4. awal retaknya rumah tangga Rian

waktu sudah menunjukkan jam 7 pagi.

Lia yang mulai gelisah mengetahui suaminya Riyan, tidak pulang kerumah tadi malam, Lia hanya mondar-mandir di depan ruang tv rumahnya,

selang beberapa menit kemudian,suara mobil Rian memasuki halaman rumah,

Lia pun berlari kecil menuju pintu rumahnya dan membukakan pintu untuk Rian.

"pergi kemana kau semalam sayang?"tanya Lia menahan emosi.ketika sudah ada Rian di hadapannya

"aku ketiduran di kantor."jawab Ryan singkat

"apa itu menurutmu, alasan yang masuk akal untuk aku bisa menerima, kenapa kau tidak pulang semalam."balas Lia menahan emosi

namun Rian hanya diam.

melihat tidak ada balasan dari Rian,Lia melanjutkan pertanyaannya.

"kau jangan berharap bisa bermain di belakangku, karena aku tak akan membiarkan itu."ucap Lia lagi, seolah memberi peringatan kepada Rian.

"apakah ada wanita lain, selain diriku saat ini

?" lanjut Lia

namun Rian masih tak bergeming.

"Rian!!!!!! mengapa kau tak memperdulikan ku!''teriak Lia lagi

mendengar ucapan Lia, Ryan segera membalikkan badannya untuk menatap Lia

"apa kau bilang aku mengabaikan mu?"balas Rian dengan tatapan tajam.

"apa kau tak merasa salah dengan perkataan mu."lanjut Rian

"bukannya selama ini kau yang tak perduli padamu." balas Ryan lagi.

"jika kau tak bermain dengan perempuan lain, tadi malam lalu kau kemana?"tanya Lia lagi,mengalihkan perkataan Rian.

"aku tak perlu mengulang kata-kata ku Lia."ucap Ryan seraya pergi meninggalkan Lia, dari ruang tamu.

dan pergi menuju kamar utama miliknya.

di dalam kamar ia merebahkan tubuhnya yang sudah mulai sangat penat,hari ini Rian memang sengaja tidak datang ke kantor.

Rian sudah menghubungi sekretaris untuk menghandle segala urusan perusahaan hari ini,

Rian ingin beristirahat karena tadi malam dia tidak tidur sama sekali.

sambil merebahkan tubuhnya, Rian mengingat kembali kejadian tadi malam entah apa yang merasuki pikirannya saat itu, sehingga dia memutuskan untuk tetap berdiam di sana, semalaman.

*flashback on*

malam ini karena kerjaan yang sangat banyak, Ryan akhirnya memilih untuk menyelesaikan semua pekerjaannya malam itu, sehingga pekerjaan selesai hingga pukul 11 malam.

Rian pun pergi menuju pintu depan lobi perusahaannya,

didapatinya sekretaris Han sudah siap membukakan pintu mobil untuk Rian.

"kau pulang lah saja dulu ini sudah larut malam bukannya kau juga butuh istirahat" ucap Rian terhadap sekretaris Han.

mendengar ucapan Ryan, Han segera mengambil mobil nya sendiri dan mengendarai nya meninggalkan Rian.

Han memang tidak pernah membantah sedikitpun perintah Rian.

Ryan pun pulang mengendarai mobilnya sendiri, di dalam perjalanan pulang Rian melewati taman kota,dilihatnya cafe Bella masih menyala lampunya.

Ryan pun memberhentikan mobilnya tidak jauh dari cafe Bella.

"apakah dia masih belum pulang,semalam ini?" guman Rian dalam hati.

