tepat pukul jam 7 malam mobil Rian sudah sampai depan pintu rumahnya, mendengar suara mobil Rian ,Lia segera beranjak dari tempat duduknya.dan membukakan pintu untuk Rian meskipun Lia tau sudah ada pak Tam tukang kebun mereka.
sesampainya di depan pintu Lia segera menyabut Rian dengan senyum walau Rian tak membalas senyuman Lia
"bagaimana harimu?" tanya Lia membuka pembicaraan
namun Rian hanya tersenyum kecil enggan membalas perkataan Lia.
dan itulah yg selalu terjadi dalam rumah tangga Lia dan Rian
Mereka jarang berkomunikasi
bahkan mereka tak pernah makan bersama sejak cinta di hati Rian yang mulai padam akibat ulah Lia
*flash back on*
malam itu adalah malam pengantin Rian. dan Lia
malam itu juga Rian memutuskan akan mencoba mencintai Lia walau pernikahan itu hasil dari perjodohan
Karena Rian mengganggap Lia adalah wanita yang akan menemani hari tua dan melahirkan anak anaknya kelak.
malam pengantin Rian berlalu seperti malam pengantin pada umumnya walau pun Rian tidak mencintai Lia namun Rian melakukan apa yang menjadi haknya dan memberikan nafkah batin kepada Lia.
Lia yg sudah jatuh cinta terhadap Rian sejak kecil merasa bahagia karena telah memiliki Rian seutuhnya.
hari kedua bagi Rian dan Lia sebagai suami istri
"Lia tolong buatkan ku secangkir kopi."ucap Rian yg baru keluar dari kamar mandinya kepada Lia
"bukankah sudah ada pak Mun sayang.'' balas Lia dengan masih memainkan smartphone d tangannya
mendengar ucapan Lia, Rian segera keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga.
di lihatnya pak Mun sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Lia
melihat Rian sudah keluar dari kamarnya pak Mun segera menyiapkan sarapan di atas meja makan.
Rian segera pergi ke meja makan, namun sebelum Rian mulai makan
" tolong panggil nona Lia."ucap Rian kepada pak Mun, karena Rian ingin menikmati sarapan bersama istrinya.
mendengar perkataan Rian, pak Mun segera pergi memanggil Lia.
namun sudah 15 menit Rian menunggu Lia tak kunjung turun dari kamarnya.
akhirnya Rian memutuskan untuk memanggil Lia sendiri
namun setelah sampai d dalam kamar Rian mendapati Lia sedang bervidio call dengan beberapa temannya
"Lia mari kita sarapan.''ucap Rian
namun Lia hanya membalas dengan kecupan kecil di pipi Rian seraya tersenyum
"kau duluan saja sayang,aku masih mau berbincang dengan temanku."balas Lia dengan sedikit nada genit
mendengar ucapan Lia,Rian segera turun, namun bukan untuk sarapan melainkan menuju taman belakang sambil membaca pasar saham hari ini.
begitulah Lia tak pernah peduli dengan Rian karena Lia berfikir Lia sudah memiliki Rian.
namun dengan sikap acuh Lia kepada Rian .
Rian merasa dia tidak memiliki istri, hanya yang berbeda kini dia memiliki teman tidur
sedangkan segala urusan lainnya masih di urusi oleh pak Mun
namun Rian selalu bersabar,karena dia yakin Lia pasti berubah dengan berjalannya waktu.
tapi bukan perubahan yg di harapkan Rian kepada Lia terjadi.
malah Lia semakin hari dia hanya menyuruh-nyuruh, bahkan ke Rian sekalipun dan Lia selalu bersikap cemburu tanpa alasan kepada Rian meski itu teman bisnis Rian.
satu tahun sudah berlalu namun tak ada perubahan dari sikap Lia
malam itu Rian pulang cepat karena merasa tidak enak badan dia ingin beristirahat di temani dengan istrinya
"Lia tolong temani aku."ucap Rian lirih kepada Lia.
