1.5 Sejarah part 3.
Raja Riyu terbunuh saat aku berperang dengan 2 kerajaan aliansi. Rumor yang beredar bahwa raja Riyu dibunuh oleh Luca ketika Konoha diserang oleh kerajaan Roman. Padahal saat itu posisi raja Bob telah terpojok.
Kemungkinan raja Luca berteleportasi tanpa sengaja masuk ke area kerajaan Konoha ketika terjadi penyerangan dengan kerajaan Roman. Itu adalah alasan paling logis yang dapat aku pikirkan.
Setelah kejadian itu kerajaan Royal menjadi satu dengan Imperial dibawah kepemimpinan Luca. Selain itu kerajaan Imperial dan Roman beraliansi untuk melawan empat kerajaan.
Tanpa berpikir panjang aku mengirimkan surat kepada empat kerajaan yang mendukung perjanjian warlock. Ini adalah langkah cepat agar aliansi kerajaan Roman dan Imperial tidak sempat membuat rencana.
Surat itu berisi bahwa aku akan menyerang wilayah kerajaan Royal yang saat ini telah menjadi kerajaan Imperial secepatnya. Aku meminta tolong pada raja lain untuk menyibukkan kerajaan Roman atau bahkan jika mungkin mengalahkannya.
***
Banyak tenda-tenda berdiri di tengah tanah lapang. Api unggun terlihat di tengah-tengah kumpulan tenda dan suara kayu terbakar terdengar samar-samar. Aku berada di atas bukit agak jauh dari kumpulan tenda sambil memperhatikan sekitar.
Cahaya muncul di depanku dan terasa sangat familiar. Itu adalah Amstrong, monster mitos yang telah bersama-sama denganku sejak aku berumur 8 tahun.
"Raizen aku merasa ada yang aneh di dekat pohon sebelah kanan itu," kata Amstrong sambil menunjuk pohon yang dia katakan.
Aku penasaran sehingga kucoba untuk mendekati pohon itu. Amstrong berada di samping kiriku ikut berjalan sambil melipat sayapnya.
Aku menyentuh pohon itu dan tiba-tiba aku seperti dialihkan ke dalam suatu ruangan. Ruangan itu berbentuk bulat dan sepertinya terbuat dari kayu.
"Ruangan apa ini Amstrong?" tanyaku ke Amstrong sambil kebingungan.
"Silahkan duduk tuan Raizen dan Seraph yang di sana," suara seorang perempuan yang muncul dari ruangan gelap di sebelah kananku.
"Jangan kaget begitu tuan, namaku Merlin. Silahkan duduk," katanya sambil berjalan ke arahku.
Akhirnya kami semua duduk di sebuah kursi. Di atas meja terlihat ada 3 cangkir minuman yang telah disiapkan.
"Silahkan diminum tuan jangan sungkan-sungkan," kata Merlin sambil dia mengangkat cangkir di depannya.
"Iya nona," jawabku dengan sedikit ragu.
"Aku meminta kalian kesini karena ada beberapa hal yang aku ingin sampaikan," kata Merlin dengan wajah serius.
"Meminta kami kemari?" jawabku sambil kebingungan.
"Iya tuan, aku memacing kalian untuk datang kemari," kata Merlin menjawab kebingunganku.
Aku dan Amstrong hanya mengangguk tanpa ada pemikiran curiga terhadap apa yang disampaikan Merlin.
"Peperangan ini akan segera usai," kata Merlin sangat yakin.
"Benarkah?" tanyaku kaget padanya.
"Iya, tapi ini akan butuh bayaran yang sangat besar," kata Merlin sambil sedikit terlihat sedih.
"Bayaran??, Bayaran apa itu?" tanyaku lagi kepada Merlin sangat penasaran.
Merlin hanya diam dan tidak menjawab pertanyaanku.
"Yang jelas perang ini akan berakhir. Tapi di masa depan akan ada kejadian yang lebih menyulitkan untuk umat manusia," jelas Merlin.
"Aku ingin tuan menuliskan letak tempat ini dicatatan harian anda. Tulis saja ruangan bawah tanah dengan sayap dan perisai yang kuat," sahut Merlin tidak memberikan waktu untuk aku bertanya.
"Sebenarnya apa yang akan terjadi di masa depan?" tanyaku kepada Merlin mencoba mengembalikan topik pembicaraan.
"Anda tidak perlu tahu tuan. Cukup fokus terhadap perang yang sedang anda akan lakukan," kata Merlin.
"Aku akan melakukan apa yang kamu minta jika kamu memperkenalkan dirimu," kataku sambil melihat Merlin.
"Monster mitos, tapi aku bukan monster yang dimaksud Albert. Itu saja informasi yang bisa aku sampaikan," Merlin menjawab dengan tenang.
"Aku percaya padamu, akan kulakukan apa yang kamu inginkan tadi," kataku setelah itu aku berdiri dari kursi.
Akhirnya kami pergi dari tempat itu. Merlin memberikan buku kepadaku dan meminta untuk dititipkan pada seseorang yang aku percaya.
Aku membuka mataku, terlihat cahaya api cukup terang dalam sebuah kaca di atasku. Amstrong juga terlihat berdiri berada di samping kananku. Apakah aku tadi bermimpi dalam hatiku bertanya-tanya.
"Anda tidak berimimpi tuan," kata Amstrong sambil mencoba membantuku berdiri seakan dia tahu isi hatiku.
Ternyata aku sudah berada di dalam tenda. Amstrong juga tidak tahu kenapa dirinya sudah ada di dalam tenda.
Aku merasakan ada suatu benda di pelukanku. Itu adalah buku yang diberikan Merlin kepadaku sebelum pergi. Isi buku itu adalah berbagai jenis makhluk mitos dari tingkat paling tinggi hingga rendah. Tetapi banyak monster mitos yang belum pernah aku ketahui tertera dalam buku itu.
"Apakah informasi dalam buku ini bisa dipercaya Amstrong?" tanyaku pada Amstrong sambil terus membaca buku itu.
"Iya, itu mungkin buku tentang informasi monster mitos yang sangat lengkap dibandingkan yang ada pada manusia saat ini," kata Amstrong sambil menjelaskan beberapa monster di dalam buku.
Akhirnya aku menitipkan buku itu pada Amstrong dan menyuruhnya memberikan kepada Albert jika terjadi sesuatu dengannya.
***
Aku menatap wanita di sampingku sambil kebingungan. Wanita itupun terlihat kebingungan. Aku berdiri sambil menggaruk-garuk kepalaku dan mondar-mandir di depan wanita tadi.
"Hei apa yang kamu pikirkan setelah membaca buku ini?" tanya wanita di depanku sambil menutup buku yang telah kami baca.
"Aku betul-betul bingung dan tak menyangka ada hal seperti itu," jawabku ke wanita tadi.
"Aku akan menemukan buku yang disebut raja tadi agar menemukan partner yang cocok. Bagaimana denganmu Kenang?" katanya dengan pancaran muka optimis sambil bertanya padaku.
"Aku harus bertanya pada kakekku puteri," aku menjawab pertanyaan puteri tanpa sadar tidak memanggil namanya.
"bukkk..."
"Akukan sudah bilang panggil aku Nadha," katanya setelah memukul kepalaku dengan buku.
Akhirnya kami berpisah tepat di pintu keluar perpustakaan. Nadha katanya akan kembali ke istana Carleon untuk mengumpulkan informasi. Sementara aku akan menemui kakek di desa Pakel.
***
Sambil berjalan aku melihat rumah kayu berwarna cokelat yang terlihat sangat bersih. Meja dan kursi tersusun rapi di teras rumah terlihat sangat indah.
Aku melangkah perlahan sambil melihat situasi sekitar rumah. Aku ketuk pintunya pelan, pelan, pelan, pelan hingga semakin cepat karena kejengkelanku tidak ada yang merespon.
Sepertinya memang tidak ada orang di dalam pikirku sambil merasa kelelahan dan mencoba duduk di kursi dekat jendela.
"Hei, Kenang bangun," suara yang tak asing bagiku sambil tangannya menggoyang-goyang tubuhku.
Aku terbangun dan melihat kakek ada di depanku. Air mataku mengalir deras seketika sambil berusaha memeluk kakekku. Tapi kakek menahan kepalaku dengan tangan kanannya hingga aku tak bisa menggapai tubuhnya.
Kami berdua masuk ke dalam rumah dan aku diperintah kakek untuk mandi dahulu. Selesai aku mandi, berbagai makanan yang tidak pernah kumakan saat di kota akademi tertata rapi di meja. Kakek menyuruhku duduk dan makan.
Seperti biasa kami berdo'a dulu sebelum makan. Setelah itu peperangan dimulai. Kami berebut makanan mirip seperti orang berkelahi. Hal ini sudah sering kami lakukan sejak aku kecil.
Setelah itu kami berbicara banyak hal tentang pelatihanku. Walaupun baru sekitar dua bulan aku meninggalkan kakek, tapi seperti sudah terasa bertahun-tahun.
"Kek, aku telah membaca buku yang berjudul 12 kerajaan," kataku tiba-tiba sambil merasa agak takut.
"Oh begitu ya, bagus-bagus. Jadi apa yang kamu dapat dari buku itu?" tanya kakekku sambil tersenyum.
Aku menceritakan semua yang aku ingat dalam buku berjudul 12 kerajaan. Kakek mendengarkannya dan terlihat tidak terkejut sedikitpun.
Aku tiba-tiba berdiri dan menunjuk kakek.
"Tapi aku masih belum percaya bahwa kakek tua sepertimu adalah mantan raja Majapahit," dengan lantang aku mengatakan itu pada kakek.
Pukulan tangan kanan kakek langsung mendarat ke pipi sebelah kiriku. Akupun terlempar sangat jauh melubangi rumah dan berhenti setelah menabrak sebuah pohon.
Sekilas terlihat seperti ada dua orang di depan rumah terkejut ketika aku terlempar dalam hatiku sambil mencoba bangkit dan membersihkan kotoran yang ada di bajuku.
Tak kusangka aku melihat Nadha dan Pak Syahir berdiri terpaku di depan rumahku. Mungkin mereka kaget karena tiba-tiba aku terhempas dari dalam rumah.
Kakek keluar dari dalam rumah dan terlihat sangat emosi.
"Hei bocah, apakah masih belum cukup?," Kata kakek tanpa memperhatikan bahwa ada puteri kerajaan dan kepala sekolah di depan rumah.
Lalu aku berusaha memberikan kode pada kakek dengan menunjuk-nunjuk ke arah pak Syahir dan Nadha. Betapa terkejutnya kakek ketika ada putri kerajaan Carleon dan pak Syahir yang sedang berdiri di depan rumah.
Kemudian kami berempat duduk di dalam rumah yang telah berlubang tepat samping pintu. Kami mulai mendiskusikan beberapa hal yang telah aku dan Nadha baca di buku harian raja Carleon terdahulu.
"Jadi bagaimana peperangan dapat dihentikan?" tanya Nadha sangat penasaran.
Pak Syahir mulai menceritakan apa yang telah terjadi sehingga perang berakhir. Dari cerita pak Syahir peperangan di hentikan oleh raja Raizen.
Raja Raizen menyerang wilayah kerajaan Imperial yang dulunya adalah wilayah kerajaan Royal. Tetapi tanpa disangka-sangka raja Luca ditemani raja Bob di medan perang.
Menurut informasi kerajaan Clover dan Uruk telah menyerang kerajaan Roman. Tetapi yang membuat pak Syahir heran kenapa ada raja Bob di kerajaan Imperial meskipun wilayahnya diserang saat itu.
Peperanganpun dimulai, pasukan kerajaan Carleon sempat terlihat akan memenangkan perang itu dengan mudah. Tetapi tiba-tiba hujan meteor menghabisi hampir seluruh pasukan Carleon. Pak Syahir tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, raja Raizenpun juga tidak memiliki kesempatan untuk membuat perlindungan.
Raja Raizen memanggil Amstrong dan langsung maju ke medan perang. Felix memimpin pasukan khusus rune menuju pasukan kerajaan Imperial membuka jalan untuk raja Raizen.
Tiba-tiba dari belakang pasukan kerajaan Imperial terdengar suara teriakan. Ternyata raja Laxus dengan pasukannya menyerbu pasukan Imperial dari belakang.
Akhirnya raja Raizen bertemu dengan raja Luca dan Bob di medan perang. Terjadi pertarungan antar tiga raja tersebut. Pertarungan antara Wizard, Paladin dan Guardian menampilkan pertarungan yang sangat tidak masuk akal di mata pak Syahir.
