selepas mereka istirahat affan menepati janjinya untuk mengantarkan qia ke rumah ayahnya.
affan membunyikan klakson. pak dadang satpam rumah pak erwin wijaya membuka pagar besi itu.
qia turun dari mobil meninggalkan affan yang sedang memarkir mobil, mancari ayahnya yang ternyata sedang asik diruang tv.
"ayah qia rindu" memeluk sang ayah.
"ayah juga nak, nak affan mana" mengelus kepala qia yang tertutup hijab.
affan datang dari arah pintu menuju qia dan pak erwin yang sedang duduk, affan menyalami punggung tangan pak erwin.
"ayah , qia hari ini masak rendang berhubung ayah suka jadi qia bawa kesini , ayah harus cobain ini ya" kemudian menuju dapur menyiapkan segalanya dibantu oleh bi ineh dan pembantu barunya. meletakkan masakan yang qia bawa di meja. setelah semua rapi, qia ,affan dan ayahnya duduk dan makan bersama. kunyahan pertama ayahnya terdiam.
"kenapa yah? duh gak enak ya" setelah melihat ekspresi ayahnya.
"enak nak, ayah teringat sama almarhumah mama kamu.masakannya sama persis rasanya"
"iya yah itu memang qia ambil resep mama, awalnya qia lupa dan liat youtube. kemudian qia ingat semua, karna mama dengan telaten mengajari qia waktu itu" kesedihan membuat hening meja makan karna rindu akan almarhumah.
"ya sudah bagaimana kalau habis ini kita nyekar ke kuburan mama" affan mengusulkan idenya agar rindu mereka tersampaikan.
"iya sayang betul , qia juga sudah 1 bulan ini belum pernah mengunjungi makam mama, ah qia sangat rindu mama"
selepas makan, betul mereka nyekar ke kuburan mamanya.
kuburan yang masih basah dan penuh bunga menandakan bahwa kuburan itu ada yang mengunjungi.
"apa ayah baru datang dari sini ?"
ayahnya mengangguk tersenyum.
'ayah pasti sangat merindukan ibu' gumam qia. qia menoleh ke arah affan yang sedari tadi memperhatikan kuburan mertuanya, yang dia datangi 1 bulan lalu. affan yang sadar qia memperhatikannya , ia juga menoleh tersenyum pada qia.
"iya non tiap pagi ayah non qia mendatangi kuburan nyonya"
"tapi jangan lupa di dampingi ya bi' "
"iya non ,oh ya ini airnya non " memberikan kendi plastik yang berisi air. bi ineh memang the best juga bahkan bunganya pun sudah dia siapkan beserta al-qur'an kecil.
selesai nyekar qia seakan-akan bicara secara langsung pada ibunya.
"mama kali ini qia kemari bersama menantu mama , ayah dan bi ineh. maafin qia ya ma karna sudah lama qia tak berkunjung kemari, ayah tiap hari ya ma kemari ?, wah mama pasti seneng melihat ayah yang begitu memperhatikan mam, mama tau tidak? suamiku , menantu mama sangat menyayangi qia. dia sangat baik ma, jika mama hadir di tengah-tengah kita pasti mama akan berkata "menantu idaman mama datang" dan akan memeluk affan , mas affan, mama pernah cerita pada qia kalau dia ingin punya anak lelaki tapi sayang, mama terkena kanker hingga akhirnya harus diangkat rahimnya sampai mama diharuskan operasi. naas operasi itu ...hikkss hiksss mama tidak sanggup melewatinya" affan yang sedari tadi mengelus dan memeluk bahu qia berusaha menenangkan hatinya hingga tangis qia pecah.
"sudah ya sayang, jangan nangis lagi mama sudah bahagia disana melihat mu kembali tersenyum dan tertawa"
pak erwin yang sedari tadi menangis tapi tak mengeluarkan suara menghapus air matanya begitu juga bi ineh.
"sudah yuk nak kita pulang ,sudah hampir malam tidak baik jika disini" ajak pak erwin pada qia.
affan membantunya berdiri , tetap memeluk bahunya. dibelakang mereka ayah dan bibi nya mengikuti.
"bibi takut non dibelakang" berlari-lari kecil menyusul qia hingga berada di depannya. qia kembali tersenyum dan tertawa.
"dasar memang ah bibi' "
........*..........*...........*........
Kebahagiaan selalu menghampiri keluarga mereka. bahkan tidak pernah ada pertengkaran dalam keluarga itu.
qia menghampiri affan yang sedang asik membaca komik "kenapa ketawa sayang?"
"ini nih lucu hahaha duh tau tidak sayang tadi aku baca isi komik si cowok itu lagi kencing tuh disemak-semak tiba^ ada pocong ,eh dia lari nyamperin si cewek , dia lupa resletingnya gak dia pakai.sampai di tempat si cewek eh celananya mlorot haduhhh lucu amet tau"
"trus trus trus" memperhatikan affan yang cerita terbahak-bahak qia yang sebenarnya sudah tau isi komik ingin dengar lagi dari si affan yang sedang heboh tertawa.
"iya sayang habis itu sicewek teriak liat celana pacarnya yang melorot , eh malah si cowok teriak lagi meluk ceweknya itu hahaha, lucu kan sayang" qia ikut tertawa bukan karna ceritanya tapi ekspresi affan yang bikin dia gemes.
