Haruka Yang Berbakat

"Kalian saling kenal?" tanya Sakamoto menatap aneh kearah Kenichi dan Haruka.

"Tidak ... aku hanya bertemu dengannya tadi," ujar Kenichi berbohong pada Sakamoto.

"Jadi bagaimana? apa dia boleh bekerja di sini?" tanya Sakamoto mendekati Kenichi.

"Aku akan menerimanya, jika dia lihai membuat kopi!" jawab Kenichi.

"Tapi ... tapi ...." racau Haruka tidak jelas, ia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi malu.

"Sekarang, aku akan jadi pelanggan bersama Sakamoto. kau harus layani kami sebaik mungkin!" ungkap Kenichi lalu duduk di kursi pelanggan bersama Sakamoto.

"Sekarang mulai!" teriak Kenichi, dengan cepat Haruka berlari menuju tempat pembuatan kopi.

"Selamat datang di kedai kopi kami, mau pesan apa?" tanya Haruka lembut membuat kedua lelaki itu terhenyak sebentar.

"Aku ingin Kopi susu saja!" ujar Sakamoto menelan ludah, Haruka nampak kebingungan tapi tak hilang akal. dengan cepat di seduhnya sebuah kopi hitam lalu di tambahkannya susu kental manis sedikit demi sedikit lalu di aduk kemudian di berikan pada Sakamoto.

"Sudah siap! kalau anda?" tanya Haruka pada Kenichi, ia menatap dalam-dalam Haruka sebelum menentukan apa yang ia inginkan.

"Aku ingin Caphuchino, tidak terlalu manis, tapi harus kental!" seru Kenichi dengan ucapan cepat.

"Segera Datang!" teriak Haruka dengan cepat mengerjakan Caphuchino milik Kenichi.

"Ini sedikit, ini banyak, dan ini ... apa yang harus aku tambahkan? coklat!!" gumam Haruka terus mengaduk kopi lalu memberikannya pada Kenichi.

kedua orang itu lalu menyeruput kopi buatan haruka, setelah meminumnya. keduanya saling bertatapan lalu berteriak ke arah Haruka.

"SEMPURNA!" keduanya bersamaan berteriak lalu berdiri.

"Tidak kuduga, Haruka sungguh berbakat!" seru Sakamoto dengan mata gemilang.

"Aku akan mempekerjakanmu!" cetus Kenichi lalu memberikan sebuah celemek kedai kopi.

"Ta ... tapi, aku mencari pekerjaan yang mau menyewakan rumah untukku!" seru Haruka menolak.

"Hah? kau ... kau tidak punya rumah?" tanya Kenichi dengan wajah heran. dengan wajah polos Haruka hanya mengangguk kecil.

"Ja ... jadi, bagaimana ini? kau adalah peluang yang bagus, tapi ...." Kenichi masih berpikir keras.

"Kenapa dia tidak tinggal di sini saja?" tanya Sakamoto asal bicara.

"Ka ... kau tidak sadar, dia itu ... aah!" tukas Kenichi gelisah.

"Yah ... aku tahu kau ini orang baik! pekerjakanlah dia!" pinta Sakamoto menatap Kenichi memelas, Kenichi hanya bisa menunduk ia merasa kurang enak jika harus menempatkan seorang wanita di rumahnya.

"Apa aku boleh pergi, kurasa aku bisa cari sendiri!" sahut Haruka lalu berjalan pergi.

"Di ... dia pergi! kau kehilangan emas!" teriak Sakamoto, sesekali di tengoknya Haruka yang sudah agak jauh di sana.

"Kau akan menyesal!" seru Sakamoto lalu kembali menyeruput kopinya.

"Kau tak pernah buat kopi seenak ini," ejek Sakamoto lalu tertawa kecil. tiba-tiba Kenichi berdiri lalu mengejar Haruka.

"Haruka!!" teriak Kenichi sambil berlari, Haruka masih terlihat di depannya meski sudah sangat jauh.

"Berhenti!!" teriak Kenichi, tidak lama Haruka benar-benar berhenti di depan sebuah toko pakaian. Kenichi lalu berlari sangat kencang hingga ia hampir mencapai Haruka, sebelum kakinya tersandung dan ia terjatuh tepat di hadapan Haruka.

"Aku akan membiarkanmu tinggal," lirih Kenichi mengangkat tangannya sebelum ia kembali menjatuhkannya.

***

"Maafkan aku, sebenarnya kau tidak perlu lakukan itu. itu hanya akan merepotkanmu!" tukas Haruka yang berjalan di belakang Kenichi.

"Tidak, kau sangat berbakat!" seru Kenichi berbalik lalu tersenyum.

"Hey ... Kalian berdua!" teriak Sakamoto di depan Kedai Kenichi, tangannya melambai.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!