Ryan melangkah turun dari mobilnya dan mendekati cafe milik Bella.

dilihatnya dari luar pintu cafe,dia mendapati bela lagi menangis tersedu sambil memeluk kedua kakinya,

entah apa yang ada di hati Ryan melihat Bella menangis hatinya merasa sakit, namun Rian tak berani mendekati Bella,

karena waktu sudah sangat larut malam, dan Rian berpikir tidak pantas jika dirinya memasuki cafe Bella semalam ini.

melihat Bella sendirian dan masih menangis tersedu, Ryan memutuskan diam di salah satu pojokan luar cafe Bella, untuk menjaga bela dari luar, karena Rian takut jika sesuatu terjadi pada Bella malam itu,

tanpa terasa waktu sudah mulai pagi dan Ryan masih tetap duduk di pojok luar cafe,

melihat Bella sudah bangun dari tidurnya Rian pun melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumahnya.

*flashback off*

Rian sudah tertidur pulas di atas ranjang king size miliknya

namun dibawah Lia masih resah,

pikirannya masih kalut, mengapa suaminya tidak pulang tadi malam,

pikiran itu selalu terbayang dalam benak Lia.

Lia takut jika Rian akan meninggalkannya, apalagi masih belum ada anak di antara mereka,

memang semua salah Lia, dari awal pernikahan Ryan sudah menginginkan buah hati dari Lia, namun Lia menolaknya dengan alasan ia masih ingin menikmati masa mudanya dengan teman-temannya,sehingga Lia memutuskan untuk memakai alat kontrasepsi.

apalagi kini Ryan Sudah jarang lagi menyentuh tubuh Lia, sehingga membuat pikiran Lia semakin tak karuan.

hari sudah mulai sore Rian sudah bangun dari tidurnya.

karena merasa lapar Rian pun turun menuju ruang makan, dan menemui pak Mun di sana.

"bik tolong siapkan makanan."perintah Ryan kepada pak Mun asisten rumah tangganya.

bik Mun hanya mengangguk tanda mengiyakan perkataan Rian, pak Mun pun segera menyiapkan makanan untuk Rian. setelah selesai pak Mun menghidangkannya di atas meja makan.

suasana rumah Rian begitu sepi kecuali bunyi dan dentingan sendok dan piring.

Ryan tak melihat tanda-tanda adanya Lia di sekitar rumahnya,

" nona Lia kemana?"tanya Rian sambil masih menikmati makanannya

"nona keluar tuan tadi pagi setelah tuan masuk kamar"jawab pak Mun dengan sopan

mendengar ucapan pak Mun, Rian pun terus menikmati makanannya sampai selesai. Rian mulai gelisah dengan Lia,

Rian merasa bersalah karena telah membohongi Lia .

diambil handphone dari atas meja oleh Rian

dia menuliskan sebuah pesan singkat kepada Lia

("kau ada dimana,ku tunggu d meja makan.")

isi pesan Rian kepada Lia

("kau makan sendiri saja karna aku sudah makan bersama teman-temanku")balas Lia

melihat pesan singkat dari Lia .

Rian berfikir tidak ada gunanya dia menghawatirkan Lia, karena Lia tak pernah menganggap keberadaannya.

**

Sore itu rumah tampak sepi, Rian merasa tak ada gunanya dia terus berada di dalam rumah.

Rian melangkahkan kakinya untuk menuju taman kota.

Taman kota kini menjadi salah satu tempat favorit Ryan untuk menghabiskan waktunya, entah karena pemandangan di taman kota yang begitu bagus atau karena ada cafe kecil yang sudah mencuri perhatiannya sejak beberapa minggu lalu,

sesampainya di taman kota, Rian memilih tempat duduk yang pas berhadapan langsung dengan cafe milik Bella.

walaupun letaknya agak jauh namun Rian dapat mengamati cafe Bella dari jauh, itu sudah membuat perasaan Rian sedikit bahagia.

namun terlihat di seberang sana cafe milik Bella tidak sedang banyak aktivitas, sepertinya cafe itu sedang tutup, namun Ryan tetap terus mengawasi cafe tersebut

sampai beberapa waktu berikutnya Ryan melihat ada seseorang yang sedang di dalam cafe tersebut tak lain adalah Bella.

melihat kafe itu tutup dan mengingat kejadian kemarin malam Rian pun memberanikan dirinya menuju cafe milik Bella.

sesampainya di depan cafe, Rian mengetukkan tangannya ke pintu cafe milik Bella yang sedang tutup.

mendengar pintu diketuk oleh seseorang Bella segera menoleh ke arah pintu.

Bella melihat ada sosok yang dia kenal.

melihat yang datang adalah Ryan, Bella segera membukakan pintu.

setelah pintu terbuka Bella mempersilahkan Ryan masuk ke dalam,

namun karena cafe sedang tutup suasana sedang sepi Ryan menolak untuk masuk ke dalam cafe Ryan menyarankan agar Bella dan Rian duduk di bangku taman.

mendengar ucapan Ryan Bella pun mengiyakan permintaan

kini mereka berdua sudah duduk di bangku taman.

"kau sakit?"tanya Ryan membuka pembicaraan

namun Bella hanya menggelengkan kepalanya.

mata Bella yang sembab menandakan bahwa Bella sudah banyak menangis.

"kau habis menangis?" Lanjut Rian

mendengar perkataan Ryan Bella tak dapat lagi memendam sesak di dadanya dia sudah merasa bebannya terlalu berat sehingga bila pun menangis sejadi-jadinya di sebelah Ryan

melihat Bella menangis Ryan segera menepuk pundak Bella dengan hangat

"maafkan aku mas kau harus melihatku dalam keadaan seperti ini."ucap Bella

"tak apa lakukan saja apa yang kau mau" balas Rian.

"apa kau mau mendengarkan ceritaku.?"lanjut Bella lagi

belum Rian tak menjawab pertanyaan Bella. sedangkan Bella sudah menceritakan kisah rumah tangganya kepada Rian.

mendengar cerita Bella, Rian terkejut ternyata Bella sudah memiliki suami.

entah mengapa dada Rian terasa tidak nyaman,ada sedikit rasa sakit di hati Rian kala itu

"(kenapa jika dia sudah memiliki suami, bukankah aku pun sudah memiliki istri)" guman Ryan dalam hati.mencoba mengobati sakit hatinya sendiri.

namun Bella masih terus menceritakan semua kisah hidupnya.

tanpa menyadari perubahan ekspresi Rian.

setelah panjang lebar Bella bercerita ,Rian berusaha menguasai suasana hatinya saat itu

agar Bella tak menyadari apapun.

sampai Bella menyelesaikan ceritanya.

mendengarkan cerita Bella Rian pun mulai memberanikan diri menceritakan rumah tangganya kepada Bella.

Rian merasa Bella dan Ryan memiliki nasib yang sama walaupun dengan masalah yang berbeda.

sifat Rian yang biasanya tertutup kepada orang lain,

namun entah karena apa sifat tertutup Rian tak berlaku kepada Bella.

mendengar cerita Ryan,

Bella berpikir ternyata begitu bodohnya Lia istri Rian itu sehingga menyia-nyiakan suami yang baik seperti Ryan.

dan sejak Rian dan Bella saling berbagi kisah rumah tangga mereka, sejak itulah hubungan mereka semakin dekat

layaknya hubungan Ayu dan Bella, begitu juga hubungan Ryan Dan Bella

Bella menganggap dia memiliki sahabat baru yaitu Ryan.

hadirnya bela dalam kehidupan Ryan sedikit mengubah suasana hati Ryan,kini Ryan lebih sering tersenyum daripada dulu,

***

malam itu di kamar utama milik Rian dan Lia

Lia mengajak Rian agar melakukan hubungan suami istri.

namun Rian menolak karena sudah tidak ada cinta di hati Rian buat Lia .

mendapat penolakan dari Rian, Lia merasa sudah tidak punya harga diri lagi dihadapan Ryan, Lia pun memutuskan untuk pergi dari rumahnya malam itu.

"mau ke mana kau" tanya Rian ketika melihat Lia mengganti baju tidurnya menggunakan dress pendek d atas lutut nya.