Lia hanya diam dan terus menatap wajahnya di depan cermin seraya merapikan riasannya
"Lia aku tak enak badan,bisakah kau ambilkan aku obat?"pinta Rian lagi
"sayang jika kau sakit,kenapa kau pulang bukannya seharusnya kau pergi ke rumah sakit."ucap Lia
"trus apa gunanya sekretaris mu itu, jika kau sakit saja dia tidak tau mesti membawamu kemana."ucap Lia lagi
"maaf sayang saat ini aku mau pergi ke acara pesta temanku,jika kau butuh sesuatu panggil saja pak Mun"ucap Lia seraya berjalan pergi
"Lia!!!!!!¡!!!!!!!"bentak Rian sebelum Lia melangkah lebih jauh
"apa kau tidak tau aku membutuhkanmu''ucap
Rian kasar.
"tapi sayang ini acara penting" jawab Lia tanpa merasa bersalah dan berlalu pergi.
setelah beberapa jam lia pergi, Rian hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar. hanya pak Mun yang merawatnya, padahal yang Rian harapkan adalah perawatan dari istrinya.
namun itu sepertinya sia sia
di otak Atik handphone nya oleh Rian, dia melihat postingan terbaru istrinya Lia.
disana Lia sedang memamerkan fotonya bersama teman temannya baik perempuan maupun laki-laki
melihat sikap Lia yang demikian
semakin merasa jauh Rian terhadap keinginannya memiliki keluarga yg seperti dia harapkan.
kini tak ada yg biasa di harapkan dari Lia
kecuali hanya perubahan statusnya saja.
sejak saat itu Rian mulai menutup cintanya kepada Lia yang sudah mulai tumbuh.
*flash back off*
"sayang besok acara pernikahan Santi temen kuliahku dulu,kau mau ya ikut denganku menghadiri pesta mereka?"ucap Lia ketika sudah berada d tempat tidur
"maaf Lia aku tidak bisa,besok jadwalku padat."ucap Rian
meskipun Rian tidak tau jadwalnya besok itu apa,karna yg tau semuanya hanya Han sekretaris nya itu
.
"kau selalu saja begitu,tak pernah memahami ku kenapa kau menikahi ku jika kau tak mau menuruti ku"ucap Lia
ucapan Lia membuat Rian geram karna selama ini Lia yang mengacuhkan Rian
tak mau berdebat Rian pergi meninggalkan Lia
"kenapa kau tak menceraikan ku saja " ucap Lia tiba-tiba menghentikan langkah Rian
"apa memang itu yang kau inginkan."balas Rian dingin tanpa menoleh kebelakang
"jika memang itu inginku biar nanti sekretaris Han yang mengurus semuanya"balas Rian.
mendengar ucapan Rian,segera Lia berlari memeluk Rian dari belakang karena kau tau Rian tak pernah main-main dengan kata-katanya,dan Lia tak ingin kehilangan apa yang sudah dia dapatkan selama ini,menjadi nyonya Rian dimana banyak orang mendambakan posisi itu,
"sayang maafkan aku"ucap Lia seraya berderai air mata palsu
"jangan pernah kau berucap demikian Lia jika kau tak mau mengambil resikonya"ucap Rian tegas
"jika itu keluar dari mulutku maka itu sudah menjadi talak bagimu"ucap Rian lagi
seraya melepaskan pelukan Lia dan berlalu pergi menuju ruang kerjanya.
sinar matahari mulai memasuki dari celah tirai kamar Lia.