"iya sayang lucu-lucu , habis itu sicewek nepuk bahu pacarnya. ngasik tau kalau celananya melorot dan cewek itu jadi tertawa liat ekspresi kekasihnya yang merasa sangat malu, seperti aku liat ekspresi kamu saat ini" ujar qia membuat suasana hening.
"kamu sudah baca ya sayang?" setelah menyanggahkan rambut ke telinga qia yang tadi dipipinya.qia mengangguk. "pantes saja kamu menyimpan banyak komik dan novel dikamar"
"iya sayang , jika kamu kerja aku baca-baca novel atau komik itu sampai selesai kadang pula sampai tertidur"
"ya ya aku sering pulang kerja kamu sampai memeluk novel itu" qia tersenyum malu.
"sayang aku ingin menambah buku koleksi novelku ya"
"boleh , apa aku anter kamu, sekalian aku juga ingin lihat-lihat"
"ok , aku siap siap dulu ya"
merekapun menuju pusat pembelanjaan yang hanya ada novel dan komik, setelah seharian muter-muter mencari karna tempat langganan qia dan radit tutup. jadi mereka mencari ke tempat lain. qia dan radit sama-sama suka novel
>>>>flashback
saat itu qia sedang di perpustakaan dan ingin mengambil sebuah novel yang dia tidak tau bahwa seseorang juga mengambil novel yang sama hingga terjadi tarik menarik hingga terjadilah pertengkaran di dalam perpustakaan.
"ad apa ini berisik sekali, kalau mau bikin gaduh lebih baik keluar! ini perpustakaan bukan tempat perdebatan!" ibu perpustakaan membentak mereka.
"baik bu" hening, tapi suara qia dan radit yang saling menyalahkan hanya terdengar oleh telinga yang duduk di dekat mereka yang berdiri.
"aku" tarik qia
"aku" tarik radit.
ibu perpustakaan yang sedang keliling kembali melihat mereka saling tarik kemudian menderhem.
"ehhheeemmmm jangan berisik"
qia saat itu masih belum mengenakan hijab , menerbangkan rambutnya kebelakang setelah mendapat novel yang dia mau dan memutar badannya membelakangi radit.
mereka sering kali bertemu di perpustakaan hingga membuat mereka terlihat akur dan saling tukar buku novel, padahal mereka suka ribut.
5bulan kemudian mereka baikan dan berteman, hingga benih benih cinta muncul diantara mereka. radit memberanikan diri menyatakan cintanya didalam perpustakaan, dengan persetujuan ibu perpustakaan dan meminta temannya untuk muncul satu persatu dengan memegang kertas agak besar yang diisi dengan ungkapan
'Qiana aku cinta kamu" dengan 1 orang memegang 4 kertas. lalu muncul lagi 1 orang memegang 4 kertas juga
"'Qiana ,perpustakaan ini, menjadi saksi ,pertemuan kita"
hingga terakhir radit yang muncul
"qiana maukah kamu menjadi kekasihku " radit muncul dari balik kertas tersebut qia kaget.
"radit"
"qiana apa kamu mau menjadi kekasihku" sedikit menundukkan badan, dengan 1 kaki menimpa lantai dan satunya lagi setengah berdiri memberikan bunga. ya namanya juga anak SMA ya . gk bakal ada cincin kan.
qia lalu mengangguk , merekapun resmi berpacaran. hingga tiap hari mereka membuat banyak teman-temannya iri pada mereka karna begitu romantis dan sangat menjaga qiana.
flashon<<<<
selesai membeli apa yang mereka ingin , mereka menuju restoran untuk makan. disana qia melihat seorang wanita menarik tangan affan ketika dia izin ketoilet. qia tidak mendengar percakapan itu tapi qia memperhatikan gerak tubuh mereka affan menolak dan menepis tangan wanita itu di awal. qia hanya memperhatikan dan memvidio mereka denga cara zoom jadi terlihat begitu jelas tubuh mereka. entah apa yang mereka katakan. wanita itu kesel dan meninggalkannya. affan lalu pergi kearah toilet.
"ini bu' pesanannya" seorang pelayan memberikan pesanannya. qia membantu pelayan untuk menurunkan pesanannya dan affan.
"sayang pesanannya sudah datang ya" qia tersenyum padanya. qia tau affan tidak salah jadi untuk apa qia harus marah pada affan. "maaf ya tadi aku lama"
"gpp , kenapa lama?" affan menatap qia agak lama.
"gpp sayang tadi agak rame" qia melihat sekeliling cuma ada 4 meja yang terisi dan semuanya sepertinya full cuma wanita yang tadi menarik tangannya yang sudah pulang lebih dulu
"yakin rame?"
"iya sayang emang kenapa?"
"gpp, aku lihat isi meja full dari tadi" affan tidak menjawab dan memilih minum kemudian makan. qia membiarkannya seakan-akan tidak mengetahui semuanya, walau hatinya penuh tanya dan penasaran.
ditunggu ya kelanjutan episode .. doakan juga ya semoga karya outhor masuk juara.🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Happy♡~
5 like untukmu Thor..
Semangatt! ☺
2021-06-15
0
Wahyu Rascal
nur semangat ya
ngomong" kok ada nama anakku bayu ya
nama ank si bibi sama seprti nama anakku bayu nur
2021-04-20
1
bundA&M
seru bgt
2021-03-15
0