Cafe Bella mulai nampak ramai.
ya, sekarang jam makan siang.
memang di jam-jam seperti ini cafe milik Bella akan sedikit tampak ramai,
dan sejak awal pertama Rian minum di cafe milik Bella, sejak itu pula setiap jam makan siang, Ryan selalu menghabiskan waktunya di cafe milik Bella, walaupun hanya sekedar memesan secangkir kopi hangat.
meski jarak cafe Bella dengan perusahaan milik Rian agak jauh, namun tidak mengurangi semangat Ryan untuk menghabiskan jam makan siangnya di cafe tersebut.
Kini Bella dan Rian nampak lebih akrab daripada sebelumnya.
mungkin karena Rian setiap hari datang ke cafe milik Bella dan mereka sering mengobrol kecil.
"hai mas Rian mau secangkir kopi?"tanya Bella begitu melihat Ryan sudah memasuki cafenya
Ryan hanya tersenyum kecil
setelah melayani semua pesanan pelanggan kini Bella menemani Ryan yang sedang menikmati secangkir kopi miliknya
"sepertinya cafe milikmu ini sudah lebih ramai dari sebelumnya."ucap Ryan membuka pembicaraan
"mungkin karena kamu sering ke sini makanya cafeku sekarang jauh lebih ramai". goda Bella membalas perkataan Ryan sambil tertawa kecil.
mereka pun melanjutkan percakapan santai mereka sambil sesekali mereka tersenyum kecil.
namun Bella harus meninggalkan Rian ketika Bella melihat semakin banyak pelanggan berdatangan.
Rian terus melihat apa yg d lakukan oleh Bella
entah mengapa semua yg di lakukan oleh Bella seolah mencuri perhatian Rian .
melihat Bella semakin repot Rian berdiri dari tempat duduknya menghampiri Bella yang berada di dapur cafe.
" boleh aku bantu Bella ?" tanya Ryan.
Bella. menganggukkan kepalanya tanpa bersuara dan terus melakukan perkerjaannya.
namun kini Rian nampak bingung
Rian tak tau apa yg bisa dia kerjakan.
melihat raut wajah Rian , Bella mengerti bahwa tak ada satu hal pun yg dapat Rian lakukan untuk membantu Bella.
" bisa bantu tolong ikatkan rambutku?"ucap Bella seakan memberi jawaban atas kebingungan Rian yg tak tau harus melakukan apa.
"itu di belakangmu ada tali yang biasanya ku buat mengikat nasi bungkus, ikat rambutq dengan itu." lanjut Bella
mendengar perkataan Bella, Rian mengambil karet yg berada tidak jauh d belakangnya, dan mengikatnya ke rambut Bella.
"aduh....!!!"teriak Bella ketika merasakan seolah rambutnya di Jambak oleh Rian.
"jangan kau jambak rambutku."lanjut Bella
namun Rian trus saja mengikat rambut Bella asal asalan
,"kau mengikat rambut saja tidak bisa.",ejek Bella seraya tersenyum kecil dan menyiramkan sedikit air yg masih ada di tangannya.
melihat tingkah Bella,Rian seraya mengejar Bella yg SDH mulai pergi.
namun Bella malah berlari menghindari Rian,dan mereka pun bermain kejar kejaran seperti anak kecil.
terlihat sesekali mereka tertawa lepas
mereka seolah melupakan sejenak masalah rumah tangga mereka masing-masing.
kini mereka telah merebahkan tubuh mereka di sofa yg terletak d pojok cafe.
mereka membuang nafas pajang seolah melepaskan kepenatan
dan mereka saling menatap satu sama lain sehingga mereka tertawa lepas kembali.
Kini Rian merasa, hari ini adalah hari yang bahagia untuknya.
karna walau sejenak dia bisa menikmati hidupnya tanpa ada beban
dia bisa sejenak melupakan semua masalahnya dengan Lia.
meskipun Rian merasa ini adalah hal konyol yg pernah dia lakukan.
"kriuk...kriuk..."tiba-tiba perut Rian berbunyi
Bella menoleh ke arah Rian karena mendengar suara perut Rian
"sebentar y tunggu akan ku siapkan makanan untukmu."ucap Bella seraya meninggalkan Rian dan menuju dapur.
