SEJARAH PEDANG

" Namanya Ephesians, salah satu dari enam puluh enam pedang Logos di dunia ini, " ujarnya bangga sambil menunjukkan sebuah tulisan di gagang pedang itu, tulisan Ephesians dalam bentuk ukiran yang rumit, kalau dia tidak mengatakannya, mungkin aku tidak tahu apa arti ukiran tersebut. Karena ukiranya hampir menyatu dengan gagang pedangnya.

" Kau ingin melihat sesuatu yang hebat dari pedang ini? " tanyanya lagi

" yah...aku mau lihat. "

Kemudian Shemmer mengambil pedangnya kembali, lalu sambil menutup mata dia sedang berkonsentrasi akan pada sesuatu. Lalu menyentuh batang pedang itu dengan jari tengah dan telunjuknya, mulai dari pangkal sampai ujungnya.

" Perhatikan apa yang muncul dari pedang ini! "

Aku Melihat batang pedang tersebut perlahan-lahan mengeluarkan aura yang tebal seperti ada awan-awan yang bergerak didalamnya. Kemudian secara ajaib muncullah huruf-huruf yang merangkai dan membentuk sebuah kalimat, di sepanjang pedang. Rangkaian kalimat yang muncul secara perlahan-lahan dengan berpendar, lalu berlahan menghilang dan digantikan dengan kalimat yang baru.

" Ini seperti sihir...! " ujarku seolah-olah tidak percaya

" Bukan, ini bukan sihir, sihir adalah kekuatan yang berlawanan. Semenjak awal sumber kekuatan berasal dari Kerajaan Avalon. Dan coba kau baca apa yang tertulis di situ! " ujarnya dengan lembut

Aku mencoba membaca tulisan dari situ, benar-benar tulisan yang asing dan tidak dapar kubaca

" Wah apa artinya ini? aku tidak mengerti sama sekali? " ujarku bingung

" Oh maafkan aku, ***phakah aryin rha'ah***. " sambil mengusap kedua mataku. Aku tidak merasakan apa-apa, namun saat aku kembali melihat pedang itu, akupun bisa mengerti dan membacanya dengan jelas, tertulis begini :

...~~~ ***Pakailah seluruh senjata Avalon untuk bertahan dari serangan azmaveth, perang kita melawan penguasa kegelapan, melawan roh-roh jahat***....

...***Ambilah seluruh perlengkapan senjata Avalon, supaya kamu dapat tegap berdiri dan bertahan di hari yang jahat itu***....

...***Berdirilah tegap, bersabukkan Aletheia, berbajuzirahkan Dikayosune, beralaskan Hetoymasiah, dan beritakan kabar kemenangan serta damai sukacita***....

...***Selalu siap dengan perisai dan padamkan semua panah api azmaveth terimalah helm Soteria dan pedang Logos***~~~...

Dan sampai tulisan itupun habis, aku masih duduk terpaku dan takjub memandang pedang itu sambil menunggu kalimat selanjutnya muncul. Tapi tidak terjadi. Karena perlahan-lahan pedang itu kembali ke warna sebelumnya, bening seperti cermin. Aku masih ingin membaca kalimat-kalimat itu lagi. Setiap kalimatnya ada kekuatan yang keluar, semangat dan gairah untuk bertempur. Lebih besar lebih kuat dan lebih tenang.

" Apa itu tadi? " tanyaku dengan takjub

" Itu adalah pesan yang ada di dalam setiap pedang *Logos*, setiap pedang *Logos* memiliknya. itulah yang membedakan dengan pedang biasa. pedang *Logos* bisa bicara denganmu secara pribadi. Karena ia menyampaikan hal yang berbeda setiap pribadi.

Lalu aku mengembalikan pedang itu kepada Shemmer dengan hati-hati, takut nanti pedang itu membawaku kepada hal-hal yang lebih dalam lagi. Tapi ada rasa yang membakar di hatiku, yanf membuatku ingin mengetahui tentang pedang itu.

" Raja Avalon, siapakah dia? apakah dia Rajamu? "

" Avalon bukanlah namanya, tapi nama kerajaanya yang nun jauh berada di dunia atas. pemberiannya yang berharga adalah pedang-pedang ini kepada kami, sebagai tanda bahwa kami adalah ksatrianya. "

" Pedang-pedang sakti itu, kau bilang ada enam puluh enam pedang sakti seperti ini? dimana pedang-pedang yang lain? "

" Kau ingin tahu mengenai pedang-pedang itu? khawatirnya aku membuatmu bosan. "

" Tidak masalah, justru aku sangat antusias mendengarkan kau, Shemmer. "

Dia tersenyum sambil mengangkat pedangnya ke atas, kemudian meletakkan kembali di sisinya dan mengarahkan pandangannya dengan lembut ke arahku. Sepertinya sedang menyelidiki hatiku.

