Berteman Dia

Pagi hari di perusahaan Galuh.

"Presdir ini berkas-berkas yang harus ditandatangani hari ini dan juga nanti siang presdir ada pertemuan dengan direktur perusahaan X di luar, mereka ingin bertemu anda di kafe A." sahut Joni sembari meletakkan berkas-berkas di meja Galuh.

" Baiklah, kamu harus mengatur jadwal saya dan siapkan keperluan lainnya nanti," Galuh berdiri dari kursinya, " sekarang kamu bisa lakukan tugasmu yang lainnya, saya mau keluar sebentar." Berlenggang ke luar.

"Baik presdir." kata Joni sambil memberi hormat.

Galuh keluar karena dia selalu memikirkan Anna, dia pun memutuskan pergi ke taman untuk bersantai agar hatinya bisa lebih baik lagi tapi dia tidak tahu bahwa dia bakal ketemu Anna di kafe xx nanti siang.

"Hufh, kanapa aku selalu memikirkan dia, " Membayangkan wajah Anna, " ingin sekali melihat wajahnya yang sayu itu, lembut dan cantik bagaikan rembulan di malam hari." gumam Galuh memikirkan wajah cantik Anna.

"Kenapa dia bisa membuat aku jadi seperti ini? Apakah kita bisa ketemu lagi?" lanjutnya.

Kini Galuh sudah berada di taman kota.

Tiba-tiba datang seorang anak kecil yang sedang membawa bunga jualannya.

" Kakak, belilah bunga saya ini, harganya cuman 20 ribu saja kak." seru seorang anak kecil. Galuh memandangi bunga yang dibawa anak itu tanpa menoleh ke tubuh mungil anak itu. Anak itu pun kembali menyapa Galuh.

" Apa kakak tahu arti dari bunga ini? Bunga ini melambangkan cinta dan ketaklukan seorang pria kepada wanita yang dia cintai." kata anak kecil itu sembari menyodorkan bunga itu ke Galuh.

Galuh tiba-tiba membayangkan wajah Anna ketika anak kecil tadi menjelaskan arti bunga yang dia bawa.

" Benarkah! Kalau gitu kakak mau beli semua bunganya." kata Galuh tersenyum sambil mengusap pelan kepala anak itu.

" Makasih kak, semoga wanita yang kakak cintai bakal tahu perasaan kakak ini dan menerima kakak sepenuhnya." Anak itu menatap Galuh dengan senyum tulus, berharap cinta kakak di depannya diterima tulus oleh pasangannya.

" Semoga saja." Galuh tersenyum.

Galuh menerima telepon dari asistennya dan langsung menuju ke kafe A.

"Apa kabar pak direktur?" Galuh menerima jabatan tangan yang sudah ada di depannya.

" Kabar baik Presdir Galuh, bagaimana dengan Presdir Galuh?" Direktur itu berdiri sambil mempersilahkan Galuh untuk duduk dengan hormat.

" Oh iya, kita pesan minuman dulu." Direktur itu mengkode pelayan karena telah siap menerima pelayanan.

Pelayan itu tak lain adalah Anna dan tidak menyadari ada Galuh disana dan hanya fokus untuk menulis pesanan yang akan dipesan.

"Apa ada yang saya bantu tuan? Tuan mau pesan apa?" Anna memberi buku menu sambil membungkukkan badanya dan tiba-tiba ia melihat Galuh hingga terkejut.

"Eh kamu!" kata Anna menatap Galuh.

"Senang bertemu dengan mu Nona." Galuh tersenyum.

Tuhan ternyata mengabulkan permohonanku. Gumam Galuh dalam hatinya sambil menatap Anna dan tersenyum.

"Apa Presdir kenal Nona ini?" Direktur itu menunjuk Anna sopan.

"Dia peserta di program yang bakal saya selenggarakan dalam waktu dekat ini." Galuh menjelaskan ke Direktur itu kenapa dia bisa kenal Anna.

"Hmmm, selamat Presdir, semoga programnya berjalan lancar."

"Maaf, tuan mau pesan apa tadi?" lanjut Anna memotong percakapan 2 pria di depannya dengan sopan.

" Saya tanya rekan saya dulu." kata Pak Direktur itu sambil melihat ke arah Galuh.

"Hmmm, saya serahkan saja kepada Nona ini aja." kata Galuh melihat ke Anna dengan senyum memikatnya.

"Baiklah kalau gitu saya ambilkan minumannya." kata Anna yang langsung pergi meninggalkan percakapan para pebisnis di depannya.

Anna yang diperlakukan berbeda oleh Galuh merasa heran kenapa dia bersikap begitu, tapi Anna tidak mempedulikannya dan malah bodo amat sama Galuh.

-

" Baiklah Presdir, semoga kita bisa terus bekerja sama kedepannya." Direktur itu memberi salam karena kerja sama mereka berjalan mulus.

" Iya Pak, saya mengharapkan itu juga." kata Galuh kepada Direktur itu sembari berjabat tangan.

Direktur itupun pergi dan Galuh masih berada di kafe itu karena mau menunggu Anna.

"Kapan wanita itu akan selesai bekerja?

Kenapa masih belum kelihatan sampai sekarang." Galuh melihat-lihat ke sudut-sudut kafe mencari keberadaan Anna.

" Kenapa presdir itu belum pulang juga? Apa dia menunggu seseorang!" Melihat ke arah Galuh. " Bodo amatlah, sebaiknya aku pergi aja dari sini karena aku masih ada pekerjaan lain juga setelah ini." Anna berjalan kepintu keluar tanpa mempedulikan keberadaan Galuh yang masih setia di tempatnya.

" Hei Nona, bisa kita bicara sebentar?" Galuh menghampiri Anna.

"Ada yang mau anda bicarakan Presdir?" Anna menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Galuh yang sudah berposisi di belakangnya.

" Kamu ikut saya dulu, nanti saya kasih tahu sama kamu. Kamu sudah selesai kerja kan? " Galuh menarik tangan Anna dan berjalan keluar.

" Maaf Tuan tapi saya masih ada kerjaan lain setelah ini." Anna menahan diri dari tarikan tangan Galuh.

"Kerjaan lain itu biar saya yang urus, sekarang kamu ikutin saja saya. " Galuh kembali menarik tangan Anna keluar.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

@Deviya90

@Deviya90

mulai suka

2020-03-14

3

Nury Gany

Nury Gany

ganteng joni ah dr pd galuh

2020-03-12

1

Elia Wati

Elia Wati

bagus cerita ny

2020-03-07

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Data Anna
3 Berteman Dia
4 Ada apa dengan ku?
5 Aku kalah Darinya
6 Dia punya rencana
7 Rencana melamar Anna
8 Hadiah darinya
9 Syarat?
10 Dia tinggal di rumahku
11 Presdir terpana
12 Tidak boleh
13 Dirumah Anna
14 Penolakan Anna
15 Aku rindu kamu
16 Hati ku
17 Anna di rumah sakit
18 Akhirnya
19 Ragu
20 Dia terluka
21 Kehabisan darah
22 Anna bangun
23 Wanita lain
24 Benih Cinta
25 Kerumah Galuh
26 Mimpi Buruk
27 Baju apa yang kupakai !!!
28 Tidak terhadap Anna
29 Merindukan dia
30 Kenapa berdetak kencang?
31 Janji untuk bersama
32 Mendapat restu
33 Masa lalu
34 Lamaran di terima
35 Rencana pembalasan 1
36 Rencana pembalasan Galuh 2
37 Rencana pembalasan Galuh 3
38 Usaha Key
39 Pernikahan
40 Masakan Pertama
41 Malam pertama
42 Episode 42. Cemburu
43 Episode 43. Kuliah
44 Episode 44. Anna lapar
45 Episode 45. Inisiatif anna
46 Epispde 46. Takut anna sakit
47 Episode 47. Cantiknya
48 Episode 48. Salah paham
49 Episode 49. kehamilan anna
50 Episode 50. Anna Merajuk
51 Episode 51. Akulah imammu
52 Episode 52. Rindu ayah dan adik
53 Episode 53. Serasa kenal
54 Episode 54. Aku jagain
55 Episode 55. Ngidam 1
56 Epidode 56. Ngidam 2
57 Episode 57. Kamu segalanya untukku
58 Episode 58. Jangan ragukan cintaku
59 Episode 59. Cemburu
60 Episode 60. Bercanda
61 Episode 61. Kekesalan
62 Episode 62. Ancaman
63 Episode 63. Jangan pernah tinggalkan
64 PENGUMUMAN
65 Ara sakit
66 Rindu kalian
67 Anna Cemberut
68 Pertengkaran kecil
69 Kekesalan Galuh
70 Kebahagiaan di dunia
71 Suamiku
72 Cek
73 Gemetar
74 Jodoh masa kecil
75 Berduka
76 Kepedulian
77 Pilu
78 Rencana
79 Kontraksi
80 Kekhawatiran
81 Kenangan
82 Temanin Ara
83 Sayangku
84 Hampir Saja
85 Makian hati
86 Bersitegang.
87 Keputusan
88 Asisten
89 Kekhawatiran Anna
90 Bosan
91 Raja Pratama
92 Bibir ini milikku
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pertemuan
2
Data Anna
3
Berteman Dia
4
Ada apa dengan ku?
5
Aku kalah Darinya
6
Dia punya rencana
7
Rencana melamar Anna
8
Hadiah darinya
9
Syarat?
10
Dia tinggal di rumahku
11
Presdir terpana
12
Tidak boleh
13
Dirumah Anna
14
Penolakan Anna
15
Aku rindu kamu
16
Hati ku
17
Anna di rumah sakit
18
Akhirnya
19
Ragu
20
Dia terluka
21
Kehabisan darah
22
Anna bangun
23
Wanita lain
24
Benih Cinta
25
Kerumah Galuh
26
Mimpi Buruk
27
Baju apa yang kupakai !!!
28
Tidak terhadap Anna
29
Merindukan dia
30
Kenapa berdetak kencang?
31
Janji untuk bersama
32
Mendapat restu
33
Masa lalu
34
Lamaran di terima
35
Rencana pembalasan 1
36
Rencana pembalasan Galuh 2
37
Rencana pembalasan Galuh 3
38
Usaha Key
39
Pernikahan
40
Masakan Pertama
41
Malam pertama
42
Episode 42. Cemburu
43
Episode 43. Kuliah
44
Episode 44. Anna lapar
45
Episode 45. Inisiatif anna
46
Epispde 46. Takut anna sakit
47
Episode 47. Cantiknya
48
Episode 48. Salah paham
49
Episode 49. kehamilan anna
50
Episode 50. Anna Merajuk
51
Episode 51. Akulah imammu
52
Episode 52. Rindu ayah dan adik
53
Episode 53. Serasa kenal
54
Episode 54. Aku jagain
55
Episode 55. Ngidam 1
56
Epidode 56. Ngidam 2
57
Episode 57. Kamu segalanya untukku
58
Episode 58. Jangan ragukan cintaku
59
Episode 59. Cemburu
60
Episode 60. Bercanda
61
Episode 61. Kekesalan
62
Episode 62. Ancaman
63
Episode 63. Jangan pernah tinggalkan
64
PENGUMUMAN
65
Ara sakit
66
Rindu kalian
67
Anna Cemberut
68
Pertengkaran kecil
69
Kekesalan Galuh
70
Kebahagiaan di dunia
71
Suamiku
72
Cek
73
Gemetar
74
Jodoh masa kecil
75
Berduka
76
Kepedulian
77
Pilu
78
Rencana
79
Kontraksi
80
Kekhawatiran
81
Kenangan
82
Temanin Ara
83
Sayangku
84
Hampir Saja
85
Makian hati
86
Bersitegang.
87
Keputusan
88
Asisten
89
Kekhawatiran Anna
90
Bosan
91
Raja Pratama
92
Bibir ini milikku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!