Lia terbangun dari tidur panjangnya semalam,pagi itu juga Lia menyadari bahwa Rian tak tidur di kamarnya malam itu
*flashback on*
Rian menuju ruang kerjanya Namaun karena tak ada yg d lakukan dan Rian mengambil mobilnya menuju taman kota,
kali ini Rian mengendarai mobil sendiri, karna memang Rian menolak d antar oleh pak Yanto supir yang biasa mengantarkan Lia,
Rian keluar rumah hanya mengenakan kaos polos dan celana pendek, berbeda dari penampilan Rian biasanya namun tak menutupi wajah Rian yang tampan, sesampainya di taman kota Rian memilih tempat duduk yg agak sepi agar dia dapat menikmati udara malam ini,namun tiba-tiba Rian mendengar suara wanita d belakang tempatnya duduk sambil tertawa sendiri,merasa risih dengan suara tersebut
"tolong kecilkan tertawa anda"ucap Rian tanpa menoleh
mendengar suara tersebut wanita itu mulai mengecilkan tertawanya,Nemu tak lama kemudian dia tertawa keras lagi,
ya dia Bella yang lagi asyik membalas chat dari ayu,entah apa yang mereka bicarakan sampai Bella tertawa seperti itu,melihat tingkah berisik orang di sebelahnya nya Rian menggerutu
(apakah dia gila sampai tertawa sendiri)ucap Rian lirih namun terdengar oleh Bella
mendengar ucapan Rian, Bella segera bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Rian
"tuan anda jangan seenaknya kalau bicara"ucap Bella menghadap Rian
namun Rian tak menggubris ucapan Bella
karena kesal Bella menyentuh dahi Rian dengan telunjuknya yg saat itu posisi Rian masih duduk d bangku taman,
setelah sedikit lama mengamati Bella ingat bahwa Rian adalah pelanggan yg pernah membeli kopi d tempatnya.
"(ini kan pelanggan yg bisu itu,tpi tadi dia berkata padaku,,)grutu Bella
"apa kau bilang aku bisu"ucap Rian keras
"maaf mas saya tidak sengaja" balas Bella
"mas kalau boleh tau kenapa wajah mas selalu d tekuk? emang tidak takut cepat keriput ya?"tanya Bella seraya duduk di samping Rian
namun Rian tak.menjawab semua pertanyaan Bella, Rian hanya tersenyum melihat tingkah Bella yg selalu mengoceh.
dan tanpa Bella sadari Rian sudah mengambil gambarnya saat dia tertawa tadi di taman,
karna respons Rian yang hanya senyum Bella merasa bosan dan pergi meninggalkan Rian tanpa pamit.
setelah merasa pikirannya sedikit segar Rian memutuskan pulang kerumahnya seraya tersenyum kecil mengingat tingkah Bella tadi.
*flash back off*
Rian sudah rapi dengan baju kerjanya, dia sudah menuju ruang makan d rumahnya. namun dia tak melihat Lia di sana
segera dia menghabiskan sarapannya dan pergi ke kantor dengan wajah yg ceria tanpa pamit dengan Lia
karena memang itulah kebiasaan Rian setelah menutup pintu hatinya untuk Lia
namun Rian masih menghargai posisi Lia sebagai istri nya.
setelah merias wajahnya Lia segera turun menuju dapur di dapati pak Mun yang sedang membereskan dapur
" apakah tuan sudah berangkat?"tanya Lia kepada pak Mun
"sudah nyonya"jawab pak Mun sopan.
mendengar jawaban bik Mun Lia segera menyantap sarapannya
Lia hanya termenung sendiri di ruang makan
kini hati Lia merasa sepi
Lia merindukan Rian yg selalu meminta di perhatikan
tapi entah mengapa kini jika di dekati Lia, Rian selalu menghindari dirinya.
tak mau meratapi nasibnya, Lia memutuskan pergi bersama teman-temannya untuk berbelanja
karna memang hanya itu yg selalu Lia lakukan setiap hari
***
Rian berjalan menuju lift yang memang khusus hanya untuk dia dan orang terdekatnya saja
wajah Rian yg cerah pagi ini membuat Han berfikir apa rumah tangga bosnya itu sudah membaik,
"Han apa jadwalku hari ini?"tanya Rian membuyarkan lamunan Han
dan Han pun membacakan semua jadwalnya.
entah karena apa kini jadwal yang sudah d rencanakan selesai lebih cepat dari yg di jadwalkan.mungkin ini karena suasana hati Rian yg sedang baik.
