” Santi maju mendekati suaminya yang berdiri di depan pintu sambil mengintip sesuatu.

“Apa?” sambung Santi lagi.

Hotomo mendorong pintu supaya terbuka sedikit lebar. Kedua tangannya beralih memutar kepala istrinya menghadap ke sebuah pemandangan yang sedikit mencengangkan.

“Heh?!” Santi sontak menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan.

Tak jauh di depan matanya, Santi dan Hutomo tengah memandangi Arga dan Mona yang kini terlihat saling mendekap. Kedua tangan Arga nampaknya masih melingkar di perut Mona, sementara Mona duduk di pangkuan Arga.

Itu yang kira-kira Santi dan Hutomo lihat. Separuh tubuh bagian keduanya terhalang senderan sofa, jadi yang nampak jelas hanya terlihat kepala Arga yang sedang terbenam di ujung di atas pundak Mona.

Setelah beberapa saat memandangi mereka dengan saksama, kedua sepasang suami istri ini kembali penutup pintu kamar. Keduanya beralih duduk berjejeran di tepi ranjang.

Masih diam. masing-masing dari mereka seperti tengah memikirkan sesuatu yang sangat serius. Memikirkan hal yang memang sepatutnya harus segera di laksanakan.

“Mereka harus menikah!” ucap keduanya bersamaan. Dan keduanya terdiam sambil saling pandang.

“Apa mereka siap?” Santi merasa tak yakin. Wajah cantik penuh antusias saat ini berubah menjadi rasa khawatir.

Hutomo bergumam lirih, kemudian menghela napas. “Kalau Arga pasti siap, tapi Mona... Aku tidak tahu.”

“Kau benar, Aku juga tidak tahu. Mona juga baru saja lulus sekolah kan?” Santi menatap lekat-lekat wajah tampan suaminya yang sudah terlihat ada beberapa kerutan di beberapa bagian wajahnya.

“Tapi kalau semakin hari, keadaannya terus begitu... kita juga yang jadi merasa was-was.” Hutomo berdiri sambil melucuti kemejanya.

Santi sekali lagi mendesah. Apa yang di katakan suaminya sangat betul, Arga dan Mona sudah terlalu sangat dekat. Pengawasan mereka haruslah lebih ketat. Jika sebelumnya saja Arga pernah memaksa untuk segera menikahi Mona, apa kabar sekarang saat Mona sudah lulus?

Bukan masalah tidak mau menikahkan mereka, hanya saja mengingat kembali bagaimana watak keduanya yang masih labil, tentu sangat membuat Hutomo sebagai kepala keluarga harus mencari jalan yang paling tepat.

Jikalau dibiarkan tanpa ikatan, keduanya sungguh terlihat sangatlah dekat. Jikalau dinikahkan, apa keduanya benar-benar sudah siap?

Hanya tak mau, jika sampai kejadian di luar batas dengan belum adanya status pernikahan. Itu yang membuat Hutomo merasa sangat khawatir.

“Aku mandi dulu....” Hutomo meraih handuk di gantungan. Santi yang masih berpikir keras, hanya duduk dengan menggerak-gerakkan kakinya yang menjuntai.

“Mungkin Aku juga harus membahas masalah ini dengan ibu,” celetuk Santi. Kemudian tanpa sadar, dengan rasa penasaran tinggi, Santi mengintip dua orang sepasang kekasih itu lagi.

“Mereka sudah pergi.” Santi tak melihat mereka berdua, mungkin sudah masuk ke kamar masing-masing.

