MENJEMPUT SURGA YANG TAK DIRINDUKAN

"sayang , aku berterimakasih karna atas cinta yang kamu berikan"

"tidak fan , mestinya aku yang berterimakasih padamu karna kamu mau menungguku selama berbulan-bulan, maaf ya"

"sayang , sudahlah jangan menangis seperti ini, yang penting sekarang kamu mau menerimaku dihatimu"

"sebagai tanda maafku maukah kamu satu kamar denganku"

"benar kah?" qia menggangguk sembari tersenyum."baiklah besok aku akan meminta bi' inem dan bi' maryam memindahkan barang-barang dan baju ku ke kamar ini"

"sayang, aku... malam ini aku tidak akan melarangmu atau menolakmu untuk meminta hakmu malam ini" affan yang hendak keluar kamar menghentikan langkahnya.

"apakah kamu siap?"

"insyaallah aku siap, mulai sekarang aku akan melakukan kewajiban sebagai seorang istri"

"trimakasih"

affan menutup pintu kamarnya, mematikan lampu kamar dan mendekati qiana yang sedang menantinya. qia menepati janjinya. menjemput surga yang tak ia rindukan.

affan dan qia memulai aksi bercintanya, dengan lembut affan melakukan permainannya itu hingga menbuat qia mengeluarkan desahannya.

"sayang , jika kamu bertemu dengan radit katakan padanya trimakasih karna sudah menjaga mahkota mu sampai saat ini" bisik affan ditengah permainannya. qia tidak menjawab , ia menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh affan. hingga tiba mereka mencapai puncak klimak , affan mencium kening qia.

"trimakasih untuk malam ini" qia menjawabnya dengan senyuman "sayng ceritakan padaku , sejak kapan kamu berhijab?"

"sejak kepergian mama , aku merasa sangat terpukul, aku bahkan tidak peduli dengan sekitarku , dan 1 bulan kepergian mama , aku kesepian. tidak ada yang mendengarkan keluhanku disekolah dan masalah dengan teman-temanku. aku yang begitu angkuh dan sombong berubah menjadi aku yang sangat pendiam dan acuh. ayah slalu sibuk dengan dirinya sendiri dan pekerjaannya. kau tau? rasanya ingin sekali aku bunuh diri, tapi bi ineh memberiku pengertian. kekecewaanku terhadap ayah membuatku frustasi walau bi ineh slalu menasehatiku. aku pergi ke cafe sendiri, aku mabuk parah. diperjalanan pulang aku hampir menabrak seorang wanita. wanita itu bernama azhira , dia memintaku untuk tinggal dirumahnya semalam. dan besoknya radit menjemputku. hanya radit yang memberiku kenyamanan dalam hidup. sejak kajadian itu azhira mengajak kami untuk mengikuti acara bersholawat , aku , azhira dan radit hampir tiap malam mengikuti pengajian bersholawat. beruntung ya tuhan mempertemukanku dan azhira"

"iya kamu benar sayang, kamu beruntung memiliki kekasih dan sahabat seperti mereka"

"dan tepatnya mantan kekasihku, kaulah kekasihku"

"aku bersyukur karna papa dan mama menerima usulanku untuk menjodohkan kita"

"ih jadi itu usulmu" memukul affan dengan bantal. kemudian affan memegang bantal itu,bantal yang menjadi penghalang wajah mereka , affan memiringkan bantal itu sedikit hingga wajah mereka bertemu.

"tidak aku hanya becanda kok"

"ah kamu mah bisa aja . jangan-jangan bener loh apa yang kamu katakan" qia memanyunkan bibirnya.

"aku juga gatau kenapa papa menjodohkan kita. cuma waktu itu aku berkunjung kerumahmu, aku liat foto kamu sama ayah erwin, kemudian papa menghampiriku yang sedang memandang fotomu, dan papa menghampiriku kemudian dia berbisik 'apa kamu menyukai qiana' aku sungguh merasa malu sekali waktu itu sayang. papa pernah bertanya tentang rindi, ku katakan bahwa hubungan kami sudah lama berakhir. kemudian papa kembali berbisik 'akan papa lamarkan qiana untukmu' dan yah aku hanya tersenyum, selepas dari rumahmu penyakit jantung papa kumat. ayah erwin datang menemui papa, papa meminta ku untuk dijodohkan denganmu, ia mengatakan hal itu pada ayah erwin. papa selalu tahu tanpa aku bercerita padanya , memang benar bahwa aku menyukaimu. tapi untuk kesiapan menikah aku belum siap segala hal. ayah erwin menjodohkan kita setelah 7hari papa. aku memantapkan hatiku untuk bersanding denganmu, sosok wanita yang aku impikan"

"benarkah begitu sayang" memeluk erat affan yang sedari tadi bercerita dengan tangan sebagai penyanggah kepalanya. "aku sudah menyia-nyiakan cintamu selama ini."