Tidak ada satupun pasukan yang berani ikut campur dalam pertarungan itu. Secara bersama-sama para raja itu menggunakan kemampuan install. Lalu raja Laxus yang memiliki job paladin tiba di tengah-tengah pertarungan antar raja sepertinya telah menggunakan install.
Pertarungan dua lawan dua antar raja membuat pak Syahir terkagum-kagum menyaksikan pertarungan itu. Tidak hanya pak Syahir hampir seluruh pasukan di dekat lokasi pertarungan sempat terdiam menyaksikan pertarungan para raja.
Akhirnya ratusan pukulan yang dilakukan raja Bob mendarat ke muka dan tubuh raja Raizen. Meskipun terlihat sangat fatal tetapi raja Raizen tetap bisa berdiri dan tersenyum. Pedang cahaya yang sangat besar terlihat menancap pada tubuh raja Bob. Seketika raja Bob terjatuh dan terpisah dengan monster mitosnya. Monster mitos berjenis vaporeon langsung lenyap menjadi butiran-butiran cahaya berwarna biru.
Saat itu semua mata tertuju pada kematian raja Bob. Setelah itu muncul api berwarna hitam dari langit seperti sihir curse membakar tubuh raja Bob.
Pak Syahir mencari tahu dari mana asal api tersebut sambil berlari menjauhi medan perang. Akhirnya dia melihat ada sosok bayangan terbang manjauhi lokasi peperangan. Pak Syahir berpendapat bahwa yang membakar raja Bob dan menurunkan hujan meteor adalah bayangan itu.
Ketika pak Syahir kembali ke medan perang hal yang mengejutkan terjadi. Raja Raizen terlihat sedang melindungi raja Laxus yang terjatuh di tanah. Ekor dari raja Luca menusuk tepat di dada sebelah kiri raja Raizen.
Raja Raizen memuntahkan banyak darah dari mulutnya. Tetapi raja Raizen juga sepertinya berhasil memberikan serangan kepada raja Luca.
Itu terlihat seperti sihir rose pain menurut pak Syahir. Sihir itu seperti bunga mawar yang mekar pada leher raja Luca. Raja Luca juga langsung terdiam. Warna kulitnya berubah dari kekuning-kuningan menjadi kebiru-biruan sambil memuntahkan cairan putih. Secara bersamaan monster mitos kedua raja itu terpisah dari tubuhnya.
Raja Raizen terlihat membisikan sesuatu kepada Amstrong. Seketika Amstrong langsung terbang menjahui medan perang. Sementara itu raja Luca dipangku oleh mosnter mitos berjenis lilith.
Peperangan berakhir, raja Laxus berdiri dan mengangkat raja Raizen yang sepertinya sudah tidak dapat bertahan sambil meneteskan air mata. Seluruh pasukan yang berperang juga berhenti.
Ketika semua pasukan mengevakuasi mayat yang tergeletak di medan perang terlihat monster mitos jenis lilith tetap memangku kepala raja Luca. Tidak ada yang berani mengganggu lilith tersebut.
Dunia seketika berubah. Raja Laxus menyatakan tidak akan mengambil wilayah kerajaan Carleon ataupun Imperial. Dia mendukung anak raja Raizen yaitu pangeran Harlequin untuk menjadi raja Carleon. Setelah itu di kerajaan Imperial Felix akan menjadi raja.
Yang mengagetkan adalah ketika kerajaan Uruk dan Clover menyerang seluruh wilayah kerajaan Roman. Mereka hanya berhasil mengambil alih wilayah kerjaan Konoha, Germa dan Bèrlian meskipun tidak ada raja Bob pada saat itu di kerajaan Roman.
Akhirnya perang usai dan kerajaan yang tersisa membagi wilayah mereka. Terbentuklah peta baru yang digunakan hingga sekarang.
Cerita pak Syahir akhirnya selesai. Semua cerita tadi terdengar sangat menarik dan menakutkan. Menarik karena akhirnya aku tahu mengenai sejarah yang sangat penting. Tetapi menakutkan karena ada hal-hal yang masih belum diketahui misal bayangan hitam dan kerajaan roman yang dapat bertahan meski tanpa rajanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Panggil aja Ren
fairy tail jir lambang kerajaan magnolia nya
2020-10-29
1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
like mendarat lagi thor
2020-10-16
1
Vera Nika Anjani
likeee
2020-10-13
1