Bella mulai menggerakkan tangannya yg terampil mengolah beberapa bahan makanan.
sekitar 30 menit Bella datang membawa nampan berisikan makanan dan meletakkan di atas meja yg tak jauh dari tempat duduk Rian
"mari makan" ajak Bella seraya meletakkan nasi di atas piring dan di berikan untuk Rian.
kali ini Bella tidak membuat makanan yg biasa dia jual du cafe miliknya,
Bella memasak sayur asem, pepes ikan, goreng tahu dan tempe serta sambal terasi favoritnya.
setelah mengambilkan nasi serta lauk pauk ke dalam piring milik Rian ,kini Bella mengisi piringnya sendiri dengan lauk pauk kesukaannya,
Bella segera menyantap makanan d depannya dengan lahap begitu pula dengan Rian ,
Rian sangat bahagia bisa menikmati makan bersama Bella, walau hanya dengan menu sederhana, namun Rian nampak bahagia.
ini adalah saat yang selalu Rian harapkan sejak pertama menikah dengan Lia ,namun tak pernah dia dapatkan hingga detik ini
Rian ingin Lia memasak untuknya,serta menemaninya makan, meski dulu pernah Rian mengutarakan maksud hatinya namun tak pernah d hiraukan oleh Lia.
kini Rian merasa bahagia bisa merasakan hal tersebut walaupun bukan dengan Lia , melainkan bersama Bella.
sikap dan sifat Bella yang selalu riang, dan mementingkan perasaan orang di sekitarnya mampu menghapus bayangan Lia dari pikiran Rian.
hari sudah mulai sore Rian berpamitan ke pada Bella dan harus kembali ke kantornya
karna dia tadi sudah mengundurkan beberapa jadwal meeting nya hanya untuk bersama Bella.
sesampainya d kantor Rian segera melakukan perkerjaannya yang sempat tertunda tadi,
kalau soal urusan perkerjaannya Rian tak usah di ragukan lagi.
kinerjanya yg bagus, Rian mampu memenangkan setiap kerja sama yg dia tawarkan, serta mengalahkan beberapa musuh yg menjadi lawan dalam bisnisnya.
kini perusahaan milik Rian menjadi perusahaan nomor satu d negaranya.
begitu pula dengan perkerjaan Rian hari ini, yang sempat tertunda Rian mampu menyelesaikan dengan sangat baik.
****
jam sembilan malam mobil Rian sudah memasuki halaman rumah miliknya,
segera Han turun membukakan pintu mobil untuk Rian.
setelah Rian turun dari mobil dan pergi memasuki rumah,
Han pun pergi meninggalkan rumah Rian menuju apartemen tempat dimana dia tinggal.
Rian memasuki kamar utama milik nya
segera dia menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya
setelah selesai dengan rutinitas biasanya
Rian kembali turun menuju ruang makan
dan mulai menyantap makan malam yang sudah disediakan pak Mun.
"nona Lia kemana?" tanya Rian
"itu tuan, nona tadi berpesan katanya selama 3hari nona akan pergi ke pulau xx bersama teman-temannya"balas pak Mun
mendengar perkataan pak Mun, Rian hanya diam dan tak bertanya lagi ,Rian melanjutkan mengunyah makanannya dan menyelesaikan aktivitas makan malamnya.
setelah makan malam, Rian segera menuju ruang kerja miliknya, Rian melihat beberapa email yang masuk dari perusahaan lain untuk menawarkan kerja sama dengan perusahaan milik Rian.
namun tiba-tiba Rian teringat kejadian tadi siang bersama Bella
Rian pun tersenyum kecil mengingat semua itu. ingin rasanya Rian menelfon Bella malam itu
namun di urungkan niatnya karena sudah jam 12 malam
Rian tidak mau jika dia menghubungi Bella di jam yang selarut ini, nanti akan membuat Tomi suami Bella berfikir yang bukan-bukan.
Rian hanya mengotak ngatik handphone miliknya dia melihat gambar Bella dalam handphonenya
ya, Rian sempat beberapa kali mengambil gambar Bella tanpa sepengetahuan Bella
raut wajah Rian nampak senang melihat gambar dalam handphonenya.
Rian lupa akan rasa kecewanya terhadap Lia yang pergi tanpa memberitahunya
memang Rian sudah tak memiliki rasa terhadap Lia.
namun sebagai suami, Rian merasa sangat kecewa terhadap sikap Lia
buat Rian tak mau menanyakan kenapa Lia bersikap demikian
namun Rian tau itu hanya akan membuat Rian dan Lia bertengkar
maka Rian memutuskan membiarkan semua apa yg di perbuat oleh Lia
***
pagi sekali tepat pukul jam 6 pagi Rian sudah berada di depan cafe milik Bella, meskipun dia tau di jam segitu cafe Bella nampak masih tutup, namun Rian tetap menunggu Bella.
