Part 2

Saat Veli jalan ke kursi itu dan duduk, tiba-tiba seseorang yang menyapa mereka, dia teman sekelas yang duduk di depannya.

"Hai, kenalin Nama-ku Mia Azzahrama, panggil aku Mia aja," ujar Mia dengan sangat berseri.

"Hai, kenalin aku Sabrina Velicia panggil aku Veli dan ini sahabatku Fikri Gutama panggil aja dia Fikri," jawab Veli dengan semangat.

"Ha-haii," sapa Fikri gugup sambil menatap Mia dan tidak sengaja Veli meliriknya.

"Hai!!" jawab Mia dengan sumbringah.

Saat ingin mengobrol lebih jauh, tiba-tiba datang sekelompok osis yang memasuki kelas mereka. Semua murid di sana langsung duduk dengan rapi.

"Selamat pagi adik adik-ku sekalian," sapa ketua osis dengan ramah.

"Pagi kaakk," balas mereka serempak.

"Kenalin saya ketua osis di sini, bagi yang belum tau 'osis' itu apa bisa di lihat di visi misi sekolah ini, di situ ada beberapa penjelasan juga tentang sekolah ini dan juga tata tertib yang harus dilaksanakan, ok baiklah dari pada berlama lama sebaiknya to the point aja ya," ucap ketua osis yang tiba tiba di potong.

"Buruan doong," ujar seorang murid yang terlihat badung.

Ketua osis itu terkekeh. "Eeh iya iya sabar ya.., oke sekarang kakak mau ngasih tau kalo kalian dari hari ini sampai hari sabtu besok akan melewati Masa Pengenalan Sekolah yang dilaksanakan di sekolah dan kalian harus ikut lalu akan di absen setiap harinya oleh pembimbing osis yang akan membimbing kalian, jadi selama seminggu ini kalian belum belajar dan hanya bermain, dan juga mungkin berkenalan pada teman baru kalian," jelas ketua dengan detail dan berhenti untuk mengambil napas.

"Yeey gak belajar yeeey," sorak sekelas dengan riang, suara khas anak kecil yang kegirangan itu membuat ketua osis itu merasa gemas.

"Hahaha, nah sebaiknya nanti saat kalian keluar lapangan untuk melihat beberapa penampilan dari ekskul ekskul, kalian harus serius dan tertib, dan sekarang kelas ini akan di dampingi oleh kak Keli dan kak Meri, baiklah sampai di sini saya menjelaskan nanti saya balik lagi untuk mengabarkan informasi kepada kalian, terima kasih dan selamat pagi," ucap ketua osis bernama Watiana itu mengakhiri lalu melenggang pergi untuk lanjut ke kelas lain.

"Oke adik-adik sebelum kita ke lapangan, kita absen dulu ya ke kak Meri, nanti kakak akan membagikan kertas untuk kalian masing-masing dua dan gak boleh hilang ya," jelas kak Keli lembut.

"Iya kak," ucap sekelas dengan serempak.

Saat pengabsenan berlangsung di bagikanlah kertas yang masing-masing murid mendapatkan dua kertas, kertas pertama berwarna kuning untuk nama dan biru untuk pilihan ekskul nanti.

Setelah selesai mengabsen dan membagikan kertas itu, siswa siswi pun langsung mengisi kolom nama dan kelas lalu memakainya.

"Eeh eh jangan di isi dulu kartu ekskulnya, nanti aja saat hari terakhir MPS, kalian akan melihat dulu ekskul yang ada disini baru deh kalian isi sesuai keinginan kalian, tapi ingat kartunya tidak boleh hilang ya~" ucap kak Keli saat melihat seorang adik kelas yang ingin mengisinya.

"Baik kak," ucap mereka serempak.

"Waaaaww kak Keli dan kak Meri cantik deeh," ujar seorang anak laki laki.

"Iya iih cantik ya, gak sia-sia gue sekolah di sini," sahut yang lain dan kakak kelas mereka yang tadinya tegas menjadi menunduk karena blushing.

"Udah ah kalian mah bikin kakak baper aja," kata kak Meri dengan nada manja dan mengedipkan matanya yang membuat anak laki-laki di sana tercengang.

