Chapter 1 [Revised]

“Lou!” seru seorang gadis muda.

Gadis yang dipanggil, Lou, mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang telah memanggilnya. “May! Kapan kau datang?” Lou segera berdiri dengan sangat bersemangat dan langsung berlari ke arah May.

“Baru saja.” May tersenyum saat menjawab temannya itu, kemudian keduanya berpelukan dengan erat seolah mencurahkan kerinduan selama berpisah.

“Ahh, aku sangat merindukanmu. Sudah tiga tahun kau tidak ke sini,” keluh Lou manja, gadis kecil itu terus memeluk May seolah tak pernah puas.

May tersenyum manis, dia sama sekali tak menolak sikap manja temannya itu. “Bagaimana lagi, nenek melarangku kemana-mana. Bahkan aku tak pernah meninggalkan Kyoto dalam waktu tiga tahun,” curhat May saat mengingat betapa kerasnya neneknya dalam tiga tahun terakhir.

“Ya, aku rasa itu wajar. Kau adalah keluarga satu-satunya, nenekmu pasti tak ingin terjadi apa-apa padamu.” Lou menepuk pundak May untuk menyemangatinya.

Setelah kecelakaan tiga tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tua May. May kembali ke Kyoto dan diasuh oleh nenek dari keluarga ayahnya. Selama itu juga, dia dan Lou hanya bisa berhubungan lewat telepon. Walaupun begitu, hubungan pertemanan mereka menjadi semakin erat, terkadang May berpikir mereka bahkan lebih dekat dari saudara.

Hal ini yang membuat May memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya ke Amerika. Sayangnya perjuangan May tak mudah, dia menghabiskan banyak upaya untuk meyakinkan neneknya. Pada akhirnya setelah perjuangan keras dna tanpa lelah, dia berhasil. Jadi di sinilah dia sekarang, berada di Mansion Keluarga Arnauld.

Dia akan tinggal di mansion ini bersama Lou dan keluarganya selama menjalani pendidikannya di Amerika. Awalnya May takut dia akan merepotkan, tapi ternyata Helena dan March sangat menantikan kedatangannya, ini membuat hatinya menjadi lebih tenang.

“Ahh, senangnya. Jadi kita bisa berangkat sekolah bersama. Main bersama, belanja bersama, tidur bersama.” Lou terus mengoceh memecah pemikiran May. May hanya bisa tertawa melihat temannya yang sangat bersemangat itu.

May tersenyum cerah, dia sama sekali tak keberatan dengan mulut penuh celoteh Lou, hal ini yang justru membuatnya merasa nyaman—merasa hidup. Dunia terasa terlalu sepi sejak kematian orangtuanya, untungnya mereka bisa bertemu sebelum May terlalu tenggelam dalam sepi itu.

May memperhatikan Lou yang terus mengoceh, dia hanya mengikuti temannya itu dengan patuh saat Lou mengajaknya memeriksa kamar barunya. “Ayo, aku antar ke kamarmu.” Lou menarik May dengan semangat.

Kedua gadis muda itu berjalan bersama menuju lantai dua mansion. May masih memiliki sedikit ingatan mengenai tempat ini, dulu dia pertama kali datang kemari bersama ayah dan ibunya, tak banyak yang berubah. Mereka menyusuri koridor yang sama dengan ingatan May dan tiba di bagian timur mansion itu, tempat kamar anak-anak Keluarga Arnauld berada.

May mengedarkan pandangannya dan melihat lima kamar berderet dengan semua pintu membentuk setengah lingkaran. Dua pintu sebelah kiri milik putra pertama dan kedua, sementara yang di tengah milih putra ketiga, dan dua yang di kanan miliknya dan Lou.

Lou membuka pintu kamar May dengan semangat sambil mengenalkan kamar itu, tapi kemudian diam saat melihat May tak memperhatikannya. May hanya berdiri di depan pintu dan menatap pintu pertama di sisi kiri.

