Kedua

Gadis yang juga terjatuh dengan pantatnya lebih dulu, segera bangkit dan menarik tubuh Jerome untuk berdiri.
Jela
Jela
“Eh, ya ampun! Maaf aku nggak sengaja, pasti kamu kesakitan, ya. Maaf, ya? Soalnya aku tadi buru-buru.”
Jerome yang sudah berdiri pun membersihkan celananya dari sisa-sisa debu yang menempel.
Jerome
Jerome
“Nggak apa-apa. santai, aja.”
Jela
Jela
“Beneran, nih nggak apa-apa? Aduh, maaf banget, ya! Kalau kamu sakit, nanti aku bawa ke UKS, deh!”
Jerome
Jerome
“Eh, nggak perlu. Aku nggak apa-apa, kok. Sebenarnya aku murid baru di sini, cuma aku belum tahu di mana tempatnya.”
Jela
Jela
“Kamu ke ruang guru aja. Kebetulan, aku juga mau ke ruang guru untuk ngumpulin tugas. Bareng aja, yuk!”
Di saat mendapat tawaran untuk ke Ruang Guru bersama, sebenarnya jantung Jerome terasa berdetak senewen. Akan tetapi, pemuda itu mencoba untuk menutupinya.
Jerome
Jerome
(berbicara dalam hati) “Gila, nih cewek siapa ya, namanya. Cakep bener?! Jadi pengen, deh!”
Sepanjang koridor, Jela terus mengajaknya mengobrol. Jerome masih setia dalam diamnya. Lebih tepatnya, ia memperhatikan paras Jela.
Jela
Jela
(Mengibaskan tangannya) “Hei, are you, okay?”
Jerome
Jerome
(Tersentak) “Oh, Kulo boten punopo-punopo kok, Mbak. Sing ayem wae.”
Meskipun mengernyit dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Jela enggan memikirkannya.
Jela
Jela
“Tuh, ruang gurunya. Gue tinggal dulu, ya. Bye!”
Jerome pun melambaikan tangannya.
Jerome
Jerome
“Goblok banget, sih. Gue, kan nggak tahu namanya. Gimana mau ngajakin dia PDKT kocak?!”
Jerome menggerutu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!