BAB I Langkah Awal

1.4 Sejarah part 2.

"Hallo Raizen lama tak jumpa, kamu semakin lemah saja ya, hehehehe," terdengar suara seseorang di balik kabut asap.

Terlihat samar-samar seperti bayangan tubuh seseorang yang bergerak ke sana kemari sambil menebas beberapa bayangan lain di balik kabut asap yang terbentuk dari ledakan bom sihir.

"Kemarilah Amstrong," aku berteriak dan cahaya muncul di atasku. Cahaya itu membentuk sesuatu seperti tubuh manusia.

Monster mitos seraph muncul di atasku sambil menggerakkan sayapnya yang menghilangkan kabut asap secara perlahan sembari menyembuhkan pundak kiriku. Luka di pundak kiriku perlahan menutup dan rasa sakitpun perlahan menghilang.

"Anda baik-baik saja yang mulia?" tanya seseorang yang baru saja datang dengan berlari.

"Aku baik-baik saja Felix. Segera perintahkan pasukan rune menyebar ke seluruh penjuru kota untuk mengalahkan musuh," kataku memerintah komandan divisi khusus rune.

Kabut asap telah benar-benar menghilang dan aku dapat melihat Albert sedang menghabisi prajurit germa sangat banyak. Selain itu di atas Amstrong terlihat Avalon bergerak menuju benteng dan menyemburkan sinar laser di luar benteng kerajaan.

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh berasal dari luar benteng kerajaan. Peperangan kembali terdengar sangat riuh di sana.

"Tenang saja Raizen mungkin itu pasukanku," kata Albert sambil bertarung melawan prajurit musuh.

Akhirnya pasukan germa mundur dan dipastikan sudah tidak berada di wilayah kerajaan carleon.

Aku duduk di sebuah ruangan berdua dengan Albert. Suara detik jam dinding terdengar jelas. Jam itu berada jauh di sebelah kanan meja yang cukup panjang. Ukuran jam itu sangat luar biasa besar. Tiba-tiba suara detik jam tadi semakin cepat. Tetapi arah suara itu berasal dari arah yang berbeda. Aku mencoba mencari suara itu dan ternyata suara itu berasal dari ketukan jari Albert di meja.

"Apa yang sebenarnya terjadi Albert?, apakah ini juga ada hubungannya dengan surat yang kamu kirim padaku?" aku bertanya pada Albert dengan serius.

"Yah seperti itulah. Aku hanya menduga sepertinya salah satu monster mitos di balik semua ini," jawab Albert sangat serius.

Baru kali ini aku melihat Albert berbicara serius seperti ini. Aku jadi kebingungan harus merespon seperti apa pada Albert.

"Aku tidak bisa berlama-lama di sini Raizen. Aku akan menjelaskan secepat yang aku bisa. Selama 10 tahun ini aku mencoba menggali informasi," kata Albert sangat serius menatapku.

Aku hanya dapat mengangguk dan kebingungan. Sekitar 3 jam Albert berbicara dan menjelaskan semua yang dia tahu. Intinya bahwa ada 2 kerajaan yang memiliki pengaruh besar terhadap peperangan. Pertama adalah kerajaan Imperial, kedua adalah kerajaan Skypea. Terjadinya penyerangan terhadap kerajaan majapahit 10 tahun yang lalu menurut Albert disebabkan keinginan Luca untuk mencoba mengalahkannya terlebih dahulu tetapi untungnya gagal.

Albert berpamitan padaku dan pergi menaiki Avalon lewat jendela. Aku turun dari tangga lalu mencari Felix di aula kerajaan.

"Tolong panggil Felix kemari," aku meminta tolong pada para prajurit yang aku temui di aula dekat tahta.

Sekitar 15 menit kemudian Felix berjalan mendekatiku lalu berlutut.

"Berdirilah Felix," kataku

"Terimakasih baginda raja," jawab Felix setelah itu dia berdiri.

"Maaf mengganggu waktumu Felix, Jadi ada berapa korban jiwa di pihak kerjaan kita dan Germa?" aku bertanya pada Felix.

"Kerajaan kita sekitar 1000 orang tewas dan 700 orang terluka. 1000 orang itu adalah 750 para prajurit dan 250 adalah penduduk kerajaan kita. Sementara 500 prajurit dan 200 penduduk kita sedang dirawat," kata Felix setelah diam sejenak.

"Untuk korban jiwa prajurit kerajaan Germa sekitar 700 prajurit tewas. Sementara 400 prajurit germa luka-luka dan kita penjara termasuk salah satu jendral Germa Galeo," lanjut Felix.

"Perintahakan beberapa prajurit menyiapkan upacara pemakaman bagi para prajurit yang tewas. Lalu kamu bawa kemari Galeo," kataku memberi instruksi kepada Felix.

Kami menginterogasi Galeo dari sore hingga malam hari. Kami mendapat beberapa informasi yang cukup berguna yaitu:

Seminggu sebelum penyerangan Raja menerima tamu dari kerajaan Imperial. Dia seorang wanita yang katanya utusan dari raja Luca. Setelah pertemuan itu tiba-tiba raja Darwin memutuskan menyerang Carleon.

Job raja Darwin adalah artemis yang memiliki monster tamer berjenis cameleon bernama Cruel. Monster itu memiliki kemampuan menghilangkan hawa keberadaan dan menyamarkan fisik.

Bom sihir adalah alat yang diciptakan oleh raja Enstein menggunakan permata Bèr. Bom itu sudah dapat diproduksi masal di kerajaan Germa.

Suara terompet kerajaan Carleon mengiringi penguburan para prajurit dan penduduk kerajaan Carleon yang gugur saat penyerangan. Terlihat beberapa prajurit dan penduduk menangis sembari melihat keluarga dan teman-teman mereka dikuburkan.

***

Sudah 10 tahun semenjak kerajaan Carleon diserang oleh kerajaan Germa. Kerajaan Carleon saat ini sangat siap menghadapi serangan. 10 tahun terakhir Carleon sering menjadi target serangan dari kerajaan-kerajaan yang wilayahnya berdekatan dengannya.

Selain itu beberapa kerajaan telah runtuh dan dikuasai oleh kerajaan lain. Misalnya kerajaan Germa, setelah menyerang kerajaan Carleon 10 tahun lalu ternyata kerajaannya dihabisi oleh kerajaan Uruk. Sisa-sisa prajurit Germa yang ditahan di kerajaanku sudah bernjanji setia pada Carleon termasuk Galeo. Kerajaan Skypea bergabung dengan kerajaan Roman sekitar 2 tahun lalu karena menurut raja Skypea mereka tidak akan mampu mengikuti alur perang.

Aku mengundang raja-raja untuk bertemu di Carleon 2 hari ke depan. Carleon adalah kerjaan yang belum pernah menyerang kerajaan manapun jadi memiliki alasan yang cukup kuat untuk mengundang para radja berdiskusi. Semua raja juga telah menyatakan kesediaannya untuk berdiskusi di Carleon. Jadi kami sedang menyiapkan diri untuk menjamu raja-raja datang ke Carleon.

Hari dimana diskusi para rajapun tiba. Terlihat raja Uruk Rohan menaiki kuda datang sembari membawa ribuan pasukan di belakangnya dari arah barat. Tak jauh dari sana terlihat Raja Roman Napoleon dan mantan raja Skypea Bob yang sekarang jadi penasihat datang membawa pasukan yang tidak kalah banyak jumlahnya.

Aku mempersilahakan Raja Rohan beserta 4 pengawalnya masuk. Begitu juga raja Napoleon bersama penasihat Bob beserta 3 orang pengawal dipersilahkan masuk. Setelah itu datang secara berurutan raja Luca, raja Galan, raja Laxus, raja Walrus, raja Monarch, dan raja Riyu.

Sampai akhirnya sisa satu orang lagi yang ditunggu. Tiba-tiba pintu masuk terbuka dan orang yang ditunggu akhirnya datang. Ya itu adalah Albert, dia datang tanpa membawa pengawal dan pasukan satupun.

Dasar orang gila tidak ada akhlak dalam hatiku mengejek Albert.

"Tujuanku mengumpulkan kalian di sini adalah untuk melakukan perjanjian damai seluruh kerajaan di Nusantara," aku mulai membuka diskusi.

Mereka pasti sudah menduga apa yang akan aku sampaikan di pertemuan ini, sehingga tidak ada yang nampak kaget mendengar alasanku mengadakan pertemuan.

"Apa untungnya kita jika melakukan perdamaian sekarang Warlock. Kamu bisa lihat wilayah masing-masing kerajaan saat ini sudah banyak berubah terutama kerajaan Uruk," kata raja Riyu sambil menyebutkan julukanku yang diberikan raja-raja 5 tahun lalu.

"Aku tidak keberatan mengembalikan wilayahmu Riyu bahkan akan kuberikan sebagian wilayah Germa, tetapi kamu harus keluar dari aliansi 3 kerajaan," kata raja Rohan sambil melihat kepada raja-raja yang beraliansi.

"Berarti apakah anda setuju raja Rohan tentang perjanjian damai ini?" tanyaku penasaran.

"Iya aku setuju asal aliansi dibubarkan," raja Rohan menjawab pertanyaanku dengan yakin.

"Hahahaha, aku tidak akan setuju. Jika mungkin nanti aku melawan kalian semua akan kuladeni," kata raja Luca tanpa gentar sedikitpun sambil berdiri dan langsung meninggalkan ruangan bersama-sama pengawalnya.

"Aku juga meninggalkan pertemuan ini," kata raja Monarch sambil berdiri meninggalkan ruangan.

"Jadi bagaimana denganmu raja Riyu?" tanya raja Albert.

"Aku akan mengikuti perjanjian ini jika memang raja Rohan menepati janjinya," jelas raja Riyu.

"Aku juga sepakat dengan perjanjian ini, tidak ada untungnya juga kita berperang," saut raja Napoleon.

"Yah aku sudah menjanjikannya tadi, dan pasti ku tepati," raja Rohan senyum gembira sambil meletakkan tangan kanannya ke dada sebelah kiri. Itu adalah tanda yang biasa digunakan masyarakat Uruk untuk berjanji.

"Bagaimana denganmu raja Walrus?" tanya raja Napoleon yang berada di sampingnya.

"Aku sepakat dengan kalian, hanya saja perlu adanya kerja sama di berbagai bidang pada perjanjian itu agar kita dapat saling membantu," kata raja Walrus sembari memberikan masukan.

Hasil pertemuan ini 8 kerajaan menyepakati perjanjian perdamaian sekaligus perjanjian kerja sama berbagai bidang. Meskipun raja Laxus dan Galan hanya diam dalam pertemuan, tapi mereka juga setuju menandatangani perjanjian. Perjanjian ini disebut perjanjian warlock.

Setelah pertemuan itu kami mengadakan pesta untuk perjanjian damai. Terlihat para raja dan pengawal beebincang-bincang hangat satu sama lain. Aku juga sedang berbicara pada raja Napoleon dan Albert mengenai apa yang perlu kita lakukan terhadap kerajaan Royal dan Imperial. Tetapi kami belum mendapatkan solusi pasti.

Warna langit mendung mengantar kepulangan para raja beserta pasukannya yang telah berkemah sepanjang malam di depang benteng kerajaan Carleon. Aku melambaikan tanganku dari atas benteng kepada mereka semua. Ada satu raja yang masih berdiri di sampingku. Iya itu adalah Albert.

"Hei kenapa kamu belum pulang," kataku sambil menghadap kepada Albert.

"Haha aku cuma ingin sedikit lebih lama di sini. Oh ya aku akan segera turun tahta," katanya sambil melambaikan tangan kepada para raja dan pasukan yang meninggalkan wilayah kerajaan Carleon.

"Ah apa?" tanyaku kaget dengan apa yang diucapkan Albert.

"Aku ingin anakku yang akan melanjutkan kerajaan. Dia sudah menginjak usia 20 tahun dan cukup baik menurutku. Selain itu aku ingin mengurus cucuku yang akan berumur 2 tahun," kata Albert yang cukup serius beribicara dengan nada bahagia.

Tepat 5 hari setelah itu ada 2 berita yang mengejutkan. Pertama, berita tentang turunnya Albert dari tahtanya digantikan oleh anaknya. Kedua, kabar kematian raja Napoleon ketika perjalanan pulang menuju istana.

Sontak aku kaget mendengar berita kematian Napoleon. Posisinya digantikan oleh penasehatnya yaitu mantan raja Skypea Bob. Apa yang sebenarnya terjadi dalam hatiku sambil merenung.

Tidak ada kejelasan informasi kenapa Napoleon meninggal. Setelah itu raja Bob mendeklarasikan perang terhadap perjanjian warlock.

Aku mendapat surat dari raja Rohan, Riyu, dan Lancelot raja baru Majapahit yang isinya hampir sama. Isinya bahwa mereka menaruh curiga terhadap pengangkatan raja Bob ketika kematian Napoleon.

Tak lama dari situ kerajaan Bèrlian diserang oleh pasukan Roman. Kerajaan Konoha dan Clover membantu pertahanan kerajaan Bèrlian. Sementara kerajaan Uruk menyerang wilayah kerajaan Roman yang dekat dengan perbatasanya.

Uruk dapat merebut bekas wilayah kerajaan Skypea. Tetapi tanpa diduga kerajaan Bèrlian dikalahkan meskipun telah dibantu kerajaan tetangga.

Menurut raja Riyu kekalahan Bèrlian terjadi karena ketidak percayaan raja Walrus terhadap bala bantuan yang diberikan oleh kerajaan Konoha dan Clover. Sehingga kordinasi mereka kurang baik dalam menghadapi serangan mendadak kerajaan Roman.

Kejutan juga tidak hanya sampai di situ. berselang 2 hari setelahnya kerjaan Magnolia diserang oleh pasukan Royal dan Imperial. Anehnya serangan itu tidak menggunakan pasukan yang terlalu banyak. Padahal pasukan kerajaan Majapahit dan Clover sudah dalam perjalanan untuk membantu kerajaan Magnolia. Hasilnya sudah dipastikan bahwa kerajaan Magnolia dapat bertahan.

Tetapi yang lebih mengejutkan adalah serangan aliansi dua kerajaan menyerang Majapahit. Sepertinya serangan terhadap Magnolia hanyalah umpan.

Pasukan Majapahit terlihat sangat kualahan. Tetapi ada hal aneh ketika melihat dari kejauhan penyerangan aliansi 2 negara kepada Majapahit. Terlihat peralatan yang digunakan pasukan aliansi adalah peralatan yang digunakan kerajaan Germa saat menyerang kerajaanku.

Aku langsung bergegas bersama pasukanku untuk membantu kerajaan majapahit. Aku datang sangat terlambat diakibatkan cuaca yang kurang baik di lautan. Pasukan aliansi telah menghancurkan benteng dan masuk kebagian istana kerajaan Majapahit.

Pasukan kubagi dua dengan tujuan pertama membantu pasukan Majapahit yang ada di luar istana dipimpin oleh Felix. Kedua, pasukan yang mengarah ke dalam istana yang aku pimpin.

Sesampainya aku pada sebuah ruangan, terlihat dua orang sedang berdiri sambil membawa pedang panjang layaknya paladin dan shogun. Terlihat banyak tubuh yang berlumuran darah di sekitar mereka berdua. Aku menuju sosok wanita di depan pintu masuk yang masih dapat bernafas tersengal-sengal.

"Albert sedang pergi dengan cucu kami," ucap wanita itu padaku sambil menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kemarilah Amstrong," aku memanggil monster mitosku dengan amarah yang meledak-ledak.

Aku langsung mengeluarkan mantra destruction ke arah dua orang tadi. Lalu Amstrong menerjang melewati asap yang tercipta dari ledakan sihirku. Terlihat Amstrong ditahan oleh monster mitos berwujud perempuan cantik membawa tombak yang biasa disebut lilith.

Dari arah asap itu terlihat seorang shogun menerjang ke arahku terlihat ingin menebasku tetapi aku menggunakan sihir pelindung guardian stone yang menciptakan golem. Dia adalah Monarch terlihat ketika topeng dimukanya terhempas oleh angin yang diakibatkan pukulan golem.

Ini betul-betul tidak menguntungkan kataku dalam hati sambil mengamati situasi. Tiba-tiba ada anak panah menuju ke arahku dari arah belakang. Aku langsung menggunakan sihir wind untuk mempercepat gerakanku selama beberpa detik. Setelah aku menghindar tidak ada tanda-tanda orang yang menyerangku dari arah anak panah itu muncul.

Aku yakin pemilik lilith itu adalah Luca yang berdiri di sebelah tubuh Lancelot, sepertinya dia sudah tidak bernyawa. Aku dapat melihatnya ketika asap dari sihirku tadi telah lenyap.

"Groot datanglah," kata Monarch memanggil monster mitosnya sambil menyerangku lagi dengan skillnya.

Muncul akar dari dalam tanah dan terlihat seperti membentuk tubuh yang lumayan besar. Makhluk itu adalah trent.

Tanpa basa basi Monarch langsung menggunakan kekuatan utama rune install. Groot dan Monarch menjadi satu. Monarch mengeluarkan mantra sihir thorn whip untuk mengikatku tetapi tidak berhasil. Tapi lagi-lagi panah datang dari arah belakangku dan menyerempet kaki kiriku.

"Sial," kataku sambil kesakitan.

"Hei Darwin jangan bersembunyi terus," sautku lagi dengan sangat emosi dan menebak siapa si pemanah.

Terlihat di kejauhan Luca dan monster mitosnya bekerja sama menyerang Amstrong.

"Amstrong ke arah sini," panggilku kepada Amstrong.

Amstrong mendekat padaku lalu kami menggunakan install. Aku berubah dan memiliki 4 sayap di punggungku. Luka gores yang ada di kaki kirikupun menghilang. Tangan kiriku memegang buku sihir dan tangan kananku memegang pedang yang biasa digunakan oleh Amstrong.

Buku sihirku melayang di depanku membuka berlembar-lembar halaman. Ada berbagai mantra terlihat di dalamnya.

"Sword of element," teriakku sambil mengayunkan pedang di tangan kananku.

Ayunan pedangku meluncur dan terbelah menjadi 5 bagian mewakili beberapa elemen. Elemen api dan angin menuju Monarch. Elemen cahaya, petir, dan air mengarah ke Luca.

"Duar..."

Suara ledakan terdengar dan lantai tempat Monarch dan Luca hancur membuat puing-puing lantai berjatuhan. Serangan ku berhasil mengenai Mereka. Monarch terlempar hingga menjebol beberapa dinding istana. Sedangkan Luca bergeser beberapa meter bersama dengan monster mitosnya.

Monarch terlihat mencoba berdiri dengan menopang pedangnya. Luca tersernyum dan langsung menggunakan install. Punggungnya terlihat mengeluarkan sayap berwarna hitam, tepat di dahinya juga muncul tanduk berwarna biru, dan ada ekor yang menyerupai ujung tombak yang sering dipakai oleh lilith monster mitosnya.

Luca langsung menyerang ke arahku menggunakan sihir kegelapan ball of darknes yang jumlahnya sangat banyak. Bola-bola hitam itu terus menerjang ke arahku. Aku dengan sigap membuat pelindung dengan sihir cahaya wall of light. Cahaya putih terlihat sangat tipis melindungiku dari serangan yang dilancarkan Luca.

Tiba-tiba dari arah kiri ada anak panah yang meluncur sengat cepat dan dari arah kanan skill tebasan miliki Monarch menuju ke arahku. Aku tidak akan tepat waktu jika ingin menghindar ataupun menangkis. Muncul orang yang tidak aku kenal menangkis panah dari sebelah kiri. Orang itu mungkin umurnya sekitar 20 tahun menggunakan baju hijau dengan lambang kerajaan Majapahit. Sementara itu di sebelah kanan muncul Albert menahan serangan dari Monarch.

"Maaf membuatmu kerepotan seperti ini," kata Albert setelah berhasil menangkis serangan Monarch.

"Salam kenal yang mulia Raizen," kata orang di sebelah kiriku menyapa.

"Maaf Albert aku terlambat," kataku sambil meneteskan air mata.

Lalu kami bertiga diam sejenak. Tanpa ada aba-aba kami bergerak menuju tiga arah yang berbeda.

"jangan sampai mati Raizen, Syahir," kata Albert sembari menggunakan install.

Terlihat albert dipenuhi sisik naga putih di tangan dan kakinya. setelah itu pada punggungnya muncul sayap naga. Syahir di sebelah kiri juga melakukan install. Matanya berubah seperti mata ular. Dipundaknya muncul banyak ular-ular kecil menghadap kedepan.