Rian menunggu Bella dengan duduk di salah satu bangku yg berada d taman kota.
satu jam kemudian Bella sudah datang dan siap membuka cafe.
namun Rian tak segera menghampiri Bella
Rian merasa malu jika Bella mengetahui bahwa Rian sudah menunggunya sejak tadi pagi.
terlihat dari arah Rian duduk saat itu Bella sedang membersihkan cafenya.
dan mulai membuka pintu cafe agar pelanggan mulai berdatangan.
Bella selalu melakukan semua sendiri, mulai dari membersihkan.memasak dan mencuci piring, semua Bella lakukan sendiri.
sesekali Rian melihat bela mengusap keringatnya yang mulai jatuh di dahinya.
setelah menatap Bella dari kejauhan agak lama, Rian pergi meninggalkan taman kota tanpa memasuki cafe milik Bella terlebih dahulu.
Rian seolah merasa cukup senang walau hanya sekedar menatap Bella.
*****
siang itu cafe milik Bella terlihat tidak begitu ramai
Bella menyeduh secangkir kopi seraya melepaskan penatnya
Bella menatap ke depan dengan pandangan kosong
namun tiba2 suara seseorang membuyarkan lamunannya
"permisi mbk."sapa orang tersebut seraya memupuk pundak Bella yang sedang duduk
karna dari tadi dia menyapa Bella namun bela tak merespon akhirnya dia memutuskan untuk menepuk pundak Bella
"ya,mau pesan apa."jawab Bella dengan ekspresi sedikit terkejut
"maaf mbak ,saya tidak mau memesan makanan ataupun minuman."jawab orang tersebut yang terlihat sudah separuh baya.
"saya mau mencari perkerjaan mbak"lanjut wanita paruh baya itu lagi
mendengar ucapan wanita paruh baya itu Bella terdiam sejenak
"maaf bu tapi saya tidak lagi mencari karyawan."sahut Bella sopan
"tolonglah mbak saya sangat membutuhkan perkerjaan ini"jawab wanita itu dengan sedikit memohon
melihat raut wajah wanita tersebut, timbul rasa iba terhadap wanita itu
"tapi Bu cafeku ini bukan cafe besar,aku tidak mungkin bisa membayar ibu dengan gaji yang cukup"sahut Bella sopan
"tak mengapa mbak,asalkan saya boleh berkerja disini, itu sudah lebih dari cukup"sahut wanita itu
"saya mampu menggaji ibu hanya Rp.xxxxxxx dan ibu boleh makan disini slm ibu berkerja dani.itu pun kalau ibu mau"ucap Bella sopan
namun di luar dugaan wanita paruh baya tersebut tak mau di gaji oleh Bella sepeserpun, wanita paruh baya itu hanya meminta Bella mengizinkan dia berkerja di cafe milik Bella serta makan dan tinggal di sana.
Bella mendengar ucapan wanita itu merasa terkejut sekaligus merasa kasihan Bella, berfikir dia adalah seorang wanita paruh baya yang tidak punya tempat tinggal
"maaf buk sebelumnya ini ini namanya siapa?"tanya Bella
"saya ibu tija mbak, mbk panggil aja buk Ijah"sahut wanita paruh baya itu yang bernama Ijah
Bella hanya mengangguk pelan
dan mempersilahkan buk Ijah memulai perkerjaannya.
buk Ijah membawa tas ransel bawaanya ke ruangan yang terletak di belakang cafe.
setelah meletakkan tas ranselnya, Bu Ijah mengambil hp-nya dari dalam sakunya
dia terlihat menghubungi salah satu nomor kontak yang ada di layar handphonenya
("sudah beres")terdengar Bu Ijah mengucapkan kata itu kepada orang yang di teleponnya di seberang sana
setelah Ijah menelepon orang tersebut tidak begitu lama Bu Ijah segera mematikan sambungan teleponnya dan pergi ke depan untuk membantu Bella mengurus cafe milik Bella.