"Yaah ahahaha pada baper nih yee di kedipin," ucap kak Meri dan kak Keli menertawakan mereka yang tiba-tiba memandanginya dengan tatapan itu.

"Yaaah kirain beneran," ujar seorang adik kelas yang sedari tadi menggodanya.

"Tau tuh ahh, biarin deh enak juga di kerjain bidadari hehehe," sahut yang lain yang membuat orang terkekeh mendengarnya.

Yang lain hanya menertawakan para anak lelaki yang sedari tadi menggoda kakak kelasnya itu, dan hanya satu orang yang tidak menggodanya yaitu Fikri. Kakak kelas dan yang lainnya tidak memperdulikannya, mengapa hanya dia yang tidak ikut ikutan dengan yang lain, mereka menyadari dan menatap Fikri dan menoleh ke arah Veli sebangkunya lalu semua mengangguk mengerti.

"Hai kamu kenapa diem aja gak kayak yang lain? Kalem amat," sapa kak Keli yang membuat Fikri terdiam dan cengengesan.

"Gak pa-pa kok Kak hehehe," ucap Fikri dengan agak sedikit gugup.

"Hmm kakak tau niiih, pasti kamu takut ya sama pacar kamu itu," ucap kak Keli sambil melirik ke Veli yang membuat Veli terkekeh.

What!?.

"Iih nggak kak dia mah sahabat aku," ucap Veli membela diri dan di barengi anggukan Fikri.

"Iihh bener gaaakk??" tanya kak Keli dengan nada meledek.

"I-iya kak sumpah dah, emangnya bisa dapet hukuman ya?" sahut Fikri gagap.

"Hahaha muka kalian hahaha lucu banget haahhaha," suara kakak kelas yang jahil itu pun pecah dan di ikuti tawaan kawan-kawan sekelas.

Veli dan Fikri bernafas lega dan ikutan ketawa hambar. Kakak kelas itu masih tertawa membuat mereka berdua terkekeh, lebih tepatnya jengah, bagaimana tidak mereka yang awalnya tegas menjadi sangat humor dan benjingkrakan sampai sampai ngedeprok di lantai karena tidak tahan ketawa.

"Ya ampuun Keli! Meri! Bukannya ngebimbing malah buat adik kelas jadi gila," pekik seseorang di ambang pintu yang membuat seluruh siswa siswi menatapnya.

"Wati? Eh ketua osis yang paling cakep, imut, ndehooy..ada apa ya..Watiana syantiik," jawab Keli dengan nada lebay yang membuat orang di seluruh ruangan bergidik geli.

"Ada apa, ada apa! Ayo kita kelapangan masa nggak denger pengumumannya!?" ucap Watiana sewot.

"Iya kaak dari tadi kita bercanda sama ketawa-ketawa terus sama bidadari ini," ujar seorang anak laki laki dengan lantang, yang membuat sekelas menahan ketawa saat bocah ini di pelototi oleh ketua osis itu.

"Eh? Kok mel..hehehe iya kak iya aku duduk deh." wajah yang tadinya ceria, menjadi cemberut karena lawakan recehnya yang tidak membuat orang ketawa.

"Ayo deh adek-adek, kita ke lapangan buat ngeliat tampilan ekskulnya, jangan lupa pake kartu namanya ya," jelas kak Meli untuk mengajak adek kelas-nya itu.

"Ayo kakak bimbing deh," ucap kak keli yang mulai tegas dan kak Watiana masih melihat mereka dengan mata menyipit.

Saat ingin ke sana Fikri pun menggandeng tangan Veli dengan erat dan pergi meninggalkan kelasnya itu, tiba-tiba di sampingnya terdapat Mia yang terlihat melirik sinis saat melihat tangan Fikri dan Veli bergandengan, tiba-tiba Mia...

Terpopuler

Comments

Shellia

Shellia

jadi inget pas waktu jaman SMP gak punya satu pun sahabat cewek 😔 kita ber7 tp cuma aku yg cewek

2021-04-19

0

D.R.S

D.R.S

keinget rachel ama farel..hihihibi

2021-04-18

0

D.R.S

D.R.S

ikut gandeng tangan fikri

2021-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!