"Han antarkan aku cafe dekat taman kota krmarin"perintah Rian pada Han
entah mengapa sejak kejadian malam itu, wajah Bella selalu terbayang di pikiran Rian tawanya yang lepas serta tingkah Bella yg lucu namun bisa menghipnotis Rian.
melihat ada pelanggan datang Bella segera menghampiri dan memberikan buku menu yang di pegang nya
melihat Bella datang segera Rian memesan beberapa makanan
dan Bella segera mengambilkan pesanan Rian,dan mengantarkan d meja Rian
"silahkan "ucap Bella seraya tersenyum
"maaf bisakah kau menemaniku makan" ucap Rian menghentikan langkah Bella yang hendak pergi
"apa?"suara Bella tak mengerti maksud Rian
"duduklah ."sahur Rian seraya menunjuk kursi yang ada di depannya.
Bella pun segera duduk di kursi yang ada di depan tempat duduk Ryan
melihat Bella duduk di kursi Ryan segera menikmati makanannya,namun Rian tak berkata sepatah katapun
Bella bingung dengan apa yang dilihatnya Rian menyuruhnya duduk tapi tak mengajaknya untuk berbicara
"mas apa ada yang bisa saya bantu?"tanya Bella memecah keheningan malam
"diamlah cukup kau menemaniku makan."sahut Rian
Bella semakin tak mengerti apa maksud Lian menyuruhnya duduk.
"oh ya mas kalau aku boleh tahu namamu siapa?"ucap Bella lagi untuk memecahkan keheningan diantara mereka
"Rian".jawab Rian singkat
"aku Bella"jawab Bella meskipun Rian tak menanyakan namanya.
Rian hanya tersenyum kecil mendengarkan ucapan Bella.
"Bella boleh aku minta nomor teleponmu?"ucap Rian tiba-tiba
"buat apa?" balas Bella
"mungkin nanti aku akan memesan beberapa makanan dari tempatnya ini untuk karyawan di kantor ku"balas Rian
mendengar ucapan Rian, mata Bella langsung berbinar karena dia merasa dia akan mendapatkan orderan banyak segeralah disebutkan nomor hp-nya kepada Rian.
setelah mendapatkan nomor HP Bella dan menikmati makanannya Rian berpamitan untuk pulang dan membayarkan tagihan makanannya
,dan sejak itu selain untuk memesan makanan kepada Bella untuk karyawan kantornya Rian pun sering berkomunikasi dengan bela walaupun hanya sekedar menanyakan kabar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Mogu
jgn jdikan rian dan bella 1 yg notaband nya msh punya rmh yg mreka singgahi
rian msh hrs plg krna ad lia
bgitu pla bella msh hrus plg krna ad tomy
wali mslh mreka bsa dblg hmpir sm
stdknya klu mau bgun rmh bru klarin dlu rmh lma msg2 biar ga di cap jlk pihak prmpuanya
2021-08-13
0
Mala Mala Sdj
pelajaran bermh tangga, dr iseng berakhir chatting n falling...selingkuh dimulai krn kesalahan dlm rt. tapi jika sdh tak cinta mending ceraikan istri lbh dl..krn sesongongnya istri pasti sakit jk tau di 2in.
balikkan pd ortunya jgn nti udh ketahuan bermadu n ribut br minta maaf dan bubar dg dendam. alasan cerai kan krn istri tdk patuh msh lumrah lah mertua pun psti bs nrima meski berat.... ini main hati dulu ttp salah..byk pihak yg terluka
2021-05-27
2
Nauvanda Ahmad Ramadhan
benih benih perselingkuhan 😁😁😁😁
2021-04-19
0