"Kau menerima Haruka bekerja?!" tanya Sakamoto dengan wajah gemilang.
"Mau bagaimana lagi, aku tak boleh kehilangan emas," tukas Kenichi tertawa, diikuti Sakamoto.
***
"Baiklah ... aku akan pulang, Haruka! kau harus bekerja yang rajin, dan jaga dirimu! kau tahu kan?" ucap Sakamoto sebelum gelak tawanya terdengar keras.
"Kau menyinggungku?!" gertak Kenichi dengan wajah kesal.
"Tapi kau tidak usah takut Haruka! Kenichi adalah anak yang baik!" seru Sakamoto tersenyum lalu pergi.
"Nah, sekarang kau akan tidur di mana yah?" gumam Kenichi berpikir cukup lama, sebelum ia mengambil kesimpulan.
"Baiklah! apa kau mau tidur di gudang? gu ... gudang itu tidak kotor dan berantakan! di sana cukup luas dan kau akan suka!" jelas Kenichi, Haruka hanya mengangguk tersenyum lalu naik bersama Kenichi.
"Di atas sini ada 2 ruangan, kamarku dan gu ... maksudku kamarmu. sekarang kau gunakan sebagai kamarmu," jelas Kenichi menunjukan 2 ruangan yang bersampingan. perlahan mereka masuk ke dalam gudang yang sekarang menjadi kamar Haruka, memang tidak banyak barang di dalam sana. benar-benar hampir mirip dengan sebuah kamar.
"Dulunya memang tempat ini adalah sebuah kamar, tapi karna aku sendirian ... aku menyimpan barang di sini!" jelas Kenichi lalu menurunkan sebuah kasur yang di sandarkan di dinding.
"Ini kasur lamaku, kau bisa pakai. soal bantal ... di lemari itu ada bantal dan beberapa benda lainnya, kecuali ... oh yah! kau punya baju?" tanya Kenichi pada Haruka yang sudah duduk di kasur.
"Kurasa tidak ...." jawab Haruka memandangi seisi ruangan.
"Ti ... tidak? apa bajumu hanya yang kau pakai itu?!" seru Kenichi tidak percaya.
"Yah ...." balas Haruka tersenyum.
"Apa aku perlu membelikannya?" gumam Kenichi membalikkan tubuhnya tidak menghadap Haruka.
"Kau tidak perlu repot-repot tentang kehidupanku ... di sini aku hanya pekerja yang membantumu," tutur Haruka yang sudah berdiri di belakang Kenichi.
"Ka ... kau mendengarku?!" sentak Kenichi berbalik ke arah Haruka.
"Mendengar apa?" tanya Haruka polos.
"Ti ... tidak aku ... sudah lupakanlah," lirih Kenichi menggaruk kepalanya.
***
Cahaya bulan masuk ke dalam kamar Haruka, gadis itu tengah duduk di dalam gelapnya kamar sambil menulis sesuatu pada sebuah buku yang ia temukan.
Sedangkan di kamar Kenichi, ia terbaring menatap sekeliling kamarnya. ia lalu berjalan menuju ke tembok kamarnya, ia lalu menatap jendela kamarnya.
***
"Apa dia sudah bangun?" gumam Kenichi yang berdiri di depan kamar Haruka.
"Apa kau sudah ba ...." ucapan Kenichi terpotong ketika Haruka membuka pintu kamar.
"Daritadi," balas Haruka tersenyum lalu turun ke bawah, ia bahkan sudah mandi.
"Seharusnya aku tidak usah bertanya," gumam Kenichi ikut turun menuju kedai, bahkan kedainya sudah rapi walaupun belum di buka.
"Apa kau merapikannya?!" sentak Kenichi kagum melihat tata letak perabotan. Haruka hanya mengangguk sambil mengaduk Kopi.
"Sekarang minumlah," ujar Haruka menyodorkan secangkir kopi hitam pada Kenichi yang baru saja berbalik.
"Aah ... terimakasih, sebaiknya kau tak perlu repot-repot," tutur Kenichi merasa kurang enak pada Haruka, ia lalu duduk di kursi sambil menyeruput kopinya.
"Tidak masalah, aku akan turun lagi jika kau memanggilku. atau jika kau sudah membuka kedaimu!" seru Haruka lalu naik, Kenichi hanya tersenyum kecil sebelum seseorang mengetuk pintu kedai.
"Siapa?!" tanya Kenichi lalu membuka pintu kedai, di lihatnya seorang pria jangkung berambut gondrong berdiri di depannya.
"Yo! ini aku Sakamoto! aku berkunjung pagi ke sini untuk minum kopi, tapi tidak hanya aku!" tutur Sakamoto tersenyum.
"Siapa juga?" tanya Kenichi mengintip ke luar. matanya terbelalak ketika ia melihat apa yang ada di belakang Sakamoto.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments