PERJALANAN SESUNGGUHNYA

Didalam ruangan yang gelap dan lembab serta ditemani dengan beberapa cahaya obor. Hanya beberapa ruang tahaban saja yang tertutup, sementara yang lain pintunya terbuka dan kelihatan kosong. Dalam kegelapan aku tidak bisa melihat dengan jelas sepanjang apa di tempat tahanan ini. Atau ada berapa banyak ruangan yang ada didalamnya.

Gelap, dingin dan lembab dan bau tak sedap ini membuatku ingin segera berteriak kepada pengawal tadi. Aku terima! aku terima tawarannya! ah kenapa aku bisa terjebak di tempat seperti ini?!

Perlahan-lahan aku sudah mulai terbiasa dengan suasana seperti ini. Beberapa benda seperti rantai, ranjang kayu, dinding tahanan dan masih banyak lagi. Ada sebuah tulisan besar yang seakan-akan mengejekku...

..." Bila kau menolak kenyamanan maka kau mendapatkan penderitaan. "...

Membacanya aku mendengus kesal dengan tulisan itu. Tentu saja semua orang pasti memilih dengan kenyamanan andaikan masalahnya sesederhana itu. Tapi yang kupikirkan tidak sesederhana seperti itu

Dalam keheningan sekarang, aku memikirkan apakah ada hal lebih baik? mengingat-ingat kembali masa laluku atau kehidupan seperti Shemmer jalani? ah, kehidupan Shemmer... ada sesuatu dimatanya membuat begitu bersemangat, menyala-nyala sepanjang hidupnya adalah petualangan untuk melihat hal-hal yang luar biasa.

Perlahan-lahan apa yang diceritakan oleh Shemmer tadi kembali terbayang-bayang lagi dalam benakku;

" Musuh kami adalah kerajaan azmaveth. Tidak ada satu manusiapun yang tidak begidik ngeri, membayangkan sengat mereka...maut? pusat kerajaan tersebut ada di bawah perut bumi. Yang pasti tempat itu sangat mengerikan. Namun tidak ada satu manusiapun yang kesana dapat kembali lagi untuk menceritakan kengeriannya. Dahulu semua manusia harus pergi kesana bila masanya. Semua orang akan diambil dan dibawa pergi, juga dipaksa mengabdi atau menjadi budak di kerajaan azmaveth. Semua orang tidak terkecuali. Tapi semua itu berubah, sampai Raja dari kerajaan Avalon sendiri turun tangan, yang negerinya jauh diatas sana, turun ke bumi. Dengan sebuah misi. Mengalahkan kerajaan azmaveth. "

" Namun masalahnya, dia adalah kekal, sementara yang lain bisa masuk azmaveth hanyalah manusia yang tidak kekal. Kekekalan dan maut tidak dapat dipertemukan, bila ia masuk kesana, berarti ia mengakhiri kekekalannya. Sama saja dengan menentang kodrat kekekalannya sendiri. "

" Kau tahu apa yang dilakukannya? Ia menanggalkan kekekalan dan kemuliannya untuk bisa masuk kesana, masuk ke jantung kerajaan azmaveth!... sendirian! para ksatrianya tidak dapat berbuat apa-apa untuk membantunnya, karena mereka tidak mempunyai kemampuan untuk menanggalkan kekekalan mereka, jadi begitu besarnya cinta Raja Avalon pada manusia. Sehingga Ia mengubah dirinya sendiri dengan menjadi sama dengan kodrat manusia yang tidak kekal untuk menghadapi kerajaan azmaveth sendirian. "

" Kau tahu apa yang terjadi? jauh didalam perut inti bumi, Ia bertempur sendirian menghadapi seluruh kerajaan azmaveth. Berjuta-juta bala tentara dan ksatria hitam pastikan azmaveth dikalahkannya sendirian! Bayangkan, ia hanya sendirian, seorang diri bertempur. Dalam waktu tiga ia mengalahkan kerajaan azmaveth. Dan merebut semua kunci-kunci pintu gerbang musuh. "

" Dan sekarang, kami...para ksatria berjaga-jaga bila kekuatan azmaveth itu kembali. Mereka sekarang sedang menyusun kekuatan untuk bisa merebut kunci-kunci itu lagi. Tugas kami adalah menahan dan mengalahkan serta memusnahkan mereka. "

Hmm...sebuah kisah yang sungguh luar biasa. Andaikan saja aku bisa menjadi salah satu ksatria seperti halnya Shemmer. Oh Raja Avalon..., bila cerita yang diceritakan oleh Shemmer benar apa adanya. Bebaskan aku saat ini juga, dan ijinkanlah aku mengabdi menjadi salah satu ksatria pilihanmu Raja Avalon, sekalipun hanya menjadi ksatria biasa tidak menjadi masalah buatku. Buatlah sisa sepanjang hidupku ini menjadi berguna, menjadi alatmu.