ketika melihat Bella sedang memasak makanan untuk beberapa pelanggan yang sudah mulai datang, bi Ijah menawarkan diri untuk menggantikan Bella memasak makanan tersebut
"Mbak Bella biarkan saya yang melakukan"ucap bi Ijah seraya mengambil penggorengan yang ada di tangan Bella,
Bu Ijah melakukan pekerjaannya dengan sangat cekatan sehingga pekerjaan cepat selesai.
sejak kedatangan Bu Ijah tadi siang Bella hampir sama sekali tidak melakukan apapun Bella hanya memantau pekerjaan Bu Ijah,
Bella merasa tidak enak karena dia tidak melakukan apapun dia merasa ini bukan dirinya Bella memang seperti itu, dia selalu mengerjakan semua pekerjaan sendiri, Bella memang tidak ingin merepotkan orang yang ada di sekitarnya
"Bu ijah bolehkah saya membantu Bu Ijah? bagaimana kalau kita membagi tugas aja jadi saya bagian depan lidah bagian belakang" ucap Bella dengan sopan
namun Bu Ijah menjawab bahwa Bella tak perlu melakukan apapun, Bu Ijah bisa melakukan semuanya sendiri, Bu Ijah malah menyuruh Bella untuk beristirahat saja.
Bella merasa sedikit aneh kepada Bu Ijah karena Bella tidak perlu membayar gaji Bu Ijah sepeserpun.
namun Bu Ijah mau melakukan semua pekerjaannya.
namun kecurigaan Bella ditepis begitu saja oleh Bella .
Bella berfikir, jika Bu Ijah memang benar-benar orang yang membutuhkan bantuan saat itu.
*flashback*
setelah dari taman kota Rian segera menuju ke perusahaannya tempat dimana dia biasanya bekerja
sekretaris Han sudah berdiri di depan pintu lobby menunggu kedatangan Rian
setelah Ryan sesaat sampai di depan pintu utama perusahaan Han segera menyambut kedatangan Rian dan mengikuti langkah Ryan dari belakang.
di dalam lift yang memang diperuntukkan khusus untuk Ryan dan orang terdekatnya Ryan mengatakan kepada Tuhan agar mencarikan seorang asisten rumah tangga untuk Rian
"Han tolong carikan aku seorang asisten rumah tangga yang dapat dipercaya."perintah Rian
"baik tuan"jawab Han tegas
Han berfikir apa masih kurang asisten rumah tangga yang ada di rumah bosnya itu, bukankah di rumah yang hanya ditinggali oleh Ryan dan Lia, mereka sudah memiliki empat asisten rumah tangga,namun tidak mau bertanya apapun kepada Rian karena Han tahu bagaimana karakter bosnya itu.
segera setelah mendapatkan perintah dari Ryan,dia segera mengambil handphonenya dan menelpon seseorang untuk mengirimkan salah satu asisten rumah tangga terbaiknya untuk bekerja kepadanya.
sekitar 2jam setelah Han menelpon untuk d Carikan asisten rumah tangga untuk Rian.
seseorang dari yayasan pengurus asisten rumah tangga datang dengan membawa wanita paruh baya.
segera Han membawa wanita tersebut ke ruangan Rian.
"tuan ini asisten yang anda minta"
Rian menoleh ke arah wanita itu dan menanyakan namanya
ya, dia buk Ijah yang saat ini kerja berada d cafe milik Bella
"Bu Ijah apa buk Ijah sudah mengerti.?" tanya Rian setelah menjelaskan tugas buk Ijah
Rian mengatakan,bahwa buk Ijah hanya harus berkerja dan diam d cafe milik Bella,dan buk Ijah harus memastikan Bella tak melakukan perkerjaan berat,serta buk Ijah di larang mengambil gaji dari Bella karna Rian sudah menggaji buk Ijah 3x lipat
serta buk Ijah harus berbohong dan menutupi jika buk Ijah adalah orang suruhan Rian.
buk Ijah mengangguk tanda mengerti
dan segera buk Ijah pergi dari hadapan Rian. menuju cafe milik Bella
*flash back off.
kini Rian meras sedikit lega karena ada buk Ijah di samping Bella
sesekali Rian mengirimkan pesan kepada buk Ijah
agar selalu melaporkan semua kegiatan Bella
dan tak jarang sesekali,Rian menyuruh buk Ijah untuk menggambil gambar Bella secara diam-diam.
kini gambar Bella sudah banyak di hp milik Rian dengan berbagai macam ekspresi.
di sela kesibukannya Rian selalu menyempatkan melihat foto Bella.
kini foto bela seolah menjadi vitamin bagi Rian.