“Menjauhlah dari kamar itu. Ada seorang iblis yang mendiaminya dan dia tak suka diganggu.” May mendengar Lou berkata dan otomatis menoleh ke arah Lou. May tersenyum lembut, tentu saja dia tahu kamar siapa itu. Ya, bagaimana mungkin dia bisa melupakan orang itu, yang kesan pertamanya sangat membekas di hatinya.

“Menangislah, menahannya akan membuatmu kesakitan.” Suara dari tiga tahun lalu menggema kembali di kepala May.

Hanya saja sepertinya tak semua orang memandang sosok Anthony sebagai orang yang luar biasa, Lou misalnya, May bisa melihat betapa Lou tak menyukai kakak tertuanya itu. May tersenyum geli melihat Lou.

May ingat setiap saat Lou menceritakan rasa jengkelnya terhadap Anthony. Dia akan sangat bersemangat, seolah saat dia menceritakannya, dia juga sedang mencabik Anthony di dalam pikirannya.

“Ayo, ku bantu kau menyusun pakaianmu.” Suara Lou menyadarkan May dari pikirannya. Segera kedua gadis muda itu menyusun pakaian May dengan gembira. Mereka bahkan tak menyadari waktu telah berlalu begitu cepat. Saat mereka selesai, matahari sudah nyaris tenggelam.

Helena yang baru saja pulang sudah mendengar kedatangan May, jadi dia langsung datang ke kamar yang sudah dia dan Lou siapkan sebelumnya, dia bisa melihat kedua gadis muda itu bercengkerama dengan sangat akrab, membuat Helena tersenyum lembut.

Sementara itu kedua gadis yang berada di kamar tak menyadari mereka sedang diperhatikan, saat May menyadarinya, dia merasa sedikit malu. “Bibi,” sapanya dengan senyum canggung.

“Lihatlah betapa bahagianya kalian berdua.” Helena tertawa senang saat memasuki kamar itu, dia memeluk dan mencium kening Lou, kemudian berdiri di depan May dengan wajah penuh kasih.

“Kemarilah.” Helena mengulurkan tangannya pada May.

May tertegun sejenak, tapi dia menerima uluran tangan Helena. Dia semakin bingung saat Helena juga memeluk dan mengecup keningnya. May melihat betapa Helena menyayanginya, pelukan dan ciuman yang tulus, yang sudah sangat lama tak pernah dia dapat itu membuat May menangis tanpa sadar.

May melihat Helena dan Lou menatapnya dengan bingung, mereka sepertinya tak mengerti mengapa dia menangis. “A-ada apa, May?” Helena bertanya dengan wajah panik.

“Tidak, Bibi. Aku baik-baik saja. Aku hanya teringat mama.” May menghapus air matanya secepat mungkin, tak ingin Helena khawatir.

Helena tesenyum lembut padanya, saat dia kembali memeluk May.

Hati May terasa sangat hangat saat ini, pelukan dan ciuman penuh cinta ibu adalah apa yang paling dia rindukan, tapi tak pernah bisa dia dapatkan. Neneknya terlalu keras dan hanya bisa menuntut, dia tak pernah memberikan perhatian selayaknya anggota keluarganya.

May bisa melihat betapa tulusnya kasih sayang dan cinta Helena padanya. “Tak apa, bibi akan menjadi ibumu mulai dari sekarang, keluarga ini juga akan menjadi keluargamu,” ujar Helena pada May, dia menarik gadis muda itu ke dalam pelukkannya, tak lupa juga menarik anak gadisnya.

May membalas pelukan Helena dengan erat, seolah dia telah mendapatkan apa yang sempat hilang dari dirinya. Sesuatu yang bahkan tak bisa diberikan neneknya yang merupakan keluarga sejatinya.

Lama mereka berpelukan sampai May merasa Helena melerai pelukan mereka dengan lembut. “Mandilah dan pakai pakaian rapi. Kita adakan pesta kecil untuk menyambut kedatangan May,” ujar Helena dengan senyum hangat.

