Awal Kesuksesan II

"Apa harus sebanyak ini?!" Kenichi kaget melihat pesanan yang tertulis di kertas yang telah Sakamoto berikan pada Kenichi.

"Kuharap kau bisa antarkan kopi pesanan itu ke pabrik, kau tak keberatankan? upahnya sangat menguntungkan bagimu loh?!" ujar Sakamoto membisiki Kenichi.

"Mereka semua yang minta pesanan itu?" tanya Kenichi melihat beberapa orang berseragam seperti kenichi menunggu.

"Yah! sekarang kami akan berangkat, kau mau kan?" tanya Sakamoto untuk kedua kalinya.

"Ba ... baiklah!" seru Kenichi.

"Haruka! bantu Kenichi yah!" seru Sakamoto lalu pergi, sebelum ia pergi, ia sempat mengedipkan mata pada Haruka.

"Kita akan buat Caphuchino 134 gelas lalu akan kita antarkan sebentar siang, ayo Haruka!!" seru Kenichi lalu mempersiapkan gelas bersusun, Keduanya mulai membuat kopi, menuangkannya pada gelas, lalu menutup gelasnya agar tak tumpah. keduanya kompak bekerja, hingga akhirnya semua pesanan sudah di masukkan dalam kotak dan siap di kirim.

"Berhasil!!" seru Kenichi dan Haruka melompat kegirangan.

"Kita akan antar sekarang, kau mau ikut?" tanya Kenichi pada Haruka yang sedang duduk.

"Yah!" jawab Haruka tampak bersemangat.

***

"Semua sudah di letakkan di bagasi mobil, ada 14 kotak di sana. sebaiknya kita antarkan keburu dingin!" tutur Kenichi lalu naik ke dalam mobil, Haruka ikut naik walaupun ia duduk di belakang.

perjalanan menuju ke pabrik mereka tempuh tidak lama, setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai.

"Hoy! Kenichi!" teriak Sakamoto yang berdiri di depan pintu masuk pabrik.

"Sakamoto, bantu aku bawa beberapa kotak di mobil. setiap kotak berisi 10 gelas minuman, sesuai Ketentuan bayarannya mencapai 28,800 yen!" Tutur Kenichi membaca kertas tagihan.

"Uangnya sudah siap!" seru Sakamoto memberikan uang yang sudah di ikat.

"Terimakasih, sekarang aku akan bawakan," ujar Kenichi lalu menuju ke mobilnya, di bukanya bagasi. di ikuti Haruka yang ikut membawa 2 kotak sekaligus.

"Waah ... kopinya sudah datang!" seru semua orang di dalam pabrik.

"Ini ... silahkan," Haruka meletakkan kotak, beberapa lainnya langsung menuju Haruka dan mengambil kopi yang di bagikan oleh Haruka.

"Hei ... berikan juga padaku!" seru beberapa orang lainnya yang nampak tergesa-gesa untuk segera mendapatkan kopi dari Haruka.

"Sakamoto, kau tidak salah membeli kopi di sana ... tidak hanya rasa kopinya yang lezat, tapi pembuat kopinya juga cantik!" kelakar seorang pekerja lainnya.

"Baiklah, semuanya sudah selesai aku akan pulang. lain kali kau bisa pesan lagi!" pungkas Kenichi menepuk pundak Sakamoto.

"Tu ... tunggu!" seru seorang pemuda yang langsung menyusul Haruka.

"Aku belum dapat kopi," ucapnya sedikit malu, ia memegangi lehernya sedikit gugup.

"Ooh ... ini, kukira kelebihan ternyata masih ada satu. ini terimalah," tutur Haruka tersenyum sambil menyodorkan kopi membuat pemuda di depannya sedikit tersentak lalu menerima kopi dengan gugup dan canggung.

"Te ... terimakasih!" cetus pemuda itu lalu berlari.

"Dia adalah Ryouta, pekerja baru di pabrik ... meski orang tuanya orang kaya raya, ia ingin hidup mandiri! seorang pemuda yang cukup tekun, pekerja keras, dan baik, walaupun dia pemalu dan pendiam," jelas Sakamoto menunjuk pemuda tadi.

"Ooh, baiklah aku akan pulang. Haruka! ayo!" Seru Kenichi lalu berjalan pergi.

"Jadi, pria gugup itu namanya Ryouta?" tanya Haruka pada Kenichi yang berjalan di depannya.

"Yah, dia terlihat sangat gugup. mungkin dia malu padamu," jawab Kenichi sedikit tertawa.

"Dah!" teriak Sakamoto dari kejauhan, Kenichi dan Haruka hanya melambai.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!