***
sore itu cafe milik Bella nampak tak begitu ramai
Bella hanya duduk bersantai dan menikmati secangkir kopi hangat
seharian Bella hanya diam dan menikmati kopi
karna tidak ada yg dapat ia lakukan
semua sudah d kerjakan oleh buk Ijah
bahkan buk Ijah tidak mengijinkan Bella melakukan apapun.
tatapan mata Bella menghadap ke dapan
tatapan itu kosong.
terlintas di pikiran Bella
tentang Tomi suaminya
Bella rindu dengan sosok Tomi yang dulu.
Tomi yang hangat Tomi yang mencintainya.
namun kini sejak sikap Tomi berubah rumah tangga Bella seakan d neraka.
Bella jarang bertemu dengan Tomi karna kesibukan Tomi
Tomi hanya pulang kerumah seminggu sekali
itupun jika Tomi pulang Bella hanya akan berdebat dengan Tomi dan Tomi mulai melakukan kekerasan.
tiba- tiba dada Bella merasa sesak, kini bulir-bulir air mata Bella mulai jatuh
Bella menangis tanpa suara
Bella merasa hampa
Bella rindu suaminya yg dulu.
buk Ijah melihat keadaan Bella yang sedang menangis, buk Ijah segera melaporkannya kepada tuannya Rian
mendengar kabar dari buk Ijah Rian merasa gelisah.
Rian meninggalkan kantornya dg tergesa-gesa.
melihat sikap bosnya yg gelisah Han bertanya pada Rian ada apa,
namun Rian tak menghiraukan Han
dan pergi meninggalkan Han.
sesampainya di depan cafe milik Bella Rian segera menghampiri Bella yg sedang menangis sambil membenamkan wajahnya diantara kedua kakinya
"Bella"ucap Rian lirih
Bella mengangkat wajahnya dan dilihatnya Lian sudah berada di depannya
Bella menghapus bulir-bulir air matanya yang sudah jatuh di pipi
"mas Rian "jawab Bella
"mau pesan apa?"lanjut Bella lagi.
seraya Bella beranjak dari tempat duduknya namun tangan Bella ditarik oleh Ryan, sehingga menghentikan langkah kaki Bella
"duduklah di sini Bella"ucap Ryan, seraya melepaskan genggaman tangannya,
"ada apa kau menangis Bella ?"tanya Ryan
namun Bella tak bergeming.
mendengar perkataan Ryan tangis Bella pecah lagi.
Rian berdiri dari tempat duduknya dan mendekati Bella
dipeluknya Bella di tepuk bahu Bella untuk menenangkan
Bella semakin erat memeluk ,semakin keras pula tangisan Bella saat itu.
Bella hanya berpikir dia ingin melepaskan semua penatnya semua masalh rumah tangganya.
entah mengapa melihat Bella menangis hati Ryan pun ikut sesak.
Rian merasa sakit melihat Bella menangis
setelah puas menangis Bella menatap wajah Rian
"terimakasih mas sudah meminjamkan bahu mu untuk ku."ucap Bella lirih
"aku akan selalu ada untukmu Bella, aku akan menjagamu Bella."balas Rian
mendengar ucapan Rian Bella sedikit terkejut.
namun Bella tak berfikir macam-macam mungkin maksud Rian menjaga sesama teman.
itu yang ada di pikiran Bella.
setelah berbicara semua keluh kesahnya terhadap Rian kini Bella kembali ceria lagi
Bella seolah telah menumpahkan semua bebannya
Rian tersenyum kecil melihat Bella yang mulai tertawa ceria kembali
kini Rian mulai tak mengerti mengapa gadis yang bernama Bella ini bisa mencuri dunianya
bisa mengalihkan perhatiannya
walau hanya memandang Bella namun itu sudah cukup membuat Rian bahagia.
bersama Bella, Rian bisa mengekspresikan isi hatinya
Rian bisa berbagi masalah hidupnya.
Rian mulai berfikir apakah ini cinta?
mungkinkah hatiku sudah menjadi miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Mogu
di lpas klu mmg sudah bnr2 tak bsa di prbaiki cari kbhgian laen dluar sna bel msh bnyk
2021-08-13
0
NUr Iman
sma² di abaikn,jdi sma² membuthkn
2021-04-09
0
Ninda
maaf sedikit saran , alurnya terlalu terburu2 & beberapa part ky kurang masuk akal deh thor
2021-03-30
1