Ah...betapa bodohnya dan kekanak-kanakanya pemikiranku ini. Mungkin saja cerita Shemmer ini hanyalah kisah legenda isapan jempol belaka. Kalaupun pertolongan itu ada seperti yang kuminta, tidak mungkin datang dengan segera dan mendadak seperti lamunanku dan kuharapkan.

Sudahlah...aku tidur saja di ranjang kayu ini, dalam genggaman rantai-rantai baja yang melilitku. Lagipula aku kurang tidur. Siapa tahu besok oleh raja Naham berubah pikiranya dan aku memutuskan pilihanku untuk menetap disini... kapernaum. Biarlah malam ini ku menikmati kesepian dan kesunyian.

Ah... perutku! aku baru sadar hampir seharian aku tidak makan, kecuali minum vasthi yang dihidangkan bu Ribka beserta camilan kecil. Apakah dipenjara ini mereka menyediakan makanan?

Dalam kesunyian seperti ini, yang dapat kudengarkan hanyalah suara nafasku, geraman suara perutku yang keroncongan dan bunyi detak jantungku sendiri. Irama detaknya makin lama makin nyata dalam kesunyian ini. Dan perlahan-lahan irama detak irama itu menjadi seperti irama langkah kaki. Ah... mungkin perasaanku saja. Aku tidur saja.

Tapi bunyi langkah kaki itu makin lama semakin jelas dan nyata. Suara langkah kaki yang berat semakin lama semakin mendekat. Dan tepat berhenti didepan pintu sel-ku. Mungkin itu pengawal Naham, tapi...mengapa kembali begitu cepat? Entahlah apalagi yang diinginkan oleh raja yang aneh itu. Ingin memberikan kenyamanan pada rakyatnya, tapi juga suka merantai dan membelenggu orang yang menolaknya.

" TSINGG....GUBRAKK....KRAKKK!! "

Mendadak terdengar bunyi yang sangat mengagetkanku, disertai dengan terbelah dan ambruknya pintu sel menjadi dua bagian. Berdebum pada dua sisi yang berbeda. Debupun naik beterbangan akibat jatuhnya pintu sel yang besar itu. Dan membuat pandanganku samar-samar apalagi ruangan penjara bawah tanah begitu gelap. Dibalik debu pintu yang terbelah itu, aku melihat samar-samar, seseorang yang datang menghampiriku dengan membawa sebuah pedang di kedua tangannya.

Dan kegaduhan itu terjadi dari ruangan-ruangan di sekelilingku, ternyata disana ada banyak juga yang sedang terkurung dipenjara, senasib denganku. Mereka berteriak-teriak minta dibebaskan juga dan mau menerima tawaran raja.

Sosok itu tidak memperdulikan yang terjadi di sekelilingnya. Perlahan-lahan dia masuk kedalam sel-ku dan berdiri di hadapanku....Itu Shemmer!

" Sekarang kau harus memilih kenyamanan atau ikut denganku?! "

" Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana kau bisa masuk?! " seruku keheranan.

" Cepat pilih!! buat KEPUTUSAN!! " serunya keras seperti marah dan mengulang lagi pertanyaannya.

" Kenyamanan bukan menjadi tempat akhir dari tujuanku...aku memilih ikut denganmu, " kataku sedikit gugup.

" Kau sudah membuat pilihan! "

" Wushh...switchh, wushhh, krakkk " suara pedang menebas beberapa kali dengan cepat dan belenggu-belenggu baja dingin yang dipasang di lengan dan kakiku dalam sekejap semuanya terbelah!

" Ayo ikut aku, kita tidak punya banyak waktu..." dia segera berbalik pergi. Sementara aku bangkit dengan keheranan, melihat belenggu-belenggu besi ini ditebas dengan mudahnya. Bagaimana dia melakukannya?

Dia berjalan melewati lorong-lorong yang tadi kulewati. Suasana lorong itu sepi tanpa hambatan, padahal aku sangat khawatir kalau-kalau bertemu dengan pengawal raja, pastinya akan terjadi pertempuran seru. Mengingat aku hanya membawa sebilah pisau serba guna yang selalu kusembunyikan di kantong balik pakaianku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!