" Baiklah akan kuceritakan sedikit, ada enam puluh enam macam pedang *Logos* di dunia ini. pedang-pedang tersebut memiliki nama dan karakter yang berbeda. Yang pertama dan tertua adalah *Genesis*. Sebuah pedang kuno dan paling tua, paling berat dan agung. Kemudian pedang yang terakhir disebut *Revelation*, dikenal sebagai pedang tujuh elemen, dingin dan mengerikan, serta mampu berubah-ubah sesuai dengan penggunanya. pedang-pedang itu adalah senjata utama kami, pemberi kekuatan dan menuntun kami. "

Lalu ada sesuatu yang menahanya untuk melanjutkan ceritanya, dan ia kembali menatap dalam padaku.

" Masih banyak yang lain, memiliki karakter yang unik. Di lain kesempatan akan kuceritakan kepadamu tentang pedang-pedang itu. Tetapi kau datang kesini bukan karena pedang kan? " ujar Shemmer sambil menatap mataku dalam-dalam.

Hebat dia mengetahui jalan pikiranku. Memang sebenarnya aku ingin menanyakan kota-kota di luar kapernaum.

" Kau mungkin menganggap aku ini gila, terlalu banyak hal aneh tentang diriku yang ingin kau tanyakan bukan? " ujarnya tersenyum.

" Seisi kota ini juga menganggap aku gila. Dan memang, kadang-kadang aku juga setuju dengan mereka katakan, bahwa aku ini sudah gila melakukan semua ini "iapun tertawa terkekeh mengejek diri sendiri.

Akupun sedikit mundur dari dia, menjaga jarak, takut kalau penyakitnya kambuh.

" Tidak sobat, aku berpikir dengan sangat jelas, melihat dengan jelas dan mendengar dengan jelas. Jauh lebih jelas daripada kebanyakan orang. Karena aku mengalami sendiri, melihat dan mendengar apa yang tidak dapat mereka alami. " kata Shemmer.

Mengalami pengalaman yang tidak dialami oleh orang lain? Sepertinya dia benar, karena bagiku melihat pedang yang mengeluarkan tulisan adalah hal yang tidak biasa setiap hari.

" Hampir semua orang gentar bila mendengar masa itu tiba. " ujarnya lirih.

" Saat deru peperangan menghampiri dan hawa kengerian maut terasa begitu pekat. Mereka takut, gelisah dan berharap mereka tidak hidup pada masa itu. Masa mengerikan di mana peperangan yang tiada henti, dahsyat dan akhir dari dunia yang telah diceritakan dari mulut ke mulut, turun temurun, dari generasi ke generasi. " kata Shemmer

" Mengapa mereka gentar dan ketakutan pada masa itu? karena mereka hanyalah orang-orang biasa, yang lari ketakutan bila bahaya perang datang menghampiri. Tapi tidak demikian dengan kami. *Para ksatria*, bila kami mendengar pertempuran itu akan tiba. Sepanjang hidup telah kami habiskan untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan berlatih keras setiap hari untuk menghadapi hari itu. " sambungnya lagi.

" Hari yang telah diceritakan turun temurun oleh nenek moyang kami. Pada setiap generasi, seluruh hidup mereka berjaga-jaga pada hari tersebut. Tapi, hak itu tidak pernah terjadi sepanjang hidup mereka. Hari yang terus dibisikkan diantara keturunan para ksatria. Hari dimana kami akan bertarung bersama-sama dengan Raja yang telah lama dinanti-nantikan. Kami akan melihat kegagahan Raja kami yang duduk diatas kuda putihnya yang perkasa dan memimpin para ksatria dalam pertempuran yang terakhir. "

" Untuk itulah aku Shemmer ada disini, terbakar di tengah panasnya matahari, menggigil di tengah derasnya hujan, tetapi aku berdiri tegap disini, berjaga dan menanti. Ditengah sorot mata para penduduk yang memandang aku tidak waras karena selalu memperingatkan tentang hari terakhir yang mengerikan. Menghakimi kami dan mengatakan kami adalah pembohong karena menceritakan tentang kehebatan sang Raja yang dianggap oleh mereka cuma dongeng belaka. Mereka menolak Karena kebebalan serta kebodohan mereka. " serunya dengan gemas

" Tetapi kami para ksatria akan tetap berdiri menanti dengan penuh kerinduan. Menanti kedatangan sang Raja. Karena hari itu sebentar lagi. "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!