Mata ular itu sepertinya bisa melihat Darwin yang tak pernah menampakkan diri selama pertarungan. Hawa panas dapat tertangkap oleh mata ular tersebut. Syahir berhasil menyerang Darwin dengan pedang dua tangan yang sangat besar. Job Syahir adalah Paladin. Pertarungan di sisi sebelah kiri tidak berlangsung lama. Satu tebasan Syahir telah memberikan luka yang fatal kepada Darwin. Mungkin Darwin tidak menyangka akan diserang oleh Syahir karena dia sangat yakin tidak ada yang bisa melacaknya.

Pertarungan antara Albert dan Monarch terlihat cukup sengit. Tetapi terlihat Monarch kualahan melawan Albert. Dari segi kemampuan menurutku Albert adalah raja yang paling kuat selama 20 tahun terakhir. Ditambah lagi kondisi Monarch tidak menguntungkan karena telah terluka saat bertarung denganku.

Akhirnya pedang panjang miliki Monarch terlempar dan tertancap di lantai istana. Albert langsung menggunakan skill pembunuh assasin instant kill yang membuat seluruh tubuh Monarch terkoyak dan bersimpah darah.

Sihirku terus kugunakan untuk menyerang Luca. Tapi tidak ada satupun yang berhasil mengenainya. Begitupun serangan yang dilancarkan oleh Luca padaku. Kami sama-sama terengah-engah seperti kehabisan nafas. Saat dia sadar bahwa Monarch dan Darwin telah kalah dia langsung membuka gate sihir kegelapan yang dapat menteleportasi seseorang secara acak. Dia langsung masuk ke dalam lubang hitam yang tercipta dari sihirnya sambil tersenyum kepadaku.

Saat lubang hitam menghilang aku langsung tergeletak dan tubuhku kembali normal. Kulihat wajah dua orang yang telah bersama-samaku mengalahkan musuh bediri di samping kanan dan kiriku.

Kerajaan Majapahit hancur dan Albert menitipkan wilayahnya padaku. Albert langsung mencoba untuk pergi dengan anak laki-laki kecil yang sangat lucu tetapi berhasil kutahan.

"Aku akan mencari tempat tinggal bersama anak ini," kata Albert sambil menggendong cucunya.

"Tinggal saja di istanaku," kataku membujuk Albert.

"Aku tidak mau merepotkanmu lagi," kata Albert.

"Siapa yang kamu repotkan bodoh, kita ini sudah seperti saudara tahu!!!" aku menjawabnya sambil sedikit emosi.

Setelah itu kami berdebat panjang lebar. Perdebatan kami dihentikan oleh tangisan cucu Albert.

"Ini gara-gara kamu bodoh, anak ini sampai menangis," Albert memarahiku.

"Albert, aku akan memberikanmu rumah dan pekerjaan di salah satu desa di wilayah kerajaan. Ini bukan untukmu tapi untuk anak ini," aku membujuk Albert sambil mengelus-elus kepala cucu Albert.

Albert akhirnya setuju dengan tawaranku. Setelah itu kami berjalan menuju sebuah bukit dekat reruntuhan kerajaan Majapahit. Anak kecil yang digendong Albert telah tidur dari tadi saat kami berjalan ke bukit ini. Kami berdua melihat matahari terbit dari bukit itu. Aku memperhatikan Albert yang terlihat sangat sedih hingga air matanya tidak bisa ia tahan. Ini pertama kalinya bagiku melihatnya menangis. Aku membiarkannya tanpa berbicara sedikitpun sambil terus menatap ke arah terbitnya matahari.

-------------------****--------------------

Monster Pedia.

■ Cameleon: Monster mitos yang memiliki bentuk tubuh seperti kadal dan warna tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Monster ini berjalan dengan dua kaki. Dapat menembakkan cairan yang sangat lengket dari mulutnya. Monster mitos tingkat menengah. Termasuk ras lizard.

Terpopuler

Comments

Minaa

Minaa

Wahh, semangat kak, ini ceritanya seruuuu

2021-10-17

0

Sunshine

Sunshine

wah ini isi bukunya tentang kenang ya??

2020-11-02

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

sudah aku boomlike 5 episod dulu ya, nanti aku mampir lagi.

ditunggu feedbacknya 😍

2020-10-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!