***

Terpopuler

Comments

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

alhamdulillah ketemu juga lanjutan neng mona🤣🤭🤣

2021-08-13

0

Emy Bundanya Aisyah

Emy Bundanya Aisyah

bintitan ntar tuh..ngintip2 🤭😂😂

2021-07-25

0

Erniyanti Yanti

Erniyanti Yanti

saya suka saya suka ini novel

2021-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kehidupan Baru
2 2. Harus Menikah
3 3. Masih Kekanak-kanakkan
4 4. Hadiah
5 5. Hadiah Motor
6 6. Kasus Baru
7 7. Penasaran
8 8. Apa Kau Siap?
9 9. Mulai Dari Baron
10 10. Dasar!!
11 11. Cantik
12 12. Melamar
13 13. Cincin
14 14. Info Give away!
15 15. Semua Mengajak Bicara
16 16. Sama Bodoh
17 17. Menikah Denganku?
18 18. Bertemu Jade
19 19. Butuh sebuah Solusi
20 20. Siap Dan Mau
21 21. Haus
22 22. Teman Lama
23 23. Cincin Ke 2
24 24. Dekati Keluarganya
25 25. Menabrak
26 26. Siapa Pelakunya
27 27. Pintar
28 28. Diskusi
29 29. Kemungkinan...
30 30. Datang Ke Butik
31 31. Gaun Pernikahan
32 32 Menyukainya
33 33. Adakah Harapan?
34 34. Mengambil Cincin
35 35. Tamparan
36 36. Aku Lapar
37 37. Pernikahan
38 38. Acara Telah Selesai
39 Tertidur Di Kamar Mandi
40 Keributan Pagi
41 Kebodohan Yang Hakiki
42 Bicara Dengan Nenek
43 Pertanyaan Konyol
44 Menghubungi Nenek
45 Setelah Itu
46 Malas Meladeni
47 47. Ayo Bulan Madu
48 48. Persekongkolan
49 49. Biarkan Mereka Belajar
50 50. Dia Tetap Menyebalkan
51 51. Mendekati Penuh Semangat
52 52. Sama-sama Memanfaatkan
53 53. Apa Itu Malam Pertama?
54 53. Jalan-jalan
55 55. Jangan Panggil Aku Kakak
56 56. Kasus Baron
57 57. Malam Yang Indah
58 58. Sakit Untuk Pertama Kali
59 59. Bukti Sudah Terkumpul
60 60. Dia Di Sini
61 61. Cepat Selesaikan Kasusnya
62 62. Sama-sama Tidak Waras
63 63. Memang Tidak Akur
64 64. Sebuah surat
65 65. Kau Selingkuh?
66 66. Masih Sering Adu Mulut
67 67
68 68
69 69. Kembali
70 Tentang Penulis
71 71. Baca Ini Dulu ya!
72 Tiada yang Berubah
73 73. Terus Belajar
74 74. Meneruskan Perusahaan
75 75. Ingin Memakanmu
76 76. Jadilah Wanita Dewasa
77 77. Mulai Pandai Melakukannya
78 78. Pria lain
79 79. Sayang
80 80. Kasih Sayang Keluarga
81 81. Radit Lebih Tampan
82 82. Berada Di Kantor
83 83. Berdandan Untukmu
84 84. Rasa apakah ini?
85 85. Merasa ada yang kurang
86 86. Tetap saja salah
87 87. Rasa cemburu masih menguasai
88 88. Tetap melayani dengan baik
89 89. Harusnya mengerti
90 90. Masih merasa ada yang salah
91 91. Dua-duanya keras kepala
92 92. Kepergok nenek
93 93. Alasan kembali ke rumah lama
94 94. Bertemu Aura Lagi
95 95. Kembali jadi yang dulu
96 96. Dia Yang manja
97 97. Merindukan Mona
98 98. Terlambat Bangun
99 99. Bolehkah panggil 'Kak'
100 Cemburu Lagi
101 101. Rencana Punya Anak
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Kehidupan Baru
2
2. Harus Menikah
3
3. Masih Kekanak-kanakkan
4
4. Hadiah
5
5. Hadiah Motor
6
6. Kasus Baru
7
7. Penasaran
8
8. Apa Kau Siap?
9
9. Mulai Dari Baron
10
10. Dasar!!
11
11. Cantik
12
12. Melamar
13
13. Cincin
14
14. Info Give away!
15
15. Semua Mengajak Bicara
16
16. Sama Bodoh
17
17. Menikah Denganku?
18
18. Bertemu Jade
19
19. Butuh sebuah Solusi
20
20. Siap Dan Mau
21
21. Haus
22
22. Teman Lama
23
23. Cincin Ke 2
24
24. Dekati Keluarganya
25
25. Menabrak
26
26. Siapa Pelakunya
27
27. Pintar
28
28. Diskusi
29
29. Kemungkinan...
30
30. Datang Ke Butik
31
31. Gaun Pernikahan
32
32 Menyukainya
33
33. Adakah Harapan?
34
34. Mengambil Cincin
35
35. Tamparan
36
36. Aku Lapar
37
37. Pernikahan
38
38. Acara Telah Selesai
39
Tertidur Di Kamar Mandi
40
Keributan Pagi
41
Kebodohan Yang Hakiki
42
Bicara Dengan Nenek
43
Pertanyaan Konyol
44
Menghubungi Nenek
45
Setelah Itu
46
Malas Meladeni
47
47. Ayo Bulan Madu
48
48. Persekongkolan
49
49. Biarkan Mereka Belajar
50
50. Dia Tetap Menyebalkan
51
51. Mendekati Penuh Semangat
52
52. Sama-sama Memanfaatkan
53
53. Apa Itu Malam Pertama?
54
53. Jalan-jalan
55
55. Jangan Panggil Aku Kakak
56
56. Kasus Baron
57
57. Malam Yang Indah
58
58. Sakit Untuk Pertama Kali
59
59. Bukti Sudah Terkumpul
60
60. Dia Di Sini
61
61. Cepat Selesaikan Kasusnya
62
62. Sama-sama Tidak Waras
63
63. Memang Tidak Akur
64
64. Sebuah surat
65
65. Kau Selingkuh?
66
66. Masih Sering Adu Mulut
67
67
68
68
69
69. Kembali
70
Tentang Penulis
71
71. Baca Ini Dulu ya!
72
Tiada yang Berubah
73
73. Terus Belajar
74
74. Meneruskan Perusahaan
75
75. Ingin Memakanmu
76
76. Jadilah Wanita Dewasa
77
77. Mulai Pandai Melakukannya
78
78. Pria lain
79
79. Sayang
80
80. Kasih Sayang Keluarga
81
81. Radit Lebih Tampan
82
82. Berada Di Kantor
83
83. Berdandan Untukmu
84
84. Rasa apakah ini?
85
85. Merasa ada yang kurang
86
86. Tetap saja salah
87
87. Rasa cemburu masih menguasai
88
88. Tetap melayani dengan baik
89
89. Harusnya mengerti
90
90. Masih merasa ada yang salah
91
91. Dua-duanya keras kepala
92
92. Kepergok nenek
93
93. Alasan kembali ke rumah lama
94
94. Bertemu Aura Lagi
95
95. Kembali jadi yang dulu
96
96. Dia Yang manja
97
97. Merindukan Mona
98
98. Terlambat Bangun
99
99. Bolehkah panggil 'Kak'
100
Cemburu Lagi
101
101. Rencana Punya Anak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!