"sudah jangan dibahas lagi"

"tapi aku masih merasa bersalah"

"kamu sudah merimaku dan memperbaiki kesalahanmu. sekarang kita mulai dengan malam ini sebagai malam pertama kita dan awal kebaikan rumah tangga kita"

"sayang...makasih ya pengertiannya. oh ya kamu bilang kamu putus dengan kekasih mu siapa namanya?"

"rindi"

"iya rindi, berapa lama kalian berpacaran"

"ah gak selama kamu kok , cuma 6bulan"

"lama juga kok, kenapa putus?"

"dia terlalu mengatur dan agresif, pecemburuan juga"

"emmm begitu ya" diikuti dengan anggukan.

"oh ya sayang apa kamu gak ingat waktu kamu berlibur dengan papa dan mamaku?" tanya affan

"kapan?"

"waktu itu kamu masih SD kelas 6 dan aku sudah SMP kelas 2 kalau gak salah"

"oh ya kok aku lupa sih?"

"iya sayang , coba kamu ingat-ingat waktu itu kita ke kebun binatang dan kamu nangis ketika ada gajah mendekati kita hahaha padahal disana ada pembatas. selain kamu cengeng , ternyata kamu manja banget sama mama kamu"

"ah kamu mah" qia merasa malu.

"kamu juga ingat gak , waktu itu kamu jatuh , aku datang untuk membantumu, tapi kamu malah menepis tanganku. haha lucu nya waktu itu , mamamu merahimu karna kamu bersikap kasar padaku"

"wahh ternyata mama lebih sayang menantunya ya dari pada anaknya sendiri, tapi kenapa aku tidak ingat sama sekali ya"

"karna kamu masih SD dan kita ketemunya hanya sekali itu. itu saja yang aku ingat. kamu waktu itu pemarah , judes juga loh, masih sama dengan kamu saat ini"

"oh ya?"

"ya , kamu suka jutekin aku, suka marahin aku. haha tapi gpplah aku mencintaimu sijutek haha"

"ah kamu ketawa mulu aku kan jadi malu ,udahlah aku tidur saja kamu ketawa aja terus"

"kamu marah ya? abis lucu sih makanya aku ketawa, jangan marah ya sayangku" memeluk qiana dari belakang yang belum menggunakan sehelai baju namun tertutup dengan selimut.

affan menggelitik qia agar senyumnya kembali.

"sudah sudah geli sayang"

"masih marah?"

"tidak ! bagaimana mungkin aku marah padamu. pada lelaki yang begitu baik padaku"

"berjanjilah padaku, untuk slalu seperti ini. aku ingin melihatmu tersenyum dan tertawa"

"jika aku slalu tersenyum dan tertawa orang akan menganggapku gila, kamu mau aku dikira gila"

"hahahahaha tentu saja tidak sayang. maksudku aku ingin slalu melihatmu tersenyum, kau sangat begitu manis jika tersenyum"

"iya iya , aku janji , kecuali kamu menjengkelkan"

"oh ya? memang aku segitu menjengkelkannya ya hingga kamu setiap hari tidak pernah tersenyum padaku?"

"iya kamu sangat menjengkelkan" qia berpura-pura marah.

"aku janji deh , aku tidak akan berbuat hal yang menjengkelkan" janji affan

"aku bercanda suamiku, kamu adalah imamku saat ini, dan aku akan menjalankan kewajibanku seperti wanita lain lakukan. aku juga berjanji akan membuat keluarga kita tersenyum, semoga ada benih didalam rahim ini" affan menyentuh perut qiana.

"amin, semoga kamu cepat hamil ya sayang"

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Cerita yang bagus

2021-06-09

0

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

akhirnya

2021-06-06

0

bundA&M

bundA&M

radit nya kmn ya

2021-03-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!