May melirik Lou dan keduanya mengangguk patuh, mereka melepas pelukan Helena walaupun enggan. Helena lalu meminta Lou kembali ke kamarnya, baru setelah itu dia juga pergi untuk menyiapkan pesat kecil mereka.

May menutup pintu kamarnya setelah Helena menghilang di tangga. Gadis muda itu bersandar di pintu sambil menyentuh dadanya, tak ada apa-apa di sana, tapi dia merasa sangat hangat. May tersenyum dan mulai bersiap-siap.

Tak butuh waktu lama sampai May selesai, dia menatap dirinya di cermin untuk memastikan penampilannya, setelah puas dia bersiap keluar untuk meamnggil Lou.

May membuka pintu kamarnya perlahan, bertepatan dengan terbukanya pintu kamar bagain kiri. May terpaku, menatap seorang pemuda yang juga sedang menatapnya. May terdiam sejenak, dia langsung mengenali orang itu dalam sekali lihat.

“Anthony,” bisik May dalam hatinya. May menatap pemuda itu sejenak dalam diam, dia masih sama. Diam dan dingin, pada pandangan pertama dia memberi kesan yang cukup tidak bersahabat, bahkan agak menakutkan untuk beberapa orang.

Tapi May tak pernah berpikir dia menakutkan, kata-katanya saat itu sangat melegakan. Saat tak ada orang yang tahu betapa dia mencoba menahan diri, Anthony tahu itu, dan dia membantunya melepaskan bebannya. Dia pendiam dan terkesan dingin, tapi dia sebenanrya sagat perhatian.

May tersenyum dan ingin menyapa saat pintu kamar Lou terbuka dan gadis muda itu keluar. May melihat tatapan tak suka Lou yang dia tujukan pada Anthony, tapi saat dia menoleh kepa May, tatapan tajam itu berubah ramah. Dia bahkan menyapa May dengan sangat riang. Ini membuat May merasa sedikit geli.

Hal yang lebih lucu lagi adalah Lou berbicara dengannya dan mengajaknya turun, sementara dia mengabaikan Anthony yang padahal ada di dekat mereka. Anthony sepertinya tak mempedulikan hal itu, dia hanya menatap mereka dari belakang dalam diam.

Tak lama mereka bertiga tiba di ruang makan, di sana Marck, Helena, dan Albert sudah menunggu. May ingat, saudara laki-laki kedua Lou tak pernah berada di rumah, hanya saja dia kurang tahu dia berada di mana.

Helena segera menarik dua kursi di sebelahnya untuk May dan Lou, sementara Anthony dan Albert duduk di hadapan mereka.

May melihat Marc yang tersenyum padanya dan dia segera menyapa dengan sopan. May bisa merasakan betapa mereka sangat menyambut kedatangannya, ini membuatnya merasa lebih lega.

May tersenyum dan tak sengaja bersitatap dengan Anthony yang duduk di depannya. Untuk pertama kalinya, gadis muda itu merasa jantungnya seolah akan meledak. Untungnya May teralihkan saat Lou mengajaknya bicara.

Ting Ting Ting. Suara gelas dipukul pelan berbunyi. May menoleh ke sumber suara.

“Baiklah, malam ini kita akan menyambut kedatangan May di rumah kita. Mulai sekarang, dia adalah bagian dari keluarga ini.” Marc mengumumkan dengan wajah bahagia, ini membuat May merasa sangat tersentuh.

May tersenyum manis, dia bersyukur karena bisa diterima dengan hangat di keluarga ini. Rasa haru memenuhi hatinya dan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, dia kembali merasa hidup.

Malam itu mereka menikmati makan malam dengan tenang.

 

 

Terpopuler

Comments

Nawan Damanik

Nawan Damanik

aneh gak tamat tamat

2023-06-20

0

Partiah Yake

Partiah Yake

pokoknya lanjut🫶

2023-06-11

1

Dedeck AZza

Dedeck AZza

lagi

2020-10-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!