" Hei kamu! " Melihat Kesal Galuh, "Kenapa main tarik orang keluar segala sih! Lepaskan tangan ku kalau nggak aku akan teriak disini agar kamu di hajar orang-orang sini. " Anna mencoba menarik kembali tangannya dari pegangan Galuh.
" Kamu coba saja aku nggak takut tuh, kamu nggak tahu sama sekali dengan pengaruh aku disini yah, lihat sana, " Galuh menatap pengawalnya yang ada di seberang, " mereka adalah para pengawal ku, mereka akan mengurus para massa yang akan kamu kadukan itu." Galuh kembali menarik tangan Anna.
"Kalian para orang kaya emang nggak bisa menghargai uang sama sekali, apa menurutmu uang bisa memberikan segalanya yang kamu inginkan? Ingat kata-kata ku ini, uang memang memberikan kita segalnya di dunia ini tapi tidak dengan kenyamanan dan kasih sayang yang tulus dari orang sekitar kita, mereka hanya peduli uang kamu dan belum tentu suka dirimu yang kulihat sekarang ini." Anna mengatakanya dengan penuh penekanan menatap serius ke Galuh.
"Apa kamu seperti ini kepada semua orang?atau hanya kepada aku sendiri?" tanya Galuh dengan tatapan pura-pura dinginnya.
" Aku akan berkata seperti ini kepada semua orang yang memiliki sifat seperti kamu, tapi aku yakin kata-kata ini hanya akan berlaku kepada kamu karena tidak semua orang seperti kamu." Anna ketakutan dengan wajah dingin Galuh.
"Apa kamu tahu aku seperti apa? Kita bahkan baru bertemu 2 kali tapi kamu seperti sudah sangat mengenal aku hingga kamu menceramahi aku seperti itu." Galuh membelakangi Anna, tapi dia senang dengan itu karena telah berhasil mengoda Anna dan senyum-senyum sendiri.
"Hmm, kita memang baru kenal, " Merasa bersalah, "tapi dilihat dari tindakan kamu yang seenaknya menyuruh pengawal kamu melakukan segalanya sudah membuktikan bahwa kamu seenaknya kepada orang lain dan menjadikan uang sebagai penyelesaiannya." Anna menundukkan kepalanya karena tidak berani menatap wajah dingin Galuh.
" Baiklah, aku menghargai kamu yang mengatai aku seperti itu, tapi apa kamu tidak merasa bersalah sama sekali karena sudah memfitnah orang seenaknya?" Mendekati Anna, " Apa kamu punya hak untuk itu? Apa kamu tidak memikirkan perasaan orang sama sekali? " lebih mendekati Anna lagi, " Bagaimana jika dia tidak terima dengan perkataan mu itu dan merasa terpuruk nantinya? Apa kamu memikirkan itu? " Galuh masih berpura-pura kesal kepada Anna sambil menyeringai kepada Anna.
Karena perkataan Galuh, Anna benar-benar merasa bersalah kepada Galuh karena telah memfitnah Galuh dia pun meminta maaf.
" Emm itu, aku nggak bermaksud seperti itu sama sekali, aku minta maaf bila kamu tersinggung, aku emang orang bodoh yang nggak ngertiin kamu, aku minta maaf,
kuharap kamu memaafkan aku! " Anna tertunduk dan merasa bersalah.
Galuh melihat ketulusan Anna dan menarik Anna kepelukkannya dan mencium dahinya dan mengungkapkan ketertarikkannya kepada Anna.
" Bodoh, jangan merasa bersalah begitu padaku, aku tahu kamu tidak bermaksud seperti itu, aku suka kamu sayang." Galuh merangkul Anna dipelukkannya dan menciumnya.
" Kamu, lepaskan aku, kenapa kamu malah memeluk dan menciumku seperti ini." Anna yang meronta dari pelukkan Galuh.
"Kamu jangan bergerak atau aku akan melakukan hal lain diluar pola pikirmu, biarkan aku seperti ini sebentar saja." Galuh mempererat pelukannya.
Kenapa aku merasa nyaman dengan pelukan pria ini, kenapa aku malah merasa nyaman dengan pelukannya dan dia kenapa seperti ada masalah gitu?. Gumam Anna dalam hatinya.
"Apa kamu ada masalah? Apa ini berhubungan dengan perkataan aku tadi?Makanya kamu marah kepada aku! Kalau begitu lupakan saja perkataan aku tadi." Anna mendonggakkan kepalanya menatap Galuh.
" Aku nggak ada masalah sama sekali, kalau pun ada masalah aku nggak akan melibatkan kamu terhadap masalah aku ini dan kamu jangan merasa bersalah karena itu, apapun yang ingin kamu lakukan maka lakukanlah aku tidak akan melarangnya dan aku sama sekali tidak marah sama kamu." sahut Galuh kepada Anna dan mengelus kepala Anna.
Dia kenapa seperti ini? Apa dia salah makan obat dan kenapa dia terlihat berbeda seperti kemarin. Gumam Anna dalam hatinya.
" Apa kamu punya pacar?" Galuh melongarkan pelukannya dan menatap lekat Anna untuk mendengar jawaban Anna.
" Tidak. Emang kenapa?" jawab Anna.
" Baguslah." sahut Galuh tersenyum.
" Besok kamu tunggu aku di depan rumah mu dan aku bakal menjemput kamu besok pagi." lanjutnya kepada Anna.
"Tapi besok aku kerja."
" Jangan cemas, besok aku akan mengurusnya untuk kamu, kamu tinggal siap-siap saja besok dan tunggu aku datang. "sahut Galuh sambil mengusap kepala Anna.
" Hmm, baiklah." sahut Anna kepada Galuh.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
EndRu
kok langsung bisa nyaman. belum kenal kok langsung mau dijemput
2020-08-13
2
Feby Yati
kurang seru karena gk ada pertengkaran2 lucu
2020-04-13
4
@Deviya90
bisa langsung dket gitu yaa😁😁😁
2020-03-14
5