"bukankah kau sudah menolak ku!"balas Lia ketus

"aku akan mencari laki-laki lain yang dapat menemani ku!"lanjut Lia lagi

mendengar ucapan Lia ,Rian merasa Lia tak menghargainya lagi,ada rasa kecewa d hati Rian

karena wanita yang kini jadi istrinya itu tak bisa membuatnya jatuh cinta dan malah membuat rasa cinta itu semakin jauh,

Lia pun segera berlalu dari hadapan Rian,

dan menuruni beberapa anak tangga untuk menuju pintu rumah miliknya,

setelah sampai di depan pintu rumahnya, Lia memanggil sopir yang biasa mengantarkan Lia ke mana-mana, namun kali ini Lia tidak mau diantar, dia mau membawa mobilnya sendiri.

tak lama kemudian dia sudah berada di depan club yang biasa ia kunjungi,

Lia melangkahkan kakinya memasuki area club, di sana sudah nampak ramai beberapa orang yang menyadari kehadiran Lia, mulai menyapa Lia dan menyodorkan beberapa minuman keras kepada Lia.

Lia pun tak segan mengambilnya dari tangan lelaki itu.

karena sudah terlalu banyak meminum minuman keras, kini Lia sedikit tidak sadarkan diri karena mabuk.

waktu sudah larut malam Lia dibopong oleh salah satu teman lelakinya menuju mobil.

Lia diantar oleh salah satu teman lelakinya ke ke salah satu hotel bintang 5 yang ada di kotanya.

namun dari arah kejauhan sudah ada sepasang mata yang sejak tadi memperhatikan Lia dari kejauhan.ya itu Rian

Rian hanya mendesah kesal,melihat tingkah Lia saat itu.

dari tadi Rian sudah mengikuti ke mana Lia pergi. begitu Lia memasuki salah satu klub Ryan memutuskan untuk menunggu di luar yang posisinya agak jauh dari club'

namun setelah cukup lama Ryan menunggu akhirnya Ryan melihat Lia yang sedikit tak sadarkan diri dibopong oleh salah satu lelaki yang tidak dikenalnya.melihat mobil ya pergi menjauhi club Ryan mengikutinya dari belakang ketika Ryan tahu bahwa Lia dibawa ke salah satu hotel bintang 5 yang ada di kotanya oleh lelaki tersebut ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya,karena tak ada gunanya Rian mencemaskan Lia

"ternyata aku salah menghawatirkan mu Lia " guman Ryan dalam hatinya.

dan sejak kejadian itu kini sudah benar-benar tidak ada lagi tempat di hati Ryan untuk Lia.

kini Rian hanya menganggap bahwa Ryan hanyalah suami diatas kertas bagi Lia.

meskipun demikian Ryan tak melupakan tanggung jawabnya sebagai suami, Rian selalu memenuhi segala kebutuhan finansial Lia.

Rian selalu ingat akan janjinya terhadap almarhum ibunya bahwa dia akan selalu menjaga Lia dalam suka maupun duka, itulah yang selalu diingat Rian dalam benaknya.

kini rumah tangga Ryan benar-benar terasa hambar

sejak saat itu Rian dan Lia hanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing

sesekali Lia menghubungi Rian hanya untuk meminta jatah uang belanja bulanan nya.

Terpopuler

Comments

Ninda

Ninda

tadi dipart awal pak mun tukang kebun,trs skrg jd pembantu .. dah gt panggilnya bik pula .. nah yg bener tuh pak mun jdi apa ?? trs pk mun tuh laki apa perempuan knp dipanggil bik?? wkwk ini terlihat sepele thor tp kalo dibaca jd aneh aja fellnya jd kurang dapet

2021-03-30

4

Mery hakim (Hiatus)

Mery hakim (Hiatus)

Lia lia

2021-03-22

0

Jaji Ibn_asfury

Jaji Ibn_asfury

pak mun ap bik mun sih.... ap punya klamin ganda gtu

2021-01-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!